Translate

Reaksi Reduksi dan Oksida Terhadap Aldehida dan Keton

Reduksi dengan hibrida logam

      Untuk mereduksi aldehida dan keton menjadi alcohol biasanya digunakan kompleks hibrida logam, dan yang paling sering digunakan adalah lithium aluminium hibrida (LiAlH4) dan natrium borohibrida (NaBH). Pereaksi-pereaksi ini bertindak sebagai sumber ion hibrida.

      Lithium aluminium hibrida mempunyai reaktivitas yang tinggi, agen pereduksi yang kuat, cepat dan efisien mereduksi gugus karbonil aldehida, keton, asam dan turunannya, dan sejumlah gugus fungsi tak jenuh polar yang lain. Pereaksi ini sangat sensitive terhadap kelembaban sehingga penanganannya harus dalam eter kering sebagaimana penanganan yang dilakukan pada pereaksi Grignard. Semua hydrogen dalam aluminium efektif untuk mereduksi.

clip_image002

 

 

 

  

clip_image004

 

 

Natrium borohibrida adalah agen pereduksi yang cukup lembut, digunakan dalam etanol atau etanol berair. Dibawah kondisi inio akan mereduksi aldehida dan keton dengan cepat, tetapi lembam (inert) terhadap gugus fungsi asam, ester, amida, nitril dan gugus nitro. Ester borat yang terbentuk sebagai spesies antara produk akan terhidrolisis bila dipanaskan bersama air, dan borohibrida yang lebih akan rusak didalam proses pemanasan. Semua hidrogen  pada boron efektif untuk mereduksi.

 

 

 

Reduksi dengan hidrogenasi katalitik

 

Hidrogenasi katalitik adalah metode yang paling banyak dilakukan untuk mereduksi aldehida dan keton menjadi alcohol. Reduksi ini dapat dijalankan dalam pelarut lembam atau dalam cairan murni, dan menggunakan katalis Ni, Pd atau Pt. Hidrogenasi gugus karbonil aldehida atau keton jauh lebih lambat daripada hidrogenasi ikatan rangkap karbon-karbon. Oleh karena itu biasanya tidak mungkin dapat mereduksi secara katalitik suatu gugus karbonil dalam adanya ikatan rangkap karbon-karbon tersebut.

 

clip_image006

 

 

 

 

 

 

 

 

Gugus karbonil suatu keton dapat direduksi menjadi gugus metilen dengan amalgam seng dan asam hidrolorida.

 clip_image008

 

Oksidasi aldehida dan keton

Aldehida adalah kelas senyawa organic yang paling mudah teroksidasi. Mereka dengan mudah teroksidasi menjadi asam karboksilat oleh berbagai agen pengoksidasi, bukan hanya oleh pereaksi-pereaksi permanganat dan dikromat tetapi juga oleh agen pengoksidasi yang relatif lemah seperti ion perak dan ion tembaga.

clip_image010

 

      Reaksi ini digunakan untuk membedakan antara aldehida dan keton, dan dikenal dengan uji Tollen. Keberadaan aldehida ditandai dengan terbentuknya lapisan perak pada wadah/tabung reaksi. Reaksi ini pula digunakan dalam proses penbuatan cermin, dan aldehida yang digunakan adalah formaldehida. (Pertimbangan ekonomis/murah).

      Uji laboratorium yang lain untuk aldehida adalah dengan menggunakan pereaksi Fehling dan pereaksi Benedict. Pereaksi Fehling terdiri dari kompleks Cu2+ dengan ion tartrat, sedangkan pereaksi Bendict terdiri dari kompleks Cu2+ dan ionnitrat. Keduanya dalam larutan basa.

clip_image012

 

      Reaksi dengan pereaksi Tollen atau Fehling mengubah ikatan C-H menjadi ikatan C-0. Karena keton tidak mempunyai hidrogen  yang menempel pada atom karbon karbonil maka keton tidak dapat dioksidasi dengan pereaksi-pereaksi ini.

Didalam suatu reaksi yang dikenal dengan oksidasi Baeyer-Villiger, keton dapat berubah menjadi ester oleh reaksi dengan peroksida. Peroksida yang umum digunakan adalah asam perbenzoat, asam m-kloroperbenzoat, asam perasetat, dan asam trifluoroperasetat.

 

clip_image016

 

Reaksi ini dikatalis dengan asam dan melibatkan suatu adisi perasaan kepada gugus karbonil.

 clip_image014

 

      Langkah penataan ulang terjadi secara simultan. Adapun urutan kemampuan gugus-gugus untuk berpindah adalah sebagai berikut:

            t-alkil > sek-alkil > fenil > n-alkil > metil

      Jadi untuk perubahan beberapa senyawa keton asimetris menjadi ester melalui reaksi Baeyer-Villager, oksigen akan menyisip pada posisi yang ditandai dengan anak panah seperti berikut:

 clip_image018

 

 

 

1 Komentar untuk "Reaksi Reduksi dan Oksida Terhadap Aldehida dan Keton"

Pada reduksi sering kali digunakan prediksi berupa tetrahydridoaluminate (III) juga dikenal sebagai lithium aluminium hidrida dan natrium tetrahidridoborat (III) natrium borohidrida, apa yang menjadi syarat sebagi pereduksi dalam reaksi reduksi ini. Dan mohon sertakan pereduksi lain selain kedua jenis peresukai yang sering kali di gunakan tersebut. Serta mengapa kedua bereaksi tersebut sering di gunakan pada rekasi ini. Terimakasih 🙏
Terimakasih juga atas materi yang telah di paparkan. 🙏
nadiyatohiri@gmail.com

Berkomentarlah dengan baik dan sopan, saya akan berusaha untuk menjawab setiap pertanyaan dan menanggapi setiap komentar yang anda berikan, :)

Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya :)

Back To Top