Translate

Restrukturisasi Materi Ajar Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)

Dalam KBK, materi ajar kimia mengalami restrukturisasi yang mendasar. Lingkup materi ajar diorgasasikan dalam 6 lingkup ajar, yaitu: 1) Melakukan kerja ilmiah, 2) Transpformasi, 3) Struktur dan sifat, 4) Dinamika, 5) Energitika, dan 6) Kimia terapan (Depdiknas, 2002). Keenam linkup materi ajar di atas merupakan pengklasifikasian isi materi keculai materi melakukan kerja ilmiah. Melakukan kerja ilmiah merupakan lingkup materi pembelajaran yang mencakup pembelajaran proses sains. Dalam kurikulum sebelumnya materi ini tidak dinyatakan sebagai salah satu lingkup materi secara eksplisit, namun pada kurikulum ini materi tersebut ditegaskan secara eksplisit sebagai salah satu materi pokok yang harus diajarkan.

Lima lingkup materi lainnya adalah materi pokok ilmu kimia yang ditata baru. Transformasi merupakan materi yang membahasan perhitungan kimia (stoikiometri) yang meliputi hukum-hukum dasar ilmu kimia, konsep mol, interkonversi mol – massa, mol – volume, dan mol – jumlah partikel, serta penerapan perhitungan kimia untuk menentukan komposisi zat, konsentrasi, rumus empiris dan rumus molekul. Di samping itu, materi transformasi diaplikasikan dalam berbagai materi lain yang menggunakan perhitungan, misalnya materi larutan, asam basa, dan reaksi redoks dan elektrokimia. Struktur dan sifat zat adalah lingkup materi yang membahas susunan materi dan sifat-sifatnya, baik secara makroskopis ataupun mikroskopis, mulai dari struktur zat berdasarkan wujudnya (padat, cair, dan gas) hingga struktur zat secara atomik atau molekuler. Dinamika adalah lingkup materi kimia yang membahas tentang perubahan materi, baik yang menyangkut perubahan fisika ataupun perubahan kimia. Perubahan-perubahan fisika meliputi perubahan wujud (padat, cair gas) dan perubahan fisik lainnya yang terjadi dalam campuran (larutan) karena kesesuaian sifat. Perubahan kimia meliputi semua perubahan zat yang disertai dengan perubahan struktur yang dikenal dengan reaksi kimia. Energitika merupakan lingkup materi yang membahas hubungan antara perubahan materi dengan perubahan energi yang menyertainya. Setiap perubahan materi, baik yang menyangkut perubahan fisika ataupun perubahan kimia, disertai dengan perubahan energi (kalor). Kimia terapan adalah lingkup materi yang membahas ilmu kimia dalam kehidupan sehari-hari. Materi ini merupakan materi yang strategis sebagai wahana untuk melihat hubungan antara ilmu kimia sebagai ilmu murni (pure science) atau ilmu dasar (basic science) dan ilmu kimia sebagai ilmu terapan (applaid science).

Keenam lingkup materi di atas sudah seharusnya menjadi materi-materi pokok yang menjadi materi ajar di sekolah. Oleh karena itu, materi ajar kimia di sekolah harus disusun kembali sesuai dengan lingkup materi pokok di atas. Pertanyaannya sekarang adalah “sudahkah oragnisasi materi ajar kimia di sekolah disusun bedasarkan lingkup materi di atas?” Berdasarkan isi proposal buram (draft) KBK materi kimia SMA/MA (Depdiknas, 2002), isi materi pelajaran kimia untuk tiap-tiap jenjang kelas dideskripsikan sebagai berikut.

Tabel 1:  Struktur Materi Kimia SMA/MA

Jenjang Kelas

Isi materi

Kelas I

·         Pengenalan kimia

·         Struktur atom, sistem periodik, dan ikatan kimia

·         Stoikiometri

·         Larutan Elektrolit dan non-elektrolit

·         Reaksi oksidasi reduksi

·         Hidrokarbon dan minyak bumi

·         Kimia lingkungan

Kelas II

·         Struktur atom, sistem periodik, dan ikatan kimia

·         Termokimia

·         Laju reaksi

·         Kesetimbangan kimia

·         Larutan asam basa

·         Stoikiometri larutan

·         Larutan penyangga

·         Hidrolisis garam

·         Kelarutan dan hasil kali kelarutan

Kelas III

·         Sifat koligatif larutan

·         Redoks dan elektrokimia

·         Senyawa karbon

·         Makromolekul

·         Kimia unsur

 

            Jika dilihat dari 6 lingkup materi kimia di atas, maka dapat dinyatakan bahwa struktur materi ajar yang dideskripsikan di atas belum menggambarkan pengorganisasian materi yang dikembangkan berdasarkan lingkup materi pokok. Salah satu contoh dapat dilihat pada materi kelas I dan kelas II yang sama-sama memprogramkan materi ajar “struktur atom, sistem periodik, dan ikatan kimia.” Oleh karean itu, diperlukan usaha untuk mengorganisasikan kembali materi kimia yang akan digunakan sebagai materi ajar.

KBK memberikan otonomi bagi sekolah atau daerah untuk mengembangkan dan melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kemampuan yang ada dengan tanpa meninggalkan kompetensi standar yang ditetapkan sebagai kendali mutu standar pendidikan nasional. Berdasarkan amanat tersebut, usaha pengorganisasian materi ajar dapat dilakukan secara lokal atau regional (di tingkat sekolah, kabupaten, atau propinsi).

Ada dua cara pandang (paradigma) yang dapat digunakan sebagai acuan dalam meretrukturisasi materi ajar kimia di sekolah, yaitu cara pembelajaran secara tuntas dan cara pembelajaran secara berkesinambungan. Jika menganut cara pembelajaran secara tuntas, materi-materi yang berada dalam satu lingkup materi pokok diajarkan sampai tuntas pada jenjang kelas tertentu. Dalam mengorganisasikan materi dengan cara ini, perlu didukung oleh analisis materi pelajaran yang komprehensif. Sebaliknya, jika menganut cara pembelajaran berkesinambungan, materi-materi yang ada dalam satu lingkup materi pokok dibagi-bagi dan diajarkan secara berkelanjutan. Dalam pengorganisasian materi ajar dengan cara ini, di samping dituntut analisis materi yang komprehensif juga diperlukan analisis pemilahan (bembagian) yang bermakna utuh.

Dengan memperhatikan karakteristik materi kimia, cara lain (cara ketiga) yang dapat dilakukan dalam mengorganisasi materi ajar adalah cara kombinasi. Artinya, materi-materi yang merupakan satu kesatuan diorganisasikan dan diajarkan secara tuntas, dan materi-materi yang menuntut prasyarat materi lain diorganisasikan dan diajarkan secara berkesinambungan.

Dengan beracuan pada lingkup materi pokok, salah satu susunan materi ajar yang diusulkan adalah sebagai berikut.

Tabel 2 :  Usulan Alternatif Struktur Materi SMA/MA

 

Jejang Kelas

 

Materi Pokok

 

Materi Ajar

Kelas I

1.      Melakukan Kerja ilmiah

2.      Struktur dan sifat

3.      Dinamika

4.      Transformasi

5.      Energitika Zat

6.      Kimia Terapan

·         Kerja ilmiah: melakukan pengamatan, merumuskan masalah, menyusun hipotesis, merancang percobaan, melakukan percobaan, menafsirkan data, dan melaporkan hasil percobaan

·         Struktur  dan sifat zat padat, cair, gas, Partikel materi: atom, molekul, ion

·         Dinamika perubahan wujud  dan struktur materi

·         Transformasi: hukum-hukum dasar ilmu kimia, konsep mol, dan perhitungan kimia

·         Energitika: reaksi kimia, jenis-jenis reaksi, ciri-ciri reaksi, dan aplikasi perhitungan kimia

·         Kimia terapan: sabun/diterjen, bahan aditif makanan, bahan makanan buatan.

Kelas II

1.      Melakukan Kerja ilmiah

2.      Struktur dan sifat

3.      Dinamika

4.      Transformasi

5.      Energitika Zat

6.      Kimia Terapan

·         Kerja ilmiah: melakukan pengamatan, merumuskan masalah, menyusun hipotesis, merancang percobaan, melakukan percobaan, menafsirkan data, dan melaporkan hasil percobaan

·         Struktur dan sifat: atom, molekul, dan ion, penggolongan unsur (sitem periodik), dan ikatan kimia.

·         Dinamika zat dalam larutan: asam basa, kelarutan, kesetimbangan.

·         Energitika: keterlibatan kalor dalam berbagai reaksi kimia

·         Kimia terapan: air sebagai pelarut universal, penyepuhan logam, pemurnian logam.

Kelas III

1.      Melakukan Kerja ilmiah

2.      uktur dan sifat

3.      Dinamika

4.      Transformasi

5.      Energitika Zat

6.      Kimia Terapan

·         Kerja ilmiah: melakukan pengamatan, merumuskan masalah, menyusun hipotesis, merancang percobaan, melakukan percobaan, menafsirkan data, dan melaporkan hasil percobaan

·         Dinamika zat dalam larutan: sifat koligatif larutan, reaksi reduksi-oksidasi dan elektrokima

·         Transformasi: perhitungan sifat koligatif dan perhitungan keterlibatan zat dalam redoks dan elektrokimia

·         Struktur dan sifat: sifat-sifat unsur senyawa karbon, dan makromolekul

·         Kimia terapan: kertas, rayon, plastik, minyak bumi, dan gizi makanan.

 

            Model pengorganisasian materi kimia seperti di atas dilakukan dengan mendudukkan 6 materi pokok ilmu kimia sebagai strands, yaitu cakupan materi utama yang mewadahi isi materi lainnya. Sebagai bandingan dari cara pengorganisasian tersebut dapat dilihat pada beberapa model struktur materi kurikulum dari beberapa negara maju sebagai berikut. Kurikulum sains negara bagian Victoria Australia dikembangkan berdasarkan 4 strands (materi pokok), yaitu natural and processed materials, the physical world, earth and beyond, dan life and living (Verma, 1995). Masing-masing strands terdiri atas substrands yang menajdi materi ajar ditiap-tiap jenjang (level) kelas. Adapun materi yang ada dalam masing-masing substreds adalah sebagai berikut.

Tabel 3 : Struktur Materi Sains Berdasrkan Curriculum Standard Frameworks (CSF)

Strands

Substrands

Natural and processed materials

·         Material:structure, properties, and uses

·         Rational and change

The physical world

·         Electricity and magnetism

·         Light and sound

Earth and beyond

·         Force and movement

·         The changing earth

·         Our place and space

Life and living

·         Living together

·         Structure and funtion

·         Biodiversity, change and continuity.

(Verma, 1995)

 

Perlu diketahui bahwa kurikulum ini menganut konsep pembelajaran sains secara terintegrasi. Di Amerika, dalam kurikulum sains yang diberi nama Performance-Based Curriculum for Science: From Knowing to Showing, dideskripsikan materi utama pelajaran sains (strands) yang terdiri atas life science, physical science, dan earth science (Burz dan Marshall, 1997). Masing-masing strend terdiri atas substrands sebagai berikut.


Tabel 4 : Struktur Materi Sains Berdasarkan Performan-Based Curriculum

Strands

Substrands

Life Science

·         Living thing

·         Ekosystems

Physical Science

·         Matter

·         Energy

Earth Science

·         Meteorology

·         Geology

·         Space science

(Burz dan Marshall, 1997)

Kurikulum tersebut adalah kurikulum yang dikembangkan bersadarkan kompetensi. Salah satu kompetensi untuk topik pelajaran How do we and other animals learn? adalah identify, predic, collect, analyze, write, dan explain. Kompetensi tersebut merupakan kompetensi dasar dari lingkup materi melakukan kerja ilmiah.

3 Komentar untuk "Restrukturisasi Materi Ajar Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)"

saya izin untuk referensi artikel ini.

Untuk restrukturisasi kurikulum pembelajaran yang hanya satu prodi saja, apakah mempengaruhi kurikulum yang dipakai untuk umum?

nikmatulkhoiri4@gmail.com

Berkomentarlah dengan baik dan sopan, saya akan berusaha untuk menjawab setiap pertanyaan dan menanggapi setiap komentar yang anda berikan, :)

Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya :)

Back To Top