Salah satu aspek kehidupan di Indonesia yang sangat menarik untuk
di bahas adalah pendidikan. Pendidikan di Indonesia identik dengan sekolah.
Padahal belajar itu tidak harus di sekolah. Dimanapun kita berada kita dapat
belajar mengenai seseuatu hal yang menarik. Berbicara mengenai pendidikan tidak
terlepas dari guru dan metode
pembelajaran. Metode sendiri diartikan sebagai suatu cara yang harus di tempuh.
Jadi metode pembelajaran adalah cara yang digunakan oleh guru dalam
menyampaikan bahan pembelajaran untuk mencapai tujuan yang telah
dilakukan.Metoda pembelajaran inilah yang akan membuat suasana hidup disebuah
kelas.Selain itu metoda pembelajaaran ini juga mempengaruhi minat siswa dalam
mempelajari ilmu pengetahuan.
Dilihat dari tingkatan minat belajar siswa SMA, sepertinya minat
belajar siswa kian hari kian menurun.Penurunan minat belajar ini tidak hanya
untuk pelajaran kimia saja melainkan semua mata pelajaran yang diberikan di
bangku sekolah tingkat SMA dan sederajatnya. Penurunan minat belajar ini
tentunya disebabkan oleh beberapa faktor yang mempengaruhi. Diantaranya adalah
faktor teknologi, tidak dapat dipungkiri bahwa di jaman modern ini teknologi
memegang peranan yang sangat penting di semua aspek kehidupan. Tak terkecuali
aspek pendidikan.
Dalam dunia pendidikan teknologi dapat dikatakan sebagai bumerang
bagi para pelaku dunia pendidikan terutama peserta didik karena teknologi dapat
bersifat menguntungkan dan disisi lain dapat memberikan dampak yang negatif
atau merugikan. Dampak positifnya yaitu teknologi dapat dijadikan sebagai media
pembelajaran yang sangatlah efektif, efisien, dan inovatif. Dengan begitu
proses pembelajaran dapat berlangsung dengan sangat baik. Selain itu dengan
adanya teknologi internet para peserta didik dapat mengakses dengan cepat semua
materi dan bahan pembelajaran. Namun bila kelebihan dari internet ini tidak
dimanfaatkan secara baik dan maksimal maka hasilnya dapat sangat merugikan.
Contohnya yaitu dapat menyebabkan penurunan minat belajar. Kebanyakan para
siswa atau peserta didik lebih sering mengakses internet untuk mencari sesuatu
yang tidak berhubungan dengan pembelajaran bahkan mereka sering menggunakan
internet hanya untuk meramaikan media sosial seperti facebook,tweeter dan lain
sebagainya. Sehingga mereka lebih tertarik untuk menggunakan media sosial saja
tanpa mencari sumber belajar di internet. Selain internet teknologi lain juga
dapat menurunkan minat belajar siswa. Maka dari itu kita sebagai insan
pendidikan yang baik alangkah baiknya jika kita dapat memanfaatkan dan
memperlakukan teknologi semaksimal dan seefektif mungkin sesuai dengan
fungsinya sehingga menguntungkan bagi kita.
Penurunan minat belajar ini
juga terlihat pada mata pelajaran kimia. Hal ini tidak hanya terjadi pada
seorang siswa di suatu sekolah saja tetapi juga terjadi pada kebanyakan siswa
di berbagai Sekolah Menengah Atas. Kebanyakan dari mereka berfikir bahwa Kimia
itu merupakan suatu hal yang abstrak tidak dapat dipelajari secara visual,sulit
diterima oleh nalar,sulit dipahami,dan banyak dari mereka juga menganggap bahwa
ilmu kimia itu merupakan ilmu yang berbahaya. Mereka beranggapan bahwa ilmu kimia itu dapat
melahirkan seorang terorisme karena notabene kimia inilah yang menjadi ilmu
dasar dalam terorisme. Selain alasan tersebut, masyarakat juga menganggap bahwa
kimia merupakan ilmu yang berbahaya kerena kimia itu identik dengan bahan-bahan
kimia yang sang sangat berbahaya dan dan bahkan dapat menyebabkan efek jangka
panjang yang sangat berbahaya bagi kelangsungan hidup disekitarnya. Misalnya
efek jangka panjang dari penggunaan bahar bakar yang tidak bersifat organik
sehingga menyebabkan polusi udara yang sampai saat ini belum bisa teratasi,
efek jangka panjang dari penggunaan bahan bakar ini adalah terjadinya global
worming atau pemanasan global yang tentunya sangat membahayakan kehidupan
setiap makhluk hidup.Karena anggapan,alasan dan pola pikir yang seperti itulah
yang menurunkan minat belajar kimia di SMA. Padahal ilmu kimia itu sangat erat
sekali dengan kehidupan sehari-hari kita. Dan tentunya kimia itu sangat
bermanfaat bagi kehidupan dunia. Tanpa ilmu kimia berbagai macam kegiatan dalam
kehidupan sehari-hari ini tentunya akan sangat kacau. Karena kebanyakan
masyarakat kita telah sangat tergantung dengan bahan-bahan atau apapun yang
berhubungan dengan kimia.
Untuk itu agar minat belajar kimia siswa SMA meningkat maka peran
guru dan lingkungan sekitar sangat mempengaruhi. Peran guru disini sangat
penting karena guru disini berperan sebagai pembimbing,pendamping,sumber ilmu
dan tentunya sebagai motivator bagi siswa. Untuk meningkatkan minat dan
motivasi belajar Kimia di SMA ini dapat dilakukan dengan berbagai cara.
Diantaranya adalah para pengajar harus merubah mindset atau pola pikir peserta
didik yang menganggap kimia itu adalah ilmu yang sulit dan berbahaya. Para
pengajar harus menanamkan pemikiran kepada peserta didik bahwa kimia itu
merupakan ilmu pengetahuan yang sangat berguna bagi kehidupan dan tentunya ilmu
kimia itu sangat menyenangkan untuk dipelajari dan dipahami. Memang jika hanya
dilihat sekilas tanpa dipahami kimia itu terkesan sangat rumit dan sulit dipelajari.
Namun ketika kita sudah mengenal dan memahami kimia secara mendalam ilmu kimia
itu merupakan ilmu yang sangat menarik dan menyenangkan untuk dipelajari. Selain
itu peran orang tua dan lingkunagn sekitarnya juga sangat penting. Orang tua
juga harus memberikan motivasi dan menanamkan pola pikir tentang kimia. Jangan
menanamkan pemikiran yang buruk dan negatif tentang ilmu kimia yang dapat
menyebabkan peserta didik malas dan tidak suka menyelami ilmu kimia. Sehingga peserta
didik tidak minat dan menaruh rasa ingin tahu mengenai ilmu kimia. Motivasi
yang dibutuhkan tidak hanya dari guru,orang tua, dan lingkungan sekitar saja
melainkan juga motivasi dari diri sendiri. Cara-cara atau metode-metode lain
yang dapat meningkatkan minat belajar siswa Sekolah Menengah Atas dan
menciptakan proses belajar yang efektif dan efisien yaitu dengan memperbaiki
segala sesuatu yang berhubungan dengan proses pembelajaran diantaranya
pendekatan pembelajaran, strategi
pembelajaran,metode pembelajaran,teknik pembelajaran,taktik pembelajaran,dan
model pembelajaran. Dalam bab berikutnya penulis hanya akan membahas mengenai
pendekatan pembelajaran, strategi pmbelajaran, metode pembelajaran dan
cara-cara untuk meningkatkan minat belajar Kimia dan untuk menciptakan proses
pembelajaran yang efektif.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan
untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan
nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Belajar atau pembelajaran adalah merupakan sebuah kegiatan yang
wajib kita lakukan dan kita berikan kepada anak-anak kita. Karena ia merupakan
kunci sukses unutk menggapai masa depan yang cerah, mempersiapkan generasi
bangsa dengan wawasan ilmu pengetahuan yang tinggi. Yang pada akhirnya akan
berguna bagi bangsa, negara, dan agama. Melihat peran yang begitu vital, maka
menerapkan metode yang efektif dan efisien adalah sebuah keharusan. Dengan
harapan proses belajar mengajar akan berjalan menyenakngkan dan tidak
membosankan. Di bawah ini adalah beberapa metode pembelajaran efektif, yang
mungkin bisa kita persiapkan :
1.
Metode
Ceramah
Metode pembelajaran ceramah adalah penerangan secara lisan atas
bahan pembelajaran kepada sekelompok pendengar untuk mencapai tujuan
pembelajaran tertentu dalam jumlah yang relatif besar. Seperti ditunjukkan oleh
Mc Leish (1976), melalui ceramah, dapat dicapai beberapa tujuan. Dengan metode
ceramah, guru dapat mendorong timbulnya inspirasi bagi pendengarnya. Gage dan Berliner
(1981:457), menyatakan metode ceramah cocok untuk digunakan dalam pembelajaran
dengan ciri-ciri tertentu. Ceramah cocok untuk penyampaian bahan belajar yang
berupa informasi dan jika bahan belajar tersebut sukar didapatkan.
2.
Metode
Diskusi
Metode pembelajaran diskusi adalah proses pelibatan dua orang
peserta atau lebih untuk berinteraksi saling bertukar pendapat, dan atau saling
mempertahankan pendapat dalam pemecahan masalah sehingga didapatkan kesepakatan
diantara mereka. Pembelajaran yang menggunakan metode diskusi merupakan
pembelajaran yang bersifat interaktif (Gagne & Briggs. 1979: 251). Menurut
Mc. Keachie-Kulik dari hasil penelitiannya, dibanding metode ceramah, metode
diskusi dapat meningkatkan anak dalam pemahaman konsep dan keterampilan memecahkan
masalah. Tetapi dalam transformasi pengetahuan, penggunaan metode diskusi
hasilnya lambat dibanding penggunaan ceramah. Sehingga metode ceramah lebih
efektif untuk meningkatkan kuantitas pengetahuan anak dari pada metode diskusi.
3.
Metode
Demonstrasi
Metode pembelajaran demontrasi merupakan metode pembelajaran yang
sangat efektif untuk menolong siswa mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan
seperti: Bagaimana cara mengaturnya? Bagaimana proses bekerjanya? Bagaimana
proses mengerjakannya. Demonstrasi sebagai metode pembelajaran adalah bilamana
seorang guru atau seorang demonstrator (orang luar yang sengaja diminta) atau
seorang siswa memperlihatkan kepada seluruh kelas sesuatau proses. Misalnya
bekerjanya suatu alat pencuci otomatis, cara membuat kue, dan sebagainya.
v Kelebihan Metode Demonstrasi :
a. Perhatian siswa dapat lebih dipusatkan.
b. Proses belajar siswa lebih terarah pada materi yang sedang
dipelajari.
c. Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat
dalam diri siswa.
v Kelemahan metode Demonstrasi :
a. Siswa kadang kala sukar melihat dengan jelas benda yang
diperagakan.
b. Tidak semua benda dapat didemonstrasikan.
c. Sukar dimengerti jika didemonstrasikan oleh pengajar yang kurang
menguasai apa yang didemonstrasikan.
4. Metode Ceramah Plus
Metode
Pembelajaran Ceramah Plus adalah metode pengajaran yang menggunakan lebih dari
satu metode, yakni metode ceramah yang dikombinasikan dengan metode lainnya.
Ada tiga macam metode ceramah plus, diantaranya yaitu:
a. Metode ceramah plus tanya jawab dan tugas
b. Metode ceramah plus diskusi dan tugas
c. Metode ceramah plus demonstrasi dan latihan (CPDL)
5. Metode Resitasi
Metode
Pembelajaran Resitasi adalah suatu metode pengajaran dengan mengharuskan siswa
membuat resume dengan kalimat sendiri.
v Kelebihan Metode Resitasi adalah :
a. Pengetahuan
yang diperoleh peserta didik dari hasil belajar sendiri akan dapat diingat
lebih lama.
b. Peserta
didik memiliki peluang untuk meningkatkan keberanian, inisiatif, bertanggung
jawab dan mandiri.
v Kelemahan Metode Resitasi adalah :
a. Kadang kala
peserta didik melakukan penipuan yakni peserta didik hanya meniru hasil
pekerjaan orang lain tanpa mau bersusah payah mengerjakan sendiri.
b. Kadang kala tugas dikerjakan oleh orang lain tanpa pengawasan.
c. Sukar memberikan tugas yang memenuhi perbedaan individual.
6. Metode Eksperimental
Metode
pembelajaran eksperimental adalah suatu cara pengelolaan pembelajaran di mana
siswa melakukan aktivitas percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri
suatu yang dipelajarinya. Dalam metode ini siswa diberi kesempatan untuk
mengalami sendiri atau melakukan sendiri dengan mengikuti suatu proses,
mengamati suatu obyek, menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri
tentang obyek yang dipelajarinya.
7. Metode Study Tour (Karya wisata)
Metode study
tour Study tour (karya wisata) adalah metode mengajar dengan mengajak peserta
didik mengunjungi suatu objek guna memperluas pengetahuan dan selanjutnya
peserta didik membuat laporan dan mendiskusikan serta membukukan hasil
kunjungan tersebut dengan didampingi oleh pendidik.
8. Metode Latihan Keterampilan
Metode latihan
keterampilan (drill method) adalah suatu metode mengajar dengan memberikan
pelatihan keterampilan secara berulang kepada peserta didik, dan mengajaknya
langsung ketempat latihan keterampilan untuk melihat proses tujuan, fungsi,
kegunaan dan manfaat sesuatu (misal: membuat tas dari mute). Metode latihan
keterampilan ini bertujuan membentuk kebiasaan atau pola yang otomatis pada
peserta didik.
9. Metode
Pengajaran Beregu
Metode
pembelajaran beregu adalah suatu metode mengajar dimana pendidiknya lebih dari
satu orang yang masing-masing mempunyai tugas.Biasanya salah seorang pendidik
ditunjuk sebagai kordinator. Cara pengujiannya,setiap pendidik membuat soal,
kemudian digabung. Jika ujian lisan maka setiapsiswa yang diuji harus langsung
berhadapan dengan team pendidik tersebut
10. Peer
Theaching Method
Metode Peer
Theaching sama juga dengan mengajar sesama teman, yaitu suatu metode mengajar
yang dibantu oleh temannya sendiri.
11. Metode
Pemecahan Masalah (problem solving method)
Metode
pemecahan masalah (problem solving) adalah penggunaan metode dalam kegiatan
pembelajaran dengan jalan melatih siswa menghadapi berbagai masalah baik itu
masalah pribadi atau perorangan maupun masalah kelompok untuk dipecahkan
sendiri atau secara bersama-sama.Orientasi pembelajarannya adalah investigasi
dan penemuan yang pada dasarnya adalah pemecahan masalah.
v Adapun keunggulan metode problem solving sebagai berikut:
1. Melatih
siswa untuk mendesain suatu penemuan.
2. Berpikir dan
bertindak kreatif.
3. Memecahkan
masalah yang dihadapi secara realistis
4.
Mengidentifikasi dan melakukan penyelidikan.
5. Menafsirkan
dan mengevaluasi hasil pengamatan.
6. Merangsang
perkembangan kemajuan berfikir siswa untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi
dengan tepat.
7. Dapat
membuat pendidikan sekolah lebih relevan dengan kehidupan, khususnya dunia
kerja.
v Kelemahan metode problem solving sebagai berikut:
1. Beberapa
pokok bahasan sangat sulit untuk menerapkan metode ini. Misal terbatasnya
alat-alat laboratorium menyulitkan siswa untuk melihat dan mengamati serta
akhirnya dapat menyimpulkan kejadian atau konsep tersebut.
2. Memerlukan
alokasi waktu yang lebih panjang dibandingkan dengan metode pembelajaran yang
lain.
12. Project Method
Project Method
adalah metode perancangan adalah suatu metode mengajar dengan meminta peserta
didik merancang suatu proyek yang akan diteliti sebagai obyek kajian.
13. Taileren
Method
Teileren Method
yaitu suatu metode mengajar dengan menggunakan sebagian-sebagian,misalnya ayat
per ayat kemudian disambung lagi dengan ayat lainnya yang tentusaja berkaitan
dengan masalahnya
14. Metode
Global (ganze method)
Metode Global
yaitu suatu metode mengajar dimana siswa disuruh membaca keseluruhan materi,
kemudian siswa meresume apa yang dapat mereka serap atau ambil intisaridari
materi tersebut.
Metode pembelajaran inilah yang nantinya akan dipilih dan digunakan
oleh pengajar untuk melakukan kegiatan belajar mengajar. Pemilihan metode ini
sangatlah penting, harus disesuaikan dengan materi atau kompetensi dasar dan
tujuan yang akan dicapai. Ketepatan penggunaan metode sangat mempengaruhi
tingkat ketercapaian kompetensi dasar. Maka untuk menciptakan proses
pembelajaran yang efektif seorang pengajar harus menggunakan metode
pembelajaran yang tepat dan tentunya tidak mungkin hanya menggunakan satu
metode sajakah. Proses pembelajaran akan berjalan dengan efektif dan efisien
bila pengajar menggunakan kombinasi dari berbagai metode pembelajaran.
B. Cara Menciptakan Proses Pembelajaran yang Efektif, Efisien dan
Menyenangkan
Pelajaran kimia dianggap sebagian besar siswa menjadi pelajaran
yang sulit dipahami dan dimengerti.Permasalahan pembelajaran kimia yang sampai
saat ini belum mendapat pemecahan secara tuntas adalah adanya anggapan pada
diri siswa bahwa pelajaran ini sulit dipahami dan dimengerti. Selain itu pola
pikir pesera didik yang menganggap bahwa kimia itu merupakan ilmu yang
berbahaya bagi kehidupan. Ini menyebabkan pelajaran kimia tidak disukai, bahkan
sebagian siswa bersikap antipati dan menganggapnya sebagai momok. Sehingga
minat belajar kimia para peserta didik menjadi menurun. “Mengapa hal ini dapat
terjadi?” tentunya pertanyaan ini yang muncul di benak semua orang.
Hal ini dapat terjadi karena beberapa kemungkinan diantaranya
adalah masalah metode pembelajaran yang digunakan. Metode pembelajaran kimia
yang diterapkan oleh kebanyakan guru di berbagai sekolah di Indonesia masih
terbilang monoton dan kurang bervariasi. Kebanyakan para pengajar menggunakan
metode ceramah konvensional. Memang metode ceramah sangatlah identik dengan
proses pembelajaran karena kebanyakan para pengajar menggunakan metode ini di
setiap pertemuan. Tidak dapat dipungkiri bahwa metode ini memiliki beberapa
kelebihan. Diantaranya adalah materi daalam jumlah yang sangat banyak dapat
diselesaikan hanya dengan beberapa pertemuan saja sehingga dapat mengefisienkan
waktu yang ada, kemudian metode ceramah ini dapat digunakan untuk mengajar
beberapa peserta didik sekaligus. Namun penggunaan metode dirasa kurang efektif
dan efisien karena setiap peserta didik memiliki daya tangkap yang berbeda-beda
dan tentunya mereka juga memiki karakteristik yang berbeda pula selain itu
metode ceramah juga kurang menjangkau semua peserta didik. Dengan menggunakan
metode ceramah ini siswa berati kurang diajak aktif dalam proses pembelajaran.
Sehingga terkesan pasif dan pembelajaran hanya berpusat pada guru saja. Padahal
seharusnya siswa harus ikut aktif dan mencari sumber belajarnya sendiri selain
guru,dengan begitu proses pembelajaran akan berjalan dengan efektif dan tujuan
pembelajaran pun akan tercapai dengan maksimal. Misalnya kompetensi dasar yang akan dicapai pada pertemuan tersebut
adalah mendeskripsikan tata nama senyawa anorganik
dan organic sederhana serta persamaan reaksinya. Dan
indikator yang akan dicapai adalah menuliskan nama senyawa biner,menuliskan nama senyawa
poliatomik,menuliskan dan menyetarakan reaksi sederhana. Maka metode yang tepat
digunakan adalah metode ceramah yang digabungkan dengan diskusi,pemberian tugas
atau siswa diberikan suatu masalah (latihan) yang kemudian harus diselesaikan. Maka dari itu penggunaan metode ceramah ini kurang sesuai apabila
tidak dikolaborasikan atau digabungkan dengan metode-metode lain. Untuk
menciptakan proses pembelajaran kimia yang efektif,efisien dan menyenangkan
Selain alasan metode pembelajaran yang monoton, alasan lainnya
adalah kebanyakan peserta didik terbawa opini yang terbentuk di tengah-tengah
masyarakat bahwa pelajaran Kimia itu sulit,rumit,berbahaya. Hal itu emakin
memperkuat anggapan siswa terhadap pelajaran kimia sebagai cabang ilmu
pengetahuan yang sulit dipelajari dan dipahami. Dengan berbagai faktor-faktor
tersebut,maka minat belajar kimia semakin menurun. Uapaya-upaya yang dapat
dilakukan untuk meningkatkan minat belajar siswa adalah dengan memodifikasi
metode pembelajaran yang digunakan. Sepoerti dengan menciptakan suasana belajar
yang bernuansa gembira yang dapat membuat siswa merasa asyik, dilakukan di luar
maupun di dalam kelas. Misalnya dengan menggunakan cara-cara berikut ini:
a)
belajar
kimia sambil bernyanyi
b)
puitisisasi
kimia
c)
kuis
kimia
d)
karyawisata
atau berkunjung ke objek wisata
e)
Menghapal
delapan golongan unsur dengan kalimat jenaka (jembatan keledai).
Bernyanyi sambil belajar kimia, contohnya. Metode ini menggunakan
pendekatan lagu atau nyanyian. Konsep dan sub konsep yang ada pada suatu pokok
bahasan dirumuskan dalam bentuk bait lagu yang iramanya diambil dari lagu-lagu
yang sudah dikenal siswa.
Demikian pula dengan puitisasi kimia. Ini menggunakan pendekatan
keindahan puisi. Siswa diberi tugas membaca pokok bahasan yang sedang
dipelajari kemudian guru merumuskan konsep yang akan ditanamkan dalam bentuk
puisi. Pada saat pembelajaran, siswa diminta membaca puisi di depan kelas.
Setelah itu, guru menjelaskan makna puisi. Dengan begitu materi –materi kimia
yang tadinya sulit untuk di pahami dan dicerna menjadi lebih mudah dicerna dan
dimengerti serta dihafal. Dan tentunya semua materi-materi kimia menjadi lebih
membekas dalam memori para peserta didik.Berdasarkan pengalaman penerapan model
pembelajaran ini, antusias siswa meningkat, di samping dapat menggali dan
menyalurkan bakat siswa di bidang seni sastra.
Peningkatan antusias siswa ini tidak terlepas dari motivasi diri
sendiri,guru dan lingkunagn sekitar. Untuk meningkatkan motivasi diri sendiri
dalam belajar dapat dilakukan dengan cara :
1. Mencari Sisi Menarik dari
Kimia
Setiap pelajaran pasti memiliki sisi menariknya bagi anda. Entah
dimana, letaknya bagi setiap orang pasti berbeda-beda. Mulailah belajar dari
bagian yang anda anggap menarik. Karena langkah awal sangatlah menentukan.
2. Menghubungkannya dengan Hobi
3. Jadikan
Sebagai Syarat Menggapai Cita-Cita
4. Mencari Sumber Lain
5. Mencari Tempat Lain yang sesuai untuk belajar (suasana belajar
yang baru)
Selain motivasi yang tibul dari diri sendiri, tentunya motivasi
dari guru juga sangat berpengaruh dalam penciptaan proses pembelajaran yang
efektif dan menyenangkan. Untuk itu guru sebagai pengajar harus memahami
prinsip-prinsip umum dan prinsip-prinsip khusus dalam penggunaan strategi
pembelajaran yaitu sebagai berikut:
PRINSIP
UMUM
|
PRINSIP
KHUSUS
|
a)
Berorientasi
pada Tujuan.
Segala aktivitas guru dan peserta
didik, mestinya diupayakan untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan.Keberhasilan suatu strategi pembelajaran dapat ditentukan dari
keberhasilan peserta didik mencapai tujuan pembelajaran.
|
a)
Interaktif.
Prinsip interaktif mengandung makna bahwa mengajar bukan hanya
sekadar menyampaikan pengetahuan dari guru ke peserta didik; tetapi mengajar
dianggap sebagai proses mengatur lingkungan yang dapat merangsang peserta
didik untuk belajar. Melalui proses interaksi, memungkinkan kemampuan peserta
didik akan berkembang, baik mental maupun intelektualnya.
|
b)
Aktivitas.
Belajar bukanlah menghafal
sejumlah fakta atau informasi. Belajar adalah berbuat, memperoleh pengalaman
tertentu sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
|
b)
Inspiratif.
Proses pembelajaran adalah proses yang inspiratif, yang
memungkinkan peserta didik untuk mencoba dan melakukan sesuatu. Oleh karena
itu, guru mesti membuka berbagai kemungkinan yang dapat dikerjakan peserta
didik. Biarkan peserta didik berbuat dan berpikir sesuai dengan inspirasinya
sendiri, sebab pengetahuan pada dasarnya bersifat subjektif yang bisa
dimaknai oleh setiap peserta didik.
|
c)
Individualitas.
Mengajar adalah usaha mengembangkan setiap individu peserta
didik.Walaupun kita mengajar pada sekelompok peserta didik, namun pada
hakikatnya yang ingin kita capai adalah perubahan perilaku setiap peserta
didik
|
c)
Menyenangkan.
Proses pembelajaran adalah proses yang dapat mengembangkan
seluruh potensi peserta didik. Seluruh potensi itu hanya mungkin dapat
berkembang manakala mereka terbebas dari rasa takut dan menegangkan. Oleh
karena itu, perlu diupayakan agar proses pembelajaran merupakan proses yang
menyenangkan (joyfull learning
|
d)
Integritas.
Mengajar harus dipandang sebagai usaha
mengembangkan seluruh pribadi peserta didik. Mengajar bukan hanya
mengembangkan kemampuan kognitif saja, tetapi juga meliputi aspek afektif,
dan psikomotorik secara terintegrasi.
|
d)
Menantang.
Proses pembelajaran adalah proses yang menantang peserta didik
untuk mengembangkan kemampuan berpikir, yakni merangsang kerja otak secara
maksimal. Kemampuan tersebut dapat ditumbuhkan dengan cara mengembangkan rasa
ingin tahu peserta didik melalui kegiatan mencoba-coba, berpikir secara
intuitif atau bereksplorasi. Apa pun yang diberikan dan dilakukan guru harus
dapat merangsang peserta didik untuk berpikir (learning how to learn) dan
melakukan (learning how to do).
|
e)
Motivasi
(memberikan motivasi)
Motivasi adalah aspek yang sangat penting untuk membelajarkan
peserta didik. Tanpa adanya motivasi, tidak mungkin mereka memiliki kemauan
untuk belajar. Oleh karena itu, membangkitkan motivasi merupakan salah satu
peran dan tugas guru dalam setiap proses pembelajaran. Motivasi dapat
diartikan sebagai dorongan yang memungkinkan peserta didik untuk bertindak
atau melakukan sesuatu. Dorongan itu hanya mungkin muncul dalam diri peserta
didik manakala mereka merasa membutuhkan (need).
|
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
1.
Untuk
menciptakan proses pembelajaran yang efektif,efisien dan menyenangkan dapat
dilakukan dengan cara memodifikasi atau menggabungkan metode-metode
pembelajaran yang sudah ada sehingga proses pembelajaran akan berlangsung lebih
menarik dan minat belajar peserta didik terhadap kimia meningkat. Dan metode
yang digunakan tentunya sesuai dengan tujuan dan indikator yang akan dicapai
dalam pembelajaran tersebut.
2.
Dalam
upanya peningkatan proses pembelajaran
yang efektif,efisien dan menyenangkan sangat tergantung dari peran peserta
didik itu sendiri dan guru sebagai pendamping dan sumber belajar.
3.
Untuk
menciptakan proses pembelajaran yang efektif,efisien dan menyenangkan seotang
guru harus memahami prinsip-prinsip umum dan prinsip-prinsip khusus dalam
penggunaan strategi pembelajaran. Prinsip-prinsip umum tersebut adalah
berorientasi pada tujuan,aktivitas,individualis,dan integritas sedangkan
prinsip-prinsip khususnya adalah interaktif,inspiratif,menyenangkan,menantang
dan dapat memberi motivasi kepada siswa.
0 Komentar untuk "METODE PEMBELAJARAN KIMIA UNTUK MENCIPTAKAN PROSES PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF EFISIEN DAN MENYENANGKAN"
Berkomentarlah dengan baik dan sopan, saya akan berusaha untuk menjawab setiap pertanyaan dan menanggapi setiap komentar yang anda berikan, :)
Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya :)