Salah satu permasalahan dalam dunia
pendidikan adalah lemahnya proses pembelajaran. Di dalam proses tersebut siswa
diajak untuk menegmbangkan kemampuan berpikir. Akan tetapi, yang terjadi adalah
siswa menghafal ilmu yang diberikan oleh guru tanpa siswa didorong untuk
memahami dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini
menyebabkan banyak siswa yang pintar hanya dalam teori tetapi miskin dalam pengaplikasian.
Sebagai salah satu mata pelajaran di tingkat
sekolah khususnya sekolah menengah atas (SMA), kimia dipandang sebagai ilmu
yang abstrak, tetapi harus dipahami siswa dalam waktu yang terbatas. Hal
tersebut menyebabkan kimia dipandang sebagai salah satu mata pelajaran yang
sulit bagi siswa. Pada umumnya, siswa cenderung belajar dengan hafalan daripada
secara aktif mencari untuk membangun pemahaman mereka sendiri terhadap konsep
kimia (Pandley dkk, www.depdiknas.go.id). Ada juga sebagian siswa yang sudah paham dengan
konsep-konsep kimia, tetapi tidak mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan
sehari-hari. Masalah ini harus membuat guru terpacu untuk memperbaiki metode
mengajar dengan memilih strategi pembelajaran yang efektif agar tujuan
pembelajaran dapat tercapai.
Salah satu strategi pembelajaran yang efektif
untuk mata pelajaran kimia adalah strategi pembelajaran inkuiri. Strategi
pembelajran inkuiri cocok dengan materi-materi yang ada pada kehidupan
sehari-hari, misalnya materi larutan asam-basa. Strategi pembelajaran inkuiri
berarti suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal
seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis,
kritis, logis, dan analitis sehingga mereka dapat merumuskan sendiri
penemuannya dengan penuh percaya diri (Gulo, 2002:80). Metode inkuiri dapat
membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia
nyata dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya
dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari sehingga dapat meningkatkan hasil
belajar siswa dan materi yang diberikan dapat lebih bermakna bagi siswa
(Depdikbud, 2001).
B. Pembahasan
Inkuiri berasal dari bahasa inggris yaitu inquiry yang berarti proses bertanya dan
mencari tahu jawaban terhadap pertanyaan ilmiah yang ditanyakannya. Pertanyaan
ilmiah adalah pertanyaan yang mengarah pada kegiatan penyelidikan terhadap
objek yang ditanyakan. Dengan kata lain, inkuiri adalah proses untuk
mendapatkan informasi dengan melakukan observasi atau eksperimen untuk
mendapatkan jawaban dari pertanyaan atau rumusan masalah yang dihadapi.
Inkuiri merupakan proses yang bervariasi dan
meliputi kegiatan-kegiatan metode ilmiah seperti mengobservasi, merumuskan
pertanyaan yang relevan, mengevaluasi buku-buku dan sumber informasi lain
secara kritis, merencanakan penyelidikan atau investigasi, mereview apa yang
telah diketahui, melaksanakan percobaan atau eksperimen dengan menggunakan alat
untuk memperoleh data, menganalisis dan menginterpretasi data, serta membuat
prediksi dan mengkomunikasikan hasilnya (Depdikbud, 1997)
Pembelajaran berbasis inkuiri merupakan
pembelajaran yang berpusat pada siswa. Tujuan utama pembelajaran inkuiri adalah
mendorong siswa untuk mengembangkan kemampuan berpikir dengan memberikan
pertanyaan-pertanyaan. Strategi pembelajaran inkuiri menekankan pada proses
mencari dan menemukan. Peran siswa dalam strategi ini adalah mencari dan
menemukan sendiri mata pelajaran, sedangkan guru berperan sebagai fasilitator
dan pembimbing siswa untuk belajar.
Pendekatan inkuiri didukung oleh empat
karakteristik siswa , yaitu sebagai berikut:
1. Siswa selalu ingin tahu
2. Siswa selalu ingin mengkomunikasikan idenya
3. Dalam mengkonstruksi, siswa selalu ingin membuat sesuatu
4. Siswa selalu ingin mengekpresikan kemampuannya
Strategi pembelajaran inkuiri merupakan rangkaian kegiatan pembelajaran
yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari
dan menemukan sendiri jawaban dari suatu permasalahan yang dipertanyakan.
Proses berpikir itu biasanya dilakukan melalui tanya jawab antara guru dan
siswa.
Ciri utama strategi pembelajaran inkuiri
adalah sebagai berikut:
1. Strategi inkuiri
menekankan kepada aktivitas siswa secara maksimal untuk mencari dan menemukan
sendiri inti dari materi pelajaran
2. Seluruh aktivitas yang
dilakukan oleh siswa diarahkan untuk menemukan jawaban dari suatu permasalahan
yang dipertanyakannya sehingga timbul rasa percaya diri
Strategi pembelajaran
inkuiri akan efektif apabila:
1. Guru mengharapkan siswa
dapat sendiri menemukan jawaban dari suatu permasalahan sains sehingga
penguasaan materi bukan tujuan utama karena yang terpenting adalah proses
belajar
2. Bahan pelajaran yang akan
diajarkan adalah berupa kesimpulan yang perlu pembuktian
3. Proses pembelajaran
berangkat dari rasa ingin tahu siswa terhadap sesuatu
4. Siswa adalah anak yang
memiliki kemauan dan kemampuan berpikir
5. Jumlah siswa tidak
terlalu banyak agar mudah dikendalikan, dan
6. Guru memiliki banyak
waktu untuk melakukan pendekatan yang berpusat pada siswa
Penggunaan strategi pembelajaran inkuiri
memiliki beberapa prinsip, antara lain:
1. Berorientasi pada pengembangan intelektual
Tujuan utama dari strategi
pembelajaran inkuiri adalah pengembangan kemampuan berpikir dan berorientasi
pada proses belajar. Keberhasilan pembelajaran ini terlihat pada aktivitas
siswa untuk mencari tahu dan menemukan sesuatu yang merupakan gagasan yang
pasti.
2. Prinsip interaksi
Proses pembelajaran
merupakan interaksi antara siswa dengan guru ketika guru berperan sebagai
pengatur lingkungan dan pengatur interaksi belajar. Guru mengarahkan siswa
untuk mengembangkan kemampuan berpikir.
3. Prinsip bertanya
Guru juga berperan sebagai
penanya karena kemampuan siswa untuk bertanya pada dasarnya sudah merupakan
bagian dari proses berpikir.
4. Prinsip belajar untuk berpikir
Belajar merupakan proses
berpikir yakni proses mengembangkan potensi seluruh otak secara maksimal.
5. Prinsip keterbukaan
Belajar adalah suatu proses
mencoba berbagai kemungkinan. Untuk itu siswa hendaknya diberikan kebebasan
untuk mencoba sesuatu sesuai dengan perkembangan kemampuan logika dan nalarnya.
Tugas guru adalah menyediakan ruang untuk mengembangkan hipotesis dan secara
terbuka membuktikan kebenaran hipotesis yang diajukan.
Keterampilan inkuiri berkembang atas dasar
kemampuan siswa dalam menemukan dan merumuskan pertanyaan-pertanyaan yang
bersifat ilmiah dan dapat mengarahkan pada kegiatan penyelidikan untuk memperoleh
jawaban atas pertanyaannya. Mengajarkan siswa untuk bertanya sangat bermanfaat
bagi perkembangannya sebagai saintis karena bertanya dan memformulasikan
pertanyaan dapat mengembangkan kemampuan memberi penjelasan yang dapat diuji
kebenarannya dan merupakan bagian penting dari berpikir ilmiah. Melatih siswa
membuat pertanyaan atas dasar kriteria-kriteria yang disusun oleh guru dapat
meningkatkan kemampuan inkuiri siswa. Oleh karena itu, pada tahap awal inkuiri
guru harus melatih siswa untuk mampu merumuskan pertanyaan dengan baik. Hal ini
berkaitan dengan kemampuan dasar siswa SMA yang umumnya masih sulit
mengembangkan pertanyaan-pertanyaan yang bersifat ilmiah dan memerlukan
penyelidikan jawaban.
Dalam proses pembelajaran melalui kegiatan
inkuiri siswa perlu dimotivasi untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan
inkuiri atau keterampilan proses sehingga pada akhirnya dapat menghasilkan
sikap ilmiah seperti menghargai gagasan orang lain, terbuka terhadap gagasan
baru, berpikir kritis, jujur dan kreatif (Prayitno, 2004). Secara umum proses
strategi pembelajaran inkuiri dapat mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:
1. Orientasi
Langkah orientasi merupakan
langkah membina suasana atau iklim pembelajaran yang responsif. Guru merangsang
dan mengajak siswa untuk berpikir memecahkan masalah. Beberapa hal yang dapat
dilakukan dalam tahapan orientasi adalah menjelaskan topik, tujuan, dan hasil
belajar yang diharapkan akan dicapai siswa, menjelaskan pokok-pokok kegiatan
untuk mencapai tujuan, dan menjelaskan pentingnya topik dan kegiatan belajar
sebagai motivasi bagi siswa.
2. Merumuskan masalah
Merumuskan masalah merupakan
langkah yang membawa siswa pada suatu persoalan yang mengandung teka-teki.
Persoalan yang disajikan adalah persoalan yang menantang untuk berpikir.
Teka-teki yang menjadi persoalan dalam inkuiri harus mengandung konsep yang
jelas dan pasti. Konsep-konsep dalam masalah adalah konsep-konsep yang sudah
diketahui terlebih dahulu oleh siswa.
3. Merumuskan hipotesis
Hipotesis adalah jawaban
sementara dari suatu permasalahan yang sedang dikaji. Sebagai jawaban
sementara, hipotesis perlu di uji kebenarannya. Salah satu cara yang dapat
dilakukan guru untuk mengembangkan kemampuan berhipotesis pada siswa adalah
dengan mengajukan pertanyaan yang dapat merumuskan berbagai perkiraan
kemungkinan jawaban dari suatu permasalahan.
4. Mengumpulkan data
Mengumpulkan data adalah
aktivitas menjaring informasi yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang
diajukan. Proses pengumpulan data membutuhkan motivasi yang kuat dalam belajar,
ketekunan, dan kemampuan menggunakan potensi berpikirnya. Tugas guru dalam
tahapan ini adalah mengajukan pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk
berpikir mencari informasi yang dibutuhkan.
5. Menguji hipotesis
Menguji hipotesis adalah
proses menentukan jawaban yang dianggap diterima sesuai dengan data atau
informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data sehingga guru dapat
mengembangkan kemampuan berpikir rasional siswa. Artinya, kebenaran jawaban
bukan hanya berdasarkan argumentasi tetapi didukung oleh data yang ditemukan
dan dapat dipertanggungjawabkan.
6. Merumuskan kesimpulan
Merumuskan kesimpulan adalah
proses mendeskripsikan temuan yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian
hipotesis. Untuk memperoleh kesimpulan yang akurat sebaiknya guru mampu
menunjukkan pada siswa contoh data yang relevan.
Berdasarkan komponen-komponen dalam proses
inkuiri yang meliputi topik masalah, sumber masalah atau pertanyaan, bahan,
prosedur atau rancangan kegiatan, pengumpulan dan analisis data, serta
pengambilan kesimpulan, Bonnstetter (2000) membedakan inkuiri menjadi lima
tingkat yaitu parktikum (traditional hands-on),
pengalaman sains terstruktur (structured
science experiences), inkuiri terbimbing (guided inquiry), inkuiri siswa mandiri (student directed inquiry), dan penelitian siswa (student research).
Klasifikasi Bonnstetter (2000) didasarkan
pada tingkat kesederhanaan kegiatan siswa dan dinyatakan sebaiknya penerapan
inkuiri merupakan suatu kontinum yaitu dimulai dari yang paling sederhana
terlebih dahulu, yaitu:
a. Praktikum (traditional hands-on)
Praktikum adalah tipe
inkuiri yang paling sederhana. Dalam praktikum guru menyediakan seluruh
keperluan mulai dari topik sampai kesimpulan yang harus ditemukan siswa dalam
bentuk buku petunjuk yang lengkap.
b. Pengalaman sains terstruktur (structured
science experiences)
Pengalaman sains terstruktur
adalah kegiatan inkuiri dengan cara guru menentukan topik, pertanyaan, bahan,
dan prosedur sedangkan analisis hasil dan kesimpulan dilakukan oleh siswa.
Jenis yang ketiga adalah inkuiri terbimbing (guided inquiry) dimana siswa diberikan kesempatan untuk bekerja
merumuskan prosedur, menganalisis hasil dan mengambil kesimpulan secara
mandiri. Sedangkan dalam hal menentukan topik, pertanyaan dan bahan penunjang,
guru hanya berperan sebagai fasilitator.
c. Inkuiri siswa mandiri (student
directed inquiry)
Inkuiri siswa mandiri dapat
dikatakan sebagai inkuri penuh karena pada tingkatan ini siswa bertanggung
jawab secara penuh terhadap proses belajarnya dan guru hanya memberikan
bimbingan terbatas pada pemilihan topik dan pengembangan pertanyaan. Tipe
inkuiri yang paling kompleks ialah penelitian siswa (student research). Dalam inkuiri tipe ini guru hanya berperan
sebagai fasilitator dan pembimbing sedangkan penentuan atau pemilihan dan
pelaksanaan proses dari seluruh komponen inkuiri menjadi tanggung jawab siswa.
Ahli lain yaitu Callahan (1992) membuat
klasifikasi inkuiri lain yang didasarkan pada intensitas keterlibatan siswa di
dalam inkuiri. Ada tiga bentuk ketelrlibatan siswa, yaitu:
1. Identifikasi masalah
2. Pengambilan keputusan tentang teknik pemecahan masalah
3. Identifikasi solusi tentatif terhadap masalah
Ada dua tingkatan inkuiri berdasarkan variasi bentuk keterlibatannya dan
intensitas keterlibatan siswa, yaitu:
1. Inkuiri tingkat pertama
Inkuiri tingkat pertama
merupakan kegiatan inkuiri di mana masalah dikemukakan oleh guru atau bersumber
dari buku teks kemudian siswa bekerja untuk menemukan jawaban terhadap masalah
tersebut di bawah bimbingan yang intensif dari guru. Inkuiri tipe ini tergolong
tipe inkuiri terbimbing (guided inquiry).
Dalam inkuiri terbimbimg kegiatan belajar harus dikelola dengan baik oleh guru
dan luaran pembelajaran sudah dapat diprediksikan sejak awal. Inkuiri jenis ini
cocok untuk diterapkan dalam pembelajaran mengenai konsep-konsep dan
prinsip-prinsip yang mendasar di dalam bidang ilmu tertentu.
2. Inkuiri bebas
Dalam inkuiri bebas siswa
difasilitasi untuk dapat mengidentifikasi masalah dan merancang proses
penyelidikan. Siswa dimotivasi untuk mengemukakan gagasannya dan merancang cara
untuk menguji gagasan tersebut. Untuk itu siswa diberi motivasi untuk melatih
keterampilan berpikir kritis seperti mencari informasi, menganalisis argumen
dan data, membangun dan mensintesis ide-ide baru, memanfaatkan ide-ide awalnya
untuk memecahkan masalah serta menggeneralisasikan data. Guru berperan dalam
mengarahkan siswa untuk membuat kesimpulan tentatif yang menjadikan kegiatan
belajar lebih menyerupai kegiatan penelitian seperti yang biasa dilakukan oleh
para ahli.
Beberapa karakteristik yang
menandai kegiatan inkuiri bebas ialah:
1. Siswa mengembangkan kemampuannya
dalam melakukan observasi khusus untuk membuat referensi
2. Sasaran belajar adalah
proses pengamatan kejadian, objek dan data yang kemudian mengarahkan pada
perangkat generalisasi yang sesuai
3. Guru hanya mengontrol
ketersediaan materi dan menyarankan materi inisiasi
4. Siswa mengajukan
pertanyaan-pertanyaan tanpa bimbingan guru dari materi yang tersedia
5. Ketersediaan materi di
dalam kelas menjadi penting agar kelas dapat berfungsi sebagai laboratorium
6. Kebermaknaan didapatkan
siswa melalui observasi dan inferensi serta melalui interaksi dengan siswa lain
7. Guru tidak membatasi
generalisasi yang dibuat oleh siswa
8. Guru mendorong siswa
untuk mengkomunikasikan generalisasi yang dibuat sehingga dapat bermanfaat bagi
semua siswa dalam kelas (www.kpicenter.com)
Namun, tidak semua materi kimia menggunakan
metode inkuiri. Sebab metode pembelajaran memiliki kelemahan dan kelebihan.
Adapun kelebihan metode inkuiri adalah:
1. Dianggap membantu siswa
mengembangkan atau memperbanyak persediaan dan penguasaan keterampilan dan
proses kognitif siswa
2. Strategi penemuan membangkitkan minat siswa
3. Memberi kesempatan pada
siswa untuk bergerak maju sesuai dengan kemampuannya
4. Siswa dapat mengarahkan
sendiri cara belajarnya
5. Membantu memperkuat
pribadi siswa
6. Strategi berpusat pada
anak
7. Membantu perkembangan
siswa menuju skeptisisme yang sehat dan menemukan kebenaran akhir dan mutlak
Sedangkan kelemahan metode inkuiri adalah:
1. Dipersyaratkan keharusan adanya persiapan mental untuk cara ini
2. Metode ini kurang berhasil untuk mengajar di kelas besar
3. Harapan yang dilimpahkan
pada strategi ini mungkin mengecewakan guru dan siswa yang sudah terbiasa
dengan perencanaan dan pengajaran secara tradisional
4. Metode ini dianggap
terlalu mementingkan perolehan pengertian dan kurang diperhatikan diperolehnya
sikap dan keterampilan
5. Fasilitas untuk mencoba
ide-ide mungkin belum lengkap
C. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diperoleh dari
pembahasan materi strategi pembelajaran inkuiri adalah sebagai berikut:
1. Strategi pembelajaran
inkuiri merupakan strategi pembelajaran yang memuat nilai-nilai keilmiahan
melalui tahapan metode ilmiah
2.Tujuan utama pembelajaran
inkuiri adalah mendorong siswa untuk mengembangkan kemampuan berpikir dengan
memberikan pertanyaan-pertanyaan
3. Prinsip strategi pembelajaran meliputi lima
prinsip, yaitu berorientasi pada pengembangan intelektual, prinsip interaksi,
prinsip bertanya, prinsip belajar untuk berpikir, dan prinsip keterbukaan
0 Komentar untuk "STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI"
Berkomentarlah dengan baik dan sopan, saya akan berusaha untuk menjawab setiap pertanyaan dan menanggapi setiap komentar yang anda berikan, :)
Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya :)