RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X / 1
Tahun Pelajaran : 2011 / 2012
Alokasi Waktu : 8 jam pelajaran
Standar Kompetensi : 1. Memahami struktur atom, sifat – sifat periodik unsur, dan ikatan kimia.
Kompetensi dasar : 1.2 Membandingkan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinasi, dan ikatan logam serta hubungannya dengan sifat fisik senyawa yang terbentuk.
Indikator :
1. Menjelaskan kecenderungan suatu unsur untuk mencapai kestabilannya.
2. Menggambarkan susunan elektron valensi atom gas mulia ( duplet dan oktet ) dan susunan elektron valensi atom gas mulia. ( struktur lewis ).
3. Menjelaskan proses terbentuknya ikatan ion
4. Menjelaskan sifat – sifat senyawa ion
5. Menjelaskan proses terbentuknya ikatan kovalen tunggal, ikatan kovalen rangkap dua, dan rangkap tiga.
6. Menjelaskan proses terbentuknya ikatan kovalen koordinasi pada beberapa senyawa.
7. Menyelidiki kepolaran beberapa senyawa dan hubungannya dengan keelektronegatifan.
8. Menyebutkan sifat – sifat senyawa kovalen serta menjelaskan perbedaanya dengan sifat-sifat senyawa ion.
9. Mendeskripsikan proses pembentukan ikatan logam dan hubungannya dengan sifat fisik logam.
Pertemuan Ke – 1 (1 jam pelajaran)
A. Tujuan Pembelajaran :
Tujuan instruksional
1. Peserta didik dapat menjelaskan unsur–unsur yang mudah melepaskan elektron valensinya membentuk ion positif
2. Peserta didik dapat menjelaskan unsur–unsur yang mudah menangkap elektron valensi membentuk ion negatif.
3. Peserta didik dapat mengambarkan struktur lewis suatu atom.
4. Peserta didik dapat menjelaskan proses terjadinya ikatan ion dari unsur logam dengan unsur non logam.
5. Peserta didik dapat menjelaskan sifat-sifat senyawa ionik berdasarkan contoh materi yang ada dalam kehidupan sehari-hari.
Tujuan pengiring
1. Menumbuhkan sikap mandiri
2. Menumbuhkan rasa percaya diri pada peserta didik
3. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk betanya dan mengemukakakan pendapat
B. Materi Pembelajaran :
1. Teori Kestabilan Atom
Selain gas mulia di alam unsur-unsur tidak selalu berada sebagai unsur bebas (sebagai atom tunggal), tetapi kebanyakan bergabung dengan atom unsur lain. Tahun 1916 G.N. Lewis dan W. Kossel menjelaskan hubungan kestabilan gas mulia dengan konfigurasi elektron. Kecuali He; mempunyai 2 elektron valensi; unsur-unsur gas mulia mempunyai 8 elektron valensi sehingga gas mulia bersifat stabil. Atom-atom unsur cenderung mengikuti gas mulia untuk mencapai kestabilan. Jika atom berusaha memiliki 8 elektron valensi, atom disebut mengikuti aturan oktet. Unsur-unsur dengan nomor atom kecil (seperti H dan Li) berusaha mempunyai elektron valensi 2 seperti He disebut mengikuti aturan duplet. Cara yang diambil unsur supaya dapat mengikuti gas mulia, yaitu:
1. melepas atau menerima elektron;
2. pemakaian bersama pasangan elektron.
2. Ikatan Ion
Ikatan ion terbentuk akibat adanya melepas atau menerima elektron oleh atom-atom yang berikatan. Atom-atom yang melepas elektron menjadi ion positif (kation) sedang atom-atom yang menerima elektron menjadi ion negatif (anion). Ikatan ion biasanya disebut ikatan elektrovalen. Senyawa yang memiliki ikatan ion disebut senyawa ionik. Senyawa ionik biasanya terbentuk antara atom-atom unsur logam dan nonlogam. Atom unsur logam cenderung melepas elektron membentuk ion positif, dan atom unsur nonlogam cenderung menangkap elektron membentuk ion negatif. Contoh: NaCl, MgO, CaF2, Li2O, AlF3, dan lain-lain.
3. Pembentukan Ikatan Ion
Ikatan antara atom 12Mg dan 8O dalam MgO
Konfigurasi elektron Mg dan O adalah:
Mg : 2, 8, 2 (melepas 2 elektron)
O : 2, 6 (menangkap 2 elektron)
Mg dapat mencapai konfigurasi gas mulia dengan melepas 2 elektron, sedangkan O dengan menangkap 2 elektron. Atom Mg berubah menjadi ion Mg2+, sedangkan atom O menjadi ion O2-.
..
Mg: + :O: Ã Mg2+ + O2- Ã MgO
4. Sifat senyawa ionik
Sifat-sifat fisika senyawa ionik pada umumnya:
a. pada suhu kamar berwujud padat;
b. struktur kristalnya keras tapi rapuh;
c. mempunyai titik didih dan titik leleh tinggi;
d. larut dalam pelarut air tetapi tidak larut dalam pelarut organik;
e. tidak menghantarkan listrik pada fase padat, tetapi pada
f. fase cair (lelehan) dan larutannya menghantarkan listrik.
C. Metode Pembelajaran :
1. Diskusi informasi
2. Tanya jawab
3. Pemberian tugas
D. Langkah-langkah Pembelajaran :
1. Kegiatan awal ( 5 menit )
a. Salam pembuka dan doa
b. Motivasi dan apersepsi:
Guru menganalogikan ketidakstabilan manusia sehingga harus berikatan (menikah, berteman) dengan kondisi unsur yang juga tidak stabil dan membentuk ikatan. Kemudian guru menanyakan apakah setiap unsur dapat berikatan dengan sembarang unsur lain? Bagaimana proses terjadinya ikatan kimia?
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran
2. Kegiatan inti ( 30 menit )
Eksplorasi:
a. Guru menggali pengetahuan awal peserta didik dengan melakukan tanya jawab mengenai unsur –unsur yang telah dipelajari pada bab sebelumnya dan kecenderungannya untuk berikatan untuk mencapai kestabilan (Nilai yang ditanamkan: kerja keras, percaya diri, rasa ingin tahu).
Elaborasi:
b. Guru menjelaskan kestabilan gas mulia berdasarkan konfigurasi elektronnya (Nilai yang ditanamkan: kerja keras, rasa ingin tahu)
c. Peserta didik dengan bantuan guru mengidentifikasi unsur yang dapat melepaskan atau menerima elektron valensi untuk mencapai kestabilannya atau menyerupai konfigurasi elektron gas mulia (Nilai yang ditanamkan: kerja keras, kreatif, mandiri).
d. Peserta didik dengan bantuan guru menggambarkan susunan elektron valensi (struktur lewis) atom gas mulia (duplet dan oktet) dengan susunan elektron valensi atom bukan gas mulia serta hubungannya dengan kestabikan unsur (Nilai yang ditanamkan: kerja keras, kreatif, rasa ingin tahu).
e. Guru meberikan contoh unsur yang mudah melepaskan elektron valensinya membentuk ion positif dan contoh unsur yang mudah menerima elektron valensi dari unsur lain membentuk ion positif. Kedua unsur tersebut bergabung membentuk ion dengan melakukan serah terima elektron (Nilai yang ditanamkan: kerja keras, rasa ingin tahu).
f. Mengilustrasikan proses terjadinya ikatan ion, misalnya laki-laki (muatan positif) dan perempuan ( muatan negatif ) saling tertarik membentuk ikatan ion (pernikahan) (Nilai yang ditanamkan: rasa ingi tahu).
g. Guru memberikan contoh senyawa ion dalam kehidupan sehari-hari, misalnya garam dapur (NaCl ) dan lain-lain kemudian membimbing peserta didik untuk menyebutkan contoh lain dan sifat-sifat senyawa ion tersebut (Nilai yang ditanamkan: rasa ingin tahu, mandiri, kreatif, percaya diri).
Konfirmasi:
h. Guru membimbing peserta didik untuk membuat kesimpulan (Nilai yang ditanamkan: kerja keras, percaya diri).
3. Kegiatan akhir ( 10 menit )
Guru menginformasikan materi untuk pertemuan berikutnya
Pertemuan ke-2 (2jam pelajaran)
A. Tujuan pembelajaran:
Tujuan instruksional
1. Peserta didik dapat menjelaskan proses terjadinya ikatan kovalen tunggal, rangkap dua dan rangkap tiga.
2. Peserta didik dapat menggambarkan struktur lewis dari beberapa senyawa dalam proses terbentuknya ikatan kovalen.
3. peserta didik dapat menjelaskan proses terbentuknya ikatan kovalen koordinasi pada beberapa senyawa.
4. Peserta didik dapat mengetahui hubungan antara kepolaran dengan keelktronegatifan melalui data dalam kajian pustaka.
5. Peserta didik dapat membedakan ikatan kovalen polar dan non polar.
Tujuan pengiring
1. Menumbuhkan sikap kemandirian
2. Menumbuhkan rasa percaya diri pada peserta didik
3. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengemukakan pendapat
B. Materi Pembelajaran :
1. Ikatan kovalen
Ikatan kovalen terjadi karena pemakaian bersama pasangan elektron oleh atom-atom yang berikatan. Pasangan elektron yang dipakai bersama disebut pasangan elektron ikatan (PEI) dan pasangan elektron valensi yang tidak terlibat dalam pembentukan ikatan kovalen disebut pasangan elektron bebas (PEB). Ikatan kovalen umumnya terjadi antara atom-atom unsur non logam, bisa sejenis (contoh: H2, N2, O2, Cl2, F2, Br2, I2) dan berbeda jenis (contoh: H2O, CO2, dan lain-lain). Senyawa yang hanya mengandung ikatan kovalen disebut senyawa kovalen.
Macam-macam ikatan kovalen:
a. Berdasarkan jumlah PEI-nya ikatan kovalen dibagi 3:
- Ikatan kovalen tunggal, yaitu ikatan kovalen yang memiliki 1 pasang PEI. Contoh: H2, H2O (konfigurasi elektron H = 1; O = 2, 6)
- Ikatan kovalen rangkap dua, yaitu ikatan kovalen yang memiliki 2 pasang PEI. Contoh: O2, CO2 (konfigurasi elektron O = 2, 6; C = 2, 4)
- Ikatan kovalen rangkap tiga, yaitu ikatan kovalen yang memiliki 3 pasang PEI. Contoh: N2 (Konfigurasi elektron N = 2, 5)
2. Berdasarkan kepolaran ikatan, ikatan kovalen dibagi 2:
· Ikatan kovalen polar, adalah ikatan kovalen yang PEInya cenderung tertarik ke salah satu atom yang berikatan. Kepolaran suatu ikatan kovalen ditentukan oleh keelektronegatifan suatu unsur. Senyawa kovalen polar biasanya terjadi antara atom-atom unsur yang beda keelektronegatifannya besar, mempunyai bentuk molekul asimetris, mempunyai momen dipol (μ= hasil kali jumlah muatan dengan jaraknya)≠ 0. Contoh: HF
H – F
Keelektronegatifan H = 2,1; dan F= 4,0
Beda keelektronegatifan = 4,0 – 2,1 = 1,9
μ = q xr = 1,91 Debye
· Ikatan kovalen nonpolar, yaitu ikatan kovalen yang PEInya tertarik sama kuat ke arah atom-atom yang berikatan. Senyawa kovalen nonpolar terbentuk antara atom-atom unsur yang mempunyai beda keelektronegatifan nol atau mempunyai momen dipol = 0 (nol) atau mempunyai bentuk molekul simetri. Contoh: H2
H – H
Keelektronegatifan H = 2,1 maka
Beda keelektronegatifan H2 = 0
μ = 0
Bentuk molekul simetri
3. Ikatan kovalen Koordinat
kovalen koordinasi adalah ikatan kovalen yang PEInya berasal dari salah satu atom yang berikatan. Contoh: NH4+
NH3 + H+ Ã NH4+
C. Metode pembelajaran :
1. Diskusi informasi
2. Diskusi kelompok (complete sentence)
3. Tanya jawab
4. Pemberian tugas
D. Langkah-langkah Pembelajaran :
1. Kegiatan awal ( 5 menit )
a. Salam pembuka dan doa
b. Motivasi dan apersepsi:
Menganalogikan sebuah cerita dengan konsep ikatan kovalen. Guru memisalkan 2 peserta didik di kelas tersebut masing-masing hanya memiliki uang 2000, tetapi ingin membeli bakso di kantin. Kemudian kedua peserta didik ini iuran untuk membeli bakso dan dimakan bersama.
c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
2. Kegiatan inti ( 75 menit )
Eksplorasi:
a. Guru menggali pengetahuan awal peserta didik melalui cara atom mencapai kestabilannya, yaitu Cara serah terima elektron dan cara pemakaian elektron bersama. Cara serah terima elektron telah dipelajari sebelumnya, selanjutnya guru membimbing peserta didik untuk membahas cara pemakaian elektron bersama (Nilai yang ditanamkan: percaya diri, kerja keras, rasa ingin tahu).
Elaborasi:
b. Guru menjelaskan proses terjadinya ikatan kovalen (Nilai yang ditanamkan: kerja keras, rasa ingin tahu)
c. Guru memberikan contoh cara menggambarkan struktur elektron / struktur lewis pada suatu unsur. (Nilai yang ditanamkan: kreatif, kerja keras, rasa ingin tahu)
d. Guru menjelaskan proses terjadinya ikatan kovalen koordinat. Guru menganalogikan prinsip pembentukan ikatan ini dengan kejadian di kehidupan sehari-hari. Misal 2 peserta didik membeli mie goreng menggunakan uang salah satu peserta didik kemudian dimakan bersama (Nilai yang ditanamkan: rasa ingin tahu, kerja keras).
e. Memberikan contoh senyawa kovalen dalam kehidupan sehari-hari. (Nilai yang ditanamkan: kerja keras, rasa ingin tahu).
f. Peserta didik membentuk kelompok yang terdiri dari 2 orang kemudian guru membagikan lembar kerja berupa paragraf yang kalimatnya belum lengkap (Nilai yang ditanamkan: kerja keras, rasa ingin tahu).
g. Peserta didik mendiskusikan untuk melengkapi kalimat dengan kata kunci yang tersedia. (Nilai yang ditanamkan: kerja keras, rasa ingin tahu, kerjasama).
h. Guru mengoreksi jawaban bersama-sama lalu tiap peserta didik disuruh untuk membaca paragraf tersebut secara berulang-ulang hingga paham dan hafal (Nilai yang ditanamkan: kerja keras, rasa ingin tahu, kemandirian).
Konfirmasi:
i. Guru membimbing peserta didik untuk membuat kesimpulan (Nilai yang ditanamkan: kerja keras, rasa ingin tahu, kemandirian).
3. Kegiatan akhir
Guru memberikan informasi untuk materi berikutnya dan memberi tugas.
Pertemuan Ke – 3 (1jam pelajaran)
A. Tujuan Pembelajaran :
1. Peserta didik dapat menyebutkan sifat-sifat senyawa kovalen
2. Peserta didik dapat menjelaskan perbedaan sifat senyawa kovalen yang telah disebutkan dengan sifat-sifat senyawa ion.
3. Peserta didik dapat memahami proses pembentukan ikatan logam
4. Peserta didik dapat mengidentifikasi sifat-sifat fisik ikatan logam dari pengamatan contoh yang diberikan
5. Peserta didik dapat menjelaskan hubungan antara proses pembentukan ikatan logam dengan senyawa fisik logam
B. Materi Pembelajaran :
1. Sifat-sifat senyawa kovalen
Sifat-sifat fisis senyawa kovalen:
a. pada suhu kamar berwujud gas, cair (Br2), dan ada yang padat (I2);
b. padatannya lunak dan tidak rapuh;
c. mempunyai titik didih dan titik leleh rendah;
d. larut dalam pelarut organik tapi tidak larut dalam air;
e. umumnya tidak menghantarkan listrik.
2. Ikatan logam dan sifatnya
Ikatan logam adalah ikatan kimia yang terbentuk akibat penggunaan bersama elektron-elektron valensi antaratomatom logam. Contoh: logam besi, seng, dan perak. Ikatan logam bukanlah ikatan ion atau ikatan kovalen. Salah satu teori yang dikemukakan untuk menjelaskan ikatan logam adalah teori lautan elektron. Contoh terjadinya ikatan logam. Tempat kedudukan elektron valensi dari suatu atom besi (Fe) dapat saling tumpang tindih dengan tempat kedudukan elektron valensi dari atom-atom Fe yang lain. Tumpang tindih antarelektron valensi ini memungkinkan elektron valensi dari setiap atom Fe bergerak bebas dalam ruang di antara ion-ion Fe+ membentuk lautan elektron. Karena muatannya berlawanan (Fe2+ dan 2 e–), maka terjadi gaya tarik-menarik antara ion-ion Fe+ dan elektron-elektron bebas ini. Akibatnya terbentuk ikatan yang disebut ikatan logam.
Adanya ikatan logam menyebabkan logam bersifat:
· pada suhu kamar berwujud padat, kecuali Hg;
· keras tapi lentur/dapat ditempa;
· mempunyai titik didih dan titik leleh yang tinggi;
· penghantar listrik dan panas yang baik;
· mengilap.
C. Metode Pembelajaran :
1. Diskusi informasi
2. Tanya jawab
3. Pemberian tugas
D. Langkah – langkah Pembelajaran :
1. Kegiatan awal ( 5 menit )
a. Salam pembuka dan doa
b. Motivasi dan apersepsi: Guru menanyakan kepada peserta didik mengenai ikatan kovalen. Dan berdasarkan contoh senyawa kovalen, peserta didik dibimbing untuk mengidentifikasi sifat-sifatnya.
2. Kegiatan inti ( 30 menit )
Eksplorasi:
a. Peserta mengkaji literartur tentang sifat ikatan kovalen (Nilai yang ditanamkan: rasa ingin tahu, kerja keras, mandiri, percaya diri).
Elaborasi:
b. Guru membimbing peserta didik untuk menyebutkan sifat ikatan kovalen serta bagaimana perbedaannya dengan ikatan ion. (Nilai yang ditanamkan: rasa ingin tahu, kerja keras, mandiri, percaya diri).
c. Guru menjelaskan proses pembentukan ikatan logam (Nilai yang ditanamkan: kerja keras, rasa ingin tahu).
d. Guru membimbing peserta didik untuk menjelaskan hubungan antara proses pembentukan ikatan logam dengan senyawa fisik logam dibantu dengan memperlihatkan sebatang logam agar peserta didik mencoba mengidentifikasi sifat-sifatnya berdasarkan pengamatan tersebut (Nilai yang ditanamkan:kerja keras, mandiri, percaya diri, bersahabat).
e. Peserta didik mengerjakan soal – soal latihan (Nilai yang ditanamkan:kerja keras, mandiri, bersahabat).
Konfirmasi
f. Guru membimbing peserta didik untuk menyimpulkan materi pada pertemuan ini (Nilai yang ditanamkan:kerja keras, mandiri,percaya dirit).
3. Kegiatan akhir ( 10 menit )
kemudian memberitahukan materi untuk pertemuan selajutnya.
Pertemuan ke-4 (2 jam pelajaran)
Ulangan Harian
Pertemuan ke-5 (1 jam pelajaran)
Pendalaman materi
Pertemuan ke-6 (2jam pelajaran)
Remidi dan pengayaan
Alat, Bahan dan Sumber belajar:
Buku kimia SMA Kelas X Penerbit Erlangga, Lembar kerja peserta didik, dan powerpoint, contoh senyawa.
Peniaian:
1. Keaktifan peserta didik di dalam kelas
Lembar Pengamatan Penilaian Afektif peserta didik
No | Nama | Partisipasi | Kemampuan berpendapat | Kemampuan bertanya | Ketepatan menjawab | Rata-rata |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2. Nilai tugas peserta didik
3. Nilai ulangan harian
a. Jenis Penilaian : Ulangan harian
b. Bentuk Penilaian : Soal objektif, benar salah, dan uraian
c. Tindak Lanjut : Bagi peserta didik yang telah mencapai KKM diberikan pengayaan
bagi peserta didik yang belum mencapai KKM diberikan remedial.
Mengetahui : Yogyakarta, 2012
Guru Pembimbing Mahasiswi KKN-PPL
Risqa Uswatun, S.Si Lia Yuniarti
NIP: NIM: 09303241009
0 Komentar untuk "RPP Sistem Periodik Unsur KD 1.2"
Berkomentarlah dengan baik dan sopan, saya akan berusaha untuk menjawab setiap pertanyaan dan menanggapi setiap komentar yang anda berikan, :)
Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya :)