Translate

RPP Larutan Non-Elektrolit dan Elektrolit KD 3.2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Mata Pelajaran               :        KIMIA

Kelas/Semester               :        X/2

Alokasi Waktu               :        13 jam pelajaran

Standar Kompetensi    :        3. Memahami sifat-sifat larutan non-elektrolit dan elektrolit, serta oksidasi-reduksi.

Kompetensi Dasar        :        3.2 Menjelaskan perkembangan konsep reaksi oksidasi-reduksi dan hubungannya dengan tata nama senyawa serta penerapannya.

Indikator                       :

1.        Membedakan konsep oksidasi dan reduksi ditinjau dari penggabungan dan pelepasan oksigen, pelepasan dan penerimaan elektron serta peningkatan dan penurunan bilangan oksidasi.

2.        Menentukan bilangan oksidasi atom unsur dalam senyawa atau ion.

3.        Menentukan oksidator dan reduktor dalam reaksi redoks.

4.        Mendeskripsikan konsep larutan elektrolit dan konsep redoks dalam memecahkan masalah lingkungan.

5.        Memberi nama senyawa menurut IUPAC.

 

Pertemuan Ke-1 (2 jam pelajaran)

A. Tujuan Pembelajaran

Tujuan Intruksional :

1.        Peserta didik dapat menjelaskan konsep reaksi oksidasi dan reduksi berdasarkan penggabungan dan pelepasan oksigen.

2.        Peserta didik dapat menuliskan reaksi oksidasi dan reduksi berdasarkan penggabungan dan pelepasan oksigen.

3.        Peserta didik dapat menjelaskan konsep reaksi oksidasi dan reduksi berdasarkan pelepasan dan penerimaan elektron.

4.        Peserta didik dapat menuliskan reaksi oksidasi dan reduksi berdasarkan pelepasan dan penerimaan elektron.

5.        Peserta didik dapat menjelaskan konsep reaksi oksidasi dan reduksi berdasarkan perubahan bilangan oksidasi.

6.        Peserta didik dapat menuliskan reaksi oksidasi dan reduksi berdasarkan perubahan bilangan oksidasi.

7.        Peserta didik dapat menentukan reduktor dan oksidator dalam reaksi redoks

Tujuan pengiring

1.      Menumbuhkan kerjasama diantara peserta didik

2.      Menumbuhkan rasa percaya diri pada peserta didik

3.      Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengemukakan pendapatnya

B. Materi Pembelajaran

Konsep Reaksi Oksidasi dan Reduksi

a.    Oksidasi-Reduksi sebagai Pengikatan dan Pelepasan Oksigen.

Dalam teori ini pengertian oksidasi dan reduksi dikaitkan dengan oksigen.

Oksidasi adalah pengikatan oksigen.

Reduksi adalah pelepasan oksigen.

 
           

 

 

Sumber oksigen pada reaksi oksidasi disebut oksidator dan zat yang menarik oksigen pada reaksi reduksi reduktor.

Contoh :

1.    Perkaratan logam, misalnya besi (reaksi oksidasi)

4Fe (s) + 3O2 (g) → 2Fe2O3 (s)

2.    Reduksi bijih besi ( Fe2O3, hematit) oleh karbon monoksida (CO)

Fe2O3 (s) + CO (g) → 2Fe (s) + 3CO2 (g)

 

b.      Oksidasi-Reduksi sebagai Pelepasan dan Penerimaan Elektron.

Perhatikan contoh berikut:

1.      Reaksi kalsium dengan oksigen

       clip_image002

Oksidasi adalah pelepasan elektron.

Reduksi adalah pengikatan elektron.

 
 

 

 


Jadi, oksidasi-reduksi tidak harus melibatkan oksigen. Pelepasan dan penangkapan elektron terjadi secara simultan, artinya jika suatu spesi melepas elektron berarti ada spesi lain yang menangkap elektron. Hal itu berarti setiap oksidasi disertai dengan reduksi.

 
 

Oksidator = menangkap elektron, mengalami reduksi

Reduktor = melepas elektron, mengalami oksidasi

 
 

 


           

Contoh:

 clip_image004

c.       Oksidasi-Reduksi sebagai Pertambahan dan Penurunan Bilangan Oksidasi.

 
 

Oksidasi = pertambahan bilangan oksidasi

Reduksi = penurunan bilangan oksidasi

 

 
 

 

 


Contoh:

                 clip_image006

Oksidator = mengalami penurunan bilangan oksidasi

Reduktor = mengalami pertambahan bilangan oksidasi

 
Setelah melepas 2 elektron, bilangan oksidasi kalsium naik dadi 0 menjadi +2; di pihak lain, setelah menyerap 2 elektron, bilangan oksidasi S turun dari 0 menjadi -2. Jadi, dalam reaksi itu, kalsium mengalami oksidasi (penambahan bilangan oksidasi) dan belerang mengalami reduksi (penurunan bilangan oksidasi), maka:

 

 

 

C. Metode Pembelajaran

1.      Diskusi kelompok

2.      Tanya jawab

 

D. Langkah-langkah Pembelajaran

1.      Pendahuluan

a.       Salam pembuka dan doa

b.      Motivasi dan Apersepsi:

1)      Demontrasi reaksi pembakaran kertas dan serah terima elektron yaitu antara paku  besi dan asam sulfat

2)      Apakah yang dimaksud dengan reaksi redoks?

3)      Apakah yang dimaksud dengan bilangan oksidasi?     

2.      Kegiatan Inti

Eksplorasi:

a.       Peserta didik mengkaji literature mengenai reaksi redoks (Nilai yang ditanamkan: kemandirian, bersahabat).

b.      Guru meminta peserta didik duduk berkelompok (Nilai yang ditanamkan: kemandirian, bersahabat).

Elaborasi:

c.       Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan konsep reaksi oksidasi dan reduksi berdasarkan penggabungan dan pelepasan oksigen (Nilai yang ditanamkan:kerja keras, kerjasama, menghargai pendapat, bersahabat).

d.      Peserta didik memperhatikan contoh penulisan reaksi oksidasi dan reduksi berdasarkan penggabungan dan pelepasan oksigen yang disampaikan oleh guru ((Nilai yang ditanamkan:kerja keras, rasa ingin tahu, bersahabat)

e.       Peserta didik dalam setiap kelompok mendiskusikan konsep reaksi oksidasi dan reduksi berdasarkan pelepasan dan penerimaan elektron (Nilai yang ditanamkan: kerja keras, kemandirian, kerjasama, menghargai pendapat, bersahabat).

f.       Peserta didik dalam kelompoknya mendiskusikan penulisan reaksi oksidasi dan reduksi berdasarkan pelepasan dan penerimaan elektron (Nilai yang ditanamkan: kerja keras, kerjasama, kemandirian, menghargai pendapat, bersahabat).

g.      Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal (Nilai yang ditanamkan: kerja keras, percaya diri, kemandirian, kerjasama, menghargai pendapat, bersahabat).

Konfirmasi:

h.      Guru menanggapi hasil diskusi kelompok Peserta didik dan memberikan informasi yang sebenarnya ((Nilai yang ditanamkan: rasa ingin tahu, bersahabat).

3. Kegiatan Penutup

a.       Peserta didik (dibimbing oleh guru) berdiskusi untuk membuat kesimpulan.

b.      Guru memberikan tugas rumah berupa latihan soal.

 

Pertemuan Ke-2 dan 3 (3 jam pelajaran)

A.    Tujuan Pembelajaran

Tujuan Instruksional:

1.        Peserta didik dapat menjelaskan pengertian bilangan oksidasi.

2.        Peserta didik dapat menjelaskan aturan penentuan bilangan oksidasi.

3.        Peserta didik dapat menjelaskan penggunaan bilangan oksidasi untuk reaksi oksidasi dan reduksi.

Tujuan pengiring

1.      Menumbuhkan kerjasama diantara peserta didik

2.      Menumbuhkan rasa percaya diri pada peserta didik

3.      Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengemukakan pendapatnya

B.     Materi Pembelajaran

Bilangan Oksidasi unsur dalam senyawa atau ion

1.    Konsep Bilangan Oksidasi

a.    Pengertian Bilangan Oksidasi

Bilangan oksidasi adalah besarnya muatan yang diemban oelh suatu atom dalam suatu senyawa, jika semua elektron ikatan didistribusikan pada unsur yang lebih elektronegatif.

Contoh:

1.    Bilangan oksidasi H dan O dalam H2O

clip_image008

Oleh karena O lebih elektronegatif daripada H, maka elektron ikatan didistribusikan pada atom O. Jadi bilangan oksidasi O = -2, sedangkan H masing – masing = +1

b.      Aturan Menentukan Bilangan Oksidasi

Dengan memperhatikan keelektronegatifan unsur, dapat disimpulkan suatu aturan untuk menentukan bilangan oksidasi sebagai berikut:

1.    Unsur bebas mempunyai bilangan oksidasi = 0. Yang termasuk unsur bebas adalah adalah unsur monoatomik  (Na, K, Mg, C), unsur diatomik (H2, N2, O2, F2, Cl2, Br2, I2) dan unsur poliatomik (O3, P4, S8).

2.    Fluorin, unsur yang paling elektronegatif dan membutuhkan tambahan 1 elektron, mempunyai bilangan oksidasi -1 pada semua senyawanya.

3.    Bilangan oksidasi unsur logam selalu bertanda positif.

Golongan IA (logam alkali: Li, Na, K, Rb, Cs) = +1

Golongan IIA (logam alkali tanah: Be, Mg, Ca, Sr, Ba) = +2

4.      Bilangan oksidasi suatu unsur dalam suatu ion tunggal sama dengan muatannya.

5.      Bilangan oksidasi H umumnya = +1, kecuali dalam senyawa logam, bilangan oksidasi H = -1. Contoh: Al3+ memiliki bilangan oksidasi = +3

6.      Bilangan oksidasi O umumnya = -2

Kecuali:

a.       Dalam F2O, bilangan oksidasi O = +2

b.      Dalam peroksida, seperti H2O2, bilangan oksidasi O = -1.

c.       Dalam superoksida, seperti KO2, bilangan oksidasi O = -½.

7.      Jumlah bilangan oksidasi unsur – unsur dalam suatu senyawa = 0.

Contoh: H2S

Jumlah biloks = ((2 × biloks H) + (1 × biloks S))

        0 = ((2 (+1)) + (1 × biloks S))

                    0 = (+2) + biloks S

        Biloks S = (–2)

8.      Jumlah bilangan oksidasi unsur – unsur dalam suatu ion poliatom = muatannya. Contoh: Biloks S dalam SO42–

      Biloks O = –2

      Jumlah biloks = (1 ×  biloks S + 4 × biloks O)

     –2                    = (1 ×  biloks S + 4 ×  (–2))

           –2                    = biloks S + (–8)

1 Biloks S = +6

 

C.     Metode Pembelajaran

1.      Diskusi kelompok

2.      Tanya jawab

 

D.    Langkah-langkah Pembelajaran

3.      Pendahuluan

a.       Salam pembuka dan doa

b.      Motivasi dan Apersepsi:

1)      Apa perbedaan unsur hidrogen dalam senyawa air dan peroksida?

2)      Apakah yang dimaksud dengan reaksi redoks?

3)      Apakah yang dimaksud dengan bilangan oksidasi?

4.      Kegiatan Inti

a.       Guru meminta peserta didik duduk berkelompok (Nilai yang ditanamkan: kemandirian, bersahabat).

b.      Peserta didik memperhatikan penjelasan guru mengenai konsep reaksi oksidasi dan reduksi berdasarkan perubahan bilangan oksidasi (Nilai yang ditanamkan: kerja keras, rasa ingin tahu, bersahabat).

c.       Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk menjelaskan pengertian reaksi redoks (Nilai yang ditanamkan:kerja keras, percaya diri, kemandirian, bersahabat).

d.      Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pengertian bilangan oksidasi. (Nilai yang ditanamkan: kerja keras, kerjasama, menghargai pendapat, bersahabat)

e.       Peserta didik memperhatikan aturan penentuan bilangan oksidasi yang disampaikan oleh guru (Nilai yang ditanamkan:kerja keras, rasa ingin tahu, bersahabat)

f.       Peserta didik memperhatikan contoh soal penentuan bilangan oksidasi dalam senyawa yang disampaikan oleh guru (Nilai yang ditanamkan: kerja keras, rasa ingin tahu, bersahabat)

g.      Guru meminta peserta didik  mengerjakan latihan soal dengan dibimbing oleh guru (Nilai yang ditanamkan: kerja keras, kemandirian, bersahabat).

h.      Peserta didik memperhatikan penjelasan guru mengenai penggunaan bilangan oksidasi untuk reaksi oksidasi dan reduksi (Nilai yang ditanamkan: kerja keras, rasa ingin tahu, bersahabat).

5.      Penutup

Guru memberikan tugas di rumah

 

Pertemuan Ke-4 dan 5 ( 3 jam pelajaran)

A.    Tujuan Pembelajaran

           Tujuan Intruksional:

1.      Peserta didik dapat menjelaskan pengertian reaksi autoredoks (reaksi disproporsionasi).

2.      Peserta didik dapat menuliskan reaksi autoredoks (reaksi disproporsionasi).

3.      Peserta didik dapat menjelaskan aplikasi konsep redoks dalam kehidupan sehari-hari.

4.      Peserta didik dapat menjelaskan tata nama IUPAC berdasarkan bilangan oksidasi.

Tujuan pengiring:

1.      Menumbuhkan kerjasama diantara peserta didik

2.      Menumbuhkan rasa percaya diri pada peserta didik

3.      Meningkatkan sikap kemandirian pada peserta didik

4.      Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengemukakan pendapatnya

B.     Materi Pembelajaran

1.      Reaksi autoredoks

Reaksi disproporsionasi atau disebut juga  reaksi swaredoks adalah suatu reaksi yang mengalami oksidasi dan juga reduksi pada pereaksinya Contoh:

Hidrogen peroksida dipanaskan pada suhu di atas 60°C dan terurai menurut persamaan reaksi berikut:

                                       H2O2(l) →H2O(l) + O2(g)

Biloks atom O dalam H2O2 adalah –1. Setelah terurai berubah menjadi –2 (dalam H2O) dan 0 dalam (O2). Persamaan kerangkanya

                                       clip_image010

Oleh karena molekul H2O2 dapat berperan sebagai oksidator dan juga reduktor maka reaksi tersebut dinamakan reaksi disproporsionasi atau reaksi autoredoks

 

2.      Tata nama senyawa ionik dan kovalen menurut IUPAC

a.    Tata nama senyawa ion yang unsur logamnya memiliki biloks lebih dari satu

Penamaan senyawa yang mengandung unsur logam yeng memiliki biloks lebih dari satu macam didasarkan pada sistem stock. Caranya dengan membubuhkan angka Romawi yang sesuai dengan bilangan oksidasi logam dalam tanda kurung di belakang nama logam yang diikuti dengan nama unsur nonlogam, lalu diberi akhiran –ida.

Contoh :

Unsur

Rumus Kimia

Jenis Kation

Biloks

Jenis Anion

Biloks

Nama

Fe

FeCl2

Fe2+

+2

Cl-

-1

besi(II) klorida

FeCl3

Fe3+

+3

Cl-

-1

besi(III) klorida

 

b.    Tata nama senyawa ion poliatomik yang unsur nonlogamnya memiliki biloks lebih dari satu

Umumnya, senyawa ion poliatomik tersusun atas logam yang memiliki biloks satu jenis dan ion poliatomik salah satu unsurnya memiliki biloks lebih dari satu jenis. Penamaan senyawa seperti itu juga didasarkan pada sistem stock, yaitu dengan membubuhkan angka Romawi yang sesuai dengan bilangan oksidasi unsur dalam tanda kurung di belakang nama anion poliatomik.

Contoh :

Rumus Kimia

Jenis Kation

Biloks

Jenis Anion

Biloks Cl dalam Anion

Nama

KclO

K+

+1

ClO-

+1

kalium klorat(I)

KclO3

K+

+1

ClO-

+5

kalium klorat(V)

 

c.    Tata nama senyawa kovalen yang unsur nonlogamnya memiliki biloks lebih dari satu

Penamaan senyawa kovalen yang mengandung unsur nonlogam yang memiliki biloks lebih dari astu macam juga didasarkan pada sistem stock. Caranya adalah dengan menuliskan unsur nonlogam bermuatan positif diikuti oleh angka Romawi yang sesuai dengan bilangan oksidasinya dalam tanda kurung, sedangkan unsur nonlogam yang bermuatan negatif diletakkan di belakang dan diberi akhiran –ida­.

Contoh :

Rumus Kimia

Biloks Unsur Nonlogam

Nama Senyawa

N2O

+1

nitrogen(I) oksida

NO

+2

nitrogen(II) oksida

N2O3

+3

nitrogen(III) oksida

NO2

+4

nitrogen(IV) oksida

N2O5

+5

nitrogen(V) oksida

 

3.      Aplikasi redoks dalam memecahkan masalah lingkungan.

a.    Pengaratan logam besi

Pengaratan logam merupakan peristiwa oksidasi logam oleh oksigen dari udara. Pengaratan akan terjadi jika ada air dan oksigen. Selain itu, bakteri juga dapat menghasilkan enzim oksidase yang dapat mempercepat terjadinya karat.

Ketika air yang mengandung sedikit oksigen bercampur dengan logam besi, besi akan mengalami oksidasi. Elektron yang dihasilkan besi kemudian ditangkap oleh ion hidrogen dan molekul oksigen membentuk air. Selanjutnya, ion oksigen yang bermuatan negatif akan masuk ke permukaan besi. Reaksi besi dan oksigen akan menghasilkan besi oksida sehingga besi akan keropos.

                            4Fe(s) + 3O2(aq) + 6H2O(l) à 2Fe2O3.3H2O(l)

 

b.    Pemutihan pakaian

Jenis zat pemutih yang banyak digunakan dalam produk-produk pemutih adalah natrium hipoklorit (NaOCl). Jika dilarutkan dalam air, NaOCl akan terurai menjadi Na+ dan OCl. Ion OCl- akan tereduksi menjadi ion klorin dan ion hidroksida.

                            OCl- + 2e- + HOH à Cl- + 2OH-

c.    Akumulator

Proses kerja akumulator menghasilkan listrik melibatkan reaksi redoks. Demikian pula dengan penyetruman kembali akumulator yang juga melibatkan reaksi redoks. Suatu akumulator mengandung larutan elektrolit asam sulfat (H2SO4). Akumulator tersusun atas kutub negatif dan kutub positif. Kutub negatif terbuat dari logam timbal (Pb), sedangkan kutub positifnya terbuat dari timbal(IV) oksida (PbO2).

                         Pb + 2SO42- + PbO2 + 4H+ à PbSO4 + 2H2O

d.   Reaksi redoks pada ekstraksi logam

Cara memperoleh logam murni dari bijih-bijih logam adalah dengan cara metalurgi, yaitu proses pengolahan bijih logam menjadi logam. Proses metalurgi dibagi menjadi tiga tahap, yaitu: Pemekatan bijih, Peleburan (smelting), dan Pemurnian (refining).

e.    Reaksi redoks pada daur ulang perak

          Proses daur ulang perak melibatkan reaksi redoks sebagai berikut.

                            Cu(s) + 2Ag+(aq) à Cu2+(aq) + 2Ag(s)

 

C.  Metode Pembelajaran

1.      Diskusi kelompok

2.      tanya jawab

3.      Langkah-langkah Pembelajaran

1.      Pendahuluan

a.       salam pembuka dan doa

b.      Motivasi dan Apersepsi:

1) Sebutkan peristiwa di sekitar kita yang melibatkan reaksi redoks.

                          2) Bagaimana cara menuliskan tata nama senyawa menurut IUPAC?

2.      Kegiatan Inti

Eksplorasi:

a.       Peserta didik mengkaji literatur tentang reaksi autoredoks (Nilai yang ditanamkan:kerja keras, kemandirian, rasa ingin tahu)

b.      Guru membimbing Peserta didik dalam pembentukan kelompok (Nilai yang ditanamkan: kerja keras, kemandirian, bersahabat).

Elaborasi:

b.      Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pengertian reaksi autoredoks (Nilai yang ditanamkan: kerja keras, kerjasama, rasa ingin tahu, bersahabat).

c.       Peserta didik memperhatikan penulisan reaksi autoredoks (reaksi disproporsionasi) yang disampaikan oleh guru (Nilai yang ditanamkan: kerja keras, rasa ingin tahu, bersahabat).

d.      Peserta didik dalam setiap kelompok mendiskusikan aplikasi konsep redoks dalam kehidupan sehari-hari (Nilai yang ditanamkan: kerja keras, menghargai pendapat, bersahabat.)

e.       Setiap kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelompok yang lain (Nilai yang ditanamkan: kerja keras, percaya diri, kemandirian, rasa ingin tahu, bersahabat).

f.       Guru menanggapi hasil diskusi kelompok Peserta didik dan memberikan informasi yang sebenarnya (Nilai yang ditanamkan: kerja keras, rasa ingin tahu, bersahabat).

g.      Peserta didik memperhatikan penjelasan guru mengenai tata nama IUPAC berdasarkan bilangan oksidasi (untuk senyawa biner dari logam dan non-logam, senyawa biner dari non-logam dan non-logam, senyawa yang mengandung ion poliatom, dan senyawa asam) (Nilai yang ditanamkan: kerja keras, rasa ingin tahu, bersahabat)

h.      Peserta didik memperhatikan contoh soal penulisan tata nama senyawa berdasarkan bilangan oksidasi yang disampaikan oleh guru (Nilai yang ditanamkan: kerja keras, rasa ingin tahu, bersahabat)

i. Guru memberikan beberapa soal penulisan tata nama senyawa berdasarkan bilangan oksidasi untuk dikerjakan oleh Peserta didik (Nilai yang ditanamkan: kerja keras, percaya diri, mandiri, bersahabat).

Konfirmasi:

j. Guru mengoreksi jawaban Peserta didik apakah sudah benar atau belum. Jika masih terdapat Peserta didik yang belum dapat menjawab dengan benar, guru dapat langsung memberikan bimbingan (Nilai yang ditanamkan: kerja keras, rasa ingin tahu, bersahabat)

3.  Kegiatan Penutup

a.       Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.

b.      Peserta didik (dibimbing oleh guru) berdiskusi untuk membuat kesimpulan.

c.       Guru memberikan tugas rumah berupa latihan soal.        

 

Pertemuan 6 ( 2 jam pelajaran)

Ulangan Harian

 

Pertemuan ke-7 ( 1jam pelajaran )

Pendalaman materi

 

Pertemuan ke-8 (2 jam pelajaran)

Pengayaan dan remidi

 

Alat, Bahan dan Sumber belajar:

Buku kimia SMA Kelas X Penerbit Erlangga, Lembar Kerja Peserta Didik, dan powerpoint.

Peniaian:

1.    Keaktifan peserta didik di dalam kelas

Lembar Pengamatan Penilaian Afektif peserta didik

No

Nama

Partisipasi

Kemampuan berpendapat

Kemampuan bertanya

Ketepatan menjawab

Rata-rata

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

2.    Nilai tugas peserta didik

3.    Nilai ulangan harian

a.       Jenis Penilaian          :  Ulangan harian

b.      Bentuk Penilaian      :  Uraian

c.       Tindak Lanjut          :  Bagi peserta didik yang telah mencapai KKM diberikan pengayaan

                                  bagi peserta didik yang belum mencapai KKM diberikan remedial.

 

                        

Mengetahui :                                                                              Yogyakarta,   2012

Guru Pembimbing                                                                     Mahasiswi KKN-PPL

 

 

 

Risqa Uswatun, S.Si                                                                       Lia Yuniarti

NIP:                                                                                              NIM: 09303241009

1 Komentar untuk "RPP Larutan Non-Elektrolit dan Elektrolit KD 3.2"

Berkomentarlah dengan baik dan sopan, saya akan berusaha untuk menjawab setiap pertanyaan dan menanggapi setiap komentar yang anda berikan, :)

Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya :)

Back To Top