Translate

METODE DAN MODEL PEMBELAJARAN UNTUK KIMIA SMA



Belajar merupakan kewajiban setiap pelajar. Setiap hari seorang siswa diwajibkan untuk belajar di sekolah maupun di rumah. Dalam memahami suatu materi atau persoalan siswa satu dengan siswa lainnya memiliki perbedaan dan ciri khas masing-masing. Mereka memiliki tingkat kecerdasan yang berbeda-beda. Hal ini merupakan tantangan yang harus diselesaikan oleh seorang guru karena pada dasarnya guru adalah seorang pendidik. Pendidik adalah orang dewasa dengan segala kemampuan yang dimilikinya untuk dapat mengubah psikis dan pola pikir anak didiknya dari tidak tahu menjadi tahu serta mendewasakan anak didiknya. Salah satu hal yang harus dilakukan oleh guru adalah dengan mengajar di kelas. Salah satu yang paling penting adalah performance guru di kelas. Bagaimana seorang guru dapat menguasai keadaan kelas sehingga tercipta suasana belajar yang menyenangkan. Dengan demikian guru harus menerapkan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didiknya.
Dalam proses belajar, guru perlu melakukan pendekatan belajar. Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu. Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu: (1) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered approach) dan (2) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered approach).

Metode atau Strategi merupakan usaha untuk memperoleh kesuksesan dan keberhasilan dalam mencapai tujuan. Dalam dunia pendidikan strategi dapat diartikan sebagai a plan, method, or series of activities designed to achieves a particular educational goal (J. R. David, 1976). Sedangkan menurut kamus Purwadarminta ( 1976 ), secara umum metode adalah cara yang telah teratur dan terpikir baik – baik untuk mencapai suatu maksud. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, metode adalah cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan. Metode berasal dari bahasa Inggris yaitu Method artinya melalui, melewati, jalan atau cara untuk memperoleh sesuatu.. Selanjutnya, dengan mengutip pemikiran J. R David, Wina Senjaya (2008) menyebutkan bahwa dalam strategi pembelajaran terkandung makna perencanaan. Artinya, bahwa strategi pada dasarnya masih bersifat konseptual tentang keputusan-keputusan yang akan diambil dalam suatu pelaksanaan pembelajaran. Dilihat dari strateginya, pembelajaran dapat dikelompokkan ke dalam dua bagian pula, yaitu: (1) exposition-discovery learning dan (2) group-individual learning (Rowntree dalam Wina Senjaya, 2008). Ditinjau dari cara penyajian dan cara pengolahannya, strategi pembelajaran dapat dibedakan antara strategi pembelajaran induktif dan strategi pembelajaran deduktif. Strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam pembelajaran yang disusun untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam hal ini adalah tujuan pembelajaran
Penetapan tujuan pembelajaran merupakan syarat mutlak bagi guru dalam memilih metode yang akan digunakan di dalam menyajikan materi pengajaran. Tujuan pembelajaran merupakan sasaran yang hendak dicapai pada akhir pengajaran, serta kemampuan yang harus dimiliki siswa. Sasaran tersebut dapat terwujud dengan menggunakan metode-metode pembelajaran. Tujuan pembelajaran adalah kemampuan (kompetensi) atau keterampilan yang diharapkan dimiliki oleh siswa setelah mereka melakukan proses pembelajaran tertentu.
Strategi pembelajaran sifatnya masih konseptual dan untuk mengimplementasikannya digunakan berbagai metode pembelajaran tertentu. Dengan kata lain, strategi merupakan “a plan of operation achieving something” sedangkan metode adalah “a way in achieving something” (Wina Senjaya (2008). Jadi, metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Metode pembelajaran harus disesuaikan dengan meteri pelajaran agar hasilnya maksimal.
            Metode pembelajaran merupakan cara yang digunakan oleh seorang guru dalam menyampaikan bahan pelajaran untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Ada banyak metode pembelajaran yang dapat digunakan dalam menyampaikan materi kimia di SMA.
Ada ba            nyak metode dan model pembelajaran yang dapat diterapkan oleh guru dalam mengajar peserta didiknya. Namun metode dan model pembelajaran yang digunakan harus sesuai dengan materi pelajaran. Tidak semua mata pelajaran dapat menggunakan metode dan model pembelajaran yang sama. Seperti hal nya materi kimia di SMA, tidak semua metode dan model pembelajaran dapat digunakan.
Metode dan model pembelajaran akan lebih maksimal jika dikombinasikan satu sama lain. Siswa juga akan merasa nyaman dan tidak bosan dalam mengikuti pelajaran. Seorang guru dituntut dapat memahami dan memliki keterampilan yang memadai dalam mengembangkan berbagai model pembelajaran yang efektif, kreatif dan menyenangkan, sebagaimana diisyaratkan dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Mencermati upaya reformasi pembelajaran yang sedang dikembangkan di Indonesia, para guru atau calon guru saat ini banyak ditawari dengan aneka pilihan model pembelajaran, yang kadang-kadang untuk kepentingan penelitian (penelitian akademik maupun penelitian tindakan) sangat sulit menermukan sumber-sumber literarturnya. Namun, jika para guru (calon guru) telah dapat memahami konsep atau teori dasar pembelajaran yang merujuk pada proses (beserta konsep dan teori) pembelajaran sebagaimana dikemukakan di atas, maka pada dasarnya guru pun dapat secara kreatif mencobakan dan mengembangkan model pembelajaran tersendiri yang khas, sesuai dengan kondisi nyata di tempat kerja masing-masing, sehingga pada gilirannya akan muncul model-model pembelajaran versi guru yang bersangkutan, yang tentunya semakin memperkaya khazanah model pembelajaran yang telah ada.










PEMBAHASAN

Ada banyak metode pembelajaran yang ada sekarang ini. Metode ceramah merupakan salah satu contoh metode pembelajaran. Metode ceramah juga sering disebut sebagai metode kuliah. Metode ini paling sering digunakan dalam menyampaikan materi pelajaran. Metode ceramah adalah cara yang digunakan oleh guru untuk memberikan informasi melalui peraturan-peraturan secara lisan. Dalam pelaksanaannya dapat menggunakan alat bantu seperti papan tulis, LCD, gambar-gambar dan lain sebagainya. Kelebihan dari metode ceramah sendiri adalah dalam pelaksanaanya mudah bagi guru. Guru cukup untuk menjelaskan secara lisan saja. Selain itu metode ini dapat digunakan untuk mengajar siswa dalam jumlah banyak, karena tidak membutuhkan peralatan yang rumit. Kelebihan lainnya adalah guru dapat menyelesaikan bahan pelajaran secara maksimal. Namun metode ini juga memiliki kekurangan, seperti komunikasi yang lebih bersifat satu arah, siswa menjadi pasif  karena guru lebih aktif menjelaskan materi dan siswa hanya memperhatikannya saja. Perbedaan daya serap dan pendengaran siswa juga dapat mempengaruhi, karena tidak semua siswa dapat memahami materi pelajaran dalam waktu singkat. Siswa juga dapat merasa jemu jika guru hanya memberikan ceramah tanpa menarik perhatian para siswa. Metode ceramah digunakan untuk menjelaskan hal-hal yang bersifat informatif, terutama hal yang bersifat teoritik. Dalam materi kimia metode ini dapat digunakan untuk menjelaskan materi yang bersifat informatif.
Selain metode ceramah, juga terdapat metode laboratorium. Metode ini sesuai untuk materi kimia. Metode laboratorium merupakan cara pembelajaran atau proses belajar mengajar dengan memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan percobaan sendiri di dalam laboratorium. Metode laboratorium sangan dianjurkan untuk dilaksanakan di sekolah-sekolah karena sangat sesuai dengan tujuan pendidikan yang meliputi 3 aspek, yaitu mengembangkan pengetahuan, menanamkan sikap ilmiah, dan melatih keterampilan.
Kemudian metode lain yang dapat diterapkan dalam pembelajaran kimia adalah metode tanya jawab. Dalam metode tanya jawab guru mengajukan pertanyaan yang telah dipersiapkan mengenai suatu topik pembelajaran kepada siswa-siswanya. Metode ini digunakan untuk mengetahui seberapa jauh siswa memahami suatu materi. Guru bisa memberikan pertanyaan secara merata kepada siswa.
Metode pemberian tugas juga dapat digunakan dalam materi kimia. Semakin sering siswa berlatih maka dia akan semakin paham dengan materi yang diberikan oleh guru. Jadi metode pemberian tugas ini bertujuan agar siswa mau berlatih untuk mengasah kemampuan dan pemahamannya terhadap materi yang diberikan.
Banyak metode yang cukup efektif dalam mempelajari materi kimia. Setiap metode harus disesuaikan. Misal dalam materi kimia pada kompetensi dasar yang membutuhkan percobaan maka guru bisa menggunakan metode laboratorium di mana siswa bisa melakukan eksperimen atau percobaan agar mereka lebih paham dengan materi yang dipelajari. Setiap metode memiliki kelemahan dan kelebihan masing-masing. Metode-metode tersebut akan lebih efektif jika dikombinasikan satu sama lain sehingga dapat saling melengkapi.
Selain metode pembelajaran, guru bisa menerapkan berbagai model pembelajaran. Model pembelajaran yang bisa digunakan dalam pembelajaran kimia misalnya Problem Based Introduction (PBI), Problem Solving, Demonstration, Explicit Intruction dan Group Investigation. Model pembelajaran ini dapat dikombinasikan satu sama lain.
1.      Problem Based Introduction (PBI)
Model pembelajaran Problem Based Introduction atau pembelajaran berdasarkan masalah, dapat digunakan dalam menjelaskan materi kimia di SMA. Guru dan siswa bersama-sama memecahkan masalah. Dalam model pembelajaran ini guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berdasarkan topik atau materi yang sedang dipelajari. Siswa dituntut untuk dapat mengumpulkan informasi yang sesuai. Siswa juga bisa melakukan eksperimen untuk mendapatkan data-data yang pasti. Siswa juga membuat hipotesa dari masalah tersebut, kemudian mencari pemecahan masalah dari data atau informasi yang diperoleh ataupun eksperimen yang dilakukan. Siswa berperan dalam model pembelajaran Problem Based Introduction. Hal ini diharapkan siswa dapat lebih memahami materi kimia yang diberikan karena mereka berusaha mencari tahu pemecahan masalah dari materi yang diberikan guru. Siswa juga akan lebih kreatif lagi.

Setelah siswa melakukan eksperimen, guru membantu siswa untuk melakukan evaluasi terhadap percobaan dan proses percobaan yang mereka lakukan. Guru dan siswa memecahkan masalah bersama setelah memperoleh data yang pasti melalui percobaan yang dilakukan.
Problem Based Instruction (PBI) memusatkan pada masalah kehidupannya yang bermakna bagi siswa, peran guru menyajikan masalah, mengajukan pertanyaan dan memfasilitasi penyelidikan dan dialog. Langkah-langkah dalam metode Problem Based Instruction adalah:
1.      Guru menjelaskan tujuan pembelajaran. Menjelaskan logistik yang dibutuhkan. Memotivasi siswa terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah yang dipilih.
2.      Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut (menetapkan topik, tugas, jadwal, dll.)
3.      Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah, pengumpulan data, hipotesis, pemecahan masalah.
4.      Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan dan membantu mereka berbagi tugas dengan temannya.
5.      Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka gunakan.
Kelebihan dalam metode ini antara lain siswa dilibatkan pada kegiatan belajar sehingga pengetahuannya benar-benar diserapnya dengan baik. Selain itu siswa dilatih untuk dapat bekerjasama dengan siswa lain. Kemudian siswa juga dapat memperoleh informasi maupun pengetahuan dari berbagai sumber. Ada kelebihan pasti ada kekurangan. Dalam model pembelajaran ini memiliki kekurangan antara lain membutuhkan banyak waktu dan biaya, tidak semua materi kimia dapat menggunakan model pembelajaran ini. Namun model pembelajaran ini cocok untuk materi kimia yang membutuhkan eksperimen. Kekurangan lain dalam metode ini adalah bagi siswa yang malas maka tujuan dari metode pembelajaran ini akan sulit untuk dipenuhi.
2.      Problem Solving
Metode pemecahan masalah (problem solving) adalah penggunaan metode dalam kegiatan pembelajaran dengan jalan melatih siswa menghadapi berbagai masalah baik itu masalah pribadi atau perorangan maupun masalah kelompok untuk dipecahkan sendiri atau secara bersama-sama. Orientasi pembelajarannya adalah investigasi dan penemuan yang pada dasarnya adalah pemecahan masalah.
Adapun keunggulan metode problem solving sebagai berikut:
1.      Melatih siswa untuk mendesain suatu penemuan.
2.      Berpikir dan bertindak kreatif.
3.      Memecahkan masalah yang dihadapi secara realistis
4.      Mengidentifikasi dan melakukan penyelidikan.
5.      Menafsirkan dan mengevaluasi hasil pengamatan.
6.      Merangsang perkembangan kemajuan berfikir siswa untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan tepat.
7.      Dapat membuat pendidikan sekolah lebih relevan dengan kehidupan, khususnya dunia kerja.
Kelemahan metode problem solving sebagai berikut:
1.      Beberapa pokok bahasan sangat sulit untuk menerapkan metode ini. Misal terbatasnya alat-alat laboratorium menyulitkan siswa untuk melihat dan mengamati serta akhirnya dapat menyimpulkan kejadian atau konsep tersebut.
2.      Memerlukan alokasi waktu yang lebih panjang dibandingkan dengan metode pembelajaran yang lain.

3.      Demonstration
Model pembelajaran ini khusus untuk materi yang memerlukan peragaan atau percobaan. Misalnya percobaan yang menghasilkan perubahan warna. Guru dapat mendemonstrasikan di depan kelas dengan meminta kepada beberapa siswanya untuk melakukan demonstrasi. Sebelum demonstrasi dilakukan, guru dapat memberikan penjelasan secara sekilas tentang materi yang akan diberikan. Kemudian guru juga harus menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. Pada saat beberapa siswa melakukan demonstrasi maka siswa yang lain harus memperhatikan dan menganalisis apa yang terjadi dalam proses demonstrasi. Model pembelajaran demonstrasi ini mirip dengan melakukan eksperimen, hanya saja tidak semua siswa melakukannya. Hanya beberapa siswa yang melakukan percobaan dan siswa yang lain memperhatikan. Model pembelajaran ini akan lebih menghemat waktu dibandingkan eksperimen di laboratorium. Model pembelajaran ini juga cocok dalam menjelaskan materi kimia di SMA. Siswa akan lebih memahami saat mereka terlibat langsung dan menemukan data yang dibutuhkan secara nyata.
Keuntungan dari model pembelajaran demonstration ini antara lain adalah dapat menampilkan suatu masalah, meningkatkan perhatian siswa, meningkatkan motivasi belajar siswa, memberikan pengalaman untuk menghayati suatu proses atau kejadian, meninhkatkan pemahaman dan mengembangkan pengertian serta jika dibandingkan dengan kegitan di laboratorium model pembelajaran ini lebih menghemat waktu. Sedangkan untuk kelemahannya adalah tidak semua siswa dapat melakukan pengamatan yang baik karena hanya beberapa siswa saja yang melakukan demonstrasi sedangkan yang lain memperhatikan. Selain itu semua siswa juga tidak mendapatkan pengalaman yang sama. Model pembelajaran demonstration sangat dianjurkan dalam pembelajaran kimia terutama apabila keadaan tidak memungkinkan bagi siswa untuk melakukan percobaan sendiri di laboratorium.

4.      Explicit Intruction
Explicit Intruction atau pengajaran langsung merupakan model pembelajaran yang khusus dirancang untuk mengembangkan belajar siswa tentang pengetahuan prosedural dan pengetahuan deklaratif yang dapat diajarkan dengan pola selangkah demi selangkah.
Model Direct Intruction merupakan suatu pendekatan mengajar yang dapat membantu siswa dalam mempelajari keterampilan dasar dan memperoleh informasi yang dapat diajarkan selangkah demi selangkah. Pendekatan mengajar ini sering disebut Model Pengajaran Langsung.
Dalam model pembelajaran langsung, pertama-tama yang harus dilakukan oleh guru adalah menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa. Kemudian guru menjelaskan materi. Dalam model pembelajaran ini dapat dikombinasikan dengan model pembelajaran demonstrasi. Guru membimbing siswa dalam mempelajari suatu hal yang baru. Setelah guru selesai memberikan penjelasan, guru dapat mengecek pemahaman siswa dan memberikan umpan balik. Seperti memberikan pertanyaan-pertanyaan secara lisan kepada siswa. Selain itu guru dapat memberikan latihan soal agar siswa benar-benar paham.
Model pembelajaran explicit instruction merupakan model pembelajaran secara langsung agar sisiwa dapat memahami serta benar-benar mengetahui pengetahuan secara menyeluruh dan aktiv dalam suatu pembelajaran. Jadi model pembelajaran ini sangat cocok diterapakan dikelas dalam materi tertentu yang bersifat dalil pengetahuan agar proses berpikir siswa dapat mempunyai keterampilan procedural.
Kelebihan model pembelajaran ini adalah siswa benar-benar dapat menguasai pengetahuannya dan semua siswa aktif / terlibat dalam pembelajaran. Sedangkan kekurangannya adalah metode ini memerlukan waktu lama sehingga siswa yang tampil tidak begitu lama dan hanya dapat digunakan untuk mata pelajaran tertentu.

5.      Group Investigation
Metode investigasi kelompok sering dipandang sebagai metode yang paling kompleks dan paling sulit untuk dilaksanakan dalam pembelajaran kooperatif. Metode ini melibatkan siswa sejak perencanaan, baik dalam menentukan topik maupun cara untuk mempelajarinya melalui investigasi. Metode ini menuntut para siswa untuk memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi maupun dalam ketrampilan proses kelompok (group process skills). Para guru yang menggunakan metode investigasi kelompok umumnya membagi kelas menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan 5 hingga 6 siswa dengan karakteristik yang heterogen. Pembagian kelompok dapat juga didasarkan atas kesenangan berteman atau kesamaan minat terhadap suatu topik tertentu. Para siswa memilih topik yang ingin dipelajari, mengikuti investigasi mendalam terhadap berbagai subtopik yang telah dipilih, kemudian menyiapkan dan menyajikan suatu laporan di depan kelas secara keseluruhan. Adapun deskripsi mengenai langkah-langkah metode investigasi kelompok dapat dikemukakan sebagai berikut:
1.      Seleksi topik
Parasiswa memilih berbagai subtopik dalam suatu wilayah masalah umum yang biasanya digambarkan lebih dahulu oleh guru. Para siswa selanjutnya diorganisasikan menjadi kelompok-kelompok yang berorientasi pada tugas (task oriented groups) yang beranggotakan 2 hingga 6 orang. Komposisi kelompok heterogen baik dalam jenis kelamin, etnik maupun kemampuan akademik.

2.      Merencanakan kerjasama
Parasiswa beserta guru merencanakan berbagai prosedur belajar khusus, tugas dan tujuan umum yang konsisten dengan berbagai topik dan subtopik yang telah dipilih dari langkah pertama di atas.
3.      Implementasi
Parasiswa melaksanakan rencana yang telah dirumuskan pada langkah kedua. Pembelajaran harus melibatkan berbagai aktivitas dan ketrampilan dengan variasi yang luas dan mendorong para siswa untuk menggunakan berbagai sumber baik yang terdapat di dalam maupun di luar sekolah. Guru secara terus-menerus mengikuti kemajuan tiap kelompok dan memberikan bantuan jika diperlukan.
4.      Analisis dan sintesis
Parasiswa menganalisis dan mensintesis berbagai informasi yang diperoleh pada langkah ketiga dan merencanakan agar dapat diringkaskan dalam suatu penyajian yang menarik di depan kelas.
5.      Penyajian hasil akhir
Semua kelompok menyajikan suatu presentasi yang menarik dari berbagai topik yang telah dipelajari agar semua siswa dalam kelas saling terlibat dan mencapai suatu perspektif yang luas mengenai topik tersebut. Presentasi kelompok dikoordinir oleh guru.
Dari beberapa metode pembelajaran yang telah disebutkan di atas memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Suatu metode akan cocok diterapkan dalam suatu suasana belajar mengajar apabila metode tersebut cocok dengan suasana yang sedang berlangsung, sesuai dengan kondisi yang sedang dialami oleh peserta didik. Model-model pembelajaran tersebut dapat digunakan dalam menyampaikan materi kimia di SMA. Model pembelajaran akan bekerja lebih maksimal jika saling dikombinasikan. Tidak ada metode yang paling baik yang ada hanyalah bagaimana cara seorang pendidik mampu melihat kondisi anak didiknya untuk menerapkan metode mengajar yang paling cocok untuk peserta didiknya. Model yang digunakan harus disesuaikan dengan materi atau kompetensi dasar yang diberikan. Tidak semua kompetensi dasar dapat menggunakan model pembelajaran yang sama. Sehingga seorang guru harus benar-benar menguasai materi dan model pembelajaran yang akan digunakan.

KESIMPULAN

ü  Metode pembelajaran merupakan cara yang digunakan oleh seorang guru dalam menyampaikan bahan pelajaran untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
ü  Metode dan model pembelajaran akan lebih maksimal jika dikombinasikan satu sama lain. Tidak semua materi dapat menggunakan metode dan model pembelajaran yang sama.
ü  Metode pembelajaran yang dapat digunakan dalam menyampaikan materi kimia di SMA antara lain metode ceramah, metode laboratorium, metode tanya jawab, dan metode pemberian tugas.
ü  Model pembelajaran yang dapat digunakan dalam menyampaikan materi kimia di SMA antara lain adalah Problem Based Introduction (PBI), Problem Solving, Demonstration, Explicit Intruction dan Group Investigation.
ü  Setiap metode dan model pembelajaran memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
ü  Guru harus bisa menyesuaikan metode dan model pembelajaran yang digunakan untuk menjelaskan materi kimia.
24 Komentar untuk "METODE DAN MODEL PEMBELAJARAN UNTUK KIMIA SMA"

siang ka... boleh saya minta isi dari laman ini untuk keperluan tugas. ini email saya riskyamaliaaa@gmail.com

sangat bermanfaat.... kalo boleh saya minta isi artikel ini bapak... email saya lanchenksaparo@gmail.com
besar harapan saya bapak berkenan mengirimkannya. Terima kasih...

Terima kasih artikelnya...jika tdk keberatan mohon dikirimkan ke almt email saya hettyrambupodu@yahoo.com
Terima kasih banyak...

Artikel ini sangat bagus dan bermanfaat. jika tidak keberatan mohon dikirmkan ke alamat email saya nuraina.putri.hsb@gmail.com
Terima kasih sebelumnya

Terimasi untuk tulisannya, sangat menolong saya dalam menambah pengetahuan saya khususnya dalam ilmu pendidikan, dan sangat menolong saya dalam menyelesaika tugas. email saya iwayanandri@gmail.com

trimakasih untuk tulisannya, sangat membantu dalam menyelesaikan tugas saya. email saya iwayansamuel58@gmail.com

assalamualaikum kak. Materi nya sangat baik kak, sangat membantu saya dalam menyelesaikan tugas saya. sumbernya lengkap dan sangat rapi. mohon bantuannya ya kak, ini email saya : afilantropie@gmail.com

Assalamualaikum kak..
Laman yg ditulis bagus, karna mudah dipahami dan mempermudah saya untuk menyesalaikan tugas. Jika tidak keberatan mohon di kirim ke alamat email saya.. millaturosita@gmail.com terima kasih..

Bagus sekali tulisannya kak, sangat membantu tugas saya, jika tidak keberatan mohon dikirim ke alamat email saya ..... rahayusiti307@gmail.com terimakasih kak :)

Terimakasih atas artikelnya. Email saya rahmaniarahmania6@gmail.com

Pagi ka bisa kirim isi artikel ini ke email saya nelaharianti501@gmail.com
Artikel ini bagus sekali dan sangat membantu

Komentar ini telah dihapus oleh pengarang. - Hapus

riaandiniprasasty17@gmail.com

Berkomentarlah dengan baik dan sopan, saya akan berusaha untuk menjawab setiap pertanyaan dan menanggapi setiap komentar yang anda berikan, :)

Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya :)

Back To Top