Translate

PETA KONSEP UNTUK MEMPERMUDAH MEMAHAMI KONSEP MOL


Pendidikan merupakan sesuatu yang vital bagi suatu negara. Dengan pendidikan, dunia semakin berkembang. Begitu pula Sains, semakin ke depan konsep di dalamnya semakin kompleks dan menarik. Namun tidak semua peserta didik dapat melihat kemenarikan dari konsep tersebut. Salah satunya adalah kimia. Dalam mempelajari kimia, peserta didik diajak untuk terlebih dahulu melihat kemenarikan kimia. Dari segala sisi, kimia sangat erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Menunjukkan kemenarikan kimia merupakan tugas atau tantangan tersendiri bagi guru kimia. Strategi pembelajaran yang tepat serta pilihan-pilihan metode yang inovatif akan membantu siswa dalam belajar kimia.
Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi dibutuhkan kemampuan peserta didik yang memadai untuk menghadapinya. Mengetahui hal tersebut tugas dari dunia pendidikan di Indonesia yaitu melahirkan sumber daya manusia yang kreatif, berkualitas dan siap menghadapi  kemungkinan apapun bersamaan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Peran guru (termasuk guru kimia) sangat penting untuk mendapatkan sumber daya manusia tersebut.  Guru kimia tidak hanya menyampaikan materi kepada siswa namun tugas itu terus berkelanjutan. Guru harus mampu menyampaikan konsep-konsep yang sesuai sehingga peserta didik mampu menangkap dan mengaplikasikan konsep tersebut.  Tidak hanya itu sebagai seorang guru harus menggugah minat dan memotivasi peserta didik terutama mengenai pelajaran yang terkait serta melihat hubungan pelajaran yang dipelajari dengan bidang kehidupan yang lain.

Dalam pembelajaran di kelas peran aktif peserta didik. Keaktifan itu terwujud melalui partisipasi peserta didik dalam mendengar, menulis, bertanya, mengukur, membandingkan, dan sebagainya. Keaktifan yang tampak lebih diutamakan namun keaktifan yang tidak tampak tidak dapat dipisahkan, karena keduanya merupakan proses pengembangan. Model tersebut memusatkan pada peranan, inisiatif, dan keterlibatan peserta didik dalam menetapkan masalah, mencari informasi, dan memecahkan masalah. Kondisi demikian akan semakin memberikan kebebasan bagi peserta didik untuk berpikir, menggali, dan mandiri, sehingga tumbuhlah manusia yang mandiri dan produktif. Sedangkan proses pengembangan kemampuan mental, fisik, dan sosial akan membentuk ketrampilan mental, fisik, dan sosial. Dalam kedua proses tersebut dibutuhkan keterlibatan secara aktif dalam belajar, selanjutnya peserta didik mengadakan proses penyaringan, pemaduan sikap dan nilai dan hasil yang diharapkan adalah pembentukan sikap dan nilai sesuai dengan yang diharapkan masyarakat. Peran aktif tersebut hendaknya distimuli oleh guru. Hal tersebut dapat tercapai jika kesiapan peserta didik memadai. Banyak hal yang bisa dilakukan untuk mencapai kondisi dimana kesiapan peserta didikmemadai, antara lain memberi penugasan sebelum pembelajaran akan dimulai. Penugasan tersebut salah satunya yaitu membuat peta konsep dari materi yang akan dipelajari di kelas. Namun harus diperhatikan karakteristik peserta didik yang dihadapi dengan cara yang dipilih untuk diterapkan dalam proses pembelajaran.
 PETA KONSEP
Peta konsep diusulkan dan dikembangkan Prof. Joseph D. Novack dari Universitas Cornell, AS pada tahun 1983. Peta konsep adalah teknik visual untuk menunjukkan struktur informasi yaitu bagaimana konsep-konsep dalam suatu domain tertentu saling berhubungan. Peta konsep merupakan salah satu bagian dari strategi organisasi. Strategi organisasi bertujuan membantu pebelajar meningkatkan kebermaknaan bahan-bahan organisasi bertujuan membantu pebelajar meningkatkan kebermaknaan bahan-bahan baru, terutama dilakukan dengan mengenakan struktur-struktur pengorganisasian baru pada bahan-bahan tersebut. Strategi-strategi organisasi dapat terdiri dari pengelompokan ulang ide-ide atau istilah-istilah atau membagi ide-ide atau istilah-istilah itu menjadi subset yang lebih kecil. Strategi- strategi ini juga terdiri dari pengidentifikasian ide-ide atau fakta-fakta kunci dari sekumpulan informasi yang lebih besar.
Peta konsep ini dibuat berdasarkan teori Ausable tentang belajar yang bermakna yang menekankan bahwa hasil belajar tentang suatu pengetahuan yang baru dipengaruhi oleh pengetahuanyang telah ada sebelumnya. Pengetahuan yang baru menjadi bermakna apabila secara substantif berkaitan dengan kerangka pengetahuan sebelumnya. Pengetahuan yang baru bukan ‘tempelan’tambahan bagi pengetahuan sebelumnya. Peta konsep dapat menvisualisasikan kerangka berpikir seseorang dan juga menyebabkan pengetahuan awal seseorang lebih jelas terlihat.
Salah satu pernyataan dalam teori Ausubel adalah ‘bahwa faktor yang paling penting yang mempengaruhi pembelajaran adalah apa yang telah diketahui siswa (pengetahuan awal). Jadi supaya belajar jadi bermakna, maka konsep baru harus dikaitkan dengan konsep-konsep yang ada dalam struktur kognitif siswa. Ausubel belum menyediakan suatu alat atau cara yang sesuai yang digunakan guru untuk mengetahui apa yang telah diketahui oleh para siswa (Dahar, 1988: 149). Berkenaan dengan itu Novak dan Gowin (1985) dalam Dahar (1988: 149) mengemukakan bahwa cara untuk mengetahui konsep-konsep yang telah dimiliki siswa, supaya belajar bermakna berlangsung dapat dilakukan dengan pertolongan peta konsep.
Agar pemahaman terhadap peta konsep lebih jelas, maka Dahar (1988: 153) mengemukakan ciri-ciri peta konsep sebagai berikut:
1.      Peta konsep (pemetaan konsep) adalah suatu cara untuk memperlihatkan konsep-konsep dan proposisi-proposisi suatu bidang studi, apakah itu bidang studi fisika, kimia, biologi, matematika dan lain-lain. Dengan membuat sendiri peta konsep siswa “melihat” bidang studi itu lebih jelas, dan mempelajari bidang studi itu lebih bermakna.
2.      Suatu peta konsep merupakan suatu gambar dua dimensi dari suatu bidang studi atau suatu bagian dari bidang studi. Ciri inilah yang memperlihatkan hubungan-hubungan proposisional antara konsep-konsep. Hal inilah yang membedakan belajar bermakna dari belajar dengan cara mencatat pelajaran tanpa memperlihatkan hubungan antara konsep-konsep.
3.      Ciri yang ketiga adalah mengenai cara menyatakan hubungan antara konsep-konsep. Tidak semua konsep memiliki bobot yang sama. Ini berarti bahwa ada beberapa konsep yang lebih inklusif dari pada konsep-konsep lain.
4.      Ciri keempat adalah hirarki. Bila dua atau lebih konsep digambarkan di bawah suatu konsep yang lebih inklusif, terbentuklah suatu hirarki pada peta konsep tersebut.
Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan guru dalam menggunakan peta konsep dalam pembelajaran kimia.
a)      Sebelum pelajaran
Peta konsep dapat digunakan suatu unit pelajaran dimulai.
1.      Dibuat oleh guru sendiri.
Peta konsep yang dibuatoleh guru tersebut berfungsi sebagai gambaran awal pada peserta didik mengenai materi yang akan diajarkan. Dengan adanya contoh awal tersebut, peserta didik akan memiliki gambaran penugasan dan dapat mengetahui bahwa materi yang akan diberikan saling berkaitan dari topik yang satu dengan topik yang lainnya. Di sini guru dapat mengarahkan peserta didik ke arah materi yang akan diajarkan.
2.      Memberi penugasan siswa menyusun peta konsep.
Peta konsep yang disusun oleh peserta didik berfungsi untuk mengetahui “tempat awal konseptual”, dengan kata lain guru harus mengetahui konsep-konsep apa yang telah dimiliki peserta didik ketika pelajaran akan dimulai . Dengan melihat hasil peta konsep yang telah dibuat peserta didik tersebut, guru dapat memperkirakan sejauh mana konsep atau materi yang telah diketahui siswa mengenai pokok bahasan yang akan dijarkan. Dengan kata lain hasil peta konsep sebagai acuan atau titik tolak pengembangan selanjutnya.
b)      Selama Pelajaran
Selama pelajaran berlangsung peta konsep diperoleh daro :
a.       Peta konsep yang dibuat guru
Peta konsep tersebut digunakan sebagai media pembelajaran  untuk peserta didik. Sehingga peserta didik dapat memahami materi yang diajarkan.
b.      Peta konsep yang dibuat siswa
Peta konsep ini berfungsi untuk mengetahui pemahaman peserta didik selama proses pelajaran berlangsung. Siswa diberi kesempatan untuk memperbaiki peta konsep yang belum lengkap atau belum menghadirkan konsep tertentu. Satu sama lain akan saling tukar pikiran dan membandingkan sehingga tercipta peta konsep yang lebih baik.
c)      Setelah pelajaran
Peta konsep yang dipergunakan pada akhir pelajaran dibuat oleh peserta didik dan berfungsi sebagai alat evaluasi atau penilaian.
Keuntungan menggunakan peta konsep bagi peserta didik yaitu akan membantu peserta didik mempelajari konsep-konsep serta mengaitkan pengetahuan yang dimiliki dengan yang sedang dipelajari, sehingga terjadi proses belajar bermakna. Peserta didik dapat mengembangkan kreativitas dan memperoleh pemahaman yang utuh tentang materi. Selain itu peserta didik dapat berdiskusi dan membandingkan peta konsep antar teman.
Keuntungan penggunaan peta konsep bagi guru yaitu dapat mengungkapkan struktur kognitif peserta didik dan sebagai pijakan bagi pengembangan materi pembelajaran selanjutnya. Peta konsep juga dapat berfungsi sebagai alat evaluasi sehingga dapat dikatakan sebagai alat yang efektif untuk menunjukkan konsep peserta didik yang salah.
Namun dalam penerapannya tidak selalu mudah. Tidak semua materi atau konsep Kimia dapat menggunakan atau menerapkan konsep ini. Pada materi kimia peta konsep yang dimaksud sesuai dengan materi konsep mol.

KONSEP MOL
Konsep mol berguna  untuk menyelesaikan perhitungan kimia. Dalam konsep mol terdapat beberapa rumus yang saling berkaitan  Berikut contoh peta konsep tersebut yang merupakan hubungan jumlah mol (n) dengan massa (m), kemolaran (M), jumlah partikel (X), dan volum gas (V) :
            Jumlah Partikel (X)                                                                      Kemolaran (M)
                                                                  

                                    X= n × (6,02×1023)                             M= n / V
Jumlah mol
(n)


                                    V=n  × Vm                                                   m= n × mm gram

            Volum gas (V)                                                                          Massa (m)


KESIMPULAN DAN SARAN
            Peta konsep merupakan salah satu strategi pembelajaran yang berguna untuk membantu meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap materi yang akan diajarkan. Dengan Peta konsep data diketahui sejauh mana pemahaman peserta didik dan dpat digunakan sebagai alat evaluasi.
Saran yang dapat dikemukakan antara lain yaitu peta konsep dapat digunakan sebagai media pembelajaran untuk materi kimia. Dengan proses ini, peserta didik akan terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Hal yang harus diperhatikn yakni materi yang akan dibuat peta konsep dibatasi sehingga tiding membingungkan.

Related Post:

0 Komentar untuk "PETA KONSEP UNTUK MEMPERMUDAH MEMAHAMI KONSEP MOL"

Berkomentarlah dengan baik dan sopan, saya akan berusaha untuk menjawab setiap pertanyaan dan menanggapi setiap komentar yang anda berikan, :)

Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya :)

Back To Top