.jpg)
Beberapa
masalah yang terjadi dalam pengajaran kimia di sekolah menengah atas yaitu: (1)
sebagian besar konsep belajar bersifat abstrak, (2) kurangnya partisipasi
peserta didik dalam proses pembelajaran, (3) keterbatasan waktu yang tersedia
untuk mengajarkan materi kimia. Masalah pertama dapat diatasi dengan
menggunakan model konkret bahan ajar dalam bentuk gambar, animasi atau video
yang dikemas dalam bentuk media flash.
Masalah kedua dapat diatasi dengan
menerapkan pendekatan pembelajaran yang melibatkan peserta didik dalam proses
pembelajaran. Salah satu pendekatan yang diharapkan mampu menciptakan situasi
ini adalah pembelajaran kooperatif. Pemanfaatan internet sebagai alat
komunikasi, dapat memaksimalkan partisipasi peserta didik dalam proses
pembelajaran melalui komunikasi antara guru dan antara peserta didik lain di
luar kelas, sehingga kendala waktu dapat diatasi. Masalah ketiga dapat diatasi
dengan menyediakan bahan ajar yang dapat dipelajari secara individual oleh
peserta didik di luar kelas. Kombinasi pembelajaran kooperatif, penggunaan
model konkret dari bahan ajar yang dikemas dalam bentuk gambar, animasi atau
video yang dikemas sebagai media flash, dan aplikasi internet sebagai alat
komunikasi antara peserta didik dengan guru dan antar peserta didik dapat
dianggap sebagai blended learning.
A. PERUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan metode pembelajaran “blended”?
2. Mengapa metode pembelajaran “blended” dipilih sebagai metode pembelajaran kimia inovatif?
3. Apa contoh model pengembangan untuk mata
pelajaran kimia SMA yang bisa diterapkan berdasarkan metode pembelajaran “blended”?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Metode Pembelajaran “Blended”
Metode pembelajaran “blended”
merupakan metode mengajar yang menggabungkan berbagai metode pembelajaran, penggabungan meliputi
metode pembelajaran tradisional dalam bentuk tatap muka dengan metode
pembelajaran modern yang berbasis computer. Selain itu para ahli telah
memberikan beberapa definisi pendekatan Blended
Learning, di antaranya :
1.
Suatu pendekatan pembelajaran yang dapat mengkombinasikan
antara instruktur dan pembelajaran elektronik yang fleksibel dan berkualitas
sehingga dapat memberikan pengalaman belajar yang optimal bagi peserta didik
(Hart, dkk : 2008).
2. Pendekatan pembelajaran yang
menggabungkan pembelajaran di dalam kelas atau face-to-face learning dan pembelajaran online (Garrison dan Kanuka : 2004).
3. Pendekatan pembelajaran ayng
merupakan kombinasi dari pendekatan-pendekatan instruksional (Driscoll : 2002
dalam William, dkk : 2008).
Menurut para pendukungnya, strategi ini mampu
menciptakan lingkungan belajar yang mengintegrasikan pendidik dan peserta
didik dalam interaksi tatap muka maupun bermedia. Dengan dukungan tatap muka
dan bermedia komunikasi, guru dan peserta didik dapat berkomunikasi kapan pun
dan di mana pun.
Istilah “blended” pada awalnya sering dipakai dalam bidang
pelatihan di Amerika yang dimaknai dengan metode “pembelajaran integratif”,
”belajar hybrid“, “pembelajaran multi-metode“. Dilihat dari sifatnya penggunaan
metode ini adalah “variatif dan integratif”, menggunakan berbagai metode untuk
mecapai tujuan dengan tingkat pencapaian yang lebih baik. Penggunaan metode ini
dapat membuka peluang kepada guru dan peserta didik sehingga meningkatkan
peluang berinteraksi karena komunikasi dapat dilakukan di dalam kelas maupun
di luar kelas.
Kerja sama guru dan peserta didik tidak
dibatasi dengan keterbatasan jam tatap muka di sekolah. Beban guru untuk mengajar lebih
ringan karena peserta didik bisa belajar mandiri lebih banyak, lebih
panjang waktunya karena peserta didik terintegrasi dalam jejaring online. Penggunaan metode blended memiliki peluang untuk
berkembang lebih cepat sejalan dengan
perkembangan teknologi yang cepat berubah dan meningkatnya penggunaan internet
yang semakin dinamis dengan jejaring yang semakin luas.
Dampak dari perkembangan itu menghasilkan kecendrungan berikut;
1.
Pembelajaran dinamis dengan menggunakan perangkat teknologi wireless
(waktu, tempat, pekerjaan, komunikasi terintegrasi
dalam jejaring internet).
2.
Pembelajaran menekankan pada aspek visual, individual, dan materi pembelajaran yang semakin mudah
diakses.
3.
Pembelajaran blended akan semakin cepat berkembang
untuk memenuhi kebutuhan
setiap individu perlu belajar.
4.
Pembelajaran akan semakin terintegrasi, mengentalkan
komunitas, dan menguatkan kolaborasi.
B.
Metode Pembelajaran “Blended” Sebagai Metode Pembelajaran Kimia Inovatif
Pendidikan yang bermutu adalah pendidikan
yang memenuhi kebutuhan hidup siswa pada jamannya. Hasil penelitian para ilmuan
dan para praktisi tingkat global bahwa pada perspektif global para
siswa memerlukan 4 keterampilan utama. Keterampilan esensial yang
mendasari keempat keterampilan itu yaitu :
1.
Fokus penguasaan
akademik
2.
Meningkatkan
keterampilan belajar dan berinovasi
3.
Keterampilan mendayagunakan
informasi, media, dan teknologi informasi komunikasi (TIK) sehingga siswa
memiliki
1) akses ke banyak informasi, 2) beradaptasi pada perubahan perangkat teknologi
yang berubah cepat, dan 3) kemampuan berkolaborasi serta
mengembangkan kontribusi individu pada skala yang belum pernah
terjadi sebelumnya.
4.
Hidup dan
Berketerampilan Karir
Seorang guru perlu memiliki keterampilan
menentukan indikator hasil belajar dalam bentuk penguasaan
konsep, mengenali fakta atau fenomena, mengolah data, menguasai informasi,
menyajikan informasi, mengembangkan daya kolaborasi siswa untuk mengerjakan
semuanya serta didukung pula dengan keterampilan belajar. Seluruh aktivitas itu
perlu dirumuskan dalam bentuk perilaku yang terstruktur, terukur, dan
relevan dengan kebutuhan siswa di masa depan. Karena itu, proses pembelajaran
perlu dipersiapkan dan dilaksanakan dengan mengerahkan segenap sumber
daya baik waktu, tenaga, dan sarana yang digunakan secara
bersamaan dalam penerapan metode variatif-integratif
atau blended.
Alasan utama untuk mengadopsi pendekatan Blended Learning adalah untuk
meningkatkan kualitas pendidikan. Keuntungan tambahan meningkatkan akses untuk
belajar dan lebih besar efektivitas biaya (Graham : 2005). Kelebihan lain dari Blended Learning yaitu adanya waktu yang
relatif lebih panjang untuk siswa dalam memahami materi yang dipelajari.
Guru dituntut untuk menyampaikan materi yang
begitu banyak dengan waktu yang singkat. Blended
Learning ini dapat digunakan sebagai salah satu solusi dimana guru dan
siswa memiliki waktu yang lebih banyak untuk memahami materi pembelajaran,
sehingga pada akhirnya dapat membantu siswa meningkatkan hasil belajarnya.
Penggunaan pembelajaran online dengan
menggunakan pendekatan Blended Learning
dapat membantu untuk fokus pada individu dan interaksi dengan teknologi
pembelajaran menggunakan internet. Beberapa keuntungan dari penggunaan
pembelajaran Blended Learning di
antaranya :
1.
Pembelajaran sesuai dengan target, lebih
focus, dapat menyampaikan dalam jumlah besar dalam beberapa waktu.
2.
Guru dapat menggunakan variasi antara
pembelajaran online dengan
pembelajaran dengan tatap muka yang dilakukan di dalam kelas, yang memungkinkan
tercapainya pembelajaran yang efektif.
3.
Guru dapat mengembangkan pembelajaran dan
interaksi secara mandiri dengan siswa secara online, yang tidak dapat dilakukan dalam pembelajaran tradisional
(Hart, dkk : 2008).
C.
Contoh Model Pengembangan untuk Mata Pelajaran Kimia
SMA yang Bisa Diterapkan Berdasarkan Metode Pembelajaran “Blended”
Lagowski (1990 dalam Yanfeng : 2004) menyatakan
bahwa retensi pengetahuan siswa kebanyakan adalah 10% dari yang mereka baca,
26% dari yang mereka dengar, 30% dari yang mereka lihat, 50% dari yang mereka
lihat dan dengar, 70% dari yang mereka katakana, dan 90% dari sesuatu yang
mereka katakan ketika mereka mengerjakan tugas. Dengan demikian pembelajaran
harus diubah dari tradisional menjadi modern. Salah satunya dengan
mengaplikasikan Blended Learning.
Metode pembelajaran Blended Learning mengkombinasikan pembelajaran tatap muka yang
masih tradisional dengan pembelajaran berbasis computer. Salah satu model
pengembangan pembelajaran agar siswa memperoleh pengetahuan yang maksimal
adalah dengan pembuatan modul pembelajaran Blended
Learning. Modul pembelajaran Blended
Learning adalah suatu modul pembelajaran yang merupakan kombinasi antara
instruktur dan pembelajaran elektronik yang fleksibel dan berkualitas sehingga
dapat membeikan penegalaman belajar yang optimal bagi siswa (Hart, dkk : 2008).
Modul pembelajaran ini pada mulanya banyak digunakan untuk memberikan pelatihan
pada pekerja di Amerika Serikat.
a)
Kelebihan modul pembelajaran Blended Learning
1. Modul
disusun dengan alur atau urutan konsep yang terstruktur, sehingga memudahkan
siswa untuk belajar.
2. Adanya
ilustrasi yang berkaitan dengan aplikasi dalam kehidupan sehari-hari yang
membantu siswa untuk lebih memahami kimia dan manfaatnya dalam kehidupan. Ini
berbeda dengan buku teks yang biasa
digunakan oleh siswa. Pada buku kurang diberikan ilustrasi yang
berkaitan dengan aplikasi dalam kehidupan sehari-hari.
3. Peserta
didik memilki kesempatan untuk membangun pengetahuannya sendiri dan menemukan
konsep-konsep yang dibutuhkan untuk memenuhi kompetensi dasar yang dipelajari
melalui pertanyaan-pertanyaan umum yang diberikan pada awal materi. Pada buku
teks, materi disajikan dalam bentuk informasi sehingga siswa hanya bisa membaca
dan mengahafal informasi tersebut.
4. Modul
disusun dengan kalimat yang ringkas dan singkat. Pada buku teks, materi
disajikan dalam bentuk teks yang cenderung membosankan.
5. Tampilan
modul yang menarik. Hal ini berbeda dengan buku teks yang hanya menyajikan teks
dan informasi, sehingga tampilan kurang menarik.
6. Modul
pembelajaran ini memungkinkan siswa untuk belajar di luar kelas, tetapi masih
dalam pengawasan guru. Komunikasi antara siswa dan guru tetap terjalin meskipun
siswa dan guru tidak berada dalam satu ruang.
7.
Penggunaan modul ini dapat meringkas waktu
pembelajaran yang panjang, sehingga guru dapat memenuhi target kurikulum dan
siswa tetap dapat menguasai konsep dengan baik.
b)
Kekurangan modul pembelajaran Blended Learning
1. Modul
ini memanfaatkan teknologi internet sehingga sulit digunakan di daerah yang
belum terjangkau internet, sedangkan di daerah yang telah terjangkau teknologi
ini pun tidak selalu mudah mengakses website, sebab ada kemungkinan overload pada jaringan internet.
2. Membutuhkan
biaya yang besar untuk dapat mengakses internet
3. Modul
ini mengharuskan guru mampu menguasai kemampuan dasar ICT.
BAB
III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Metode
pembelajaran “blended” adalah metode mengajar yang
menggabungkan berbagai metode pembelajaran, penggabungan meliputi
metode pembelajaran tradisional dalam bentuk tatap muka dengan metode
pembelajaran modern yang berbasis computer.
2. Metode pembelajaran “blended” dipilih sebagai metode pembelajaran kimia inovatif karena memiliki
berapa keuntungan di antaranya : meningkatkan kualitas
pendidikan, meningkatkan akses untuk belajar dan lebih besar efektivitas biaya,
serta adanya waktu yang relatif lebih panjang untuk siswa dalam memahami materi
yang dipelajari.
3. Contoh model pengembangan untuk mata pelajaran
kimia SMA yang bisa diterapkan berdasarkan metode pembelajaran “blended” adalah modul pembelajaran Blended Learning.
0 Komentar untuk "METODE PEMBELAJARAN “BLENDED” PADA MATA PELAJARAN KIMIA SMA"
Berkomentarlah dengan baik dan sopan, saya akan berusaha untuk menjawab setiap pertanyaan dan menanggapi setiap komentar yang anda berikan, :)
Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya :)