Translate

RPP Hidrokarbon KD 4.3

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

 

Satuan Pendidikan               : SMA N 11 Yogyakarta

Mata Pelajaran                     : Kimia

Kelas / semester                   : X / 1

Tahun Pelajaran                    : 2012/2013

Alokasi Waktu                     :  12 jam pelajaran

Standar Kompetensi    :        4. Memahami sifat-sifat senyawa organik atas dasar fungsi gugus dan senyawa makromolekul.

Kompetensi Dasar        :        4.3 Menjelaskan proses pembentukan dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi serta kegunaannya.

Indikator

1.        Mendeskripsikan proses pembentukan minyak bumi dan gas alam.

2.        Menjelaskan komponen-komponen utama penyusun minyak bumi.

3.        Menafsirkan bagan penyulingan bertingkat untuk menjelaskan dasar dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi.

4.        Membedakan kualitas bensin berdasarkan bilangan oktannya.

5.        Menganalisis dampak pembakaran bahan bakar terhadap lingkungan.

 

Pertemuan pertama ( 1 jam pelajaran)

A. Tujuan Pembelajaran

Tujuan Intruksional:

1.        Peserta didik dapat menjelaskan proses pembentukan minyak bumi.

2.        Peserta didik dapat menjelaskan cara menemukan lokasi minyak bumi.

3.        Peserta didik dapat membedakan minyak mentah ringan dan minyak mentah berat.

4.        Peserta didik dapat menjelaskan proses pengolahan minyak bumi.

Tujuan pengiring:

1.      Menumbuhkan kerjasama diantara peserta didik

2.      Menumbuhkan rasa percaya diri pada peserta didik

3.      Meningkatkan sikap kemandirian pada peserta didik

4.      Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengemukakan pendapatnya

B. Materi Pembelajaran

1.      Minyak bumi

Minyak bumi merupakan campuran kompleks dari senyawa-senyawa hidrokarbon, baik senyawa alifatik, alisiklik, dan aromatik yang sebagian terdiri atas alkana tetapi bervariasi dalam penampilan, komposisi, dan kemurniannya, dengan sedikit senyawa nitrogen (0,01-0,9%), belerang (0,1-7%), oksigen (0,06-0,4%) dan senyawa logam dalam jumlah yang sangat kecil.

2.      Komponen penyusun minyak bumi

a.       Golongan alifatik

Termasuk dalam golongan ini adalah alkana, baik dengan rantai lurus maupun rantai bercabang. Alkana dengan rantai lurus merupakan komponen utama dalamminyak bumi.

b.      Golongan alisiklik

Termasuk golongan alisiklik adalah golongan sikloalkana (metil siklopentana dan etil sikloheksana).

c.       Golongan aromatik

Termasuk golongan ini adalah benzena dan turunannya.

3.      Pengolahan minyak bumi

a.       Pengolahan tahap  pertama à proses destilasi berulang-ulang, sehingga didapatkan berbagai macam hasil berdasarkan perbedaan titik didih (destilasi bertingkat).

·         Fraksi pertama

Gas yang dihasilkan pada tahap ini yaitu LNG (Liquid Natural Gas) yang mengandung komponen utama propana (C3H8) dan butana (C4H10), dan LPG (Liquid Petroleum Gas) yang mengandung metana (CH4) dan etana (C2H6).

·         Fraksi kedua

Pada fraksi ini dihasilkan petroleum eter.  Petroleum eter merupakan campuran alkana dengan rantai C5H12 – C6H14.

·         Fraksi Ketiga

Pada fraksi ini dihasilkan gasolin (bensin). Bensin merupakan campuran alkana dengan rantai C6H14–C9H20.

·         Fraksi keempat

Pada fraksi ini dihasilkan nafta. Nafta merupakan campuran alkana dengan rantai C9H20–C12H26.

·         Fraksi kelima

Pada fraksi ini dihasilkan kerosin (minyak tanah).  Minyak tanah (kerosin) merupakan campuran alkana dengan rantai C12H26–C15H32.

·         Fraksi keenam

Pada fraksi ini dihasilkan minyak gas (minyak solar). Minyak solar merupakan campuran alkana dengan rantai C15H32–C16H34.

·         Fraksi ketujuh

Pada fraksi ini dihasilkan residu. Minyak pelumas (C16H34–C20H42) digunakan untuk pelumas mesin-mesin, parafin (C21H44–C24H50) untuk membuat lilin, dan aspal (rantai C lebih besar dari C36H74) digunakan untuk bahan bakar dan pelapis jalan raya.

b.      Pengolahan tahap kedua

1)      Perengkahan (Cracking) à perengkahan (pemecahan rantai), alkilasi (pembentukan alkil), polimeraisasi (penggabungan rantai karbon), reformasi (perubahan struktur), dan isomerasi (perubahan isomer).

2)      Ekstraksi : pemisahan produk dengan menggunakan pelarut, sehingga diperoleh hasil lebih banyak dengan mutu yang lebih baik.

3)      Kristalisasi : pemisahan produk melalui perbedaan titik cairnya.

4)      Pembersihan dari kontaminasi (Treating) : pembersihan kotoran dengan menambahkan soda kaustik (NaOH) tanah liat tau proses hidrogenasi.

4.      Mutu bensin

Angka oktan menyatakan mutu bensin (bahan bakar) yang dibandingkan dengan bensin standar yang berisi isooktan dan n-heptana. Bensin dengan angka oktan tinngi mempunyai mutu yang baik. Jika suatu bahan bakar, mempunyai angka oktan 80, artinya kualitasnya setara dengan kualitas bensin standar yang mengandung isooktan (2,2,4-trimetil pentana) 80 % dan n-heptana. Bahan aditif pada bensin yang berguna untuk menaikkan angka oktan adalah TEL (Tetra Etyl Lead).

5.      Dampak pembakaran bahan bakar

a.       Penggunaan TEL

TEL mengandung logam berat timbal (Pb) yang terbakar dan akan keluar bersama asap kendaraan bermotor melalui knalpot. Hal ini menyebabkan pencemaran udara. Senyawa timbal merupakan racun dengan ambang batas kecil, artinya pada konsentrasi kecil pun dapat berakibat fatal.

b.       Pembakaran tidak sempurna hidrokarbon

Pembakaran tidak sempurna dengan reaksi sebagai berikut:

CxHy + O2(g) à C(s) + CO(g) + CO2(g) + H2O(g)

Menghasilkan:

• karbon (arang) yang berupa asap hitam yang mengganggu pernapasan.

• gas karbonmonoksida yang merupakan gas beracun yang tidak berbau, tidak

berasap, tetapi dapat mematikan.

• gas karbondioksida menyebabkan perubahan komposisi kimia lapisan udara dan

mengakibatkan terbentuknya efek rumah kaca (treibhouse effect), yang memberi

kontribusi pada peningkatan suhu bumi.

c.        Adanya belerang dalam minyak bumi

Adanya belerang dalam minyak bumi, akan terbakar menghasilkan belerang

dioksida.

S + O2 à SO2

Gas belerang dioksida (SO2) merupakan oksida asam yang dapat merusak zat

hijau daun (klorofil), sehingga mengganggu proses fotosintesis pada pohon. Apabila SO2 bercampur dengan air hujan menyebabkan terjadinya hujan asam bersama-sama dengan NOx. NOx sendiri secara umum dapat menumbuhkan sel-sel beracun dalam tubuh mahluk hidup, serta meningkatkan derajat keasaman tanah dan air jika bereaksi dengan SO2.

 

C.  Metode Pembelajaran

Diskusi kelompok

 

D.  Langkah-langkah Kegiatan

1.      Pendahuluan

a.  Salam pembuka dan doa

b.  Motivasi dan Apersepsi: Peserta didik sebelumya telah ditugaskan untuk  mencari informasi proses pembentukan minyak bumi dan gas alam dengan melakukan studi pustaka atau browsing via internet dan membuat skema proses pembentukan minyak bumi dan gas alam dengan karton manila atau power point

2.      Kegiatan Inti

a.       Peserta didik duduk berkelompok (tanggungjawab, bersahabat)

b.      Peserta didik mempresentasikan proses pembentukan minyak bumi dan gas alam masing-masing kelompok dengan peserta didik lain menanggapi. (kerja keras, rasa ingin tahu, menghargai prestasi, bersahabat)

3. Kegiatan Penutup

a.  Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang memberikan kinerja yang baik dalam menjelaskan proses pembentukan minyak bumi.

b.  Guru membimbing peserta didik untuk membuat kesimpulan.

 

Pertemuan Kedua ( 2 jam pelajaran)

A.  Tujuan Pembelajaran

      Tujuan Itruksional:

1.        Peserta didik dapat menjelaskan skema proses pengolahan minyak bumi.

2.        Peserta didik dapat menjelaskan kegunaan minyak bumi.

3.        Peserta didik dapat menjelaskan konversi energi dari pembakaran bensin menjadi gerak.

4.        Peserta didik dapat menjelaskan pengertian bilangan oktan.

5.        Peserta didik dapat menjelasan cara menaikkan bilangan oktan.

6.        Peserta didik dapat menyebutkan beberapa zat aditif dalam bensin.

7.        Peserta didik dapat membedakan kualitas Premium, Pertamax, dan Pertamax Plus.

8.        Peserta didik dapat menjelaskan dampak pembakaran bensin terhadap lingkungan.

9.        Peserta didik dapat menyebutkan beberapa zat pencemar akibat pembakaran bensin pada kendaraan bermotor.

10.    Peserta didik dapat menjelaskan langkah-langkah mengatasi dampak dari pembakaran bensin.

B.  Materi Pembelajaran

Minyak bumi

C.  Metode Pembelajaran

1.  Diskusi kelompok

2.  Tanya jawab

D.  Langkah-langkah Pembelajaran

1.      Kegiatan Pendahuluan

a.  Salam pembuka dan doa

b.  Motivasi dan Apersepsi: Bagaimana cara mengetahui bensin yang berkualitas baik?

2.      Kegiatan Inti

Eksplorasi

a.       Guru melakukan Tanya jawab untuk mengetahui pengetahuan awal peserta didik (Nilai yang ditanamkan: mandiri, percaya diri)

b.      Peserta didik duduk berkelompok (Nilai yang ditanamkan: tanggungjawab, bersahabat)

Elaborasi:

c.       Peserta didik melakukan diskusi perkelompok mengenai komponen utama penyusun minyak bumi, menafsirkan bagan penyulingan bertingkat (Nilai yang ditanamkan: kerja keras, menghargai pendapat, mandiri, bersahabat).

d.      Perwakilan Peserta didik diminta untuk menjelaskan hasil diskusi kelompoknya sedangkan peserta didik lain menanggapi (Nilai yang ditanamkan: kerja keras, mandiri, percaya diri, bersahabat)

e.       Guru memberikan pembenaran teori dan memberikan penjelasan mengenai bilangan oktan (Nilai yang ditanamkan: kerja keras, rasa ingin tahu, bersahabat).

f.       Peserta didik latihan menentukan bilangan oktan bensin (Nilai yang ditanamkan: kerja keras, mandiri, percaya diri, bersahabat).

Konfirmasi:

g.      Guru membimbing peserta didik untuk membuat kesimpulan (Nilai yang ditanamkan: kemandirian, percaya diri, dan kerja keras).

 

3.  Kegiatan Penutup

Peserta didik ditugaskan membuat makalah tentang analisis dampak pembakaran bahan bakar terhadap lingkungan.

 

Alat, Bahan dan Sumber belajar:

Buku kimia SMA Kelas X Penerbit Erlangga, Lembar Kerja Peserta Didik, dan powerpoint.

Peniaian:

1.      Keaktifan peserta didik di dalam kelas

Lembar Pengamatan Penilaian Afektif peserta didik

No

Nama

Partisipasi

Kemampuan berpendapat

Kemampuan bertanya

Ketepatan menjawab

Rata-rata

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

2.      Nilai tugas peserta didik

3.      Nilai ulangan harian

a.       Jenis Penilaian    :  Ulangan harian

b.      Bentuk Penilaian   :     Uraian

c.       Tindak Lanjut    :  Bagi peserta didik yang telah mencapai KKM diberikan pengayaan

                                  bagi peserta didik yang belum mencapai KKM diberikan remedial.

 

                        

Mengetahui :                                                                              Yogyakarta,   2012

Guru Pembimbing                                                                     Mahasiswi KKN-PPL

 

 

 

Risqa Uswatun, S.Si                                                                       Lia Yuniarti

NIP:                                                                                              NIM:09303241009
0 Komentar untuk "RPP Hidrokarbon KD 4.3"

Berkomentarlah dengan baik dan sopan, saya akan berusaha untuk menjawab setiap pertanyaan dan menanggapi setiap komentar yang anda berikan, :)

Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya :)

Back To Top