Translate

Sebab-sebab kegagalan pembuatan yogurt dan cara mengatasinya

Masalah

Kemungkinan sebab

Cara mengatasi

 

A. Yogurt tidak jadi

 

Susu pecah atau menggumpal saat dimasak.

Susu dimasak terlalu lama atau api terlalu besar.

Susu dimasak dengan api kecil atau sedang. Diaduk secukupnya. Susu yang pecah tidak dapat digunakan lagi karena telah rusak.  Oleh sebab itu perlu diganti dengan susu yang baru.

 

Susu masam karena basi atau terkena larutan asam.

Diganti dengan susu yang baru. Jangan membiarkan susu segar terlalu lama. Pemasakan dan penyimpanan di lemari pendingin tak boleh lebih dari 2 hari.

 

Susu tetap encer meskipun sudah lama disimpan.

Lupa menambahkan bibit.

Membuat yogurt lagi

 

Bibit ditambahkan sebelum susu dimasak.

Bibit harus dimasukkan setelah susu dimasak.

 

Bibit ditambahkan saat susu masih terlalu panas sehingga bakteri dalam bibit mati.

Susu harus cukup hangat (40–44°C) sebelum memasukkan bibit. Untuk memastikan, digunakan termometer. Juga perlu dihindari memasukkan bibit yang baru diambil dari lemari pendingin. Bibit harus dikeluarkan dan dibiarkan dulu mencapai suhu ruangan.

 

Jumlah bibit terlalu banyak atau terlalu sedikit.

Memasukkan bibit dalam jumlah tepat yaitu 2–3% atau 3–4 sendok makan per liter susu.

 

Bibit sudah mati karena terlalu lama disimpan.

Diganti bibit dengan yang baru.

 

Susu mengandung pengawet atau sisa antibiotik dari peternakan, menyebabkan pertumbuhan bakteri yogurt terhambat.

Diganti dengan susu yang lain.

 

Bibit sudah tercemar atau rusak, atau berasal dari yogurt yang sudah dipasteurisasi (sehingga tidak mengandung bakteri yogurt hidup).

Diganti bibit dengan yang baru.

 

B. Yogurt terlalu lama jadi

 

Yogurt lama sekali jadi (lebih dari 8 jam).

Susu difermentasi di suhu yang terlalu panas atau terlalu dingin, sehingga pertumbuhan bakteri lambat.

Fermentasi susu di suhu yang tepat (antara 40–44°C). Perlu digunakan termos atau alat pembuat yogurt.

 

Bibit terlalu lemah karena sudah terlalu lama disimpan.

Diganti bibit dengan yang lebih baru. Membuat bibit baru setiap minggu untuk menjaga keaktifan bakteri.

 

Bibit terlalu lemah karena berasal dari yogurt yang dipasteurisasi. Akibatnya tidak terdapat cukup bakteri untuk mengubah susu menjadi yogurt.

Diganti bibit dengan yang lebih baru.

 

Jumlah bibit terlalu banyak atau terlalu sedikit.

Memasukkan bibit dalam jumlah tepat yaitu 2–3% atau 3–4 sendok makan per liter susu).

 

Susu terlalu kuat diaduk saat dicampur bibit, sehingga mengganggu keaktifan starter.

Susu diaduk secukupnya saja.

 

C. Yogurt jadi tetapi kurang enak rasanya

 

Yogurt terasa kasar di lidah, banyak mengandung butiran kecil.

Susu bubuk yang digunakan bukan susu instan dan belum larut benar.

Cara melarutkan susu bubuk adalah  menambahkan air hangat atau air panas ke dalam tumpukan susu sedikit demi sedikit. Dilakukan sambil terus mengaduk campuran hingga menjadi adonan. Barulah dituangkan air dalam jumlah yang lebih banyak. Agar lebih larut, campuran ini dimasak selama 15–20 menit.

 

 

Yogurt tidak enak, tidak seperti yogurt (rasanya aneh atau asing, baunya busuk/tengik).

Bibit tercemar mikroba lain.

Diganti bibit dengan yang baru.

 

Rasa yogurt hambar (kurang asam).

Suhu fermentasi agak terlalu tinggi (47–52°C), berakibat keseimbangan dan kelakuan L. bulgaricus dan S. thermophilus dalam yogurt terganggu. Produksi laktase dan asam laktat pun berkurang.

Suhu fermentasi diatur agar tetap berada di antara 40–44°C (atau dibaca petunjuk dari pembuat bibit yogurt). Disimpan lebih lama. Bila ingin yogurt lebih asam lagi, setelah fermentasi ditambahkan asam dari buah atau asam sitrat.

 

Rasa yogurt terlalu asam.

Fermentasi terlalu lama (lebih dari 1–2 hari), mengakibatkan produksi asam banyak.

Begitu yogurt jadi, segera dimasukkan ke dalam lemari pendingin untuk menghentikan produksi asam.

 

Suhu fermentasi terlalu rendah (di bawah 25°C), berakibat keseimbangan serta kelakuan L. bulgaricus dan S. thermophilus dalam yogurt terganggu.

Yogurt difermentasi pada suhu yang tepat (40–44°C, atau dibaca petunjuk dari pembuat bibit yogurt).

 

Ada bau hangus.

Susu terlalu lama dipanaskan sehingga menimbulkan bau hangus.

Susu dimasak secukupnya saja (10–20 menit, 80–90°C). Jika menggunakan susu bubuk, diaduk teratur selama dimasak untuk menjaga agar susu tidak gosong di dasar wadah.

 

D. Yogurt jadi tetapi memisah

 

Terbentuk air dadih di atas permukaan yogurt.

Yogurt difermentasi terlalu lama (lebih dari 12 jam).

Susu diamati setiap ½ atau 1 jam. Jika sudah jadi, segera dipindahkan ke wadah lain dan dimasukkan dalam lemari pendingin.

 

Wadah susu terguncang atau dipindahkan saat difermentasi.

Tempat menyimpan dipilih yang stabil dan bebas gangguan.

 

Yogurt terlalu encer sehingga akhirnya memisah.

Kekentalan susu perlu ditingkatkan atau ditambahkan sedikit zat penstabil.

3 Komentar untuk "Sebab-sebab kegagalan pembuatan yogurt dan cara mengatasinya"
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang. - Hapus

Bila yoghurt gagal masihkah bisa dikonsumsi?

Berkomentarlah dengan baik dan sopan, saya akan berusaha untuk menjawab setiap pertanyaan dan menanggapi setiap komentar yang anda berikan, :)

Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya :)

Back To Top