Kimia merupakan cabang
dari ilmu sains selain matematika, fisika, dan biologi. Mata pelajaran ini
diberikan secara terpisah kepada peserta didik mulai tingkat menengah atas.
Namun, ilmu sains sendiri telah diajarkan kepada peserta didik mulai tingkat
dasar, hanya saja pada tingkat dasar dan menengah pertama, diberikan secara
tunggal yang dinamakan Ilmu Pengetahuan Alam Terpadu. Kimia diajarkan di
tingkat menengah atas dan akan dipelajari secara khusus mulai kelas XI bagi
peserta didik yang mengambil jurusan IPA.
Ilmu sains sendiri
dipandang oleh peserta didik sebagai mata pelajaran yang menakutkan dan
menegangkan. Banyak pendapat dari peserta didik menyatakan bahwa sains adalah
mata pelajaran yang sulit untuk dipelajari. Akibatkanya di kalangan peserta
didik terbentuk pendapat bahwa mata pelajaran sains hanya untuk peseta didik
yang pandai dan jenius. Kimia sebagai ilmu sains, tentunya menjadi korban
pendapat dari para peserta didik.
Kimia yang diajarkan
secara terpisah sejak tingkat menengah atas ini memang termasuk ilmu yang
abstrak. Di sekolah-sekolah menengah atas memang pengajaran mata pelajaran ini
bisa dibilang masih asbtrak bagi peserta didik. Ada peserta didik yang bingung
mengapa kita harus mengetahui bentuk atom, bentuk geometri molekul, menghitung
laju reaksi, dan lain sebagainya.
Dari dua fenomena di
atas yaitu bahwa mata pelajaran sains termasuk kimia merupakan mata pelajaran
yang menengangkan serta kimia yang diajarkan masih dibilang abstrak. Ini
menjadi tugas para pendidik untuk membuat bagaimana pembelajaran kimia di
sekolah-sekolah menengah atas menjadi menarik, mudah dipahami, serta memiliki
arti untuk peserta didik.
A.
Rumusan Masalah
1. Bagaimana
membuat para peserta didik menyenangi mata pelajaran kimia sebagai bagian dari
mata pelajaran sains ?
2. Bagaimana
strategi pembelajaran kimia di sekolah-sekolah menengah atas menjadi menarik?
B.
Tujuan
1.
Menemukan cara agar peserta didik
menyukai mata pelajaran Kimia
2.
Membuat strategi pembelajaran Kimia yang
inovatif agar materi Kimia mudah diterima dan bermakna bagi peserta didik
C.
Manfaat
1. Menjadi
referensi bagaimana pendidik harus menyikapi ketidaksukaan peserta didik
terhadap mata pelajaran sains, khususnya Kimia
2. Menjadi
referensi mengenai strategi yang dpat diterapkan oleh pendidik dalam melakukan
pembelajaran Kimia
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertia Strategi Pembelajaran Kimia
Inovatif
Pembelajaran
berasal dari kata belajar yang mendapat imbuhan pe- dan akhiran -an, di dalam
Kamus Besar Bahas Indonesia (KBBI) memiliki arti perbuatan menjadikan orang
atau makhluk hidup belajar. Hasil dari belajar ini dapat dikategorikan bersifat
parktis dan teoretsi (Sutiman dan Eli Rohaeti.2011: 24). Jadi pembelajaran
merupakan kegiatan untuk mencapai kemampuan yang bersifat parktis dan teoretis
melalui proses belajar.
Inovasi
memiliki arti alam KBBI sebagai pemasukan atau pengenalan hal-hal yang baru,
pembaharuan, penemuan baru yang berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah
dikenal sebelumnya baik gagasan, metode
atau alat. Dari pengertian ini, inovas memiliki makna diciptakannya cara baru
untuk mencapai tujuan tertentu.
Tujuan
dari setiap pembelajaran yang terjadi di dalam kelas telah ditetapkan sebelum
pelaksanaan pembelajara serta evaluasi dilakukan untuk mengetahui seberapa
besar tujuan yang telah ditetapkan ini dapat tercapai. Untuk itu, diperlukan
cara ataupun metode untuk menyampaikan ilmu yang sesuai. Namun, metode ataupun
cara yang digunakan bukan sembarang cara ataupun metode, tapi harus dicocokkan
dengan situais dan kondisi serta tjuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Untuk itu, muncullah di dalam pembelajaran yang disebut dengan strategi.
Peraturan
Menteri Pendidika Nasional Nomor 20 tahun 2007 mengenai Standar Proses menyebutkan
adanya silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). RPP ini harus dibuat
oleh setiap pendidik sebelum dilaksanakannya pembelajaran termasuk pendidik
mata pelajaran Kimia. Untuk itu, cara pendidik untuk dapat menarik perhatian
peserta didik untuk menenangi mata pelajaran Kimia tertuang did dalam RPP pada
bagian strategi ataupun metode. Oleh karena itu, setiap pendidik harus pandai
dalam memilih etode ataupun cara yangtepat untuk menyampaikan materi agar
berkesa dalam diri peserta didik dan dapat dipahami oleh peserta didik.
Dick
dan Carey (Sutiman dan Eli Rohaeti. 2011: 44) menyebutkan adanya lima koompone
umum dari strategi pembelajaran yaitu, kegiatan pra-instruksional, penyajian
materi, partisipasi siswa, tes, serta tindakan lanjut. Namun, para ahli
berpendapat lika komponen di atas bukanlah komponen mutlak. Para ahli memandang
di dalam stategi pembelajaran terkandung empat hal yang penting, meliputi:
urutan kegiatan pembelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran, serta
waktu yang tersedia.
Komponen stategi pembelajaran
meliputi kegiatan pembelajaran, metode, media, serta waktu yang kesemuanya
terangkum dalam tiga tahapan kegiatan yaitu pendahuluan, penyajian, dan penutup
(Sutiman dan Eli Rohaeti. 2011: 45). Bila ditinjau dari keempat komponen dalam
stategi pembelajaran ini, waktu pembelajaran telah distandarkan oleh pemerintah
nasional yang dituangkan di dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor
22 tahun 2006 mengenai Standar Isi yaitu 34 sampai 38 minggu efektif, dengan
demikian waktu yang diberikan sama. Untuk komponen kegiatan pembelajaran,
media, dan metode, tentunya setiap pendidik memiliki perbedaan. Dari ketiga
komponen terakhir ini, yang paling menentukan adalah metode. Metode yag
digunakan akan memengaruhi media yang digunakan, serta kegiatan pembelajaran
yang akan direncanakan. Oleh sebab itu, penyusunan stategi sangatlah penting
dan benar bahwa pemilihan metode yang tepat akan sangat memengaruhi
keberhasilan pembelajaran.
B. Macam Metode Pembelajaran
Bagian
sebelumnya telah menyinggung bahwa metode di dalam strategi pembelajaran
sangatlah penting. Di dalam Sutiman dan Eli Rohaeti (2011, 46-49) disebutkan
macam-macam metode pembelajaran yaitu:
a.
metode diskusi,
b.
metode tanya
jawab,
c.
metode ceramah,
d.
metode
laboratorium,
e.
metode demonstrasi,
f.
metode proyek,
g.
serta metode
pemberian tugas.
Martinis
Yamin (2008:152-171) menyebutkan ada banyak sekali macam-macam metode,
diantarany:
a.
metode ceramah,
b.
metode
demonstrasi dan eksperimen,
c.
metode tanya
jawab,
d.
metode penampilan,
e.
metode diskusi,
f.
metode studi
mandiri,
g.
metode pembelajaran
terpogram,
h.
metode latihan
bersama teman,
i.
metode simulasi,
j.
metode pemecahan
masalah,
k.
metode studi
kasus,
l.
metode insiden,
m.
metode aktikum,
n.
metode proyek,
o.
metode bermain
peran,
p.
metode seminar,
q.
metode simposium,
r.
metode tutorial,
s.
metode deduktif,
t.
metode induktif,
u.
serta metode computer assisted learning.
Melihat
dari dua sember kutipan di atas menunjukkan bahwa metode pembelajaran yang
telah diterapkan di dalam pembelajaran selama ini sangatlah banyak. Setiap
metode memiliki syarat, alur proses, kelebihan, serta kelemahan. Oleh sebab
itu, biasanya para pendidik di dalam menyampaikan sebuah materi akan
menggunakan beberapa metode, tidak hanya satu metode, apalagi mata pelajaran sains
termasuk kimia.
C. Pembelajaran Sains
Salah
satu pendidikan sains adalah bahwa sains lebih dari sekadar kumpulan yang
dinamakan fakta. Sains merupakan kumpulan pengetahuan dan juga kempulan proses.
