Reaksi
substitusi ialah reaksi pertukaran atau pergantian gugus atom atau suatu atom
yang terdapat dapat senyawa karbon yang diganti atau ditukar dengan gugus atom
lain, atau atom yang lain. Sulfonasi sendiri merupakan bagian dari reaksi substitusi.
Sulfonasi adalah reaksi kimia yang melibatkan penggabungan gugus asam sulfonat,
-SO3H, ke dalam suatu molekul ataupun ion.
Sulfonasi senyawa aromatik adalah
salah satu tipe yang paling penting dari sulfonasi. Pada saat penambahan anilin
ke dalam asam sulfat terjadi reaksi sulfonasi yaitu suatu reaksi substitusi
yang mensubstitusikan atom hidrogen dengan gugus asam sulfonat (SO3H)
pada molekul organik melalui ikatan kimia pada atom karbonnya. Pada reaksi
sulfonasi, bahan utama yang digunakan yaitu anilin dan asam sulfat yang
menghasilkan asam sulfanilat dan air. Di mana penjelasan asam sulfanilat akan
dijelaskan berikutnya. Mula-mula pada saat penambahan anilin dan asam sulfat
terbentuk asap putih yang disebut asap monosulfat. Selanjutnya akan terjadi
tahap mekanisme sulfonasi. Mekanisme sulfonasi dibagi menjadi 2 tahap, dimana
tahap pertama, anilin pertama direaksikan dengan asam sulfat pekat di mana
elektrofil atau gugus asam sulfonat (SO3H) dalam asam sulfat pekat menyerang
cincin aromatik sehingga satu sisi anilin dari mengikat H dan SO3H kekuatan
kelompok. Pada tahap kedua, senyawa anilin yang mengikat H kelompok dan
kelompok SO3H dan kemudian hidroksida sehingga ion hidroksida akan mengikat H
dan H kelompok kelompok akan meninggalkan anilin senyawa yang salah satu sisi
belakang dari senyawa anilin mengikat kelompok SO3H hanya membentuk sulfanilat
asam dan air. Sulfonasi dapat dilakukan dengan mereaksikan anilin (C6H5NH2)
dengan asam sulfat pekat (H2SO4) pada suhu 180-195oC. Hasil yang diperoleh asam
sulfanilat (C6H7NO3S) dan air(H2O).
Anilin merupakan senyawa turunan
benzena yang dihasilkan dari pengurangan nitrobenzena. Anilin dapat dibuat
dengan mengurangi nitrobenzena dengan campuran Fe dan HCl. Anilin, fenilamin
atau aminobenzene adalah senyawa organik dengan rumus C6H5NH2. Terdiri dari
kelompok fenil melekat ke gugus amino, anilin adalah amina aromatik
prototipikal. Menjadi prekursor bahan kimia industri, penggunaan utama adalah
dalam pembuatan prekursor untuk polyurethane. Seperti amina mudah menguap yang
paling, ia memiliki bau yang agak tidak menyenangkan dari ikan busuk. Ia
terbakar mudah, membakar dengan api berasap karakteristik senyawa aromatik.
Anilin tidak berwarna, tetapi perlahan-lahan mengoksidasi dan resinifies di
udara, memberi warna merah-coklat dengan sampel usia.
Asam sulfanilat adalah senyawa
golongan asam kuat yang sering digunakan untuk bahan baku pembuatan
obat-obatan. Asam Sulfanilat adalah bubuk abu-abu terang atau kristal; sedikit
larut dalam air, alkohol, dan eter, dan larut dalam air panas. Asam Sulfaniat
adalah produk anilin tersulfonasi. Anilin adalah bahan awal dalam industri
manufaktur pewarna. Asam sulfonat dan garamnya hadir dalam pewarna organik
menyediakan fungsi yang berguna kelarutan air mengikat lebih erat ke kain. Asam
Sulfanilat digunakan sebagai perantara untuk pewarna (warna makanan, bahan
pencemerlang optik), obat-obatan dan sintesis organik lainnya. Ini adalah
komponen dari reagen untuk menentukan asam nitrit. Asam Sulfanilat dikonversi ke sulfanilamida yang merupakan salah satu
bahan dasar untuk memproduksi obat sulfat antibakteri. Ada sebuah isomer
disebut asam metanilat, sulfonat kelompok di posisi 2. Hal ini digunakan dalam
pembuatan bahan celup azo dan obat sintesis sulfat.
Dari reaksi
sulfonasi di atas, akan terbentuk kristal asam sulfanilat. Adapun faktor-faktor
yang mempengaruhi faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan pembentukan kristal
antara lain adalah:
1. Derajat lewat jenuh
2. Jumlah inti yang ada atau luas permukaan total dari kristal yang ada.
3. Viskositas larutan
4. Jenis dan banyaknya pengotor
5. Pergerakan antara larutan dan Kristal
1. Derajat lewat jenuh
2. Jumlah inti yang ada atau luas permukaan total dari kristal yang ada.
3. Viskositas larutan
4. Jenis dan banyaknya pengotor
5. Pergerakan antara larutan dan Kristal
6. Suhu pada
saat pemanasan.
Aplikasi Dalam Industri
Produksi
Metil Ester Sulfonat
Produksi metil ester sulfonat dalam
skala industri terdiri dari 4 (empat) tahap yaitu tahap sulfonasi, tahap
pemucatan, tahap netralisasi, dan tahap pengeringan.
1. Tahap
Sulfonasi
MES diproduksi melalui proses sulfonasi metil ester dengan campuran SO3/udara. Reaksi pengontakkan SO3 dan bahan organik terjadi di dalam suatu falling film reactor. Gas dan organik mengalir di dalam tube secara co-current dari bagian atas reaktor pada temperatur 45oC dan keluar reaktor pada temperatur sekitar 30oC. Proses pendinginan dilakukan dengan air pendingin yang berasal dari cooling tower. Air pendingin ini mengalir pada bagian shell dari reaktor. Hal ini bertujuan untuk menjaga kestabilan temperatur reaksi akibat reaksi eksoterm yang berlangsung di dalam reaktor. Agar campuran MESA mencapai waktu yang tepat dalam reaksi sulfonasi yang sempurna, MESA harus dilewatkan kedalam digester yang memilki temperature konstan (~80oC) selama kurang lebih satu jam. Efek samping dari MESA digestion adalah penggelapan warna campuran asam sulfonat secara signifikan. Sementara itu, gas-gas yang meninggalkan reaktor menuju sistem pembersihan gas buangan (waste gas cleaning system).
MES diproduksi melalui proses sulfonasi metil ester dengan campuran SO3/udara. Reaksi pengontakkan SO3 dan bahan organik terjadi di dalam suatu falling film reactor. Gas dan organik mengalir di dalam tube secara co-current dari bagian atas reaktor pada temperatur 45oC dan keluar reaktor pada temperatur sekitar 30oC. Proses pendinginan dilakukan dengan air pendingin yang berasal dari cooling tower. Air pendingin ini mengalir pada bagian shell dari reaktor. Hal ini bertujuan untuk menjaga kestabilan temperatur reaksi akibat reaksi eksoterm yang berlangsung di dalam reaktor. Agar campuran MESA mencapai waktu yang tepat dalam reaksi sulfonasi yang sempurna, MESA harus dilewatkan kedalam digester yang memilki temperature konstan (~80oC) selama kurang lebih satu jam. Efek samping dari MESA digestion adalah penggelapan warna campuran asam sulfonat secara signifikan. Sementara itu, gas-gas yang meninggalkan reaktor menuju sistem pembersihan gas buangan (waste gas cleaning system).
2. Tahap
Pemucatan (Bleaching)
Untuk mengurangi warna sampai sesuai dengan spesifikasi, digested MESA harus diukur didalam sistem kontinu acid bleaching, dimana dicampurkan dengan laju alir metanol yang terkontrol dan hidrogen peroksida sesudahnya. Reaksi bleaching lalu dilanjutkan dengan metanol reflux dan pengontrolan temperatur yang presisi.
Untuk mengurangi warna sampai sesuai dengan spesifikasi, digested MESA harus diukur didalam sistem kontinu acid bleaching, dimana dicampurkan dengan laju alir metanol yang terkontrol dan hidrogen peroksida sesudahnya. Reaksi bleaching lalu dilanjutkan dengan metanol reflux dan pengontrolan temperatur yang presisi.
3. Tahap
Netralisasi
Acid ester yang terbentuk dalam proses sulfonasi bersifat tidak stabil dan mudah terhidrolisis. Oleh karena itu, pencampuran yang sempurna antara asam sulfonat dan aliran basa dibutuhkan dalam proses netralisasi untuk mencegah lokalisasi kenaikan pH dan temperatur yang dapat mengakibatkan reaksi hidrolisis yang berlebih. Neutralizer beroperasi secara kontinu, mempertahankan komposisi dan pH dari pasta secara otomatis.
Acid ester yang terbentuk dalam proses sulfonasi bersifat tidak stabil dan mudah terhidrolisis. Oleh karena itu, pencampuran yang sempurna antara asam sulfonat dan aliran basa dibutuhkan dalam proses netralisasi untuk mencegah lokalisasi kenaikan pH dan temperatur yang dapat mengakibatkan reaksi hidrolisis yang berlebih. Neutralizer beroperasi secara kontinu, mempertahankan komposisi dan pH dari pasta secara otomatis.
4. Tahap
Pengeringan
Selanjutnya, pasta netral MES dilewatkan ke dalam sistem TurboTubeTM Dryer dimana metanol dan air proses yang berlebih dipisahkan untuk menghasilkan pasta terkonsentrasi atau produk granula kering MES, dimana produk ini tergantung pada berat molekul MES dan target aplikasi produk. Langkah akhir adalah merumuskan dan menyiapkan produk MES dalam komposisi akhir, baik itu dalam bentuk cair, batangan semi-padat atau granula padat, dengan menggunakan teknologi yang tepat.
Selanjutnya, pasta netral MES dilewatkan ke dalam sistem TurboTubeTM Dryer dimana metanol dan air proses yang berlebih dipisahkan untuk menghasilkan pasta terkonsentrasi atau produk granula kering MES, dimana produk ini tergantung pada berat molekul MES dan target aplikasi produk. Langkah akhir adalah merumuskan dan menyiapkan produk MES dalam komposisi akhir, baik itu dalam bentuk cair, batangan semi-padat atau granula padat, dengan menggunakan teknologi yang tepat.
Tag :
Pengetahuan Kimia
0 Komentar untuk "SULFONASI "
Berkomentarlah dengan baik dan sopan, saya akan berusaha untuk menjawab setiap pertanyaan dan menanggapi setiap komentar yang anda berikan, :)
Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya :)