· Pada kondisi tekanan tetap panas yang diserap atau diterima sistem disebut dengan entalpi.
· Kita tak dapat mengukur entalpi secara langsung, tetapi yang diukur adalah perubahan entalpi (ΔH).
· Perubahan entalpi adalah banyaknya kalor yang dilepaskan atau yang diserap oleh sistem pada tekanan tetap.
ΔH=qp
· Untuk reaksi yang melibatkan larutan air, panas jenis larutan akan mendekati panas jenis air 4.18 J g-1 K-1)
· Panas yang terukur akan sama dengan panas yang diserap atau yang terlepas dari reaksi yang terjadi dalam kalorimeter.
· Besar kalor yang terukur pada kalorimeter dapat dihitung melalui persamaan : q = m c Dt atau q = C Dt dengan q = kalor(J) m = massa(g) c = kalor jenis(J g -1K-1 ) Dt = perubahan suhu (K) C = kapasitas kalor (J K-1) · Hal ini dapat dilakukan karena pada tekanan tetap q = DH
|
Contoh :
50 ml larutan NaOH 2M(0,1 mol) dimasukkan kedalam bejana plastik, ternyata termometer menunjukkan suhu 25°C, kemudian dimasukkan 50 ml larutan HCl 2M(0,1 mol), sambil dikocok termometer ternyata menunjukan suhu akhir 38,7°C. Jika massa jenis air = 1 gr/ml. Berapakah perubahan entalpi penetralannya ?
Jawab :
Perubahan suhu(Dt ) = t2 - t1 = 38,7°C - 25°C = 13,7°C
Massa jenis air = 1 gr/ml
V larutan = V lar. NaOH + V lar. HCl = 50 ml + 50 ml = 100ml
massa total (m) = 100 ml(1 gr/ml) = 100 gram
c = kalor jenis air = 4,2 J×gr-1°C-1
Q = m·c·Dt = 100 gram x 4,2 J×gr-1°C-1 x 13,7°C = 5754 joule = 5,754 kj
jumlah mol dalam reaksi ini adalah 0,1 mol, maka DHn untuk 1 mol:
· Reaksi kimia ketika terjadi dalam suatu wadah yang terbuka, pada umumnya akan mengalami pertambahan energi atau kehilangan energi dalam bentuk panas.
· Reaksi eksoterm adalah reaksi yang disertai dengan pelepasan energi/panas ke lingkungan. Contoh : Pada reaksi antara soda api (NaOH) dan asam lambung (HCl), kalau kita pegang wadah reaksinya akan terasa panas.
· Reaksi endoterm adalah reaksi yang disertai dengan penyerapan kalor/panas dari lingkungan. Contoh, pada reaksi antara Barium oksida dan Ammonium klorida kalau kita pegang wadah akan terasa dingin, karena adanya aliran kalor dari lingkungan ke sistem.
· Perubahan entalpi (DH), menunjukkan selisih antara entalpi sistem sebelum reaksi dan setelah reaksi berlangsung.
DH = Hakhir – Hawal
· Jika sistem memiliki entalpi yang lebih besar pada akhir reaksi, akan menyerap panas dari lingkungan, reaksinya merupakan reaksi endoterm, sehingga pada reaksi endoterm Hakhir > Hawal dan DH positif(DH = +)
· Jika sistem memiliki entalpi yang lebih rendah pada akhir reaksi, sehingga melepaskan panas ke lingkungan selama reaksi, maka pada reaksi eksoterm Hakhir>Hawal dan DH bernilai negatif (DH = -).
· Kita juga dapat menggambarkan DH untuk reaksi dengan membandingkan entalpi untuk hasil reaksi dan sebelum bereaksi:
DH = H(hasil reaksi) - H(pereaksi)
· Perubahan entalpi yang yang berhubungan dengan reaksi disebut entalpi reaksi (DH reaksi).
· Biasanya nilai DHreaksi, dituliskan pada reaksi yang sudah disetarakan seperti:
· Entalpi relatif zat hasil reaksi dan pereaksi dapat juga ditunjukan dalam diagram energi:
Contoh: | Berdasarkan diagram disamping, tentukan berapa panas yang dihasilkan jika kita mereaksikan 11,2 liter gas hidrogen pada keadaan STP Jawab : Pada diagram tampak, reaksi : pada keadaan STP 1 mol = 22,4 liter, maka : |
0 Komentar untuk "Perubahan Entalpi, Reaksi Eksoterm dan Endoterm"
Berkomentarlah dengan baik dan sopan, saya akan berusaha untuk menjawab setiap pertanyaan dan menanggapi setiap komentar yang anda berikan, :)
Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya :)