Translate

ALAT PENDINGIN HEMAT ENERGI DENGAN ZEOLIT SEBAGAI ABSORBEN

Indonesia sebagai  negara  kepulauan  yang  sangat  luas  yang  terdiri  atas daratan  dan   lautan  dimana  masih  cukup  banyak  daerah-daerah  yang  sulit dijangkau oleh  jaringan  listrik  yang  dihasilkan  oleh  pembangkit  listrik  pada umumnya.

Listrik saat ini merupakan suatu energi yang berperanan sangat penting bagi kehidupan  manusia. Listrik digunakan oleh masyarakat untuk keperluan sehari-hari, industri, komunikasi sampai militer. Listrik sebenarnya gejala alam yaitu loncatan  proton  yang  bermuatan  positif  dan  elektron  yang  bermuatan  negatif sehingga   menghasilkan   suatu   energi   tinggi.Dalam   dunia   kesehatan,   listrik digunakan sebagai sumber energi untuk  menjalankan alat-alat pendingin. Salah satu  alat  bantu yang  digunakan  adalah  lemari  pendingin  (kulkas).  Lemari pendingin digunakan oleh para ahli medis sebagai alat tempat menyimpan obat- obat khusus, bakteri, virus dan lain-lain dimana suhu bahan-bahan tersebut harus terjaga  dengan  baik  agar  kualitas  dari  bahan-bahan  tersebut  tidak  menurun ataupun rusak. Bahan-bahan yang harus terjaga pada suhu rendah tidak dapat dipindah atau dibawa ke daerah yang terpencil dan jauh dari sumber listrik, karena lemari pendingin tempat  menyimpan bahan-bahan tersebut harus mendapat arus listrik  ataupun  apabila  dijalankan  dengan  menggunakan  baterai,  maka  baterai tersebut   memiliki   keterbatasan   kapasitas   dan   harus  diisi   kembali   dengan menggunakan  listrik  dari      pembangkit listrik    yang  ada,  padahal untuk mendapatkan sumber listrik yang  berasal dari pembangkit listrik pada umunya adalah sangat tidak mungkin pada daerah terpencil.

Kondisi seperti disebutkan di atas tentunya akan sangat menyulitkan ketika bahan-bahan medis tersebut harus dibawa ke daerah terpencil, sulit dijangkau dan jauh dari jaringan listrik. Dengan kondisi geografis seperti yang disebutkan di atas dan kondisi masyarakat Indonesia yang  bersuku-suku serta hidup berkelompok- kelompok sampai daerah terpencil yang juga harus mendapat perhatian yang sama dengan  mereka  yang  hidup  di  kota  dan  sudah  mendapat  kemudahan  dengan adanya jaringan listrik. Selain itu juga adanya instruksi dari pemerintah  untuk mengadakan  penghematan  energi  khususnya  energi  listrik  yang  makin  gencar diinformasikan di masyarakat, untuk itu maka diharapkan adanya pengembangan alat pendingin yang dapat digunakan untuk keperluan medis pada daerah-daerah terpencil yang sulit dijangkau oleh jaringan listrik dan hemat energi.

Disamping itu, alat pendingin yang ada di masyarakat saat ini masih banyak yang menggunakan freon sebagai refrigerannya tanpa mengetahui tentang betapa bahayanya freon  tersebut terhadap masa depan bumi kita, padahal seperti yang diketahui bahwasanya  penggunaan  freon saat ini sudah dilarang karena dampak terhadap perusakan ozon sangat besar.

Dengan beberapa alasan yang sudah disebutkan di atas,     untuk itu perlu dikembangkan alat pendingin yang digunakan untuk keperluan medis pada daerah terpencil dan belum dijangkau oleh jaringan listrik yang berasal dari pembangkit listrik, serta hemat energi  dan untuk menggantikan alat pendingin yang ramah lingkungan karena akan menggantikan penggunaan  freon.

 

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut maka rumusan masalah dari pelaksanaan kegiatan ini adalah:

1. Bagaimana proses pembuatan Water Refrigerator Unit untuk alat pendingin ?

2. Bagaimana unjuk kerja Water Refrigerator Unit yang dibuat ?

 

Tujuan Kegiatan

Tujuan dari pelaksanaan penelitian ini adalah:

1. Membuat prototipe Water Refrigerator Unit untuk alat pendingin.

2. Mengetahui unjuk kerja dari Water Refrigerator Unit yang dibuat.


 

 

 

 

Manfaat

Secara praktis, manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah menemukan

konsep baru cara menjalankan sistem pendinginan menggunakan air dan dengan zeolit     sebagai            absorbennya.        Selain  itu       juga  terciptanya          prototipe       Water Refrigerator   Unit  yang  dapat  digunakan  dan  dikembangkan  dalam  proses penguapan air pada suhu  rendah guna proses pendinginan pada alat pendingin. Secara teoritis, manfaat yang akan diperoleh adalah memberikan kontribusi bagi kajian         bidang       teknik        pendinginan dan      referensi            bagi         penelitian         tentang pendinginan dengan refrigeran air pada tahap lanjut.

 

METODE PENELITIAN

 

Waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan

Pelaksanaan kegiatan  pembuatan  alat  pendingin  medis  hemat  energi  ini dilakukan  dalam  jangka  waktu  antara  bulan  Mei  2005  sampai  dengan  bulan Oktober 2005. Sedangkan  tempat yang digunakan terdiri dari dua tempat, yang pertama di laboraturium kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas           Negeri   Yogyakarta              (FMIPA           UNY)                      untuk     penelitian       sistem penyerapan zeolit, tempat yang  kedua ialah Lab Fabrikasi dan Fitting Fakultas Teknik  Universitas  Negeri  Yogyakarta  (FT   UNY) untuk  pembuatan  alat pendingin medisnya.

 

Bahan dan alat yang digunakan

Adapun  bahan  dan  alat  yang  digunakan  dalam  pelaksanaan  kegiatan pembuatan Water Refrigerator Unit (Alat pendingin medis dengan zeolit sebagai absorben) diantaranya adalah :

 

Tabel 1. Daftar Bahan Yang Digunakan

 

No.

Nama

Bahan

Keterangan

Jumlah

1.

Tabung Elpiji

 

diameter    250     mm,

1 buah

 

 

 

tebal dinding tabung 5

 

 

2.

 

Tabung Minyak

 

mm

120 mm ο/ 60 mm

 

1 buah

3.

Cooling Box

 

Tebal 3 mm

2 buah

4.

Evaporator

Almunium

beli

1 buah

5.

Pipa Gas

Kuningan

beli

 

6.

Napel

Kuningan

beli

2 buah

7.

Pipa

Mild steel

Diameter 1 inch

 

8.

Mur baut

Mild steel

ο/ 10 mm

8 buah

9.

Plat L

Mild steel

Panjang 200 cm

1 buah

10.

Roda

Karet

Diameter 5 cm

2 pasang


11.       Adaptor      pipa      dan

12.

Kran gas

¾ inch

4 buah

13.

Kawat strimin

1x1 m

1 buah

14.

Zeolit

 

5 Kg

 

 
tutup drum


Diameter 4 inch


 

 

 

 

Tabel 2. Daftar peralatan yang digunakan

 

clip_image001No.      Nama

clip_image0021.         Gergaji mesin

2.         Perlengkapan las Listrik

3.         Perlengkapan las gas

4.         Perlengkapan mesin bor

5.         Mesin gerinda

6.         Kompresor

7.         Pompa vakum

8.         Gergaji tangan

9.         Gerinda

10.       Elektroda

11.       Stopwatch

clip_image00312.       Thermometer

 

Metode pelaksanaan kegiatan

Metode pelaksanaan kegiatan yang digunakan terdiri dari beberapa tahapan yaitu:   observasi  awal  (observasi  kebutuhan  bahan  yang  akan  digunakan), perancangan alat (perancangan beberapa komponen alat yang akan dibuat), proses pembuatan alat, pengujian alat, evaluasi, dan penyempurnaan alat.

image

 

 

image

Gambar 1.   Chart pelaksanaan pembuatan Water Refrigerator Unit.

 

 

 

image

 

 

 

 

Gambar 2.    Prinsip kerja Water Refrigerator Unit.

