Translate

MENENTUKAN MEDAN MAGNET BUMI MENGGUNAKAN ALAT MODEL J.J THOMSON APPARATUS (e/m)

 

 

I.                   TUJUAN

Tujuan percobaan ini adalah untuk menenetukan medan magnet bumi dengan menggunakan alat J.J Thomson di laboratorium MIPA UNY.

 

II.                DASAR TEORI

Perkembangan  ilmu pengetahuan  fisika terutama yang menyangkut fisika atom mengalami perkembangan  yang  sangat pesat setelah J.J. Thomson  (1856 - 1940) menemukan partikel  elementer yang dinamakan elektron. Penemuan  electron ini diawali  dengan penelitian  tentang sinar katoda oleh William Crookes (1892 - 1919)  yang memperoleh kesimpulan  bahwa: (l) sinar katoda merambat menurut garis lurus, (2) dapat memendarkan sulfida seng dan barium platinasianida,  (3)  terdiri atas partikel-partikel  bermuatan  negatif, (4) dapat menghasilkan panas, (5) mampu menghitamkan plat foto, (6) dibelokkan  oleh medan  listrik dan medan magnet  ke arah  tertentu, (7) dapat  menghasilkan sinar - X. Jika kedua medan listrik dan medan magnet bernilai nol, elektron akan mencapai posisi X dilayar dan menimbulkan fluoresensi. Energi kinetik yang dimiliki oleh elektron diperoleh dari energi potensial yang diberikan oleh pasangan anoda-katoda.

            Berdasarkan  sifat-sifat sinar katoda  di atas,  J.J. Thomson mengusulkan bahwa sinar katoda merupakan aliran  elektron-elektron  yang keluar dari katoda  menuju anoda dengan kecepatan tinggi. Selanjutnya,  Thomson berhasil merancang  dan melakukan  percobaan  untuk menentukan  perbandingan  antara muatan per satuan massa  (e/m) partikel bermuatan  negatif yang terdapat pada berkas sinar katoda. Kumparan Helmholtz digunakan untuk menghilangkan medan magnetik bumi dan untuk memberikan medan magnet yang konstan dalam ruang yang sempit dan terbatas.

Elektron yang dihasilkan oleh katoda akibat proses pemanasan dengan menggunakan filamen pemanas (proses  thermo elektron)  dipercepat menuju anoda oleh suatu beda potensial antara anoda dan katoda sebesar V. Jika kecepatan elektron pada saat lepas dari katoda karena proses pemanasan diabaikan, maka kelajuan elektron v pada saat melewati anoda dapat dihitung berdasarkan hukum  kekekalan energi sebagai  berikut:

     clip_image002

clip_image004atau

                                     

                                    ……………………………………………………………………(1)

 

dengan            e = muatan elektron

                        m = massa electron

Elektron yang bergerak dengan kecepatan v tegak lurus terhadap medan magnet homogen B, akan melakukan gerak melingkar dengan jari-jari R karena pengaruh gaya Lorentz   F = ev x B yang berfungsi  sebagai gaya sentripetal  sehingga berlaku  persamaan:

 

     clip_image006

atau

clip_image008
 


                                    ….…………………………………………………………………(2)

 

Berdasarkan  persamaan (l) dan (2), perbandingan muatan terhadap massa elektron dapat ditentukan  dengan persamaan  :

clip_image010
 


                                    ……………………………………………………………………(3)

 

Medan magnet yang tertulis pada persamaan (3) dihasilkan oleh kumparan Helmholtz yang  tersusun atas dua kumparan sejajar dan terletak dalam satu sumbu (coaxial) dengan  jari-jari R. Jika di dalam kumparan  Helmholtz  tersebut dialiri arus listrik I dengan arah yang sama, maka akan dihasilkan medan magnet  homogen yang sejajar dengan  sumbu kumparan  tersebut. Menurut hukum Biot-Savart besarnya  kuat medan magnet di antara dua kumparan tersebut adalah :

clip_image012
 


                                        ……………….………………………………………………..(4)

 

dengan            μo = permeabilitas ruang hampa

N = jumlah lilitan

 

Dengan mengambil  μo = 4π. l0-7 H/m, dan khusus untuk alat yang digunakan dalam eksperimen  ini mempunyai jumlah lilitan N = 130 lilitan serta R = 0,150 m, sehingga diperoleh  besarnya kuat medan magnet di antara dua kumparan tersebut adalah

 

clip_image014                                                              .…………………………………………………(5)

 

Selanjutnya, substitusikan  persamaan (5) ke dalam persamaan (3) maka diperoleh  :

clip_image016
 


                                                       ..……………………………………………………..(6)

 

dengan menggunakan persamaan (6) kita dapat menentukan besarnya harga perbandingan muatan (e) terhadap massa (m) elektron.

 

III.             ALAT DAN BAHAN

Alat dan Bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah sebagai berikut:

1.      Serangkaian perangkat Model J.J Thomson Apparatus               1 set

2.      Dua kumparan dengan jari-jari sama                                            2 buah

3.      Power supply dan perangkatnya                                                  1 buah

4.      Penyangga alat berupa papan bersekrup                              secukupnya

5.      Kompas                                                                                        1 buah

6.      Busur                                                                                            1 buah

7.      Tali / kawat                                                                                  20-30 cm

8.      Bandul                                                                                         1 buah

clip_image018

Gambar Rangkaian perangkat e/m: tabung katoda, kumparan helmholtz,

             dan Power supply

 

clip_image020    clip_image022

Gambar. Kompas                             Gambar. Busur dan Bandul

 

IV.             PROSEDUR PERCOBAAN

Adapun langkah-langkah percobaan yang dilakukan sebagai berikut:

A.    Percobaan Searah.

1.      Menyiapkan dan menyusun alat perangkat J.J Thomson seperti gambar:

2.      Mengatur posisi perangkat kumparan (helmholtz) dengan kompas agar sesuai dengan arah medan magnet bumi mengarah ke arah lintang utara.

3.      Menyiapkan papan penyangga dibawah alat yang telah disediakan agar tidak bergerak.

4.      Menggantungkan busur pada alat yang telah disiapkan seperti gambar:

5.      Menyiapkan papan mur dibawah perangkat alat helmholtz agar pada posisi ketika di miringkan kebawah akan seimbang.

6.      Setelah siap, menyalakan power supply yang tersambung  ke alat helmholtz, dengan mengatur kuat arus dan tegangan yang sesuai agar mendapat diameter yang diinginkan ketika mengukur serta mendapatkan gambaran yang helix dalam alat tersebut. (catatan: sebaiknya gunakan arus dan tegangan yang kecil terlebih dahulu, karena hasil eksperimen peneliti menunjukkan bahwa medan magnet akan lebih mudah dicari nilainya jika digunakan tegangan dan arus yang kecil)

7.      Putar sekup sedemikian rupa hingga mendapatkan bayangan dalam alat kumparan helmholtz tidak helix lagi. (catatan: yang dimaksud helix disini adalah ketika bayangan diperoleh tidak terdapat 2 garis bayangan lingkaran/ garis lingkarannya berubah menjadi 1 garis bayangan lingkaran).

8.      Mencatat sudut yang terbentuk pada busur yang telah digantungkan pada alat kumparan helmholtz, ketika terjadi bayangan garis lingkaran yang tidak helix lagi.

9.      Tepat pada saat helix tidak ada lagi, mencatat besar kuat arus dan tegangan yang terpampang pada power supply.

10.  Jika sudah selesai mencatat data yang diperoleh, mengembalikan posisi alat kumparan helmholtz seperti semula.

11.  Melakukan hal ini beberapa kali pada beberapa diameter yang berbeda dengan mengatur kuat arus atau tegangan yang ada power supply.

12.  Mencatat data yang diperoleh dengan diameter, kuat arus, dan tegangan yang berbeda.

B.     Percobaan Berlawanan Arah

1.      Menggunakan alat yang sama dengan catatan memutar arah kumparan helmholtz kearah yang berlawanan dari arah sebelumnya (lintang selatan).

2.      Mencatat data yang diperoleh setelah melakukan langkah percobaan yang sama pada percobaan searah.

0 Komentar untuk "MENENTUKAN MEDAN MAGNET BUMI MENGGUNAKAN ALAT MODEL J.J THOMSON APPARATUS (e/m)"

Berkomentarlah dengan baik dan sopan, saya akan berusaha untuk menjawab setiap pertanyaan dan menanggapi setiap komentar yang anda berikan, :)

Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya :)

Back To Top