Kemampuan peserta didik untuk berpikir, mengkonstruksi pengetahuan berdasarkan pengetahuan
awalnya menjadi tujuan utama pembelajaran sains. Salah satu upayanya adalah
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk belajat secara aktif,
berinteraksi secara langsung dengan objek belajarnya, serta mengembangkan
kemampuan bertanya (Sumaji, dkk. 1998: 117, 124). Dari uraian ini dapat
dikatakan bahwa sains menghendaki tercapainya tiga aspek tujuan pembelakaran
yaitu meliputi aspek kognitif, afektif, serta psikomotorik.
Tentunya
untuk mencapai ketiga aspek tersebut, dibutuhkan waktu dan komitmen yang kuat
dari para pendidik. Hal pertama yang harus menjadi dasar dan dipahami
secarakuat oleh peserta didik adalah bagian konsep. Dengan memahami konsep yang
ada, tentunya peserta didik dalam kondisi apapun nantinya akan dapat
menyelesaikan permasalahan yanga dihadapinya.
Untuk
memahami konsep-konsep yang ada di dalam kimia khususnya, ada dua faktor yang
memengaruhi, yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal
mengacu ke kepada faktor-faktor yang berasal dari luar, serta ditetapkan pada
tugas atau pada peserta didik oleh guru ataupun orang lain. Motivasi ini
misalnya, penghargaan, pujian, hukuman, celaan, dan lain sebagainya (Ivor K.
Davies. 1986:216).
Motovasi
intriksik mengacu kepada faktor-faktor dari dalam diri peserta didik sendiri.
Motivasi ini yang paling memengaruhi peserta didik dalam keikutsertaaanya di
dalam mata pelajaran. Sehingga, dibandinkan dengan motivasi ekstrinsik,
motivasi inilah yang paling menentukan. Oleh sebab itu, para pendidik harus
dapat membuat motivasi dan mengimpuls para peserta didik untuk memiliki
motivasi dari dalam dirinya sendiri untuk belajarr kimia khususnya.
D. Peran Emosi dalam pembelajaran
Emosi
merupakan luapan dari rasa hati dari dalam diri seseorang. Emosi ini sangatlah
penting di dalam kehidupan seseorang, bahkan emosi ini bisa memengaruhi
seseorang dalam bekerja termasuk di dalam proses pembelajaran. Utuk itu,
pengelolaan emosi secara baik dalam pembelajaran sangatlah penting untuk
dipahami oleh setiap pendidik.
Emosi
ada dua macam, yaitu emosi yang memberikan efek positif terhadap tubuh serta
emosi yang akan memberikan efek negative terhadap tubuh. Emosi yang memberikan
efek positif akan mendukung kinerja seseorang di dalam melakukan sesuatu.
Begitu juga sebaliknya, emosi yang memberikan efek negative akan menyulitkan
seseorang di dalam bertindak atau beraktivitas.
Goleman
dkk dalam DePoerter, 200 (dalam Sugihartono, dkk. 2007: 21-22) menyatakan bahwa
tanpa keterlibatan emosi, kegiatan saraf otak kurang mampu merekatkan pelajaran
dalam ingatan. Ada dua fenomena dalam hal ini, yaitu:
a.
Downshifting
Downshifting yaitu
fenomena saat otak menerima hal-hal negative seperti tekanan, ancaman, sedih,
ketakutan, dan lain-lain, kapasitas saraf untuk berpikir rasional mengecil,
otak dibajak secara emosional dan dituntut untuk bertempur atau kabur
menghadapi ancaman atau tekanan. Dalam hal ini otak beroperasi hanya pada
tingkat bertahan hidup.
b.
Eustress
Eustress ini kebalaikan
dari downshifting, dimana atak mendapatkan tekanan positif, akibatnya ataka
akan terlibat secara emosional, dan memungkinkan sel-sel saraf bekerja secara
maksimal. Fenomena ini muncul saat kindisi senang dan semangat dalam belajar.
Dengan demikian suasana positif perlu dibangun di dalam pembelajaran.
Sesuai dengan uraian di atas, dapat dijelaskan
bahwa para pendidik harus dapat membuat susana pembelajaran menjadi positif.
Apalagi kimia dianggap juga sebagai pelajaran yang mengerikan, dengan para
pendidik apandai-padai membuat suasana positif, maka pandangan kurang bagus
terhadap ilmu sains umumnya akan menjadi semakin pudar.
E. Pembelajaran Inovasi
Tadi
telah disinggung bahwa pembelajaran yang paling terpenting di dalam
menyampaikan materi adalah strategi yang digunakan. Strategi yang digunakan
tercermin di dalam RPP pada bagian metode yang digunakan. Sehingga, para
pendidik harus pandai memilih metode-metode yang harus digunakan di dalam
pembelejaran dan biasanya metode yang digunakan lebih dari satu macam.
Pada
uraian sebelumnya, terdapat penekanan bahwa sangatlah penting membuat suasana pembelajaran
menjadi positif dalam arti menyenangkan agar otak dapat menerima informasi
secara maksimal. Melihat banyaknya metode pembelajaran yang telah ada, dan
tuntutan untuk melakukan inovasi pembelajaran, serta melihat hal yang sedang update saat ini, penulis terinspirasi
untuk mencoba menuliskan metode baru di dalam pembelajaran kimia yang berbeda dari
metode-metode yang telah ada sebelumnya.
Sekarang
ini, di Indonesia sedang marak-maraknya standup comedy. Comedi jenis ini berasal
dari Amerika yang dipopulerkan oleh penulis kreatif, Raditya Dika. Stanup
comedi menurut Raditya Dika di dalam Talkshownya tanggal 7 Juni 2012 adalah
sebuah cara yang digunakan untuk membuat orang tertawa dengan materi yang
digunakan berasal dari kegelisahan dari si comedian sendiri. Orang tertawa akan
mengendurkan saraf-saraf ketegangan sehingga otak yang mungkin tadinya tegang
oleh karena ketakutan akan sesuatu menjadi relaks. Akbitanya otak menjadi lebih
siap untuk dimasukkan informasi.
Para
pendidik dapat membuat suasana positif tersebut melalui stanup comedi. Metode
ini tidak ada patokan urutan di dalam penggunaanya seperti pada metode-metode
yang telah ada. Metode ini bersifat fleksibel. Bisa digunakan di awal pelajaran
sekiranya para peserta didik terlihat lesu dan tidak bersemangat, bisa juga
digunakan di tengah-tengah pelajaran, atau di akhir pelajaran.
Adapaun
materi standup-nya bisa beracam-macam. Mungkin sebagai permulaan dan latihan
untuk para pendidik, dapat digunakan bahan yang bersifat umum. Setelah nantinya
terbiasa, para pendidik dapat menggunakan materi dari mata pelajaran kimia.
Dengan begitu, para peserta didik akan merasakan relaksasi dari saraf-saraf
yang menegang, serta akan mengigat leluson dari pendidiknya, sehingga secara
tidak sengaja materi yang disampaikan pendidik akan masuk secara maksimal ke
dalam otak.
Materi
stanup juga dapat berasal dari lingkungan alam sekitar atuapun potensi alam
yang ada di daerah sekolah itu berada. Hal ini dilakukan karena pembelajaran
sains mengajarkan kepada peserta didik untuk berpikir kreatif, inovatif, serta
tanggap terhadap kondisi alam sekitar mereka.
Selain
dengan cara standup, ada banyak sekali cara yanga dapat digunakan untuk membuat
suasana kelas menjadi positif atau menyenangkan. Misalnya saja, pendidik yang dapat
bermain music dapat mengajak para peserta didiknya untuk bernyanyi bersama.
Waktu yang digunkan untuk ini mungkin hanya lima sampai tujuh menit saja.
Selain itu, dpat juga disisipkan ke dalam media pembelajaran, mislanya media
yang mudah disisipkan adalah power point. Bahan yang bisa disisipkan adalah
video hal-hal yang menarik dan membuat tertawa. Banyak sekali cara yang dapat
digunakan untuk membuat suasana belajar mmenjadi positif atau menyenangkan
dengan mengaitkannya dengan materi pelajaran kimia.
Telah
dikatakan sebelumnya bahwa metode yang digunakan di dalam pembelajaran tidak
hanya satu metode, tapi lebih. Para pendidik sering menggunakan beberapa metode
untuk dikombinasikan dengan tujuan pembelajaran menjadi menarik dan
menyenangkan. Mungkin metode ini terlihat seperti anak TK yang sedang suka
bermain, namun harap dimengerti bahwa anak-anal dewasapun memerlukannya.
Apalagi mereka yang menghadapi hal-hal yang menegangkan yang membuat
saraf-saraf otak bekerja terus.
Metode ini bukanlah suatu metode
yang baku sebagai sebuah metode yang utuh. Selain karena tidak ada cara-cara
atau urutan-urutan bagaimaa cara mengerjakannya, metode ini juga belum diujikan
secara langsung. Sehingga belum ada data autentik mengenai kiprah metode ini di
dalam pembelajaran kimia khususnya. Meskipun begitu, bayak orange mengatakan
bahwa belajar dengan suasana positif atau menyenangkan sangatlah menarik dan
berkesan bagi mereka. Untuk itu, metode ini mungkin bisa dilakukan oleh para
pendidik kimia khususnya sebagai metode sisipan dari beberapa metode yang
digunakan.
Sesuai dengan uraian di atas, metode
ini dignakan untuk menghilangkan pendapat di lapangan mengenai mata pelajaran
sains khususnya kimia yang menakutkan. Pada sekolah-sekolah menengah tas mata
pelajaran sains diberikan sebagian besar berupa konsep-konsep dasar mengenai
kimia. Untuk itu, pada tahap ini sangatlah penting pemahaman konsep yang
diberikan seutuhnya dan dimengerti seluruhnya. Sehingga, metode ini sangatlah
bagus digunakan sebagai metode sisipan yang digunakan selama pembelajaran
berlangsung.
Metode ini juga sangatlah bagus
disisipkan pada pembelajaran kelas X. di kelas ini para peserta didik akan
memulai mempelajari mata pelajaran sains secara terpisah. Oleh sebab itu, pera
pendidik harus memberikan kesan pertama yang menyenagkan bahwa sains bukanlah
hal yang sulit dan menegangkan.
Banyak orang memahami dan menerapkan
bahwa segala sesuatu akan dilakukan atas dasar rasa senang. Hal ini juga harus
diterapkan di dalam pembelajaran kimia di sekolah-sekolah menengah atas. Para
pendidik dengan metode ini dapat memberikan stimulus yang dapat merangsang para
peserta didik untuk meyenangi mata pelajaran sains khususnya kimia. Berawal
dari rasa senag inilah yang merupakan bagian modal pokok di dalam mempelajari kimi
selanjutnya.
Uraian-uraian di atas dapat
dikatakan bahwa para pendidik harus pandai memilih dan menerapkan metode di
dalam pembelajaran. Biasanya, para pendidik akan memilih beberapa metode untuk
digunakan dalam suatu pembelajaran. Alangkah baiknya bila metode-metode yang
dipilih ada satu atau dua metode yang dapat memberikan suasana tenang dan
menyenangkan sehingga saraf-saraf otak dapat relaks.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Sesuai dengan uarain-uraian di atas
dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Para pendidik dapdat menyusun Rancangan Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang menarik untuk dapat diterapkan di dalam suatu
pembelajaran kimia. Baggian dari RPP yang harus mendapat perhatian khusus yaitu
bagin metode. Pemilihan metode yang bervariasi, dapat memberikan stimulus
kepada peserta didik yang baik dan menyenangkan.
2. Strategi pembelajaran kimia di sekolah menengah atas
tercermin melalui metode yang digunakan oleh para pendidik. Metode yang
digunakan biasanya tidak hanya satu, namun kombinasi dari beberapa metode.
Alangkah baiknya bila dalam pemilihan metode-metode tersebut, disisipkan metode
yang dapat memberikan suasana pembelajaran yang menyenangkan da dapat
merelaksasi saraf-saraf otak. Salah satu inovasi metode adalah dengan metode
pembelajaran tertawa.
B. Saran
Setelah
melihat dan membaca keseluruha uraian di atas, penulis menyaranakn kepada para
pembaca, khususnya pendidik mata pelajaran kimia di sekolah-sekolah menegah ats
untuk selektif di dalam pemilihan metode yang akan digunakan. Metode untuk
membuat suasana menyengakan dapat pula dipraktekkan oleh para pendidik.
0 Komentar untuk "Metode Tertawa dalam Pembelajaran Kimia"
Berkomentarlah dengan baik dan sopan, saya akan berusaha untuk menjawab setiap pertanyaan dan menanggapi setiap komentar yang anda berikan, :)
Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya :)