Menurut UU no 20. Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suadana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Untuk itu pendidikan sangat penting dan esensial bagi seseorang. Unsur-unsur esensial yang tercakup dalam pengertian pendidikan adalah:
1. Dalam pendidikan terkandung pembinaan (pembinaan kepribadian), pengembangan (pengembangan kemampuan), peningkatan (peningkatan pengetahuan), serta tujuan (arah peserta didik akan mengaktualisasikan dirinya secara optimal)
2. Dalam pendidikan, secara implisit terjalin hubungan antara dua pihak, yaitu pihak pendidik dan peserta didik. Kedua pihak ini saling mempengaruhi guna terlaksananya proses pendidikan yang tertuju pada tujuan-tujuan yang diinginkan
3. Pendidikan adalah proses sepanjang hayat dan upaya perwujudan pembentukan diri secara utuh dalam arti pengembangan segenap potensi
4. Aktivitas pendidikan dapat berlangsung dalam keluaga, sekolah, dan masyarakat.
Dari uraian tersebut dapat kita ketahui bahwa pendidikan bisa di dapat dimanapun. Namun pendidikan yang di dapat ditiap-tiap lingkungan berbeda-beda untuk itulah perlu bagi untuk menyeimbangkan pendidikan ditiap-tiap lingkungan. Sebagai contoh seorang anak akan mendapatkan pendidikan dasar secara optimal di lingkungan keluarga, selanjutnya akan mendapat pendidikan moral secara optimal di lingkungan keluarga dan masyarakat, sedangkan untuk menambah pengetahuan, intelegensi dan pendidikan lain secara menyeluruh, seorang anak butuh sekolah untuk mendapatkan pendidikan tersebut. Oleh karena itu pendidikan ditiap-tiap lingkungan menjadi esensial, namun yang akan dibahas disini fokus pada pendidikan di sekolah.
Pendidikan di Sekolah
Membahas masalah pendidikan di lingkungan sekolah, maka disini terdapat dua pihak yang akan berinteraksi secara langsung, yaitu pendidik (dalam hal ini guru) dan peserta didik (dalam hal ini siswa). Kedua pihak ini tidak akan dapat berinteraksi apabila salah satu diantara keduanya tidak terpenuhi, dan kedua pihak tidak akan berinteraksi secara sempurna apabila guru sebagai pendidik tidak mampu mengamalkan tugasnya sebagai pendidik.
Menurut UU no 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen menyebut guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, an pendidikan menengah.
Guru harus mengetahui permasalahan-permasalahan yang sedang dihadapi masyarakat sekitar sehingga apa yang diberikan dapat bermanfaat baik bagi diri siswa maupun bagi masyarakat. Guru juga harus mengerti dan memahami karakteristik siwa-siswanya sehingga dapat mengimplisitkan nilai-nilai dan moral kepada siswa-siswanya.
Guru, agar dapat melaksanakan tugas utamanya maka perlu untuk mempelajari dan menelaah lebih jauh tentang hakekat dan konsep dasar pendidikan dan tugasnya sebagai pendidik. Guru perlu mengenali lebih jauh tentang tugasnya dan bagaimana cara agar tugasnya dapat dilaksanakan dengan baik.
Untuk itulah perlu mempelajari mata Ilmu Pendidikan karena Ilmu Pendidikan memberikan sumbangan besar terhadap tugas guru sebagai pendidik. Pendidik butuh untuk dapat memahami lebih jauh bagaimana cara mengendalikan siswa, bagaimana cara menilai dan menanamkan moral pada siswa. Selain itu diharapkan dengan mempelajari Ilmu Pendidikan dapat menjadikan guru yang bermoral, religius, dan penuh kepedulian serta kesabaran.
0 Komentar untuk "SUMBANGAN MATA KULIAH ILMU PENDIDIKAN TERHADAP TUGAS GURU SEBAGAI PENDIDIK"
Berkomentarlah dengan baik dan sopan, saya akan berusaha untuk menjawab setiap pertanyaan dan menanggapi setiap komentar yang anda berikan, :)
Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya :)