Kegunaan kitosan terus meningkat, hal ini terutama disebabkan kitosan dapat digunakan secara langsung seperti sumber serat (dietary fiber), suplemen mencegah kegemukan, anti mikroba mencegah infeksi pada luka dan sebagainya. Saat ini, kitin dan kitosan menjadi salah satu bahan kimia dan bahan baku industri yang menjadi unggulan. Kitosan telah banyak dimanfaatkan dalam berbagai industri diantaranya adalah industri pengolahan limbah, makanan, pertanian, kesehatan, kosmetik, dan bioteknologi. Pemanfaatan kitosan pada beberapa industri menurut Fernandez-Kim (2004) dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1 Pemanfaatan kitosan pada beberapa industri
Industri | Manfaat |
Industri pengolahan limbah | Penyerapan ion logam, koagulan, protein, asam amino, dan bahan pencelup. |
Industri makanan | Pengawet, penstabil makanan, penstabil warna, bahan pengental, dan lain-lain. |
Industri pertanian | Pupuk, pelindung biji, dan lain-lain. |
Industri kesehatan | Penyembuh luka dan tulang, pengontrol kolesterol darah, kontak lensa, penghambat plak gigi, dan lain-lain. |
Kosmetik | Pelembab (moisturizer), krem wajah, tangan dan badan, dan lain-lain. |
Bioteknologi | Dapat menjadi immobilisasi enzim, kromatografi, penyembuh sel, dan lain-lain. |
Pemanfaatan lainnya dari kitosan adalah sebagai perekat, aditif untuk kertas dan tekstil, penjernihan air minum, memperbaiki sefat pengikatan warna, mengadsorpsi logam dan membentuk kompleks dengan logam, serta dapat mempercepat penyembuhan luka (Fernandez-Kim 2004).
Salah satu upaya untuk menurunkan kadar kolesterol dalam lemak dengan menggunakan biopolimer kitosan. Senyawa ini akan membawa muatan listrik positif, dapat menyatu dengan zat asam empedu yang bermuatan negatif sehingga menghambat penyerapan kolesterol, karena zat lemak yang masuk bersama makanan harus dicerna dan diserap dengan bantuan zat asam empedu yang disekresi liver (Hargono et al. 2008). Kitosan dapat mengurangi absorpsi lemak, menurunkan kadar lemak darah, dan mengurangi kelebihan berat badan.
Kitosan mempunyai kemampuan untuk mengikat lipid dan lemak karena kitosan adalah komponen bermuatan positif, sehingga dapat menyerang dan mengikat asam lemak (yang membawa muatan negatif). Saat dikonsumsi, kitosan melekatkan diri pada saluran usus, dan mengikat lemak yang lewat di dalam usus sebelum diserap oleh darah, karena lemak yang diikat tidak memasuki aliran darah, maka lemak tersebut dianggap "tidak bisa dicerna" oleh tubuh, sehingga lemak tersebut akan dibuang melalui saluran pencernaan. Kitosan menyerap lemak sebanyak 3-6 kali beratnya sendiri sebelum lemak tersebut diserap di dalam tubuh untuk dibuang melalui feses. Setiap gram kitosan yang dikonsumsi sebagai suplemen makanan dapat mencegah absorpsi 4-6 gram lemak. (BPOM 2008).
0 Komentar untuk "Pemanfaatan Kitosan sebagai Absorben Penyerap Lemak"
Berkomentarlah dengan baik dan sopan, saya akan berusaha untuk menjawab setiap pertanyaan dan menanggapi setiap komentar yang anda berikan, :)
Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya :)