Translate

Kurikulum Kimia di Negara Thailand



       Pendidikan adalah suatu hak yang dimiliki oleh setiap manusia. Pendidikan bersifat universal, artinya semua orang di dunia ini berhak memperoleh pendidikan yang layak, entah itu kaya miskin, tua ataupun muda. Hal ini sesuai dengan  UU No. 20/2003 pasal 5, bahwa setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu, warga negara yang memiliki kelainan fisik, emosional, mental, intelektual, dan atau sosial berhak memperoleh pendidikan khusus, warga negara di daerah terpencil atau terbelakang serta masyarakat adat yang terpencil berhak memperoleh pendidikan layanan khusus, warga negara yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa berhak memperoleh pendidikan khusus serta setiap warga negara berhak mendapat kesempatan meningkatkan pendidikan sepanjang hayat. Melihat dari isi UU tersebut dapat diketahui bahwa pendidikan sangatlah penting bagi setiap manusia.
Pelaksanaan pendidikan di suatu negara tidak dapat berjalan dengan sendirinya. Untuk itu,  diperlukan suatu lembaga yang mengontrol dan mengurusi jalannya pendidikan di negara tersebut. Lembaga ini bertugas untuk mengawasi, membuat kebijakan, membuat pedoman, dan aturan-aturan tentang dunia pendidikan. Misalnya, menentukan sistem pendidikan yang berlaku di negara tersebut, menentukan kurikulum yang berlaku dalam penyelenggaraan pendidikan dan menentukan kebijakan-kebijakan lain yang berhubugan dengan pendidikan sehingga dapat memajukan pendidikannya. Di Indonesia lembaga yang mengurusi bidang pendidikan adalah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (Depdikbud) yang dipimpin oleh seorang Menteri Pendidikan dan dibantu oleh Wakil Menteri Bidang Pendidikan.
            Disetiap negara terdapat perbedaan sistem pendidikan yang diterapkan dalam penyelenggaraan pendidikan di negara tersebut. Hal ini disebabkan oleh lingkungan sosial, budaya setempat, SDM yang tersedia, sarana dan prasarana yang menunjang jalannya proses pendidikan dan masih banyak lagi faktor-faktor yang mempengaruhinya. Kemajuan pendidikan di setiap negara juga berbeda-beda. Semakin maju suatu negara akan semakin maju pula pendidikannya karena telah di tunjang dengan sarana prasarana, SDM yang memadai dan kesadaran masyarakat negara maju yang besar akan pentingnya pendidikan bagi bangsanya.
            Perbedaan sistem pendidikan antar negara juga memungkinkan terjadinya perbedaan kurikulum. Kurikulum adalah suatu rencana pendidikan atau pengajaran.          Ada tiga konsep tentang kurikulum yaitu kurikulum sebagai substansi, sebagai system dan sebagai bidang studi. Konsep pertama,kurikulum sebagai substansi, suatu kurikulum dipandang orang sebagai suatu rencana kegiatan belajar bagi murid-murid di sekolah atau sebagai suatu perangkat tujuan yang ingin dicapai. Konsep kedua, adalah kurikulum sebagai suatu system yaitu system kurikulum yang meliputi sistem persekolahan, system pendidikan, bahkan system masyarakat. Konsep ketiga adalah kurikulum sebagai suatu bidang studi yang bertujuan untuk mengembangkan ilmu tentang kurikulum dan sistem kurikulum. Kurikulum bersifat universal, artinya dapat dikembangkan sesuai dengan tuntutan zaman. Untuk melakukan pengembangan kurikulum, dapat dilakukan dengan cara membandingkan kurikulum suatu negara dengan kurikulum negara lain, kemudin mengambil hal-hal positif dari kurikulum negara lain dan menerapkannya ke dalam kurikulum di negara tersebut (Sukmadinata:2005,4-5).
Makalah ini menjelaskan perbandingan antara kurikulum kimia di negara Thailand dan kurikulum di negara Indonesia. Alasan dipilihnya negara Thailand sebagai pembanding kurikulum kimia di Indonesia  adalah sama-sama negara berkembang, mempunyai latar belakang sosial budaya (pernah dijajah oleh bangsa lain) yang sama dan letak geografis  yang berdekatan.


BAB II
PEMBAHASAN

A.       Pendidikan di Thailand
Thailand merupakan negara konstitusi yang menganut monarki, sejak tahun 2007 konstitusi. Thailand menganut tiga sistem pemerintahan negara, yaitu:
1.  Negara yang menganut monarki yang penuh wewenang dibawah kekuasaan Raja yang merupakan pimpinan negara, pimpinan Royal Armed Force, angkatan bersenjata kerajaan yang mana Raja beragama Buddha tetapi membawahi semua agama yang ada di Thailand;
2. Negara  yang  terdiri  dari  dua  dewan  dalam  Majelis  National  Thailand  yang merupakan   anggota   dewan   perdana   menteri   dan   anggota   senat   secara administratif dan legislatif;
3. Perdana Menteri yang dipilih oleh rakyat melalui pemilihan umum, berkuasa atas pemerintahan, dewan menteri, serta bertanggung jawab pada 19 (Sembilan belas) kementerian dilingkungan kantor Perdana Menteri.
Pemerintahan Thailand memfokuskan pada bidang pendidikan dengan meningkatkan biaya dan anggaran pendidikan, kualitas sehingga semua warga Thai dapat belajar seumur hidup (longlife learning) yang memiliki pola pikir yang kritis, dapat membuat keputusan yang bijaksana, serta hidup harmonis dengan semua warga di Thailand.
Pendidikan  di Thailand  dapat  diklasifikasikan  dalam  tiga  jenis,  yaitu pendidikan  formal, pendidikan nonformal dan pendidikan informal. Semua jenis pendidikan di kerajaan Thailand disediakan oleh negara dan masyarakat, seperti institusi pendidikan swasta dari masyarakat, administrasi lokal, organisasi profesi, serta institusi sosial lainnya. Jenis pendidikan di kerajaan Thailand adalah:
a.       Pendidikan Formal
Sejak tahun 1999 Keputusan Pendidikan National Act menyetujui semua jenis pendidikan yang penting di Thailand. Pendidikan secara formal dikelola oleh negara, dibawah Kementerian Pendidikan, yang menyangkut tujuan pendidikan, metodologi pendidikan, kurikulum, waktu pendidikan, sistem ujian dan evaluasi. Melalui institusi pemerintah maupun swasta sistem pendidikan formal di Thailand mengacu pada sistem pendidikan dasar dan pendidikan tinggi, baik dari sistem pendidikan umum dan kejuruan. Sistem pendidikan formal di Thailand dibagi dua tingkat, yaitu pendidikan dasar dan pendidikan tinggi.
1.      Tingkat Pendidikan Dasar di Thailand
Sejak tahun 2002, mengacu pada keputuan sistem pendidikan kerajaan Thailand dengan masa pendidikan wajib belajar 12 tahun, dengan jenis pendidikan dasar prasekolah dasar atau taman kanakkanak yang dimulai umur tiga sampai enam tahun, pendidikan dasar enam tahun, pendidikan tiga tahun di sekolah pendidikan menengah pertama dan tiga tahun di pendidikan sekolah menengah atas.
Sistem pendidikan dasar di kerajaan Thailand meliputi pendidikan tingkat sekolah dasar berjangka waktu enam tahun dari level satu sampai enam, pendidikan tingkat sekolah menengah pertama berjangka waktu tiga tahun dari level tujuh sampai sembilan, dan pendidikan tingkat sekolah menengah atas berjangka waktu tiga tahun dari level sepuluh sampai 12, sehingga usia sekolah untuk siswa mulai tujuh tahun sampai 16 (enambelas) tahun.
Pendidikan wajib belajar di Thailand dicanangkan selama 12 tahun. Usia siswa yang masuk ke tingkat sekolah dasar dimulai dengan usia enam tahun sampai lulus sekolah dasar maksimum usia 15 tahun. Kurikulum inti dalam sistem pembelajaran ada delapan substansi yaitu: Bahasa Thai, Matematika, Sains, Social Studies, Agama dan Kebudayaan, Bahasa Asing, Kesehatan dan Pendidikan Fisik, Art, Karir dan Teknologi.
Sesuai dengan UndangUndang Nasional Tahun 1999, menyatakan bahwa pendidikan dasar juga disiapkan untuk kebutuhan khusus siswa sesuai dengan kriteria dan kemampuan siswa, seperti pendidikan untuk anak pintar dan khusus, pendidikan untuk siswa tidak mampu, serta pendidikan untuk anak cacat.
The Bureau of Education Testing dari Komisi Pendidikan Dasar Kementerian Pendidikan Thailand menyelengarakan ONET, yaitu Ordinary National Education Test untuk para siswa kelas 3, kelas 6, kelas 9 dan kelas 12 dengan jumlah bahan ujian sebanyak delapan pelajaran inti yang meliputi Kurikulum Pendidikan Nasional, antara lain: Bahasa Thai, Matematika, Sains, IlmuIlmu Sosial, Agama dan Kebudayaan, Bahasa Asing, Kesehatan dan Pendidikan Fisik, Seni, Karir dan Teknologi, tanpa ada biaya untuk ujian nasional. Sedangkan para siswa di kelas 1 sampai lima, tujuh sampai delapan dan sepuluh sampai 11 melaksanakan ujian di sekolahnya masingmasing sesuai dengan petunjuk dari Kantor Urusan Akademis, Kementerian Pendidikan Thailand.

2. Sistem Pendidikan Tinggi
Pendidikan  tinggi  di  Thailand  terdiri atas  Diploma,  associate  dan  sarjana  di Universitas, College, Community College atau perguruan tinggi lainya.
-         Tingkat Diploma Tidak Penuh: Pendidikan diploma yang tidak penuh ini ditempuh selama dua tahun di perguruan tinggi di Thailand yaitu di Rajamanggala University of Technology dan perguruan tinggi kejuruan negeri dan swasta di Thailand, seperti pada sekolah fisik, drama, kebudayaan dan seni.
-         Tingkat Diploma (S1): Program ini membutuhkan dua tahun atau selama empat atau enam tahun setelah dari tingkat sekolah menengah atas di Thailand.
-         Tingkat Magister (S2): Program ini ditempuh dalam waktu dua tahun dengan tugas akhir berupa thesis pada semua bidang di perguruan tinggi di Thailand.
-         Tingkat  Doctor  (S3):  Dibutuhkan  masa  tiga  tahun  setelah  Magister  (S2)  yang dilaksanakan di semua perguruan tinggi yang memiliki program doctor (S3).

b.      Pendidikan Non Formal
Pendidikan nonformal di Thailand diselenggarakan oleh negara dan swasta dibawah pengawasan kementerian pendidikan Thailand, yang memiliki tiga jenis pendidikan nonformal di Thailand, yaitu:
1.      Program sertifikat pada pendidikan kejuruan.
2.        Short Course Training Program, pelatihan kejuruan.
3.        Program khusus sesuai dengan minat dan interes kelompok yang terdiri dari lima sampai 15 orang dengan masa pelatihan 30 jam.

c.       Pendidikan Informal

Pendidikan informal di Thailand dilaksanakan oleh negara dan swasta yang berdasarkan pada interes, potensi, kemampuan dan kesempatan dari pribadi, masyarakat dan lingkungan melalui media pendidikan yang beragama. Di Thailand telah disediakan 3.200 sumber belajar yang terdiri dari 864 perpustakaan umum, 293 museum, 21 galeri budaya, 45 kebun binatang, 1.260 taman masyarakat, 70 kebun taman, 91 taman olah raga dan rekreasi, 95 taman nasional dan lebih 450 sumber pembelajaran di masyarakat.

B.     Perbandingan Kurikulum Indonesia dan Thailand
Berdasarkan penjelasan mengenai sistem  pendidikan di Thailand dan Indonesia terdapat beberapa pebedaan, yaitu :
INDONESIA
THAILAND
Kurikulum disusun oleh BNSP
Kurikulum disusun oleh IPTS
3 jenjang pendidikan (Dasar, menengah dan tinggi)
2 Jenjang (Dasar dan tinggi)
Pendidikan dasar meliputi
Sekolah Dasar (SD) kelas 1-6 ( usia 7-12 tahun)

Pendidikan dasar meliputi :
        I.            Prathom 1-3 (usia 6-8 tahun)
     II.            Prathom 4-6 (usia 9-11 tahun)
   III.            Mattayom 1-3 (usia 12-14 tahun)
  IV.            Mattayom 4-6 (usia 15-17 tahun)
Pendidikan menengah meliputi:
        I.            Sekolah Menengah Pertama (SMP) kelas 1-3 (usia 13-15 tahun)
     II.            Sekolah Menengah Atas (SMA) kelas 1-3 (usia 16-18 tahun)
-
Pendidikan tinggi meliputi:
        I.            Tingkat Diploma
     II.            Tingkat Sarjana (S1) (selama 4-7 tahun)
   III.            Tingkat Magister (S2) (selama 2 tahun)
  IV.            Tingkat Doctor (S3) (selama 3 tahun)

Pendidikan tinggi meliputi:
I.          Tingkat Diploma Tidak Penuh ( selama 2 tahun)
II.       Tingkat Diploma (S1):(selama 2-6 tahun)
III.      Tingkat Magister (S2) (selama 2 tahun)
IV.    Tingkat  Doctor  (S3) (selama 3 tahun)
Penyelenggaraan Ujian nasional hanya untuk siswa kelas VI, IX, dan XII
Penyelenggaraan ONET (Ujian Nasional) untuk siswa kelas III, VI,  IX dan XII





Berikut ini adalah materi mata pelajaran kimia yang diajarkan di negara Indonesia dan Thailand
Indonesia

1.      Struktur Atom
2.      Sistem Periodik dan Ikatan Kimia
3.       Stoikiometri
4.      Larutan
5.      Elektrolit dan Non Elektrolit
6.      Reaksi Oksidasi Reduksi
7.      Hidrokarbon dan Minyak Bumi
8.      Struktur Atom
9.      Sistem Periodik dan Ikatan Kimia (lanjutan)
10.  Termokimia
11.  Laju Reaksi dan Kesetimbangan
12.  Larutan Asam Basa;
13.  Stoikiometri Larutan
14.  Kesetimbangan Ion dalam Larutan
15.  Sistem Koloid
16.  Sifat Koligatif Larutan
17.  Redoks dan Elektrokimia
18.  Karakteristik Unsur, Kegunaan, dan Bahayanya
19.  Senyawa Karbon dan Reaksinya
20.  Benzena dan Turunannya
21.  Makromolekul


Mata pelajaran  kimia Thailand
            The Institute for the Promotion of Teaching Science and Technology (IPST) adalah organisasi yang bertanggung jawab untuk mengembangkan krikulum  ilmu pengetahuan alam dan  matematika di Thailand. Ada 19 materi pada pelajaran kimia kelas 10-12 diantarannya:
1.       Struktur atom (model atom, partikel dasar atom, nomor atom, nomor massa dan isotop, dan konfigurasi elektron)
2.       Tabel periodik dan senyawa (susunan unsur-unsur dalam tabel periodik, sifat-sifat tertentu dari unsur-unsur tabel periodik, reaktivitas elemen dalam tabel periodik dan kecenderungan sifat-sifat unsur dalam tabel periodik)
3.       Ikatan kimia
4.       Reaksi kimia
5.       Minyak
6.       Polimer
7.       Biomolekul
8.       Turunan alkana
9.       Wujud zat
10.   Entropi
11.   Asam basa
12.   Bahan radioaktif
13.   Reaksi redoks
14.   Elektrokimia
15.   Gas ideal
16.   Laju reaksi
17.   Kesetimbangan kimia
18.   Perubahan energi
19.   Kalor
5 Komentar untuk "Kurikulum Kimia di Negara Thailand"

mukhamadprasetyo11@gmail.com

Komentar ini telah dihapus oleh pengarang. - Hapus

apa bisa minta jurnal dari ringkasan ini?

Berkomentarlah dengan baik dan sopan, saya akan berusaha untuk menjawab setiap pertanyaan dan menanggapi setiap komentar yang anda berikan, :)

Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya :)

Back To Top