 

Proses pembuatan alat pendingin terdiri dari empat proses pembuatan, yaitu: pembuatan   zeolit  canister,  evaporating  unit,  cooling  box  dan  rangka  alat. Pengujian terdiri atas uji kebocoran dan uji kinerja dalam mendinginkan ruangan pendingin.            Pengujian          kebocoran         dilakukan                     dengan        menggunakan                  pompa kompresor  dan  pompa   vakum.  Uji  kinerja  alat  pendingin  diukur  dengan menggunakan  thermometer.  Zeolit  yang   digunakan  adalah  jenis  klinoptilotit (Na4K4)(Al8Si40O96).24H2O yang diaktivasi pada suhu 4000C selama 4 jam. Zeolit yang  digunakan  dalam zeolit  canister  sebanyak  5  kilogram.  Setelah  diadakan evaluasi  dari  alat  yang  sudah  dibuat  kemudian  diadakan  penyempurnaan  alat untuk memaksimalkan hasil yang ingin dicapai.

 

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

Setelah semua komponen telah selesai dibuat, langkah selanjutnya yaitu menjalankan  sistem  yang  telah  direncanakan,  diawali  dengan  memvakumkan sistem sampai dengan  vakum  maksimal, setelah sampai vakum maksimal kran yang  menghubungkan  antara  evaporating  unit  dengan  zeolit  canister  dibuka sedikit,  sehingga  uap  air  akan  diserap  oleh  zeolit  yang  berada  dalam  zeolit canister.  Uap  air  tersebut  akan  melewati  evaporator  di  dalam  cooling  box, sehingga dari sistem yang dijalankan tadi kita bisa memperhatikan  perubahan


 

 

 

 

suhu yang terjadi dalam cooling unit sebelum sistem berjalan, saat sistem bekerja dan saat vakum dalam sistem sudah hampir habis.

Dari pengujian yang telah dilakukan didapatkan hasil sebagai berikut :

 

Tabel 3.  Tekanan tabung zeolit (dengan kompresor)

 

NO

WAKTU (MENIT)

TEKANAN (KG/CM2)

1

10

9

2

20

9

3

30

8,5

4

40

8,5

5

50

8,5

6

60

7

 

Tabel 4.     Kevakuman tabung zeolit (dengan pompa vakum)

 


clip_image016NO          WAKTU (MENIT)              PENUNJUKAN SKALA

MANOMETER


KEVAKUMAN (CMHG)


clip_image0171                          10                                       -50                                       26

2                          20                                       -50                                       26

3                          30                                       -50                                       26

4                          40                                       -40                                       36

5                          50                                       -40                                       36

clip_image0186                          60                                       -40                                       36

 

clip_image019Tabel 5.   Hasil pengukuran suhu pada ruangan pendingin

 

 

NO

 

WAKTU (MENIT)

 

 

SUHU (0C)

 

 

 

KEVAKUMAN (CMHG)

 

 

1

2

3

4

R

Rata-rata

1

Sebelum perlakuan

27

27

27

27

27

26

2

30

27

27

27

27

27

26

3

60

27

27

27

27

27

26

4

90

26

27

26

27

26,50

36

5

120

25

25

26

25

25,25

36

6

150

23

24

23

24

23,50

46

7

180

21

22

23

23

22,25

46

8

210

21

23

22

23

22,25

46

9

240

24

25

24

24

24,25

76

10

270

26

26

26

27

26,25

76

 

Pembahasan

Suhu awal ruangan pendingin sebelum sistem pendingin bekerja sebesar 27

0C dan kevakuman dalam sistem sebesar 26 cmHg. Setelah kran pada evaporating unit dibuka untuk mengalirkan uap air sistem pendinginan belum bekerja, hal ini disebabkan penguapan uap  air dalam evaporating unit memerlukan waktu dan begitu pula dengan penyerapan zeolit.

Setelah satu setengah jam maka sistem pendingin baru dapat menurunkan ruangan  pendingin  pada  cooling  box.  Suhu  dalam  ruangan  pendingin  turun menjadi 26,500C, akan tetapi kevakuman dalam sistem pendingin juga mengalami penurunan  sedikit  demi  sedikit.   Pendinginan  maksimum  yang  terjadi  pada


 

 

 

ruangan pendingin  sebesar  22,250C setelah  sistem  bekerja  selama  180  menit. Penyerapan  zeolit  telah  bekerja  maksimal  untuk  mengalirkan  uap  air  dalam selang-selang penghubung dan evaporator dalam ruangan pendingin. Pendinginan maksimum ini tidak berlangsung lama karena kevakuman dalam sistem pendingin sudah berkurang sehingga uap air yang dialirkan juga semakin berkurang. Selain itu juga dimungkinkan zeolit sudah mulai jenuh sehingga daya  serapnya mulai berkurang. Setelah kevakuman dalam sistem pendingin habis maka suhu dalam ruangan pendingin berangsur-angsur naik mendekati suhu semula.

 

KESIMPULAN

 

Berdasarkan hasil yang telah dicapai dari proses perancangan, pembuatan dan pengujian alat pendingin dengan zeolti sebagai absorber (Water Refrigerator Unit) dapat disimpulkan sebagai berikut:

1.      Water Refrigerator Unit terdiri dari beberapa komponen utama untuk bisa menjalankan  sistem  pendinginan  yaitu  zeolit  canister  (penyimpan  zeolit untuk menyerap uap air),  evaporating unit (penyimpan air), cooling box (box pendingin) dan rangka alat. Adapun  tahap-tahap dalam pelaksanaan kegiatan ini ialah mulai dari  observasi awal kebutuhan bahan dan alat yang akan digunakan, perancangan komponen-komponen alat pendingin,  proses pembuatan alat, pengujian alat, evaluasi dan penyempurnaan.

2.      Sistem pendinginan yang bekerja pada alat pendingin ini mampu mencapai

26 cmHg, sehingga air dapat menguap dalam evaporating unit, kemudian terserap  oleh  zeolit  pada zeolit  canister yang melalui  evaporator  dalam cooling  box,  sehingga  suhu  ruangan  dalam  box  mengalami  perubahan. Pendinginan maksimum yang dapat dicapai pada ruangan pendingin cooling box sebesar 22,250C dari suhu awal 270C. Dengan demikian zeolit canister dapat bekerja dalam menyerap uap air yang digunakan untuk mendinginkan ruangan pendingin.

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Achiruddin. 2005. Penggunaan Zat Absorben Silica Gell pada Mesin Pendingin.

http://www.library.usu.ac.id. (diakses 19 Oktober 2005)

Didi Supriadi. 2002. Aktivasi Zeolit Alam sebagai Absorben Zat Warna pada

Proses Pemurnian Minyak Kelapa. Skripsi. Yogyakarta: FMIPA UNY. Harjono.  2004.  Zeolit   dan  Prospek  Pemanfaatannya.http://www.Kedaulatan_

RakyatOnline. (Diakses 3 Oktober 2005)

Khurmi, R.S., dan Gupta, J.K. 1982 A Text Book of machine Design. New Delhi: Eurasia Publishing House.

Mursi Sutarti dan Minta Rachmawati. 1994. Zeolit Tinjauan Literatur. Jakarta: Pusat dokumentasi dan informasi lmiah.

Reinhard Frank-Stephen Zech. 2003. Refrigerating with the Sun.  http://www.zeo- tech.de/e.index.html. (diakses 23 September 2003)

Sharma,  P.C.,  dan  Aggarwal.  D.K.  1997.  A  Text  Book  of  Machine  Design.

Chandigarh: SSMB Publishing.

Thamzil   Laz.   2005.   Penggunaan   Zeolit   dalam   Iptek.    http://www.P2PLR_ Batan.html. (diakses 3 Oktober 2005)

http://hyperphysics.phy-astr.gsu.edu/hbase/kinetic/watvap.html

0 Komentar untuk "ALAT PENDINGIN HEMAT ENERGI DENGAN ZEOLIT SEBAGAI ABSORBEN"

Berkomentarlah dengan baik dan sopan, saya akan berusaha untuk menjawab setiap pertanyaan dan menanggapi setiap komentar yang anda berikan, :)

Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya :)

Back To Top