Minggu
lalu tepatnya pada hari Selasa sore, tanggal 15 Maret penulis melihat di salah satu televisi swasta
nasional mengenai permasalahan kependudukan di ibukota negara tercinta ini,
Jakarta. Sebuah contoh nyata tentang perbedaan pada masyarakat kelas bawah,
menengah, dan kelas atas yang sangat kontras. Tentu saja hal tersebut tidak
bisa dibiarkan begitu saja, harus ada solusi yang di lakukan untuk
menanggulangi permasalahan tersebut. Salah satu langkah yang dapat diambil oleh
Pemerintah untuk penanggulangan masalah ini adalah Transmigrasi.
Sejarah
awal dimulainya transmigrasi sebenarnya
telah di mulai sejak jaman kolonialisasi. Hal tersebut dilakukan oleh
penjajah sebagai siasat untuk “membuang” rakyat pemberontak dan untuk membuka
lahan di daerah terpencil yang masih berupa hutan untuk ditanami tanaman yang
memiliki nilai jual pada saat itu.
Yang
dimaksud dengan pengertian transmigrasi menurut KBBI adalah perpindahan
penduduk dari satu daerah (pulau) yg berpenduduk padat ke daerah (pulau) lain yang
berpenduduk jarang. Dalam pasal 4 PP No. 42 tahun 1973 dinyatakan bahwa
transmigrasi dapat berupa transmigrasi umum (biaya ditanggung oleh pemerintah)
dan transmigrasi swakarya (biaya ditanggung oleh transmigran sendiri).
Bila
kita mau melihat dengan sungguh-sungguh, transmigrasi memiliki banyak manfaat
yang nantinya akan diperoleh baik untuk transmigran itu sendiri maupun bagi
kehidupan negara. Transmigrasi dapat meninngkatkan taraf hidup bagi
transmigran, karena kehidupan transmigran yang cukup terjamin dengan catatan
transmigran harus mau berusaha dengan sungguh-sungguh. Hal tersebut secara
tidak lansung juga akan berpengaruh baik terhadap pendapatan domestik bruto
negara kita. Manfaat lainnya adalah menjaga keseimbangan penyebaran penduduk,
contohnya mengurangi penduduk di Pulau Jawa yang sudah terlampau banyak seperti
pada ibukota Jakarta. Dengan tersebar meratanya penduduk, maka tentu saja
pembangunan dapat merata di seluruh pulau-pulau di Indonesia. Tidak hanya dalam
bidang ekonomi saja, transmigrasi juga memiliki dampak positif di bidang sosial
budaya serta pertahanan dan keamanan nasional. Dengan diadakannya trasnmigrasi,
maka nantinya akan terjadi proses sosial antara transmigran dengan penduduk
asli yang diharapkan dapat meningkatkan persatuan. Selain itu dengan
diadakannya transmigrasi, maka pulau-pulau terluar dapat terjaga dengan baik
dan tidak menjadi sengketa bagi negara lain.
Namun,
bukan berarti bawah transmigrasi tidak dapat menimbulkan dampak yang negatif,
tramsmigrasi juga dapat berdampak negatif apabila pelaksanaanya tidak baik akibat
kurangnya sosialisasi, SDM yang rendah, maupun karena adanya benturan budaya.
Terlepas
dari itu semua dapat dilihat pada tulisan diatas bahwa transmigrasi memiliki
banyak sekali manfaat. Meskipun terdapat dampak negatif yang mungkin dapat
terjadi, namun dapat diminimalis melalui
proses pendidikan maupun sosialisasi. Sehinnga dapat disimpulkan bahwa
transmigrasi merupakan salah satu jalan terbaik untuk memecahkan permasalahan
kependudukan yang terjadi di negara kita.
Tag :
Pengetahuan Sosial
0 Komentar untuk "Transmigrasi Sebagai Pemecahan Masalah Kependudukan di Indonesia"
Berkomentarlah dengan baik dan sopan, saya akan berusaha untuk menjawab setiap pertanyaan dan menanggapi setiap komentar yang anda berikan, :)
Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya :)