Pendidikan menjadi kebutuhan penting bagi individu
saat ini. Dengan pendidikan, seseorang akan dihargai oleh masyarakat. Disini,
pendidikan bertindak sebagai social
elevator yang mampu menaikkan derajat individu di mata masyarakat.
Pedidikan yang dibutuhkan yaitu pendidikan yang sesuai dan selaras dengan kepribadian bangsa Indonesia.
Penyelenggaraan pendidikan selalu berlandaskan hukum
dan politik. Landasan hukum dalam penyelenggaraan pendidikan tersebut berupa
peraturan perundang-undangan yang mengatur bagaimana penyelenggaraan tersebut.
Sedangkan landasan politiknya yaitu penyelenggaraan politik negara yang akan
mempengaruhi pendidikan (Arif
Rohman,2009:46).
Penyelenggaraan
pendidikan atau proses pendidikan
akan berjalan seimbang apabila terjadi interaksi yang harmonis antar komponen
pendidikan. Komponen yang dimaksud yaitu tujuan pendidikan, pedidik, peserta
didik, materi, alat dan metode serta lingkungan. (Siswoyo,dkk.,2007)
Pendidikan di Indonesia mengalami pergantian
kurikulum seiring berjalannya waktu. Pergantian kurikulum ini menuntut pendidik
untuk selalu meningkatkan kreatifitas dalam mengajar sehingga peserta didik
mampu mengikuti alur pembelajaran dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan
yang diinginkan. Metode pembelajaran yang menyenangkan dan interaktif tetu akan
menambah kesuksesan proses pembelajaran. Para pendidik harus pandai mengatur
strategi yang mampu meningkatkan semangat belajar siswa di sekolah. Budaya
mengajar pendidik yang menjadi kunci atau tolak ukur keberhasilan pendidikan di dalam suatu negara.
Peran pedidik sangat besar dalam menyiapkan individu
yang berkepribadian Indonesia menghadapi
hidupnya kelak di masa mendatang. Seorang guru tidak hanya sebagai sosok yang
disegani dan ditakuti tetapi juga sebagai orang tua dan sahabat yang mampu
mengerti serta memahami kondisi peserta didik baik psikis maupun intelektual.
Menurut Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang
Guru dan Dosen pada pasal 10 disebutkan bahwa kompetensi yang harus dimiliki
guru meliputi kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional dan sosial. Dalam
makalah ini penulis selaku mahasiswa Pendidikan Kimia mengambil tema Perbaikan
Budaya Mengajar Guru Pendidikan Kimia melalui Optimalisasi Kompetensi Pedagogik
dan Kepribadian Guru.
1.2. Tujuan
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan
tujuan sebagai berikut :
1.
Menjelaskan
pengertian kompetensi,
2.
Menjelaskan
pengertian kompetensi pedagogik,
3.
Menjelaskan
pengertian kompetensi kepribadian,
4.
Menjelaskan
budaya mengajar guru kimia,
5.
Mendeskripsikan
macam cara mengajar guru kimia,
6.
Mengetahui
keterampilan yang harus dimiliki guru kimia.
1.3. Rumusan Masalah
Berdasarkan tujuan yang telah
dijabarkan di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1.
Apa
yang dimaksud dengan kompetensi?
2.
Apa
yang dimaksud dengan kompetensi pedagogik?
3.
Apa
yang dimaksud dengan kompetensi kepribadian?
4.
Bagaiamana
budaya mengajar guru selama ini?
5.
Bagaimana
macam cara mengajar guru kimia?
6.
Apa
saja keterampilan yang harus dimiliki guru kimia?
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Kompetensi
Pendidik di negara ini sering disebut sebagai guru.
Untuk menjadi seorang guru diperlukan syarat-syarat tertentu, misalnya memiliki
perasaan terpanggil sebagai tugas suci, mencintai dan mengasih sayangi peserta
didik, memiliki rasa
tanggung jawab, memiliki pengetahuan lebih, serta bersedia menularkan
pengetahuan beserta nilainya kepada orang lain. Namun dari itu masih diperlukan
syarat penting yaitu kompetensi sebagai kualifikasi persyaratan profesionalisme
guru. Kompetensi dapat diartikan sebagai seperangkat pengetahuan, keterampilan,
dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, serta dikuasaioleh pendidik atau
guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalan (Siswoyo, Dwi, dkk. 2007:
119-120).
2.2 Kompetensi
Pedagogik
Pendidikan merupakan proses yang terjadi sepanjang
hidup, sejak manusia lahir sampai mati. Bahkan pendidikan akan tetap ada selama
ada manusia. Secara bahasa, pendidikan berasal dari kata didik yang mendapatkan
imbuhan pe- dan
akhiran –an. Istilah ini pertama kali muncul dalam bahasa Yunani, paedagogiek, yang memiliki arti ilmu
menuntun anak, dan paedagigia ialah
pergaulan anak-anak. Orang yang menuntun atau mendidik anak dinamakn paedagog (Rohman, Arif.2009:5).
Konteks
di negara ini, telah dirumuskan syarat kompetensi yang harus dimiliki oleh
pendidik atau guru menurut Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen. Pada pasal 10 undang-undang tersebut, disebutkan bahwa ada empat
kompetensi yang ada salah satunya adalah kompetensi pedagogik yang dapat
diperoleh melalui pendidikan porofesi (Rohman, Arif.2009:152).
Kompetensi pedagogik ialah kemampuan yang harus
dimiliki oleh seorang pendidik atau guru di sekolah dalam mengelaola interaksi
pembelajaran bagi perserta didik. Kompetensi ini mencakup; pemahaman dan
pengembangan potensi peserta didik, perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran,
serta system evaluasi pembelajaran. Kompetensi pedagogi ini diukur dengan performance test atau episodes terstruktur dalam Praktek
Pengalaman Lapangan (PPL), serta case
based test yang dilakukan secara tertulis (Rohman, Arif.2009:152)
2.3 Kompetensi
Kepribadian
Sangat penting bagi seorang guru memiliki sikap yang dapat mempribadi
sehingga dapat dibedakan ia dengan guru yang lain. Memang, kepribadian menurut
Zakiah Darajat disebut sebagai sesuatu yang abstrak, sukar dilihat secara
nyata, hanya dapat diketahui lewat penampilan, tindakan, dan atau ucapan ketika
menghadapi suatu persoalan, atau melalui atasannya saja.
Kepribadian mencakup semua
unsur, baik fisik maupun psikis. Sehingga dapat diketahui bahwa setiap tindakan
dan tingkah laku seseorang merupakan cerminan dari kepribadian seseorang,
selama hal tersebut dilakukan dengan penuh kesadaran. Setiap perkataan,
tindakan, dan tingkah laku positif akan meningkatkan citra diri dan kepribadian
seseorang. Begitu naik kepribadian seseorang maka akan naik pula wibawa orang
tersebut.
Kepribadian akan turut
menetukan apakah para guru dapat disebut sebagai pendidik yang baik atau
sebaliknya, justru menjadi perusak anak didiknya. Sikap dan citra negative
seorang guru dan berbagai penyebabnya seharusnya dihindari jauh-jauh agar tidak
mencemarkan nama baik guru. Kini, nama baik guru sedang berada pada posisi yang
tidak menguntungkan, terperosok jatuh. Para guru harus mencari jalan keluar
atau solusi bagaimana cara meningkatnya kembali sehingga guru menjadi semakin
wibawa, dan terasa sangat dibutuhkan anak didik dan masyarakat luas. Jangan
sebaliknya.
Guru sebagai teladan bagi
murid-muridnya harus memiliki sikap dan kepribadian utuh yang dapat dijadikan
tokoh panutan idola dalam seluruh segi kehidupannya. Karenanya guru harus
selalu berusaha memilih dan melakukan perbuatan yang positif agar dapat
mengangkat citra baik dan kewibawaannya, terutama di depan murid-muridnya.
Disamping itu guru juga harus mengimplementasikan nilai-nilai tinggi terutama
yang diambilkan dari ajaran agama, misalnya jujur dalam perbuatan dan
perkataan, tidak munafik. Sekali saja guru didapati berbohong, apalagi langsung
kepada muridnya, niscaya hal tersebut akan menghancurkan nama baik dan
kewibawaan sang guru, yang pada gilirannya akan berakibat fatal dalam
melanjutkan tugas proses belajar mengajar.
Guru yang demikian niscaya
akan selalu memberikan pengarahan kepada anak didiknya untuk berjiwa baik juga.
Hampir sulit ditemukan munculnya guru yang memiliki keinginan buruk terhadap
muridnya. Dalam menggerakkan murid, guru juga dianggap sebagai partner yang
siap melayani, membimbing dan mengarahkan murid, bukan sebaliknya justru
menjerumuskannya. Djamarah dalam bukunya “ Guru dan Anak didik Dalam Interaksi
Edukatif” menggambarkan bahwa : Guru adalah pahlawan tanpa pamrih, pahlawan
tanpa tanda jasa, pahlawan ilmu, pahlawan kebaikan, pahlawan pendidikan,
makhluk serba biasa, atau dengan julukan yang lain seperti artis, kawan, warga
Negara yang baik, pembangun manusia, pioneer, terpercaya, dan sebagainya”.
Lebih lanjut Djamarah
mengisahkan bahwa guru memiliki atribut yang lengkap dengan kebaikan, ia adalah
uswatun hasanah walau tidak sesempurna Rasul. Betapa hebat profesi guru, dan
tidak dapat ditemukan dalam berbagai profesi lainnya. Karenanya berbagai bentuk
pengabdian ini hendaknya dilanjutkan dengan penuh keikhlasan, dengan motivasi
kerja untuk membina jiwa dan watak anak didik, bukan sekedar untuk mencari
uang.
Guru yang profesional adalah
guru yang siap untuk memberikan bimbingan nurani dan akhlak yang tinggi kepada
muridnya. Karena pendidikan dana bimbingan yang diberikan bersumber dari
ketulusan hati, maka guru benar-benar siap sebagai spiritual patner bagi muridnya. Guru yang ideal sangat merasa gembira bersama dengan muridnya, ia selalu berinteraksi kepada muridnya,
ia merasa happy dapat memberikan obat bagi muridnya yang sedang bersedih hati,
murung, berkelahi, malas belajar. Guru profesional akan selalu memikirkan
bagaimana memacu perkembangan pribadi anak didiknya agar tidak mengalami
kendala yang biasa mengganggu.
Kemuliaan hati seorang guru
diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari. Guru secara nyata dapat berbagi dengan
anak didiknya. Guru tidak akan merasa lelah dan tidak mungkin mengembangkan
sifat iri hati, munafik, suka menggunjing, menyuap, malas, marah-marah dan
berlaku kasar terhadap orang lain, apalagi terhadap anak didiknya.
Guru sebagai pendidik dan
murid sebagai anak didik dapat saja dipisahkan kedudukannya, akan tetapi mereka
tidak dapat dipisahkan dalam mengembangkan diri murid dalam mencapai
cita-citanya. Disinilah kemanfaatan guru bagi orang lain atau murid benar-benar
dituntut, seperti hadits Nabi :”Khoirunnaasi anfa’uhum linnaas,” artinya adalah
sebaik-baiknya manusia adalah yang paling besar memberikan manfaat bagi orang
lain. ( Al Hadits).
Pada pasal 10 Undang-Undang No. 14 Tahun 2005
tentang Guru dan Dosen, disebutkan salah satu kompetensinya adalah kompetensi
kepribadian. Kompetensi kepribadian ini dapat diartikan sebagai kemampuan
personal yang mencerminkan kepribadian yang mentap, stabil, dewasa, arif , dan
berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia. Sub
kompetensi dalma kompetensi kkepribadian meliputi:
a.
Kepribadian
yang mantap dan stabil meliputi bertindak sesuai dengan norma sosial, bangga menjadi guru, memiliki konsistensi dalam
bertindak dengan norma
b.
Kepribadian
dewasa yaitu kemandirian dalam bertindak sebagai pendidik dan memiliki etos
kerja sebagai guru
c.
Kepribadian
yang arif adalah menampilkan tindakan yang didasarkan pada kemanfaatan peserta
didik, sekolah, dan masyarakat dan menunjukkan keterbukaan dalam berpikir dan
bertindak
d.
Kepribadian
yang berwibawa meliputi perilaku yang berpengaruh positif terhadap eserta didik
dan memiliki perilaku yang disegani
e.
Berakhlak
mulia dan dapat menjadi teladan meliputi bertindak sesuai dengan norma religius
(imtaq, jujur, ikhlas, suka menolong) dan memiliki perilaku yang dapat diteladani oleh para peserta didik.
2.4 Budaya Mengajar
Budaya adalah
sebuah konsep luas yang mencakup semua aspek kehidupan manusia. Sedangkan mengajar
merupakan suatu perbuatan yang
memerlukan tanggung jawab moral yang cukup berat. Berhasilnya pendidikan
pada siswa sangat bergantung pada pertanggungjawaban guru dalam melaksanakan
tugasnya. Zamroni (2000:74) mengatakan “guru adalah kreator proses belajar
mengajar”. Ia adalah orang yang akan mengembangkan suasana bebas bagi siswa
untuk mengkaji apa yang menarik minatnya, mengekspresikan ide-ide dan
kreativitasnya dalam batas-batas norma-norma yang ditegakkan secara
konsisten. Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa orientasi
pengajaran dalam konteks belajar mengajar
diarahkan untuk pengembangan aktivitas siswa
dalam belajar.
Budaya dan komunikasi tidak dapat dipisahkan karena
budaya tidak hanya menentukan yang berbicara kepada siapa, tentang apa, dan
bagaimana hasil komunikasi.
Budaya juga membantu untuk menentukan bagaimana orang
menyanjikan pesan,
makna yang mereka miliki untuk pesan, dan kondisi serta keadaan di mana berbagai pesan
mungkin atau mungkin tidak dikirim, melihat, atau ditafsirkan. Oleh karena itu, budaya merupakan dasar dari komunikasi. (Samovar,
Porter, & Jain, 1981)
Dalam suatu
pengajaran diperlukan sebuah strategi agar proses pengajaran tersebut memiliki
dampak yang baik. Strategi adalah pendekatan secara
keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas dalam
kurun waktu tertentu. Saat ini, strategi pengajaran yang
sedang berkembang, yaitu:
a.
Kuliah
b.
Asli informan
c.
Audio-rekaman wawancara
d.
Video-taped wawancara / dialog
Pengamatan
e.
Menggunakan bacaan otentik dan realita untuk pemahaman lintas budaya
(pendekatan empat tahap untuk membaca bahan otentik budaya sangat efektif untuk
memimpin siswa melalui proses eksplorasi dan penemuan yang kemudian dipandu oleh : berpikir, mencari, learning, dan mengintegrasikan)
Dalam sistem pendidikan
selalu ada upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan cara belajar-mengajar. Dibawah ini diuraikan macam pengembangan
cara belajar mengajar :
a. Siswa dituntut untuk
mengetahui tentang sesuatu (mendapatkan informasi)
1) Sifat
konten-mendapatkan
informasi. Contoh: Apa ibukota indonesia?
2)
Tujuan pembelajaran-menunjukkan
penguasaan informasi.
3)
Teknik/kegiatan-pembacaan
budaya, dapat berupa:
film/rekaman video, rekaman, realita
(artefak budaya), dan anekdot
pribadi.
4) Bagaimana budaya secara
tradisional diajarkan-memberikan siswa informasi dan meminta mereka untuk
menunjukkan bahwa mereka mengetahui
hal tersebut. Dalam
hal ini, peranan
guru adalah sebagai
informan.
b. Siswa ditutut untuk
mengetahui bagaimana (mengembangkan perilaku)
1)
Sifat konten keterampilan. Contohnya:
Bersorak untuk tim Anda di pertandingan sepak bola.
2)
Tujuan pembelajaran: menunjukkan
kemampuan-suatu, kefasihan keahlian, kepercayaan, dan kemudahan.
3)
Teknik / kegiatan: dialog, permainan
peran, simulasi, dan pengalaman
lapangan.
4)
Dimana kompetensi komunikatif dalam
bahasa dan budaya terjadi. Siswa dapat
mengetahui hal-hal baik saja apa yang harus dikatakan dan
bagaimana cara melakukan hal tersebut sesuai dengan budaya yang ada. Dalam hal ini, peranan guru adalah sebagai pelatih
atau model.
c. Siswa
dituntut untuk mengetahui mengapa (menemukan penjelasan)
1)
Sifat konten-nilai dan asumsi.
Contohnya: Apakah siswa membuat sebuah pengamatan.
2)
Tujuan pembelajaran menunjukkan
kemampuan: untuk menyimpulkan, menggeneralisasi, dan menangguhkan penilaian.
3)
Teknik/kegiatan siswa dalam menafsirkan dan membuat penjelasan
berdasarkan kegiatan yang telah
dilakukan.
4)
Peserta didik secara aktif terlibat
dalam menggunakan kekuasaan mereka secara
induksi,
analisis dan intuisi untuk menarik kesimpulan tentang informasi budaya atau
pengalaman. Dalam hal ini, peranan guru adalah sebagai co-peneliti
d. Siswa ditutut untuk
mengetahui diri sendiri (personalisasi pengetahuan)
1)
Sifat konten-kesadaran diri. Contohnya:
Apa pentingnya melakukan olahraga miliki dalam hidup siswa?
2)
Tujuan pembelajaran: perilaku / laporan yang menunjukkan pemahaman perasaan,
nilai, pendapat, sikap, dan bertindak atas mereka
3)
Teknik/kegiatan peserta didik dalam memeriksa dan membuat pernyataan
tentang diri mereka sendiri
4)
Pembelajar sendiri adalah subjek dalam
proses penemuan diri dipandu, saat mereka belajar nilai-nilai mereka sendiri dan
mereka reaksi terhadap orang-orang dari budaya. Mereka memutuskan apakah atau
tidak untuk berubah. Dalam hal ini,
peranan guru adalah sebagai konselor atau pemandu.
Pergantian
kurikulum yang terlalu cepat di Indonesia berakibat pada kebingungan guru yang
belum siap menerima perubahan. Sebagian besar guru yang sudah lama mengajar
cenderung untuk tetap mempertahankan cara mengajar yang telah dilakukan dan
kurang mengikuti perkembangan teknologi informasi. Metode yang diberikan
hanyalah metode ceramah. Sedangkan
untuk guru yang ada saat ini, lebih memilih metode mengajar dengan bantuan
power point sebagai alat bantu presentasi. Hal ini memang memudahkan guru,
tetapi untuk materi-materi yang di dalamnya terdapat perhitungan matematis, hal
ini jelas tidak efektif. Walaupun sekarang sudah dimudahkan dengan kecanggihan
teknologi, guru tetap harus menggunakan papan tulis untuk menerangkan hal hal
yang sifatnya matematis. Karena apabila hanya menggunakan media presentasi
dalam menerangkan, siswa tidak bias mengikuti jalannya perhitungan matematis
tersebut. Akibatnya, pemahaman siswa menjadi kurang. Ada juga tipikal guru yang
menekankan metode presentasi siswa. Maksudnya disini adalah siswa yang mencari
bahan dan mempresentasikannya di kelas secara bergantian.
Di dalam
mengajar, guru memiliki karakteristik masing-masing. Dalam bukunya, Harsono
mengungkapkan bahwa “Guru adalah sentral penyelenggaraan pembelajaran sekaligus
sentral pembangunan pendidikan nasional. Tanpa guru yang berkualitas maka upaya
peningkatan kualitas sumber daya nasional dan daya saing bangsa akan si-sia.
Kualitas guru yang baik diharapkan dapat menjadi sarana peningkatan kualitas
pembelajaran siswa.”
Berdasarkan
penelitian Dawson dan Billingsley (2000) didapat informasi bahwa guru yang
berkualitas rendah mengajar siswa berkualitas rendah selama setahun, achievement siswa meningkat sebanyak
14%, selama tiga tahun achievement
siswa meningkat 29%. Jika
yang mengajar guru yang berkualitas maka achievement
siswa akan mengalami kenaikan sebanyak 53% dan selama tiga tahun achievement siswa akan meningkat sebesar
83%. Jadi, ada selisih achievement
siswa hampir 50% bilamana diajar oleh guru yang berkualitas dengan guru yang
tidak berkualitas. Karena itu, guru yang berkualitas sangatlah dibutuhkan dalam
pembangunan pendidikan nasional secara keseluruhan.
Sangat
disayangkan, setelah adanya sertifikasi guru, banyak orang berlomba lomba ingin
menjadi guru. Tapi peningkatan jumlah peminat ini tidak diimbangi dengan
kualitas mengajar mereka. Guru yang tidak berkualitas mengajar sekadar
menjalankan tugas, bukan menjadikan profesi sebagai bagian dari tugas dan
tanggungjawabnyaa. Karena itu, di sekolah mereka sangat menderita dengan tugas
yang dianggap sebagai beban bukan kebahagiaan. Akibatnya banyak perilaku-perilaku
menyimpang yang tidak seharusnya dilakukan oleh seorang guru. (anonym, 2010)
Oleh karena itu,
membangun pendidikan Indonesia sama halnya dengan membangun sumber daya manusia
di Indonesia. Sejarah telah membuktikan bahwa sumber daya manusia hanya bisa dibangun melalui aktivitas dan proses
pendidikan. Hasil cipta, karsa, dan karya dari pelaku inilah akan memunculkan
karya cipta yang sangat luar biasa dan dapat mengendalikan system secara baik
dan terarah. Untuk itu dalam membangun pendidikan diperlukan tangan-tangan
terampil yang kompeten.
Sementara itu, budaya
mengajar yang saat ini sering dipakai oleh para pendidik (guru di Indonesia) antara lain sebagai berikut:
a. Budaya Kepulauan
Dari hari pertama guru
kelas harus sudah menyiapkan sebuah pulau budaya di kelas mereka. Poster, gambar, peta, tanda, dan realia
berbagai jenis sangat penting dalam membantu siswa mengembangkan citra mental.
Siswa menetapkan
nama-nama asing dari hari pertama dapat meningkatkan minat siswa. presentasi
pendek tentang topik yang menarik dengan gambar-gambar slide yang sesuai atau
menambah citra mental.
b. Budaya Kapsul
(dikembangkan oleh Taylor & Sorenson, 1961)
Budaya kapsul
umumnya dibuat keluar dari kelas oleh seorang mahasiswa tetapi disajikan selama
waktu kelas dalam 5 atau 10 menit. Konsep ini dikembangkan oleh Taylor &
Sorenson (1961). Sebuah kapsul Budaya terdiri dari sebuah paragraf atau lebih
penjelasan dari salah satu perbedaan minimal antara Lebanon dan kustom Amerika
bersama dengan ilustrasi foto beberapa realia relevan. Miller (1974) telah
mengembangkan kapsul budaya didefinisikan dengan baik ke dalam kegiatan kelas. Budaya kapsul dan cluster adalah metode
yang baik untuk memberikan pengetahuan siswa dan beberapa pengetahuan
intelektual tentang aspek-aspek budaya yang menjelaskan, tapi mereka umumnya
tidak menyebabkan banyak empati emosional.
c. Assimilators Budaya
Assimilators
Budaya adalah metode
yang baik memberikan siswa pemahaman tentang informasi budaya dan mereka bahkan
dapat mempromosikan empati emosional atau mempengaruhi jika siswa memiliki
perasaan yang kuat tentang satu atau lebih opsi.
Insiden kritis
adalah deskripsi dari kejadian atau situasi yang menuntut bahwa peserta dalam
interaksi membuat semacam keputusan. Sebagian besar situasi bisa terjadi pada
setiap individu, mereka tidak memerlukan bahwa ada interaksi antarbudaya karena
ada dengan assimilators budaya. Umumnya, prosedur dengan insiden kritis adalah
memiliki siswa membaca insiden itu secara independen dan membuat keputusan
individu tentang apa yang akan mereka lakukan. Kemudian siswa dikelompokkan ke
dalam kelompok-kelompok kecil untuk membahas keputusan mereka dan mengapa
mereka membuat mereka cara mereka lakukan. Kemudian semua kelompok
mendiskusikan keputusan mereka dan alasan di belakang mereka. Akhirnya, siswa
harus diberi kesempatan untuk melihat bagaimana keputusan mereka dan membandingkan
penalaran dan kontras dengan keputusan dan penalaran anggota asli dari budaya
target.
2.5 Macam-macam metode mengajar
Metode
adalah cara yang digunakan oleh guru dalam melaksanakan kegiatan belajar
mengajar di kelas sebagai upaya untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan. Dibawah ini dipaparkan
macam-macam metode mengajar beserta keuntungan dan kerugiannya:
1. Metode Seminar
Metode seminar adalah
suatu kegiatan ilmiah yang dilakukan oleh beberapa orang dalam suatu sidang
yang berusaha membahas / mengupas masalah-masalah atau hal-hal tertentu dalam
rangka mencari jalan memecahkannya atau mencari pedoman pelaksanaanya.
Kelebihan metode seminar :
·
Peserta mendapatkan keterangan teoritis yang
luas dan mendalam tentang masalah yang diseminarkan.
·
Peserta mendapatkan petunjuk-petunjuk praktis
untuk melaksanakan tugasnya.
·
Peserta dibina untuk bersikap dan berfikir
secara ilmiah.
·
Terpupuknya kerja sama antar peserta.
·
Terhubungnya lembaga pendidikan dan masyarakat.
Kelemahan metode seminar :
·
Memerlukan waktu yang lama.
·
Peserta menjadi kurang aktif.
·
Membutuhkan penataan ruang tersendiri.
2. Metode Kerja Kelompok
Metode kerja kelompok
adalah suatu cara menyajikan bahan pelajaran dengan menyuruh pelajar (setelah
dikelompok-kelompokkan) mengerjakan tugas tertentu untuk mencapai tujuan
pengajaran. Mereka bekerja sama dalam memecahkan masalah atau melaksanakan
tugas.
Kelebihan metode kerja kelompok :
·
Para siswa lebih aktif tergabung dalam pelajaran
mereka.
·
Memungkinkan guru untuk lebih memperhatikan
kemampuan para siswa.
·
Dapat memberikan kesempatan pada para siswa
untuk lebih menggunakan ketrampilan bertanya dalam membahas suatu masalah.
·
Mengembangkan bakat kepemimpinan para siswa
serta mengerjakan ketrampilan berdiskusi.
Kelemahan metode kerja kelompok :
·
Kerja kelompok terkadang hanya melibatkan para
siswa yang mampu sebab mereka cakap memimpin dan mengarahkan mereka yang
kurang.
·
Keberhasilan strategi ini tergantung kemampuan
siswa memimpin kelompok atau untuk bekerja sendiri-sendiri.
·
Kadang-kadang menuntut pengaturan tempat duduk
yang berbeda-beda dan daya guna mengajar yang berbeda pula.
3. Metode Kerja Lapangan
Metode kerja lapangan
merupakan metode mengajar dengan mengajak siswa kedalam suatu tempat diluar
sekolah yang bertujuan tidak hanya sekedar observasi atau peninjauan saja,
tetapi langsung terjun turut aktif ke lapangan kerja agar siswa dapat
menghayati sendiri serta bekerja sendiri di dalam pekerjaan yang ada dalam
masyarakat.
Kelebihan metode kerja lapangan :
·
Siswa mendapat kesempatan untuk langsung aktif
bekerja dilapangan sehingga memperoleh pengalaman langsung dalam bekerja.
·
Siswa menemukan pengertian pemahaman dari
pekerjaan itu mengenai kebaikan maupun kekurangannya.
Kelemahaan metode kerja lapangan
:
·
Waktu terbatas tidak memungkinkan memperoleh
pengalaman yang mendalam dan penguasaan pengetahuan yang terbatas.
·
Untuk kerja lapangan perlu biaya yang banyak.
Tempat praktek yang jauh dari sekolah shingga guru perlu meninjau dan
mepersiapkan terlebih dahulu.
·
Tidak tersedianya trainer guru/pelatih yang
ahli.
4. Metode Sumbang Saran
Sumbang saran merupakan
suatu cara mengajar dengan mengutarakan suatu masalah ke kelas oleh guru
kemudian siswa menjawab mengemukakan pendapat/ jawaban dan komentar sehingga
masalah tersebut berkembang menjadi masalah baru.
Kelebihan metode sumbang saran :
·
Suasana
disiplin dan demokratis dapat tumbuh.
·
Anak-anak aktif untuk menyatakan pendapatnya.
·
Melatih siswa untuk berpikir dengan cepat dan tersusun logis.
·
Merangsang siswa untuk selalu berpendapat yang
berhubungan dengan masalah yang
diberikan oleh guru.
·
Terjadi persaingan yang sehat.
·
Meningkatkan partisipasi siswa dalam menerima pelajaran.
·
Siswa yang kurang aktif mendapat bantuan dari temannya yang pandai
atau dari guru.
Kelemahan metode sumbang saran :
·
Guru kurang memberi waktu kepada siswa untuk berpikir yang baik.
·
Anak yang kurang selalu ketinggalan.
·
Kadang-kadang pembicaraan hanya dimonopoli oleh
anak yang pandai.
·
Guru hanya menampung pendapat-pendapat dan
tidak pernah merumuskan kesimpulan.
5. Metode Unit Teaching
Metode unit teaching
merupakan metode mengajar yang memberikan kesempatan pada siswa secara aktif dan
guru dapat mengenal dan menguasai belajar secara unit.
Kelebihan metode unit teaching :
·
Siswa dapat menggunakan sumber-sumber materi
pelajaran secara luas.
·
Siswa dapat belajar keseluruhan sesuai bakat.
·
Suasana kelas lebih demokratis.
Kelemahan metode unit teaching :
·
Dalam melaksanakan unit perlu keahlian dan
ketekunan.
·
Perhatian guru harus lebih banyak dicurahkan
pada bimbingan kerja siswa.
·
Perencanaan unit yang tidak mudah.
·
Memerlukan ahli yang betul-betul menguasai
masalah karena semua masalah yang belum tentu dapat dijadikan unit.
6. Metode Penemuan (Discovery)
Metode penemuan
merupakan proses mental dimana siswa mampu mengasimilasikan suatu proses atau
prinsip-prinsip.
Kelebihan metode penemuan :
·
Dapat membangkitkan kegairahan belajar
pada diri siswa.
·
Teknik ini mampu memberikan kesempatan
kepada siswa untuk berkembang dan maju
sesuai dengan kampuan masing-masing.
·
Teknik ini mampu membantu siswa
mengembangkan, memperbanyak kesiapan serta penguasaan ketrampilan dalam proses
kognitif atau pengarahan siswa.
·
Siswa memperoleh pengetahuan yang
bersifat sebagai sangat pribadi atau individual sehingga dapat kokoh/mendalam
tertinggal dalam jiwa siswa tersebut.
Kelemahan metode penemuan :
·
Ada yang berpendapat bahwa proses mental ini
terlalu meningkatkan proses pengertian saja.
·
Teknik ini tidak memberikan kesempatan berfikir
secara kreatif.
·
Para siswa harus ada kesiapan dan kematangan
mental.
·
Bila kelas terlalu besar penggunaan teknik ini
kurang berhasil.
·
Bagi guru dan siswa yang sudah biasa dengan
perencanaan dan pengajaran tradisional akan kecewa bila diganti dengan teknik
penemuan.
7. Metode Eksperimen
Metode eksperimen
merupakan salah satu cara mengajar dimana seorang siswa diajak untuk beruji
coba atau mengadakan pengamatan kemudian hasil pengamatan itu disampaikan di
kelas dan dievaluasi oleh guru.
Kelebihan metode eksperimen :
·
Siswa terlatih menggunakan metode ilmiah
dalam menghadapi segala masalah.
·
Mereka lebih aktif berfikir dan
membuktikan sendiri kebenaran suatu teori.
·
Siswa dalam melaksanakan eksperimen
selain memperoleh ilmu pengetahuan juga menemukan pengalaman praktis serta
ketrampilan menggunakan alat-alat percobaan
Kelemahan metode eksperimen :
· Seorang
guru harus benar-benar menguasai materi yang diamati dan harus mampu memanage
siswanya.
· Memerlukan
waktu dan biaya yang sedikit lebih dibandingkan yang lain.
8. Metode Sosiodrama dan Bermain Peran
Metode sosiodrama dan
bermain peran merupakan suatu metode mengajar dimana siswa dapat
mendramatisasikan tingkah laku atau ungkapan gerak gerik wajah seseorang dalam
hubungan sosial antar manusia.
Kelebihan metode sosiodrama dan bermain peran :
·
Siswa lebih tertarik perhatiannya pada
pelajaran.
·
Karena mereka bermain peran sendiri, maka mudah
memahami masalah-masalah sosial tersebut.
·
Bagi siswa dengan bermain peran sebagai orang
lain, maka ia dapat menempatkan diri seperti watak orang lain itu.
·
Ia dapat merasakan perasaan orang lain sehingga
menumbuhkan sikap saling perhatian.
Kelemahan metode sosiodrama dan bermain peran :
·
Bila guru tidak menguasai tujuan instrusional
penggunaan teknik ini untuk sesuatu unit pelajaran, maka sosiodrama tidak akan
berhasil.
·
Dalam hubungan antar manusia selalu
memperhatikan norma-norma kaidah sosial, adat istiadar, kebiasaan, dan
keyakinan seseorang jangan sampai ditinggalkan sehingga tidak menyinggung
perasaan seseorang.
·
Bila guru tidak memahami langkah-langkah
pelaksanaan metode ini, maka akan mangacaukan berlangsungnya sosiodrama.
9. Metode Kasus
Metode kasus merupakan
metode penyajian pelajaran dengan memanfaatkan kasus yang ditemui anak sebagai
bahan pelajaran kemudian kasus tersebut dibahas bersama untuk mendapatkan
penyelesaian atau jalan keluar.
Kelebihan metode kasus :
·
Siwa dapat mengetahuai dengan pengamatan
yang sempurna tentang gambaran yang nyata yang betul-betul terjadi dalam
hidupnya sehingga mereka dapat mempelajari dengan penuh perhatian dan lebih
terperinci persoalannya.
·
Dengan mengamati, memikirkan, dan
bertindak dalam mengatasi situasi tertentu mereka lebih meyakini apa yang
diamati dan menemukan banyak cara untuk pengamatan dan pencarian jalan keluar
itu.
·
Siswa mendapat pengetahuan dasar atau
sebab-sebab yang melandasi kasus tersebut.
·
Membantu siswa dalam mengembangkan
intelektual dan ketrampilan berkomunikasi secara lisan maupun tulisan.
Kelemahan metode kasus :
·
Guru memerlukan banyak waktu untuk mempersiapkan
bahan kasus yang ditemui dan petunjuk cara pemecahannya yang diperlukan siswa.
·
Banyak waktu yang digunakan untuk diskusi.
·
Untuk kegiatan kelompok membutuhkan fasilitas
fisik yang lebih banyak.
10. Metode
Demonstrasi
Metode
demonstrasi merupakan metode mengajar dimana seorang instruktur atau tim guru
menunjukkan, memperlihatkan suatu proses.
Kelebihan
metode demonstrasi :
·
Perhatian siswa lebih dapat terpusatkan pada
pelajaran yang diberikan.
·
Kesalahan-kesalahan yang terjadi bila pelajaran
itu diceramahkan dapat diatasi melalui pengamatan dan contoh yang konkrit.
·
Memberi motivasi yang kuat untuk siswa agar
lebih giat belajar.
·
Siswa dapat berpartisipasi aktif dan memperoleh
pengalaman langsung.
Kelemahan
metode demonstrasi :
·
Bila alatnya terlalu kecil atau penempatannya
kurang tepat menyebabkan demonstrasi itu tidak dapat dilihat jelas oleh seluruh
siswa.
·
Bila waktu tidak tersedia cukup, maka
demonstrasi akan berlangsung terputus-putus atau berjalan tergesa-gesa.
11. Metode Inquiry
Metode inquiry adalah
teknik pengajaran guru didepan kelas dimana guru membagi tugas meneliti suatu
masalah ke kelas. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dan masing-masing
kelompok mendapat tugas tertentu yang harus dikerjakan. Kemudian mereka
mempelajari, meneliti, dan membahas tugasnya didalam kelompok kemudian dibuat
laporan yang tersusun baik dan kemudian didiskusikan secara luas atau melalui
pleno sehingga diperoleh kesimpulan terakhir.
Kelebihan metode inquiry :
·
Mendorong siswa untuk berfikir dan atas
inisiatifnya sendiri, bersifat obyektif, jujur, dan terbuka.
·
Situasi proses belajar menjadi lebih merangsang.
·
Dapat membentuk dan mengembangkan sel consept
pada diri siswa.
·
Membantu dalam menggunakan ingatan dan transfer
pada situasi belajar yang baru.
·
Mendorong siswa untuk berpikir intuitif dan merumuskan hipotesanya
sendiri.
Kelemahan metode inquiry :
·
Siswa perlu memerlukan waktu menggunakan daya
otaknya untuk berfikir memperoleh pengertian tentang konsep.
12. Metode
Microteaching
Metode microteaching
merupakan suatu latihan mengajar permulaan bagi guru atau calon guru dengan
scope latihan dan audience yang lebih kecil dan dapat dilaksanakan dilingkungan
teman-teman setingkat sendiri atau sekelompok siswa dibawah bimbingan dosen
pembimbing atau guru pamong.
Kelebihan metode microteaching :
·
Microteaching merupakan pengalaman laboratories.
·
Microteaching dapat membantu dan menunjang
pelaksanaan praktek keguruan.
·
Microteaching dapat mengurangi kesulitan
pengajaran di kelas.
·
Microteaching memungkinkan ditingkatkannya
pengawasan yang ketat dan evaluasi yang mantap, teliti, dan obyektif.
·
Dengan adanya feed back dalam microteaching yang
beruupa knowledge of resulte dapat diberikan langsung secara mendalam.
·
Diharapkan mahasiswa mempunyai bekal yang lebih
kuat, luas, dan mendalam.
Kelemahan metode microteaching.
·
Dapat menimbulkan efek departementalisasi atau
ketrampilan mengajar dan bila tidak diteruskan dengan praktek mengajar secara
menyeluruh.
·
Pengertian microteaching disalah tafsirkan dapat
hanya menitik beratkan pada ketrampilan guru sebagai pengantar saja, bukan guru
dalam arti luas.
·
Microteaching yang ideal memerlukan biaya yang
banyak, peralatan mahal, dan tenaga ahli dalam bidang teknis maupun dalam
bidang pendidikan pengajaran pada umumnya dan metodologi pengajaran pada
khususnya.
·
Menuntut perencanaan, pengetahuan, dan
pelaksanaan yang cermat, mendetail, logis, dan sistematis.
13. Metode Simulasi
Metode simulasi
merupakan cara mengajar dimana menggunakan tingkah laku seseorang untuk berlaku
seperti orang yang dimaksudkan dengan tujuan agar orang dapat menghindari lebih
mendalam tentang bagaimana orang itu merasa dan berbuat sesuatu dengan kata
lain siswa memegang peranaan sebagai orang lain.
Kelebihan metode simulasi :
·
Dapat menyenangkan siswa.
·
Menggalak guru untuk mengembangkan kreatifitas
siswa.
·
Eksperimen berlangsung tanpa memerlukan
lingkungan yang sebenarnya.
·
Mengurangi hal-hal yang verbalistik.
·
Menumbuhkan cara berfikir yang kritis.
Kelemahan metode simulasi :
·
Efektifitas dalam memajukan belajar siswa belum
dapat dilaporkan oleh riset.
·
Terlalu mahal biayanya.
·
Banyak orang meragukan hasilnnya karena sering
tidak diikutsertakan elemen-elemen penting.
·
Menghendaki pengelompokan yang fleksibel.
·
Menghendaki banyak imajinasi dari guru dan
siswa.
14. Metode Problem Solving
Metode problem solving
merupakan metode yang merangsang berfikir dan menggunakan wawasan tanpa melihat
kualitas pendapat yang disampaikan oleh siswa. Seorang guru harus pandai-pandai
merangsang siswanya untuk mencoba mengeluarkan pendapatnya.
Kelebihan metode problem solving :
·
Masing-masing siswa diberi kesempatan yang sama
dalam mengeluarkan pendapatnya sehingga para siswa merasa lebih dihargai dan
yang nantinya akan menumbuhkan rasa percaya diri.
·
Para siswa akan diajak untuk lebih menghargai
orang lain.
·
Untuk membantu siswa dalam mengembangkan
kemampuan lisannya.
Kelemahan metode problem solving :
·
Karena tidak melihat kualitas pendapat yang
disampaikan terkadang penguasaan materi sering diabaikan.
·
Metode ini sering kali menyulitkan mereka yang
sungkan mengutarakan pendapat secara lisan
15. Metode Karya Wisata
Metode karya wisata
merupakan metode mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa kesuatu
tempat atau obyek tertentu diluar sekolah untuk mempela-
jari atau menyelidiki sesuatu.
Kelebihan metode karya wisata :
·
Siswa dapat berpartisipasi dalam berbagai
kegiatan yang dilakukan oleh para petugas obyek karya wisata itu serta
mengalami dan menghayati langsung.
·
Siswa dapat melihat kegiatan para petugas secara
individu atau kelompok dan menghayatinya secara langsung.
·
Siswa dapat bertanya jawab menemukan sumber
informasi yang pertama untuk memecahkan segala macam persoalan yang dihadapi.
·
Siswa memperoleh bermacam-macam pengetahuan dan
pengalaman yang terintegrasi.
Kelemahan metode karya wisata :
·
Karena dilakukan diluar sekolah dan jarak yang
cukup jauh maka memerlukan transport yang mahal dan biaya yang mahal.
·
Menggunakan waktu yang lebih panjang dari pada
jam sekolah.
·
Biaya yang tinggi kadang-kadang tidak terjangkau
oleh siswa maka perlu bantuan dari sekolah.
16. Metode Latihan /Drill
Metode latihan merupakan
metode mengajar dimana siswa melaksanakan kegiatan latihan agar siswa memiliki
ketegasan atau ketrampilan yang lebih tinggi dari apa yang telah dipelajari.
Kelebihan metode pelatihan :
·
Ketegasan dan ketrampilan siswa meningkat atau
lebih tinggi dari apa yang telah dipelajari.
·
Seorang siswa benar-benar memehami apa yang
disampaikan.
Kelemahan metode pelatihan :
·
Dalam latihan sering terjadi cara-cara atau
gerak yang tidak berubah sehingga menghambat bakat dan inisiatif siswa.
·
Sifat atau cara latihan kaku atau tidak
fleksibel maka akan mengakibatkan penguasaan ketrampilan melalui inisiatif
individu tidak akan dicapai.
17. Metode Dialog
Metode dialog merupakan
salah satu teknik metode pengajaran untuk memberi motivasi pada siswa agar aktif pemikirannya untuk bertanya selama pendengaran
guru yang menyungguhkan
pertanyaan-pertanyaan itu dan siswa menjawab
Kelebihan metode dialog :
·
Tanya jawab dapat membantu tumbuhnya perhatian
siswa pada pelajaran serta mengembangkan kemampuannya untuk menggunakan
pengetahuan dan pengalaman, sehingga pengetahuannya menjadi fungsional.
·
Siswa akan terbuka jalan pikirannya sehingga
mencapai perumusan yang baik dan tepat.
Kelemahan metode dialog :
·
Apabila motivasi kurang diberikan maka yang akan
aktif hanya mereka yang pandai menggutarakan pendapat secara lisan.
·
Sering kali melupakan tujuan yang ingin dicapai
karena waktu yang disediakan habis untuk berdebat mempertahankan pendapat.
18. Metode Mengajar Non Directive
Metode mengajar non
direktive merupakan salah satu metode mengajar dimana siswa melakukan observasi
mereka sendiri mampu melakukan analisis mereka sendiri dan mampu berfikir
sendiri.
Kelebihan
metode non directive :
·
Guru memberi permasalahan yang merangsang proses
berfikir siswa sehingga obyek belajar berkembang sesuai yang diharapkan.
·
Siswa menemukan sendiri pengetahuan yang
digalinya aktif berfikir dan menguasahi pengertian yang baik.
Kelemahan
metode non directive :
·
Terjadi perbedaan pemahaman karena tingkat
intelektual dan cara berfikir siswa berbeda.
·
Seorang guru setiap saat harus mengoreksi cara
berfikir siswa agar tidak keliru dalam memahami suatu hal.
19. Metode Tanya
Jawab
Metode tanya jawab
merupakan cara lisan menyajikan bahan untuk mencapai tujuan pengajaran.
Kelebihan
metode tanya jawab :
· Guru
dapat mengetahui penguasaan pelajar terhadap bahan yang telah disajikan.
· Dapat
digunakan untuk menyelidiki pembicaraan-pembicaaraan untuk menyemangatkan
pelajar.
Kelemahan
metode tanya jawab :
·
Guru hanya memberikan giliran pada pelajar
tertentu saja.
·
Hanya dikuasai oleh siswa yang pandai.
20. Metode Katekesmus
Metode
katekesmus merupakan suatu cara menyajikan bahan pelajaran dalam bentuk
pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya sudah ditentukan.
Kelebihan metode katekesmus
:
·
Keseragamaan dan kemurnian pengetahuan akan
terjamin.
·
Memudahkan cara mengajar guru karena pelajaran
telah tertulis dalam buku.
Kelemahan metode katekesmus
:
·
Daya jiwa yang dikembangkan hanya ingatan atas
jawaban tertentu saja.
·
Kurang memberi rangsangan pada siswa karena
bahan sudah tersedia baik pada guru maupun siswa.
·
Inisiatif para siswa terkekang.
21. Metode Prileksi
Metode prileksi merupakan
suatu cara menyajikan pelajaran dengan menggunakan bahasa lisan, menyuruh para
pelajar mendiskusikan, menganalisa, membanding-bandingkan dan akhirnya menarik
kesimpulan dari apa yang disajikan untuk mencapai tujuan pengajaran.
Kelebihan
metode prileksi :
·
Pelajar dan guru sama-sama aktif.
·
Menimbulkan kompetisi yang sehat antar siswa.
Kelemahan
metode prileksi :
·
Banyak waktu yang digunakan.
·
Kecekatan dan pengetahuan banyak dituntut dari
guru dan siswa.
22. Metode Proyek
Metode
proyek adalah suatu cara menyajikan bahan pelajaran yaitu pelajar dihadapkan
kepada hal tertentu untuk mempelajari dalam rangka mewujudkan tujuan belajar.
Kelebihan metode proyek :
·
Pelajar menjadi aktif.
·
Terbentuk pribadi yang bulat dan harmonis.
Kekurangan metode proyek :
·
Menghabiskan banyak waktu.
·
Harus ada persiapan yang mantap.
23. Metode Penyajian Sistem Regu (Team Work)
Metode
penyajian sistem regu merupakan metode penyajian dengan seorang guru yang
dibantu tenaga teknis atau team guru dalam menjelaskan suatu persoalan atau
obyek belajar. Sistem beregu ditangani lebih dari dua orang guru.
Kelebihan metode
penyajian sistem regu :
·
Interaksi belajar mengajar akan lebih lancer.
·
Siswa memperoleh pengetahuan yang luas dan
mendalam karena diberikan oleh beberapa guru.
·
Guru lebih ringan tugas mengajarnya sehingga
cukup waktu untuk menyiapkan diri dalam membuat perencanaan.
Kelemahan metode
penyajian sistem regu :
· Bila
seorang guru yang tidak mendapatkan giliran mengajar tidak memanfaatkan waktu
untuk belajar lebih lanjut atau membuat perencanaan lebih matang.
24. Metode Mengajar
Berprogam
Metode
mengajar berprogama adalah cara menyajikan bahan pelajaran dengan menggunakan
alat tertentu untuk mencapai tujuan pengajaran.
Kelebihan metode
berprogama :
·
Pelajar menjadi aktif karena ikut memperagakan
alat tersebut.
·
Pelajar akan cepat mengetahui hasil dan
kelemahannya.
Kelemahan metode
berprogama :
·
Suka menyusun programa dari setiap mata
pelajaran.
·
Memproduksi alat-alat pengajar membutuhkan biaya
dan tenaga yang mahal dan banyak.
·
Teaching machine itu tidak dapat merasakan apa
yang dirasakan pelajar.
25. Metode Musyawarah
Metode
musyawarah adalah cara menyajikan bahan pelajaran melalui perundingan untuk
mencapai musyawarah bersama.
Kelebihan metode
musyawarah :
·
Memperluas dan memperdalam pengetahuan pelajar
tentang pokok yang telah dimusyawarahkan.
·
Memupuk dan membina kerjasama serta toleransi.
·
Dapat terintegrasi mata pelajaran-mata
pelajaran.
·
Mudah dilaksanakan.
·
Baik diigunakan untuk saling bertukar pikiran.
Kelemahan metode
musyawarah :
·
Memakan waktu yang banyak.
·
Sukar dilaksanakan untuk pelajar yang masih
duduk dikelas rendah sekolah dasar, karena mereka belum mempunyai pengetahuan
dan pengalaman yang banyak.
·
Hasil musyawarah belum tentu benar.
26. Metode Mind Mapping
Pembelajaran
ini sangat cocok untuk mereview pengetahuan awal siswa. Sintaknya adalah:
informasi kompetensi, sajian permasalahan terbuka, siswa berkelompok untuk
menanggapi dan membuat berbagai alternatiu jawababan, presentasi hasil diskusi
kelompok, siswa membuat kesimpulan dari hasil setiap kelompok, evaluasi dan
refleksi.
Kelebihan metode
mind mapping :
·
Permasalah yang disajikan terbuka.
·
Siswa berkelompok untuk menanggapi.
·
Dapat malatih siswa ntuk saling bekerja sama
dalam diskusi.
·
Sangat cocok untuk menglang kembali pengetahuan
awal siswa.
Kelemahan metode
mind mapping :
·
Banyak membutuhkan waktu.
·
Sulit untuk mengalokasikan waktu.
·
Tuntutan bagi siswa terlalu membebani.
27. Metode Quantum
Memandang
pelaksanaan pembelajaran seperti permainan musik orkestra-simfoni. Guru harus
menciptakan suasana kondusif, kohesif, dinamis, interaktif, partisipatif, dan
saling menghargai. Prinsip quantum adalah semua berbicara-bermakna, semua
mempunyai tujuan, konsep harus dialami, tiap usaha siswa diberi reward.
Strategi quantum adalah tumbuhkan minat dengan AMBak, alami-dengan dunia
realitas siswa, namai-buat generalisasi sampai konsep, demonstrasikan melalui
presentasi-komunikasi, ulangi dengan Tanya jawab-latihan-rangkuman, dan rayakan
dengan reward dengan senyum-tawa-ramah-sejuk-nilai-harapan.
Rumus
quantum fisika adalah E = mc2, dengan E = energi yang diartikan
sukses, m = massa yaitu potensi diri (akal-rasa-fisik-religi), c =
communication, optimalkan komunikasi + dengan aktivitas optimal.
Kelebihan metode
Quantum :
·
Suasana yang diciptakan kondusif, kohesif,
dinamis, interaktif, partisipatif, dan saling menghargai.
·
Setiap pedapat siswa sangat dihargai.
·
Proses belajarnya berjalan sangat komunikatif.
Kelemahan metode
Quantum :
·
Tidak semua guru dapat menciptakan suasana
kondusif, kohesif, dinamis, interaktif, partisipatif, dan saling menghargai.
·
Berlabiahan member reward pada siswa.
28. Metode TGT (Teams Games Tournament)
Penerapan
model ini dengan cara mengelompokkan siswa heterogen, tugas tiap kelompok bisa
sama bisa berbeda. Setelah memperoleh tugas, setiap kelompok bekerja sama dalam
bentuk kerja individual dan diskusi. Usahakan dinamikia kelompok kohesif dan
kompak serta tumbuh rasa kompetisi antar kelompok, suasana diskuisi nyaman dan
menyenangkan sepeti dalam kondisi permainan (games) yaitu dengan cara guru
bersikap terbuka, ramah , lembut, santun, dan ada sajian bodoran. Setelah
selesai kerja kelompok sajikan hasil kelompok sehuingga terjadi diskusi kelas.
Jika
waktunya memungkinkan TGT bisa dilaksanakan dalam beberapa pertemuan, atau
dalam rangaka mengisi waktu sesudah UAS menjelang pembagian raport. Sintaknya
adalah sebagai berikut:
a.
Buat kelompok siswa heterogen 4 orang kemudian berikan
informasi pokok materi dan mekanisme kegiatan.
b.
Siapkan meja turnamen secukupnya, missal 10 meja dan
untuk tiap meja ditempati 4 siswa yang berkemampuan setara, meja I diisi oleh
siswa dengan level tertinggi dari tiap kelompok dan seterusnya sampai meja ke-X
ditepati oleh siswa yang levelnya paling rendah. Penentuan tiap siswa yang
duduk pada meja tertentu adalah hasil kesewpakatan kelompok.
c.
Selanjutnya adalah pelaksanaan turnamen, setiap siswa
mengambil kartu soal yang telah disediakan pada tiap meja dan mengerjakannya
untuk jangka waktu tertentu (misal 3 menit). Siswa bisa nmngerjakan lebih dari
satu soal dan hasilnya diperiksa dan dinilai, sehingga diperoleh skor turnamen
untuk tiap individu dan sekaligus skor kelompok asal. Siswa pada tiap meja tunamen
sesua dengan skor yang diperolehnya
diberikan sebutan (gelar) superior, very good, good, medium.
d.
Bumping, pada turnamen kedua ( begitu juga untuk
turnamen ketiga-keempat dst.), dilakukan pergeseran tempat duduk pada meja
turnamen sesuai dengan sebutan gelar tadi, siswa superior dalam kelompok meja
turnamen yang sama, begitu pula untuk meja turnamen yang lainnya diisi oleh
siswa dengan gelar yang sama.
e.
Setelah selesai hitunglah skor untuk tiap kelompok asal
dan skor individual, berikan penghargaan kelompok dan individual.
Kelebihan metode
TGT (Teams Games Tournament) :
·
Melatih siswa untuk bekerja sama dalam kelompok diskusi.
·
Suasana belajar nyaman, menyenagkan dan
kondusif.
·
Tercipta suasana kompetisi antara kelompok
diskusi kecil.
Kelemahan metode
TGT (Teams Games Tournament)
:
·
Tidak efisien waktu.
·
Hanya dilaksanakan pada luang waktu selasai UAS.
·
Belajarnya kurang efektif karena hanya bersifat
games.
29. Metode Reciprocal Learning
Weinstein
& Meyer (1998) mengemukakan bahwa dalam pembelajaran harus memperhatikan
empat hal, yaitu bagaimana siswa belajar, mengingat, berpikir, dan memotivasi
diri. Sedangkan Resnik (1999) mwengemukan bahwa belajar efektif dengan cara
membaca bermakna, merangkum, bertanya, representasi, hipotesis.
Untuk
mewujudkan belajar efektif, Donna Meyer (1999) mengemukakan cara pembelajaran
resiprokal, yaitu: informasi, pengarahan, berkelompok mengerjakan LKSD-modul,
membaca- merangkum.
Kelebihan metode
reciprocal learning :
·
Mengedepankan bagaimana belajar yang efektif.
·
Menekankan pada siswa bagaimana siswa itu
belajar, mengingat, berpikir, dan memotivasi diri.
Kekurangan metode
reciprocal learning :
·
Komunikasi kurang terjalin.
·
Terlalu berpusat pada siswa.
30. Metode Diskusi
Metode diskusi adalah suatu cara
mengajar dengan cara memecahkan masalah yang dihadapi, baik dua orang atau
lebih yang masing-masing mengajukan argumentasinya untuk memperkuat
pendapatnya.
Tujuan
metode ini adalah
a. Memotivasi
atau memberi stimulasi kepada siswa agar berfikir kritis, mengeluarkan
pendapatnya, serta menyumbangkan pikiran-pikirannya.
b. Mengambil
suatu jawaban actual atau satu rangkaian jawaban yang didasarkan atas
pertimbangan yang saksama.
Macam-macam diskusi
yaitu
a. Diskusi
informal
b. Diskusi
formal
c. Diskusi
panel
d. Diskusi
simpusium
Kelebihan metode diskusi :
·
Terjadi interaksi yang tinggi antara
komunikator dan komunikan.
·
Dapat membantu siswa untuk berfikir
lebih kritis.
·
Memotivasi atau memberi stimulasi kepada
siswa agar berfikir kritis, mengeluarkan pendapatnya, serta menyumbangkan
pikiran-pikirannya.
Kekurangan
metode diskusi :
·
Alokasi waktu yang sulit karena banyak memakan
waktu.
·
Tidak semua argument bias dilayani atau diajukan
untuk dijawab.
31. Metode
Penugasan
Suatu
cara mengajar dengan cara memberikan sejumlah tugas yang diberikan guru kepada
murid dan adanya pertanggungjawaban terhadap hasilnya. Tugas tersebut dapat
berupa :
a.
Mempelajari bagian dari suatu teks buku.
b.
Melaksanakan sesuatu yang tujuannya untuk melatih
kecakapannya.
c.
Melaksanakan eksperimen.
d.
Mengatasi suatu permasalahan tertentu.
e.
Melaksanakan suatu proyek.
Kelebihan
metode penugasan :
·
Melatih siswa untuk menjadi tangungjawab.
·
Melatih siswa untuk bias belajar mandiri.
Kekurangan metode
penugasan :
·
Kadang siswa kurang memahami tugas yang
diberikan guru.
·
Membutuhkan waktu relative lama.
32. Metode Ceramah
Metode
ceramah adalah metode memberikan uraian atau penjelasan kepada sejumlah murid
pada waktu dan tempat tertentu. Dengan kata lain metode ini adalah sebuah
metode mengajar dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan secara lisan
kepada sejumlah siswa yang pada umumnya mengikuti secara pasif. Metode ini
disebut juga dengan metode kuliah atau metode pidato. Untuk bidang studi agama,
metode ceramah ini masih tepat untuk dilaksanakan. Misalnya, untuk materi
pelajaran akidah.
Kelebihan metode
ceramah :
·
Materi yang diberikan terurai dengan jelas.
Kekurangan metode
ceramah :
·
Guru lebih aktif sedangkan murid pasif karena
perhatian hanya terpusat pada guru saja.
·
Murid seakan diharuskan mengikuti segala apa
yang disampaikan oleh guru, meskipun murid ada yang bersifat kritis karena guru
dianggap selalu benar.
33. Metode Praktek
Metode
mendidik dengan memberikan materi pendidikan baik menggunakan alat atau benda
dengan harapan anak didik mendapatkan kejelasan dan kemudahan dalam
mempraktekan materi yang dimaksud.
Kelebihan
metode praktek :
·
Siswa lebih mudah mengerti dan memahami.
·
Siswa
bisa langsung mempraktekan setelah mensdapatkan teori.
Kekurangan metode
praktek :
·
Ketidakkesediaan alat peraga atou prasana yang
mendukung.
·
Biasanya membutuhkan biaya lab. yang mahal.
34. Metode Koperatif (CL, Cooperative Learning).
Pembelajaran
koperatif sesuai dengan fitrah manusia sebagai makhluk sosial yang penuh
ketergantungan dengan otrang lain, mempunyai tujuan dan tanggung jawab bersama,
pembegian tugas, dan rasa senasib. Dengan memanfaatkan kenyatan itu, belajar
berkelompok secara koperatif, siswa dilatih dan dibiasakan untuk saling berbagi
(sharing) pengetahuan, pengalaman, tugas, tanggung jawab. Saling membantu dan
berlatih berinteraksi-komunikasi-sosialisasi karena koperatif adalah miniature
dari hidup bermasyarakat, dan belajar menyadari kekurangan dan kelebihan
masing-masing.
Jadi
model pembelajaran koperatif adalah kegiatan pembelajaran dengan cara
berkelompok untuk bekerja sama saling membantu mengkontruksu konsep,
menyelesaikan persoalan, atau inkuiri. Menurut teori dan pengalaman agar
kelompok kohesif (kompak-partisipatif), tiap anggota kelompok terdiri dari 4 –
5 orang, siswa heterogen (kemampuan, gender, karekter), ada control dan
fasilitasi, dan meminta tanggung jawab hasil kelompok berupa laporan atau
presentasi. Sintaks pembelajaran koperatif adalah informasi,
pengarahan-strategi, membentuk kelompok heterogen, kerja kelompok, presentasi
hasil kelompok, dan pelaporan.
Kelebihan metode
Koperatif (CL, Cooperative Learning) :
·
Mendorong siswa untuk berfikir dan atas
inisiatifnya sendiri, bersifat obyektif, jujur, dan terbuka.
·
Situasi proses belajar menjadi lebih merangsang.
·
Dapat membentuk dan mengembangkan sel consept
pada diri siswa.
·
Membantu dalam menggunakan ingatan dan transfer
pada situasi belajar yang baru.
Kekurangan metode
Koperatif (CL, Cooperative Learning) :
·
Siswa perlu memerlukan waktu menggunakan daya
otaknya untuk berfikir memperoleh pengertian tentang konsep.
35. Metode Berbasis Masalah (PBL, Problem
Based Learning)
Kehidupan
adalah identik dengan menghadapi masalah. Model pembelajaran ini melatih dan
mengembangkan kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang berorientasi pada
masalah otentik dari kehidupan aktual siswa, untuk merangsang kemamuan berpikir
tingkat tinggi. Kondisi yang tetap harus dipelihara adalah suasana kondusif,
terbuka, negosiasi, demokratis, suasana nyaman dan menyenangkan agar siswa dapat
berpikir optimal.
Indikator
model pembelajaran ini adalah metakognitif, elaborasi (analisis), interpretasi,
induksi, identifikasi, investigasi, eksplorasi, konjektur, sintesis,
generalisasi, dan inkuiri.
Kelebihan metode
Berbasis masalah (PBL, Problem Based Learning) :
·
Melatih siswa untuk berlatih menyelesaikan
masalh dalam kehidupan sehari- hari.
·
Merangsang kemamuan berpikir tingkat tinggi
siswa.
·
Suasana kondusif, terbuka, negosiasi,
demokratis, suasana nyaman dan menyenangkan agar siswa dapat berpikir optimal.
Kekurangan metode
Berbasis masalah (PBL, Problem Based Learning) :
·
Sulitnya membentuk watak siswa dan pembiasaan
tingkah laku.
36. Metode Problem Terbuka (OE, Open Ended)
Pembelajaran
dengan problem (masalah) terbuka artinya pembelajaran yang menyajikan
permasalahan dengan pemecahan berbagai cara (flexibility) dan solusinya juga
bisa beragam (multi jawab, fluency). Pembelajaran ini melatih dan menumbuhkan
orisinilitas ide, kreativitas, kognitif tinggi, kritis, komunikasi-interaksi,
sharing, keterbukaan, dan sosialisasi. Siswa dituntuk unrtuk berimprovisasi
mengembangkan metode, cara, atau pendekatan yang bervariasi dalam memperoleh
jawaban, jawaban siswa beragam. Selanjutynya siswa juga diminta untuk
menjelaskan proses mencapai jawaban tersebut. Denga demikian model pembelajaran
ini lebih mementingkan proses daripada produk yang akan membentiuk pola pikir,
keterpasuan, keterbukaan, dan ragam berpikir.
Sajian
masalah haruslah kontekstual kaya makna secara matematik (gunakan gambar,
diagram, table), kembangkan permasalahan sesuai dengan kemampuan berpikir
siswa, kaitakkan dengan materui selanjutnya, siapkan rencana bimibingan
(sedikit demi sedikit dilepas mandiri). Sintaknya adalah menyajikan masalah,
pengorganisasian pembelajaran, perhatikan dan catat respon siswa, bimbingan dan
pengarahan, membuat kesimpulan.
Kelebihan metode
Problem Terbuka (OE, Open Ended) :
·
Melatih dan menumbuhkan orisinilitas ide,
kreativitas, kognitif tinggi, kritis, komunikasi-interaksi, sharing,
keterbukaan, dan sosialisasi.
·
Siswa dituntuk unrtuk berimprovisasi
mengembangkan metode, cara, atau pendekatan yang bervariasi dalam memperoleh
jawaban, jawaban siswa beragam.
Kekurangan metode
Problem Terbuka (OE, Open Ended) :
·
Terlalu mementingkan proses daripada produk yang
akan membentuk pola pikir, keterpasuan, keterbukaan, dan ragam berpikir.
2.7 Keterampilan
yang Harus Dimiliki Guru Kimia
a. Pengertian keterampilan kengajar guru
Pembelajaran merupakan suatu proses yang kompleks
dan melibatkan berbagai aspek yang saling berkaitan. Oleh karena itu, untuk
mewujudkan pembelajaran yang efektif diperlukan berbagai keterampilan yaitu
keterampilan mengajar dalam hal ini membelajarkan. Keterampilan mengajar atau
membelajarkan merupakan kompetensi pedagogik yang cukup kompleks karena
merupakan integrasi dari berbagai kompetensi guru secara utuh dan menyeluruh.
Persepsi (Perception)
yang berarti pengelihatan, keyakinan dapat dilihat atau dimengerti. Persepsi
terjadi karena adanya stimulus atau rangsangan dari lingkungan sekitar,
sehingga individu dapat memberikan makna atau menafsirkan sesuatu hal. Persepsi
merupakan proses yang menyangkut masuknya pesan atau informasi kedalam otak
manusia. Melalui persepsi, manusia terus menerus mengadakan hubungan dengan
lingkungannya, hubungan ini dilakukan dengan indera yaitu, pendengaran, peraba
dan penciuman.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, keterampilan
merupakan “kecakapan untuk menyelesaikan tugas”, sedangkan mengajar adalah “melatih”. DeQueliy
dan Gazali mendefinisikan mengajar adalah menanamkan pengetahuan pada seseorang
dengan cara paling singkat dan tepat. Definisi yang modern di negara-negara
yang sudah maju bahwa “teaching is the
guidance of learning”. Mengajar adalah bimbingan kepada siswa dalam proses
belajar. Sedangkan Alvin W.Howard berpendapat bahwa mengajar adalah suatu
aktivitas untuk mencoba menolong, membimbing seseorang untuk mendapatkan,
mengubah atau mengembangkan skill, attitude, ideals (cita-cita), appreciations (penghargaan) dan knowledge.
Berdasarkan pengertian tersebut maka yang dimaksud
dengan keterampilan mengajar guru adalah seperangkat kemampuan/kecakapan guru
dalam melatih/membimbing aktivitas dan pengalaman seseorang serta membantunya
berkembang dan menyesuaikan diri kepada lingkungan. Jadi, persepsi siswa
tentang keterampilan mengajar guru adalah penilaian berupa
tanggapan/pendapat siswa terhadap
kemampuan/kecakapan guru dalam proses kegiatan belajar mengajar.
b.
Macam-macam keterampilan mengajar guru
Turney mengemukakan ada 8 (delapan) keterampilan
mengajar yang sangat berperan dan menentukan kualitas pembelajaran,
diantaranya:
1) Keterampilan Bertanya
Ada yang mengatakan bahwa “berpikir itu sendiri
adalah bertanya”. Bertanya merupakan ucapan verbal yang meminta respon dari
seseorang yang dikenal. Respon yang di berikan dapat berupa pengetahuan sampai
dengan hal-hal yang merupakan hasil pertimbangan. Jadi bertanya merupakan
stimulus efektif yang mendorong kemampuan berpikir. Dalam proses belajar
mengajar, bertanya memainkan peranan penting sebab pertanyaan yang tersusun
dengan baik dan teknik pelontaran yang tepat akan memberikan dampak positif
terhadap siswa. Keterampilan dan kelancaran bertanya dari calon guru maupun
dari guru itu perlu dilatih dan ditingkatkan, baik isi pertanyaannya maupun
teknik bertanya.
2) Keterampilan Memberikan Penguatan
Penguatan (reinforcement)
adalah segala bentuk respons, apakah bersifat verbal ataupun non verbal, yang
merupakan bagian dari modifikasi tingkah laku guru terhadap tingkah laku siswa,
yang bertujuan memberikan informasi atau umpan balik (feed back) bagi si penerima atas perbuatannya sebagai suatu
dorongan atau koreksi. Penguatan juga merupakan respon terhadap suatu tingkah
laku yang dapat meningkatkan kemungkinan berulangnya kembali tingkah laku
tersebut.
Penguatan mempunyai pengaruh yang berupa sikap
positif terhadap proses belajar siswa dan bertujuan untuk meningkatkan
perhatian siswa terhadap pelajaran, merangsang dan meningkatkan motivasi
belajar, serta meningkatkan kegiatan belajar dan membina tingkah laku siswa
yang produktif.
3) Keterampilan Mengadakan
Variasi
Variasi stimulus adalah suatu kegiatan guru dalam
konteks proses interaksi belajar mengajar yang ditujukan untuk mengatasi
kebosanan siswa sehingga, dalam situasi belajar mengajar, siswa senantiasa
menunjukkan ketekunan, antusiasme, serta penuh partisipasi.
4) Keterampilan Menjelaskan
Keterampilan menjelaskan adalah penyajian informasi
secara lisan yang diorganisasikan secara sistematik untuk menunjukkan adanya
hubungan yang satu dengan yang lainnya. Penyampaian informasi yang terencana
dengan baik dan disajikan dengan urutan yang cocok merupakan ciri utama
kegiatan menjelaskan.
5) Keterampilan membuka dan menutup pelajaran
Membuka pelajaran (set induction) ialah usaha atau kegiatan yang dilakukan oleh guru
dalam kegiatan belajar mengajar untuk menciptakan prokondusi bagi siswa agar
mental maupun perhatian terpusat pada apa yang akan dipelajarinya sehingga
usaha tersebut akan memberikan efek yang positif terhadap kegiatan belajar.
Sedangkan menutup pelajaran (closure)
ialah kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk mengakhiri pelajaran atau
kegiatan belajar mengajar. Usaha menutup pelajaran itu dimaksudkan untuk
memberi gambaran menyeluruh tentang apa yang telah dipelajari oleh siswa,
mengetahui tingkat pencapaian siswa dan tingkat keberhasilan guru dalam proses
belajar-mengajar.
Komponen keterampilan membuka pelajaran meliputi:
menarik perhatian siswa, menimbulkan motivasi, memberi acuan melalui berbagai
usaha, dan membuat kaitan atau hubungan di antara materi-materi yang akan
dipelajari dengan pengalaman dan pengetahuan yang telah dikuasai siswa.
Komponen keterampilan menutup pelajaran meliputi: meninjau kembali penguasaan
inti pelajaran dengan merangkum inti pelajaran dan membuat ringkasan, dan
mengevaluasi.
6) Keterampilan Membimbing
diskusi kelompok kecil
Diskusi kelompok adalah suatu proses yang teratur
yang melibatkan sekelompok orang dalam interaksi tatap muka yang informal
dengan berbagai pengalaman atau informasi, pengambilan kesimpulan, atau
pemecahan masalah. Diskusi kelompok merupakan strategi yang memungkinkan siswa
menguasai suatu konsep atau memecahkan suatu masalah melalui satu proses yang
memberi kesempatan untuk berpikir, berinteraksi sosial, serta berlatih bersikap
positif. Dengan demikian diskusi kelompok dapat meningkatkan kreativitas siswa,
serta membina kemampuan berkomunikasi termasuk di dalamnya keterampilan
berbahasa.
7) Keterampilan Mengelola
Kelas
Pengelolaan kelas adalah keterampilan guru untuk
menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya
bila terjadi gangguan dalam proses belajar mengajar. Dengan kata lain
kegiatan-kegiatan untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal
bagi terjadinya proses belajar mengajar, misalnya penghentian tingkah laku
siswa yang menyelewengkan perhatian kelas, pemberian ganjaran bagi ketepatan
waktu penyelesaian tugas oleh siswa, atau penetapan norma kelompok yang
produktif.
Suatu kondisi belajar yang optimal dapat tercapai
jika guru mampu mengatur siswa dan sarana pengajaran serta mengendalikannya
dalam suasana yang menyenangkan untuk mencapai tujuan pengajaran.
8) Keterampilan Mengajar
Kelompok Kecil dan Perorangan
Secara fisik bentuk pengajaran ini ialah berjumlah
terbatas, yaitu berkisar antara 3-8 orang
untuk kelompok kecil, dan seorang untuk perseorangan. Pengajaran kelompok kecil
dan perseorangan memungkinkan guru memberikan perhatian terhadap setiap siswa
serta terjadinya hubungan yang lebih akrab antara guru dan siswa maupun antara
siswa dengan siswa.
Komponen keterampilan yang digunakan adalah:
keterampilan mengadakan pendekatan secara pribadi, keterampilan mengorganisasi,
keterampilan membimbing dan memudahkan belajar dan keterampilan merencanakan
dan melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
Diharapkan setelah menguasai delapan keterampilan
mengajar yang telah dijelaskan di atas dapat bermanfaat untuk mahasiswa calon
guru sehingga dapat membina dan mengembangkan keterampilan-keterampilan
tertentu mahasiswa calon guru dalam mengajar. Keterampilan mengajar yang
esensial secara terkontrol dapat dilatihkan, diperoleh balikan (feed back) yang cepat dan tepat,
penguasaan komponen keterampilan mengajar secara lebih baik, dapat memusatkan
perhatian secara khusus kepada komponen keterampilan yang objektif dan
dikembangkannya pola observasi yang sistematis dan objektif.
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan
uraian materi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa:
a.
Pengertian
kompetensi:
Kompetensi diartikan sebagai seperangkat
pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, serta
dikuasaioleh pendidik atau guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalan.
b. Pengertian
kompetensi pedagogik:
Kompetensi pedagogik ialah kemampuan yang harus dimiliki oleh
seorang pendidik atau guru di sekolah dalam mengelaola interaksi pembelajaran
bagi perserta didik yang mencakup pemahaman dan pengembangan potensi peserta
didik, perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, serta ystem evaluasi
pembelajaran, biasanya diukur dengan performance
test atau episodes terstruktur
dalam Praktek Pengalaman Lapangan (PPL), serta case based test yang dilakukan secara tertulis.
c. Pengertian
kompetensi kepribadian:
Kompetensi kepribadian adalah kemampuan personal
yang mencerminkan kepribadian yang mentap, stabil, dewasa, arif , dan
berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia.
d. Budaya mengajar
guru kimia:
Guru yang sudah lama mengajar cenderung untuk tetap
mempertahankan cara mengajar yang telah dilakukan dan kurang mengikuti
perkembangan teknologi informasi (cenderung menggunakan metode ceramah).
Sedangkan guru saat ini lebih memilih metode mengajar dengan bantuan power
point sebagai alat bantu presentasi, namun tetap membutuhkanWalaupun sekarang
sudah dimudahkan dengan kecanggihan teknologi, guru tetap harus menggunakan
papan tulis untuk menerangkan hal hal yang sifatnya matematis. Ada juga tipikal
guru yang menekankan metode presentasi siswa.
e. Macam cara
mengajar guru kimia:
Metode adalah cara yang digunakan oleh
guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas sebagai upaya untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan, yang meliputi metode
seminar, metode kerja kelompok, metode kerja lapangan, metode sumbang saran, metode unit teaching, metode penemuan (discovery), metode eksperimen, metode sosiodrama dan bermain peran, metode kasus,
metode demonstrasi, metode
inquiry, metode microteaching, metode simulasi, metode problem solving, metode karya wisata, metode latihan /drill, metode dialog,
metode mengajar non directive,
metode yste jawab, metode katekesmus, metode prileksi, metode proyek, metode penyajian ystem regu (team
work), metode mengajar
berprogama, metode musyawarah, metode mind mapping, metode quantum, metode TGT (Teams Games Tournament), metode reciprocal learning, metode diskusi, metode
penugasan, metode ceramah, metode
praktek, metode koperatif (CL, Cooperative
Learning), metode berbasis
masalah (PBL, Problem Based Learning), dan metode problem
terbuka (OE, Open Ended).
f. Keterampilan yang harus dimiliki guru
kimia:
Keterampilan mengajar guru adalah seperangkat
kemampuan/kecakapan guru dalam melatih/membimbing aktivitas dan pengalaman
seseorang serta membantunya berkembang dan menyesuaikan diri kepada lingkungan.
Macam keterampilan: keterampilan bertanya, keterampilan memberikan penguatan,
keterampilan mengadakan variasi, keterampilan menjelaskan, keterampilan membuka
dan menutup pelajaran, keteampilan membimbing diskusi kelompok kecil,
keterampilan mengelola kelas, keterampilan mengajar kelompok kecil dan
perorangan.
3.2 Saran
Dari makalah diatas,
penulis memberikan saran yaitu sebaiknya untuk pemilihan guru diselenggarakan
penilaian mengenai kompetensi-kompetensi yang mereka miliki agar sesuai dengan
kualifikasi yang dibutuhkan.
0 Komentar untuk "Kompetensi Pedagogik"
Berkomentarlah dengan baik dan sopan, saya akan berusaha untuk menjawab setiap pertanyaan dan menanggapi setiap komentar yang anda berikan, :)
Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya :)