RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP)
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas / Semester : X /2
Tahun Pelajaran : 2011 / 2012
Alokasi Waktu : 14 jam pelajaran
Standar Kompetensi : 2. Memahami hukum – hukum dasar kimia dan penerapannya dalam perhitungan kimia ( Stoikiometri )
Kompetensi Dasar : 2.2 Membuktikan dan mengkomunikasikann berlakunya hukum–hukum dasar kimia melalui percobaan serta penerapan konsep mol dalam menyelesaikan perhitungan kimia.
Indikator : 1. Membuktikan berlakunya hukum ketetapan massa (hukum Lavoiser)
2. Membuktikan berlakunya hukum perbandingan tetap (hukum Proust)
3. Membuktikan berlakunya hukum kelipatan perbandingan (Hukum Dalton)
4. Membuktikan hukum perbandingan volume (Hukum Gay Lussac).
5. Membuktikan hukum Avogadro.
6. Mengoperasikan perhitungan sederhana
Pertemuan Ke – 1 (2 jam)
A. Tujuan Pembelajaran :
Tujuan intrusksional
1. Peserta didik dapat menyebutkan bunyi Hukum Lavoiser.
2. Peserta didik dapat membuktikan berlakunya hukum ketetapan massa (hukum Lavoiser) melalui soal – soal data percobaan.
3. Peserta didik dapat menyebutkan bunyi Hukum Proust
4. Peserta didik dapat membuktikan berlakunya hukum perbandingan tetap (hukum Proust) melalui soal – soal data percobaan.
Tujuan pengiring
1. Menumbuhkan sikap percaya diri pada peserta didik
2. Menumbuhkan sikap mandiri
3. Menumbuhkan rasa ingin tahu peserta didik
B. Materi Pembelajaran :
1. Hukum Lavoiser
Antoine Laurent Lavoisier telah menyelidiki massa zat-zat sebelum dan sesudah reaksi. Lavoisier menimbang zat sebelum bereaksi, kemudian menimbang hasil reaksinya. Ternyata massa zat sebelum dan sesudah reaksi selalu sama. Lavoisier menyimpulkan hasil penemuannya dalam suatu hukum yang disebut hukum kekekalan massa: “Dalam sistem tertutup, massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama“.
2. Hukum Proust
Pada tahun 1799, Joseph Louis Proust menemukan satu sifat penting dari senyawa, yang disebut hukum perbandingan tetap. Berdasarkan penelitian terhadap berbagai senyawa yang dilakukannya, Proust menyimpulkan bahwa “Perbandingan massa unsur-unsur dalam satu senyawa adalah tertentu dan tetap.“
C. Metode Pembelajaran :
Diskusi Informasi, diskusi kelompok, dan tanya jawab.
D. Langkah – langkah Pembelajaran :
1. Kegiata awal ( 5 menit )
a. Salam pembuka dan doa
b. Motivasi dan apersepsi
c. Prasyarat : Penyetaraan reaksi sederhana.
2. Kegiatan inti ( 75 menit )
Eksplorasi:
a. Guru mengenalkan bahan-bahan yang digunakan dalam demonstrasi ( Nilai yang ditanamkan: rasa ingin tahu)
b. Guru melakukan demonstrasi sesuai langkah kerja dalam lembar percobaan untuk membuktikan berlakunya hukum kekekalan massa (Hukum Lavoiser) dan hukum perbandingan tetap (Hukum Proust) ( Nilai yang ditanamkan: kerja keras, rasa ingin tahu).
Elaborasi:
c. Mendiskusikan data percobaan untuk membuktikan Hukum Lavoiser dan Hukum Proust dalam diskusi kelompok dikelas ( Nilai yang ditanamkan: kerja keras, rasa ingin tahu, bersahabat, tanggung jawab).
d. Peserta didik mengerjakan latihan soal dari hukum yang telah di diskusikan (Nilai yang ditanamkan: mandiri, kerja keras).
Konfirmasi:
e. Guru membimbing peserta didik untuk membuat kesimpulan (Nilai yang ditanamkan: mandiri, kerja keras).
3. Kegiatan akhir (10 menit )
a. Guru memberi tugas rumah.
b. Guru menginformasikan materi untuk pertemuan selanjutnya.
Pertemuan Ke – 2 (1jam)
B. Tujuan Pembelajaran :
Tujuan intrusksional
1. Peserta didik dapat menyebutkan bunyi Hukum Dalton.
2. Peserta didik dapat membuktikan berlakunya hukum kelipatan perbandingan ( Hukum Dalton ) melalui soal – soal data percobaan.
Tujuan pengiring
3. Menumbuhkan sikap percaya diri pada peserta didik
4. Menumbuhkan sikap mandiri
5. Menumbuhkan rasa ingin tahu peserta didik
B. Materi Pembelajaran :
Hukum Dalton
Berdasarkan hasil percobaannya, Dalton merumuskan hukum kelipatan perbandingan (hukum Dalton) yang berbunyi: “Jika dua jenis unsur bergabung membentuk lebih dari satu senyawa, dan jika massa-massa salah satu unsur dalam senyawa-senyawa tersebut sama, sedangkan massa-massa unsur lainnya berbeda, maka perbandingan massa unsur lainnya dalam senyawa-senyawa tersebut merupakan bilangan bulat dan sederhana. “
C. Metode Pembelajaran :
Diskusi informasi, diskusi kelompok, dan tanyajawab.
D. Langkah – langkah Pembelajaran :
1. Kegiata awal ( 5 menit )
a. Salam pembuka dan doa
b. Motivasi dan apersepsi
c. Prasyarat : Penyetaraan reaksi sederhana.
2. Kegiatan inti ( 75 menit )
Eksplorasi:
a. Guru menggali pengetahuan awal peserta didik tentang penyetaraan reaksi kimia (Nilai yang ditanamkan: kerja keras, percaya diri)
Elaborasi:
b. Guru menyajikan data hasil percobaan kepada peserta didik (Nilai yang ditanamkan: rasa ingin tahu).
c. Peserta didik mendiskusikan data percobaan untuk membuktikan Hukum Dalton dalam diskusi kelompok dikelas (Nilai yang ditanamkan: kerja keras, rasa ingin tahu, bersahabat, tanggung jawab).
d. Peserta didik mengerjakan latihan soal dari hukum yang telah di diskusikan. (Nilai yang ditanamkan: mandiri, kerja keras)
Konfirmasi:
e. Guru membimbing peserta didik untuk membuat kesimpulan (Nilai yang ditanamkan:kerja keras dan mandiri)
3. Kegiatan akhir (10 menit )
Guru menginformasikan materi untuk pertemuan selanjutnya.
Pertemuan Ke – 3 (2 jam)
C. Tujuan Pembelajaran :
Tujuan intrusksional
5. Peserta didik dapat menyebutkan bunyi Hukum Gay Lussac.
6. Peserta didik dapat membuktikan berlakunya hukum perbandingan volume (hukum Gay Lussac) melalui soal – soal data percobaan.
7. Peserta didik dapat menyebutkan bunyi Hukum Avogadro
8. Peserta didik dapat membuktikan berlakunya hukum avogadro melalui soal – soal data percobaan.
Tujuan pengiring
4. Menumbuhkan sikap percaya diri pada peserta didik
5. Menumbuhkan sikap mandiri
6. Menumbuhkan rasa ingin tahu peserta didik
B. Materi Pembelajaran :
1. Hukum Gay Lussac
Berdasarkan percobaannya, Gay Lussac merumuskan hukum perbandingan volume (hukum Gay Lussac): “Pada suhu dan tekanan yang sama, volume gasgas yang bereaksi dan volume gas-gas hasil reaksi berbanding sebagai bilangan bulat sederhana.“ Hukum perbandingan volume dari Gay Lussac dapat kita nyatakan sebagai berikut. “Perbandingan volume gas-gas sesuai dengan koefisien masing-masing gas.”
2. Hipotesis Avogadro
Pada tahun 1811, Amedeo Avogadro menjelaskan percobaan Gay Lussac. Menurut Avogadro, partikel unsure tidak selalu berupa atom tunggal (monoatomik), tetapi berupa 2 atom (diatomik) atau lebih (poliatomik). Avogadro menyebutkan partikel tersebut sebagai molekul.
Gay Lussac:
2 volume gas hidrogen + 1 volume gas oksigen = 2 volume uap air
Avogadro:
2 molekul gas hidrogen + 1 molekul gas oksigen à 2 molekul uap air
Dari sini Avogadro mengajukan hipotesisnya yang dikenal hipotesis Avogadro yang berbunyi: “Pada suhu dan tekanan yang sama, semua gas dengan volume yang sama akan mengandung jumlah molekul yang sama pula.” Jadi, perbandingan volume gas-gas itu juga merupakan perbandingan jumlah molekul yang terlibat dalam reaksi. Dengan kata lain perbandingan volume gas-gas yang bereaksi sama dengan koefisien reaksinya.
C. Metode Pembelajaran :
Diskusi Informasi, diskusi kelompok, dan tanya jawab.
D. Langkah – langkah Pembelajaran :
1. Kegiata awal ( 5 menit )
a. Salam pembuka dan doa
b. Motivasi dan apersepsi
c. Prasyarat : Penyetaraan reaksi sederhana.
2. Kegiatan inti ( 75 menit )
Eksplorasi:
a. Guru melakukan tanya jawab untuk mengetahui pengetahuan awal peserta didik kemudian menayangkan percobaan mengenai hukum Gay Lussac ( Nilai yang ditanamkan: rasa ingin tahu)
Elaborasi:
b. Mendiskusikan data percobaan untuk membuktikan Hukum Lavoiser dan Hukum Proust dalam diskusi kelompok dikelas ( Nilai yang ditanamkan: kerja keras, rasa ingin tahu, bersahabat, tanggung jawab).
c. Peserta didik mengerjakan latihan soal dari hukum yang telah di diskusikan (Nilai yang ditanamkan: mandiri, kerja keras).
Konfirmasi:
d. Guru membimbing peserta didik untuk membuat kesimpulan (Nilai yang ditanamkan: mandiri, kerja keras).
3. Kegiatan akhir (10 menit )
Guru memberi tugas rumah dan menginformasikan materi untuk pertemuan selanjutnya.
Pertemuan Ke – 4, 5 dan 6 (5 jam)
A. Tujuan Pembelajaran :
Tujuan intrusksional
- Peserta didik dapat mengkonversikan jumlah mol dengan jumlah partikel , massa dan volum zat
- Peserta didik dapat menentukan kadar zat dalam senyawa
- Peserta didik dapat menentukan rumus empiris dan rumus molekul
- Peserta didik dapat menentukan banyak zat pereaksi atau hasil reaksi
- Peserta didik dapat menentukan pereaksi pembatas dalam suatu reaksi
- Peserta didik dapat menentukan rumus hidrat
Tujuan pengiring
1. Menumbuhkan sikap percaya diri pada peserta didik
2. Menumbuhkan sikap mandiri
3. Menumbuhkan rasa ingin tahu peserta didik
B. Materi Pembelajaran :
1. Mol
Banyaknya partikel dinyatakan dalam satuan mol. Para ahli sepakat bahwa satu mol zat mengandung jumlah partikel yang sama dengan jumlah partikel dalam 12,0 gram isotop C-12 yakni 6,02x1023 partikel. Jumlah partikel ini disebut Bilangan Avogadro (NA = Number Avogadro) atau dalam bahasa Jerman Bilangan Loschmidt (L).
a. Hubungan mol dengan jumlah partikel
Hubungan mol dengan jumlah partikel dapat dirumuskan: jumlah partikel = molxNA
b. Hubungan mol dengan massa
Sebelum membahas hubungan mol dengan massa terlebih dahulu akan diperkenalkan Massa Atom Relatif dan Massa Molekul Relatif.
· Massa Atom Relatif (Ar)
Massa Atom Relatif (Ar) adalah perbandingan massa rata-rata suatu atom unsur terhadap 1/12 massa satu atom isotop C-12.
· Massa Molekul Relatif (Mr)
Massa molekul relatif (Mr) adalah perbandingan massa rata-rata satu molekul suatu senyawa terhadap 1/12 massa 1 atom isotop C-12. Berdasarkan pengertian molekul yang menyatakan bahwa molekul merupakan gabungan dari atomatomnya, maka Mr merupakan jumlah Ar atom-atom penyusunnya.
· Massa Molar
Massa molar menyatakan massa yang dimiliki oleh 1 mol zat, yang besarnya sama dengan Ar atau Mr.
Untuk unsur:
1 mol unsur = Ar gram, maka dapat dirumuskan:
Massa 1 mol zat = Ar zat dinyatakan dalam gram
Untuk senyawa:
1 mol senyawa = Mr gram, maka dapat dirumuskan:
Massa 1 mol zat = Mr zat dinyatakan dalam gram
e. Hubungan mol dengan volume
Pengukuran kuantitas gas tergantung suhu dan tekanan gas. Jika gas diukur pada keadaan standar, maka volumenya disebut volume molar. Volume molar adalah volume 1 mol gas yang diukur pada keadaan standar. Keadaan standar yaitu keadaan pada suhu 0 °C (atau 273 K) dan tekanan 1 atmosfer (atau 76 cmHg atau 760 mmHg) atau disingkat STP (Standard Temperature and Pressure). Besarnya volume molar gas dapat ditentukan dengan persamaan gas ideal:
PV = nRT
P = tekanan = 1 atm
n = mol = 1 mol gas
T = suhu dalam Kelvin = 273 K
R = tetapan gas = 0,082 liter atm/mol K
2. Perhitungan kimia dalam reaksi kimia
Berdasarkan hukum sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa:
Perbandingan koefisien = perbandingan volume
= perbandingan jumlah partikel
= perbandingan mol
Dalam reaksi kimia, jika perbandingan mol zat-zat pereaksi tidak sama dengan perbandingan koefisiennya, maka ada pereaksi yang habis terlebih dulu. Pereaksi seperti ini disebut pereaksi pembatas.
3. Kadar zat
Kadar zat umumnya dinyatakan dalam persen massa (% massa). Untuk mendapatkan persen massa dapat menggunakan rumus:
% X dalam zat = (massa X : massa zat) x100%
4. Rumus empiris dan rumus molekul
Rumus kimia dibagi dua, yaitu rumus empiris dan rumus molekul. Rumus empiris adalah rumus kimia yang menggambarkan perbandingan mol terkecil dari atom-atom penyusun senyawa. Salah satu cara menentukan rumus empiris dan rumus molekul dapat dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: Persen massa à mol setiap unsur à perbandingan mol dari unsur-unsur à rumus empirisà rumus molekul.
Rumus molekul adalah rumus sebenarnya dari suatu senyawa. Rumus molekul dapat ditentukan jika massa molekul relatif diketahui.
5. Garam Hidrat
Garam hidrat adalah garam yang mengikat air. Jika garam hidrat melepaskan air kristal yang terikat disebut garam anhidrat. Cara mencari jumlah air kristal yang terikat pada garam hidrat adalah dengan rumus:
x = mol H2O : mol garam hidrat
C. Metode Pembelajaran :
Diskusi Informasi, diskusi kelompok, dan tanya jawab.
D. Langkah – langkah Pembelajaran :
2. Kegiata awal
a. Salam pembuka dan doa
b. Motivasi dan apersepsi
· Siapa yang suka berbelanja?
· Apakah semua barang di toko dijual perbiji?
· Apa saja barang-barang yang tidak dijual perbiji?
Ø Sepatu dijual perpasang, 1 pasang = 2 buah
Ø Kertas dijual per rim. 1 rim = 500 lembar
· Bolehkah saya menjual sepatu per rim? Mengapa? ( satuan untuk barang disesuaikan dengan karakteristik dari barang itu sendiri)
· Dalam kimia, apa objek yang kita pelajari? (unsur dan senyawa)
· Apa satuan untuk menyatakan jumlah unsur atau senyawa? (mol)
3. Kegiatan inti
Eksplorasi:
a. Guru mempersilahkan siswa untuk melengkapi peta konsep di papan tulis (Nilai yang ditanamkan: percaya diri, kemandirian).
Elaborasi:
b. Guru membagi peserta didik dalam kelompok, tiap kelompok terdiri dari 4-5 peserta didik. Kelompok 1 membahas tentang konsep mol, kelompok 2 membahas tentang volum molar, kelompok 3 membahas tentang jumlah partikel, kelompok 4 membahas tentang kadar, kelompok 5 membahas tentang rumus empiris dan rumus molekul, kelompok 6 membahas tentang banyak zat pereaksi atau hasil reaksi, kelompok 7 membahas tentang pereaksi pembatas, sedangkan kelompok 8 membahas tentang rumus hidrat (Nilai yang ditanamkan: bersahabat, menghargai pendapat, tanggung jawab)
c. Peserta didik dalam masing-masing kelompok mendiskusikan materi dan soal dalam sub materi yang dibagikan (Nilai yang ditanamkan:kerja keras, rasa ingin tahu, kerjasama, menghargai pendapat, bersahabat, tanggung jawab).
d. Setelah selesai, 2 peserta didik dalam kelompok pergi ke kelompok lain untuk bertamu dan menanyakan hasil diskusi sedangkan 2 peserta didik yang lain menjadi penerima tamu bagi kelompok lain dan menjelaskan hasil diskusinya (Nilai yang ditanamkan:kerja keras, rasa ingin tahu, bersahabat, tanggung jawab, kerjasama).
e. Peserta didik bersama guru membahas secara umum materi yang telah didiskusikan dan guru memberikan reinforcement (Nilai yang ditanamkan: mandiri, kerja keras).
Konfirmasi:
f. Guru membimbing peserta didik untuk membuat kesimpulan dan guru memberi tugas rumah (Nilai yang ditanamkan:percaya diri, kemandirian).
4. Kegiatan akhir
Guru menginformasikan ulangan harian.
Pertemuan 7 ( 2 jam pelajaran)
Ulangan Harian
Pertemuan ke-8 ( 1jam pelajaran )
Pendalaman materi
Pertemuan ke-9 (2 jam pelajaran)
Pengayaan dan remidi
Alat, Bahan dan Sumber belajar:
Buku kimia SMA Kelas X Penerbit Erlangga, Lembar Kerja Peserta Didik, dan powerpoint.
Peniaian:
1. Keaktifan peserta didik di dalam kelas
Lembar Pengamatan Penilaian Afektif peserta didik
No | Nama | Partisipasi | Kemampuan berpendapat | Kemampuan bertanya | Ketepatan menjawab | Rata-rata |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2. Nilai tugas peserta didik
3. Nilai ulangan harian
a. Jenis Penilaian : Ulangan harian
b. Bentuk Penilaian : Uraian
c. Tindak Lanjut : Bagi peserta didik yang telah mencapai KKM diberikan pengayaan
bagi peserta didik yang belum mencapai KKM diberikan remedial.
Mengetahui : Yogyakarta, 2012
Guru Pembimbing Mahasiswi KKN-PPL
Risqa Uswatun, S.Si Lia Yuniarti
NIP: NIM: 09303241009
0 Komentar untuk "RPP Stokiometri KD 2.2"
Berkomentarlah dengan baik dan sopan, saya akan berusaha untuk menjawab setiap pertanyaan dan menanggapi setiap komentar yang anda berikan, :)
Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya :)