Translate

Ketahui Lebih Banyak Tentang Cokelat (Know More About Chocolate)

          
Cokelat atau Chocoatl yang berarti air pahit berasal dari buah pohon kakao, pohon kakao sendiri hanya dapat hidup di daerah tropis yang cukup sinar matahari dan suhu yang tepat. Cokelat sendiri berasal dari Amerika Latin sejak 1000 tahun sebelum Masehi. Cokelat yang berasal dari Amerika Latin berupa minuman yang dicampur dengan rempah-rempah, seperti kayu manis, vanila ataupun bubuk cabai. Saat ini cokelat sudah menyebar dalam bentuk berbagai makanan di seluruh dunia, walaupun kadar kakao dalam cokelat yang beredar saaat ini sudah sangat berkurang. Padahal kadar kakao yang dianjurkan untuk kesehatan adalah minimal 20% dalam setiap produk cokelat.
            Chocolate maupun cokelat adalah sama, di Indonesia Chocolate dikenal dengan nama cokelat. Mendengar namanya saja kita pasti sudah membayangkan rasanya yang manis legit. Ada dua sifat utama cokelat yang perlu diperhatikan adalah flavor (cita rasa) dan tekstur. Cokelat mempunyai cita rasa yang khas, sedangkan teksturnya berbentuk padat pada suhu kamar, cepat meleleh di mulut, menjadi cair dan terasa lembut di lidah. Dalam perkembangannya cokelat tidak hanya menjadi minuman tetapi juga menjadi salah satu makanan yang disukai anak-anak, remaja, maupun orang dewasa. Selain rasanya enak, cokelat ternyata memiliki banyak manfaat yang sangat berguna bagi tubuh. Sering timbul juga pertanyaan seberapa banyak kita boleh mengkonsumsi cokelat? Sebenarnya tidak ada anjuran gizi yang pasti untuk ini, namun demikian makan cokelat 2-3 kali seminggu atau minum susu cokelat tiap hari kiranya masih dapat diterima. Prinsip gizi sebenarnya mudah yaitu makanlah segala jenis makanan secara moderat. Masalah gizi umumnya timbul bila kita makan terlalu banyak atau terlalu sedikit. Namun, sebagian besar orang takut memakan cokelat dengan alasan cokelat dapat mengakibatkan badan menjadi gemuk, timbulnya karies gigi, timbulnya jerawat, dan lain-lain. Oleh karena itu, diharapkan dengan adanya makalah ini dapat memberikan kita sebuah pengetahuan yang lebih mendalam mengenai cokelat, khususnya mengenai sejarah dan perkembangannya.


2.1  Pengertian Cokelat
                     Cokelat adalah suatu sistem pangan dengan fase diskontinyu berupa lemak kakao tetapi kadang-kadang bisa juga dicampur dengan jenis-jenis lemak lain serta fase diskontinyu berupa padatan yang terdiri dari gula, kakao dan susu bubuk.
                            Cokelat umumnya diberikan sebagai hadiah atau bingkisan di hari raya. Dengan bentuk, corak, dan rasa yang unik, cokelat sering digunakan sebagai ungkapan terima kasih, simpati, atau perhatian. Bahkan sebagai pernyataan cinta. Cokelat juga telah menjadi salah satu rasa yang paling populer di dunia, selain sebagai cokelat batangan yang paling umum dikonsumsi, cokelat juga menjadi bahan minuman hangat dan dingin.

2.2  Sejarah Cokelat
                            Cokelat dihasilkan dari kakao (Theobroma cacao) yang diperkirakan mula-mula tumbuh di daerah Amazon utara sampai ke Amerika Tengah. Mungkin sampai ke Chiapas, bagian paling selatan Meksiko. Orang-orang Olmec memanfaatkan pohon dan, mungkin juga, membuat “cokelat” di sepanjang pantai teluk di selatan Meksiko. Dokumentasi paling awal tentang cokelat ditemukan pada penggunaannya di sebuah situs pengolahan cokelat di Puerto Escondido, Honduras sekitar 1100 -1400 tahun SM. Residu yang diperoleh dari tangki-tangki pengolahan ini mengindikasikan bahwa awalnya penggunaan kakao tidak diperuntukkan untuk membuat minuman saja, namun selput putih yang terdapat pada biji kokoa lebih condong digunakan sebagai sumber gula untuk minuman beralkohol.
                     Residu cokelat yang ditemukan pada tembikar yang digunakan oleh suku Maya kuno di Río Azul, Guatemala Utara, menunjukkan bahwa Suku Maya meminum cokelat di sekitar tahun 400 SM. Peradaban pertama yang mendiami daerah Meso-Amerika itu mengenal pohon “kakawa” yang buahnya dikonsumsi sebagai minuman xocolātl yang berarti minuman pahit. Menurut mereka, minuman ini perlu dikonsumsi setiap hari, entah untuk alasan apa. Namun, tampaknya cokelat juga menjadi simbol kemakmuran. Cara menyajikannya pun tak sembarangan. Dengan memegang wadah cairan ini setinggi dada dan menuangkan ke wadah lain di tanah, penyaji yang ahli dapat membuat busa tebal, bagian yang membuat minuman itu begitu bernilai. Busa ini sebenarnya dihasilkan oleh lemak kokoa (cocoa butter) namun kadang-kadang ditambahkan juga busa tambahan. Orang Meso-Amerika tampaknya memiliki kebiasaan penting minum dan makan bubur yang mengandung cokelat. Biji dari pohon kakao ini sendiri sangat pahit dan harus difermentasi agar rasanya dapat diperolah. Setelah dipanggang dan dibubukkan hasilnya adalah cokelat atau kokoa. Diperkirakan kebiasaan minum cokelat suku Maya dimulai sekitar tahun 450 SM - 500 SM. Konon, konsumsi cokelat dianggap sebagai simbol status penting pada masa itu. Suku Maya mengonsumsi cokelat dalam bentuk cairan berbuih ditaburi lada merah, vanila, atau rempah-rempah lain. Minuman Xocoatl juga dipercaya sebagai pencegah lelah, sebuah kepercayaan yang mungkin disebabkan dari kandungan theobromin di dalamnya.
                     Ketika peradaban Maya klasik runtuh (sekitar tahun 900) dan digantikan oleh bangsa Toltec, biji kokoa menjadi komoditas utama Meso-Amerika. Pada masa Kerajaan Aztec berkuasa (sampai sekitar tahun 1500 SM) daerah yang meliputi Kota Meksiko saat ini dikenal sebagai daerah Meso-Amerika yang paling kaya akan biji kokoa. Bagi suku Aztec biji kokoa merupakan “makanan para dewa” (theobroma, dari bahasa Yunani). Biasanya biji kokoa digunakan dalam upacara-upacara keagamaan dan sebagai hadiah.
                     Cokelat juga menjadi barang mewah pada masa Kolombia-Meso Amerika, dalam kebudayaan mereka yaitu suku Maya, Toltec, dan Aztec biji kakao (cacao bean) sering digunakan sebagai mata uang. Sebagai contoh suku Indian Aztec menggunakan sistem perhitungan dimana satu ayam turki seharga seratus biji kokoa dan satu buah alpukat seharga tiga biji kokoa. Sementara tahun 1544 M, delegasi Maya Kekchi dari Guatemala yang mengunjungi istana Spanyol membawa hadiah, di antaranya minuman cokelat.
                     Di awal abad ke-17, cokelat menjadi minuman penyegar yang digemari di istana Spanyol. Sepanjang abad itu, cokelat menyebar di antara kaum elit Eropa, kemudian lewat proses yang demokratis harganya menjadi cukup murah, dan pada akhir abad itu menjadi minuman yang dinikmati oleh kelas pedagang. Kira-kira 100 tahun setelah kedatangannya di Eropa, begitu terkenalnya cokelat di London, sampai didirikan “rumah cokelat” untuk menyimpan persediaan cokelat, dimulai di rumah-rumah kopi. Rumah cokelat pertama dibuka pada 1657.
                     Di tahun 1689 seorang dokter dan kolektor bernama Hans Sloane, mengembangkan sejenis minuman susu cokelat di Jamaika dan awalnya diminum oleh suku apothekari, namun minuman ini kemudian dijual oleh Cadbury bersaudara. Semua cokelat Eropa awalnya dikonsumsi sebagai minuman. Baru pada 1847 ditemukan cokelat padat. Orang Eropa membuang hampir semua rempah-rempah yang ditambahkan oleh orang Meso-Amerika, tetapi sering mempertahankan vanila. Juga mengganti banyak bumbu sehingga sesuai dengan selera mereka sendiri mulai dari resep khusus yang memerlukan ambergris, zat warna keunguan berlilin yang diambil dari dalam usus ikan paus, hingga bahan lebih umum seperti kayu manis atau cengkeh. Namun, yang paling sering ditambahkan adalah gula. Sebaliknya, cokelat Meso-Amerika tampaknya tidak dibuat manis.
                     Cokelat Eropa awalnya diramu dengan cara yang sama dengan yang digunakan suku Maya dan Aztec. Bahkan sampai sekarang, cara Meso-Amerika kuno masih dipertahankan, tetapi di dalam mesin industri. Biji kokoa masih sedikit difermentasikan, dikeringkan, dipanggang, dan digiling. Namun, serangkaian teknik lebih rumit pun dimainkan. Bubuk cokelat diemulsikan dengan karbonasi kalium atau natrium agar lebih mudah bercampur dengan air (dutched, metode emulsifikasi yang ditemukan orang Belanda), lemaknya dikurangi dengan membuang banyak lemak kokoa (defatted), digiling sebagai cairan dalam gentong khusus (conched), atau dicampur dengan susu sehingga menjadi cokelat susu (milk chocolate).

2.3  Rasa Cokelat
                     Rasa cokelat masih sulit didefinisikan. Dalam bukunya Kaisar Cokelat (Emperors of Chocolate), Joel Glenn Brenner menggambarkan riset terkini tentang rasanya. Menurutnya rasa cokelat tercipta dari campuran 1.200 macam zat, tanpa satu rasa yang jelas-jelas dominan. Sebagian dari zat itu rasanya sangat tidak enak kalau berdiri sendiri. Karenanya, sampai kini belum ada rasa cokelat tiruan.
                     Rasa asli biji cokelat sebenarnya pahit akibat kandungan alkaloid, tetapi setelah melalui rekayasa proses dapat dihasilkan cokelat sebagai makanan yang disukai oleh siapapun. Biji cokelat mengandung lemak 31%, karbohidrat 14% dan protein 9%. Protein cokelat kaya akan asam amino triptofan, fenilalanin, dan tyrosin. Meski cokelat mengandung lemak tinggi namun relatif tidak mudah tengik karena cokelat juga mengandung polifenol (6%) yang berfungsi sebagai antioksidan pencegah ketengikan.
( http://tips-sehatku.blogspot.com/2007/01/manfaat-cokelat-bagi-kesehatan.html )
                Efek psikologis yang terjadi saat menikmati cokelat dikarenakan titik leleh lemak kokoa ini terletak sedikit di bawah suhu normal tubuh manusia. Sebagai ilustrasi, bila anda memakan sepotong cokelat, lemak dari cokelat tersebut akan lumer di dalam mulut. Lumernya lemak kokoa menimbulkan rasa lembut yang khas dimulut, riset terakhir dari BBC mengindikasikan bahwa lelehnya cokelat di dalam mulut meningkatkan aktivitas otak dan debaran jantung yang lebih kuat daripada aktivitas yang dihasilkan dari ciuman mulut ke mulut, dan juga akan terasa empat kali lebih lama bahkan setelah aktivitas ini berhenti.
                     Ironisnya, demi meraup keuntungan yang besar, produsen yang nakal sering melakukan pemalsuan rasa karena bahan dasar cokelat (kokoa) adalah bahan yang relatif mahal dibandingkan dengan gula atau minyak nabati. Kedua bahan ini sering digunakan untuk menggantikan kokoa. Lemak kokoa sering digantikan minyak yang lebih murah, seperti lesitin dari kedelai atau minyak palem. Selain soal harga, dengan kedua bahan ini pelapisan cokelat menjadi lebih mudah. Perbandingan kokoa padat (komponen nonlemak pada biji yang digiling) juga cenderung rendah. Dalam cokelat batangan, misalnya, sekitar 20% gula-gula itu diisi cokelat.
                     Cokelat premium, di sisi lain, biasanya mengandung sekitar 50 - 70% cokelat padat. Karena mengandung lebih sedikit gula dan mungkin juga sedikit minyak nabati, cokelat pekat ini mengandung lebih sedikit kalori dari produk cokelat pada umumnya. Pantaslah bila para pencinta cokelat sering “protes” gara-gara cokelat disalahkan untuk masalah yang sebenarnya disebabkan oleh konsumsi gula berlebihan.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Cokelat)

2.4  Cara Mengolah Kakao menjadi Cokelat
                     Untuk mengolah kakao menjadi cokelat bukan merupakan hal yang mudah, dibawah ini adalah cara untuk mengolah kakao menjadi cokelat secara umum :
a. Memilih kakao
                 Kakao dapat dipanen sepanjang tahun pada bulan November-Januari, Mei dan Juli. Kakao berbentuk seperti motif bola sepak yang  disebut cabosses. Buah Kakao dipotong dari pohon dan diiris terbuka secara manual dengan menggunakan parang. Biji buah yang dikelilingi oleh sari (terasa seperti susu, lengket, dan manis) dibuang. Ketika matang, setiap kakao berisi 30-40 biji. Setiap cabosse menghasilkan biji cukup untuk satu batang cokelat.
       b. Fermentasi
                 Cara fermentasi kakao dilakukan dengan berbagai metode, motode tersebut berbeda di setiap negara: dibungkus dengan daun pisang besar, dalam keranjang, dalam kotak kayu atau dalam silinder disimpan jauh dari cahaya. Selama fermentasi biji kakao akan mulai mengeluarkan rasa khas kakao. Proses fermentasi merupakan reaksi antara ragi dengan ampas, dimana ragi ini kemudian akan menghasilkan rasa manis coklat. Proses ini berlangsung dari 3 hari untuk beberapa varietas Criollo atau 6 sampai 7 hari untuk varietas lainnya. Adanya proses fermentasi akan mengurangi rasa pahit, memberi warna cokelat, dan menghilangkan rasa getah.
       c. Pengeringan biji kakao
                 Biji yang telah difermentasi kemudian disebarkan di bawah sinar matahari agar kadar air dalam biji tersebut berkurang. Pengeringan ini dapat berlangsung selama 5 sampai 12 hari, tergantung pada kelembaban udaranya. Sebenarnya, pengeringan dapat dilakukan dengan sinar matahari atau dengan teknik buatan. Namun, pengeringan dengan sinar matahari akan dihasilkan biji dengan kualitas yang lebih baik. Biasanya para petani cokelat menggunakan air panas atau panas dari kayu api untuk mengeringkan biji. Proses pengeringannya memang lebih cepat, tetapi hal ini akan mempengaruhi cita rasa yang dihasilkan kemudian.
       d. Pembersihan biji kakao
                 Untuk membersihkan biji kakao digunakan sebuah mesin khusus bernama blower. Blower ini akan memisahkan kulit buah dengan biji kakaonya.
       e. Roast/Panggang biji kakao
                 Biji dipanggang dengan suhu dan waktu yang beragam berkisar antara 200 F sampai 300 F dan dari 10 menit sampai 2 jam. Proses panggang/Roast diperlukan untuk pengembangan rasa dan aroma kakaonya. Ini adalah proses yang sangat penting sehingga harus diawasi secara ketat. Jika biji dipanggang pada suhu rendah dan untuk waktu yang singkat, maka akan dihasilkan rasa cokelat yang maksimal. Setelah biji dipanggang, mesin pendingin akan memutar biji dan menyebarkan udara untuk mendinginkan panas biji akibat dipanggang.
       f. Mengupas kulit dari biji kakao
                Sebelum Revolusi Industri, mengupas kulit dari biji kakao dilakukan secara manual dengan tangan, tetapi karena jaman semakin berkembang maka lama kelamaan digunakan mesin. Setelah biji dipanggang dan didinginkan, kulit kakao akan menjadi tipis dan rapuh. Kemudian biji kakao tersebut dipindahkan ke sebuah mesin yang disebut winnower, yang akan memisahkan kulit biji kakao dari biji kakaonya. Setelah kulit bijinya dikupas, maka biji siap untuk digiling menjadi pasta yang pada akhirnya akan menjadi cokelat.
       g. Penggilingan tahap pertama
                Pada tahap penggilingan pertama, biji kakao akan ditumbuk menjadi pasta tebal yang mirip dengan bentuk selai kacang tanah. Dari hasil penggilingan ini biasanya dihasilkan cokelat yang difungsikan sebagai bahan untuk membuat minuman cokelat.
       h. Pencampuran bahan
                 Sebenarnya dalam hal ini tidak ada perbandingan yang pasti, setiap produsen cokelat memiliki perbandingan bahan yang berbeda, sehingga setiap perbandingan akan menghasilkan cita rasa, warna dan tekstur yang berbeda pula, namun pada prinsipnya, untuk :
• Cokelat hitam    : kokoa cair, gula, minyak kokoa, dan (kadang-kadang) vanilla.
• Cokelat susu      : kokoa cair, gula, minyak kokoa, susu cair atau susu bubuk, dan
                                vanilla.
• Cokelat putih    : gula, minyak kokoa, susu cair atau susu bubuk, dan vanilla.
       i. Penggilingan Tahap kedua
                Penggilingan tahap kedua menghasilkan cairan. Tujuannya adalah untuk membuat pasta cokelat tebal (yang bentuknya seperti selai kacang tanah) menjadi cokelat halus.
       j. Conching
                Conching adalah proses yang menghilangkan kelembaban dan keasaman dari cokelat, bau tidak diinginkan, dan meratakan lebih lanjut ukuran partikelnya. Pada proses ini, cokelat halus tersebut akan diaduk dengan mesin pada suhu 180°F  agar lebih mengembang.
       k. Tempering
                Tanpa temper, cokelat akan memiliki tekstur berpasir dan berpenampilan kusam. Tempering merupakan pengaturan suhu untuk cokelat sehingga cokelat dapat menghasilkan cita rasa dan tekstur yang dapat tahan lama. Tempering merupakan suatu proses rumit yang melibatkan pemanasan dan pendinginan yang berulang-ulang pada suhu antara 85 ° F hingga 105 ° F.

2.5  Kandungan dalam Cokelat dan Manfaatnya
                     Cokelat mengandung alkaloid-alkaloid seperti teobromin, fenetilamina, dan anandamida, yang memiliki efek fisiologis untuk tubuh. Kandungan-kandungan ini banyak dihubungkan dengan tingkat serotonin dalam otak. Menurut ilmuwan cokelat yang dimakan dalam jumlah normal secara teratur dapat menurunkan tekanan darah. Cokelat hitam akhir-akhir ini banyak mendapatkan promosi karena menguntungkan kesehatan bila dikonsumsi dalam jumlah sedang, termasuk kandungan anti oksidannya yang dapat mengurangi pembentukan radikal bebas dalam tubuh. Di bawah ini terdapat beberapa kandungan cokelat beserta manfaatnya :
a. Asam Oleat
                     Asam oleat merupakan asam lemak tak jenuh yang banyak ditemukan di dalam minyak zaitun. Studi epidemiologis pada penduduk Mediterania yang banyak mengkonsumsi asam oleat dari minyak zaitun, menyimpulkan efek positif bagi kesehatan jantung.
b. Katekin
                     Katekin merupakan antioksidan kuat yang terkandung dalam cokelat. Fungsi dari antioksidan ini adalah mencegah penuaan dini yang bisa terjadi karena polusi ataupun radiasi.
c. Theobromin
                     Theobromin yang terkandung dalam cokelat dapat membantu membangun perasaan tenang dan meringankan sakit tenggorokan.
d. Kafein
                     Kafein yang terkandung dalam cokelat dapat memberikan efek segar atau terjaga bagi yang mengkonsumsinya.
e. Phenethylamine
                     Phenethylamine merupakan suatu substansi mirip amphetamine yang meningkatkan serapan triptofan ke dalam otak yang kemudian menghasilkan dopamine. Dampak dopamine adalah munculnya perasaan senang dan perbaikan suasana hati. Phenethylamine juga dianggap mempunyai khasiat aphrodisiac yang memunculkan perasaan seperti orang sedang jatuh cinta atau hati berbunga.
f.  Flovanoids
                Flavonoids berperan sebagai antioksidan, menetralkan efek-efek buruk dari radikal bebas yang dapat menghancurkan sel-sel dan jaringan-jaringan tubuh. Satu setengah ons batang cokelat hitam kira-kira memiliki 800 miligram antioksida, kira-kira sama jumlahnya seperti yang terdapat di dalam secangkir teh hitam. Temuan baru menunjukkan bahwa bukan hanya jumlah flavonoids yang penting, tapi juga potensi senyawa-senyawa tersebut. Di sebuah simposium yang disponsori oleh American Academy for the Advancement of Science (Akademi Pengembangan Sains Amerika), para periset memberitakan bahwa flavonoids yang terkandung di dalam biji cocoa adalah antioksida yang sangat bagus. Mereka menekan oksidasi low-density lipoproteins (LDL, atau yang sering disebut kolesterol jelek), sehingga dapat mencegah sumbatan di dinding-dinding pembuluh darah arteri.
            ( All about Cokelat, 2008 : halaman 8 )

2.6  Jenis-jenis Cokelat
                     Produk cokelat cukup beraneka ragam. Misalnya, ada cokelat susu yang merupakan adonan cokelat manis, cocoa butter, gula dan susu. Selain itu ada pula cokelat pahit yang merupakan cokelat alami dan mengandung 43% padatan cokelat.
Berikut ini Jenis-jenis cokelat yang beredar dipasaran antara lain :
1. Couverture
                 Jenis cokelat terbaik, cokelat ini sangat murni dengan persentase lemak kakao-nya yang tinggi sehingga menghasilkan flavor yang sangat baik. Biasanya digunakan untuk pembuatan produk cokelat buatan tangan. Sebelum digunakan cokelat jenis ini di-temper (dilelehkan) terlebih dahulu.
2. Plain Cokelat
                 Cokelat jenis ini baik digunakan untuk kue, cake, dan lain-lain. Persentase massa kakao bervariasi antara 30% - 70%. Semakin tinggi konsentrasi massa kakao semakin baik rasanya.
3. Milk Cokelat ( Cokelat Susu )
                Merupakan campuran gula, cocoa butter, cokelat cair, susu dan vanilla. Cokelat jenis ini paling banyak dikonsumsi. Massa kakaonya cukup rendah hanya 20% dan rasanya lebih manis dibandingkan plain cokelat. Cokelat yang satu ini pasti disukai anak-anak karena bisa langsung disantap dengan rasa yang manis dan lembut karena mengandung susu. Jika Anda hendak membuat kue, cokelat jenis ini bukanlah pilihan yang baik. Selain kandungan cokelatnya relatif sedikit, cokelat ini mudah hangus bila dilelehkan.
4. White Cokelat ( Cokelat Putih )
                Cokelat putih dibuat dari lemak biji cacao sebanyak 33% dan sisanya adalah gula, vanila, dan susu. Jadi sama sekali tidak mengandung “cokelat” namun memiliki bentuk dan karakter yang serupa dengan cokelat. Dalam proses pembuatannya lemak itu di campur dengan susu dan gula dan akhirnya menjadi cokelat putih tadi. Selain dikonsumsi langsung, cokelat putih juga digunakan untuk dekorasi. Karena cokelat putih tidak mengandung massa kakao (cokelat padat), maka  apabila dimasak, cokelat putih akan mudah sekali hangus.
5. Kakao
                Produk yang terbuat dari massa kakao setelah lemak kakaonya dipisahkan. Produk ini sangat mudah diolah dan ekonomis.
6. Minuman Cokelat
                Produk minuman dari cokelat yang terdiri dari massa kakao dan mengandung kadar gula yang tinggi.
7. Produk Cokelat Lain (berbagai jenis kembang gula cokelat).
           
2.7  Cokelat yang Baik untuk Dikonsumsi
                     Jenis cokelat yang diproduksi untuk konsumsi umum ada yang hanya mengandung sekitar 7% kokoa saja atau bahkan memakai minyak sebagai pengganti kokoa. Sampai-sampai jenis "cokelat" yang terakhir ini tidak boleh disebut sebagai cokelat karena kandungan kokoa yang sangat minim atau bahkan tidak ada sama sekali. Itulah mengapa cokelat hitam murni berkualitas bagus lebih baik dan sehat untuk dikonsumsi dibandingkan jenis cokelat yang lain.
                     Menurut American Dietetic Association, semakin murni cokelat yang kita konsumsi maka akan semakin besar keuntungan yang kita peroleh. Berikut ini adalah cokelat yang bagus untuk dikonsumsi:
a.  Dark chocolate, sepotong cokelat hitam yang mengandung 110-120 kalori atau tidak sampai separuh dari jumlah kalori yang terkandung pada sebatang cokelat susu, mengandung sekitar 70% kokoa, dan dalam 50 gr dark cokelat mengandung 300 mg polifenol.
b.  Frozen yogurt, ½ cangkir yogurt cokelat yang didinginkan mengandung 100 kalori.
c.  Chocolate popsicles, merupakan cokelat rendah lemak yang memiliki kandungan 120 kalori.
d.  Chocolate puddings, sepotong puding cokelat hanya mengandung 120 kalori.
e.  Hot chocolate, secangkir cokelat panas terdiri dari 6 sendok susu krim (68 kalori), ½ sendok cocoa (10 kalori), ½ sendok gula (24 kalori).
f.   Old-fashioned chocolate “ice cream” floats. Float yang terdiri dari ½ cangkir cokelat rendah lemak dan diet soda sesuai pilihan Anda (110 kalori).
g.  Pure chocolate, sebatang cokelat murni atau kemasan 7 gr memiliki 36 kalori.
h.  Chocolate chips, cokelat chips mengandung 54 kalori.
i.   Chocolate jimmies, cokelat jimmies mengandung 20 kalori.
       j.   Chocolate syrup. sirup cokelat mengandung 50 kalori tiap sendoknya.
                     Berdasarkan kesepuluh cokelat yang baik untuk dikonsumsi diatas disebutkan bahwa dark cokelat berada di urutan pertama cokelat yang paling baik untuk dikonsumsi. Dalam sebuah penelitian , Taubert dan timnya menggunakan subyek penelitian 6 pria dan 7 wanita dengan kisaran usia 55-64 tahun. Semuanya didiagnosa dengan hipertensi ringan, dengan tekanan darah sistolik rata-rata 153, dan diastolik 84.  Setiap hari selama 2 minggu, mereka makan 100 gram cokelat, dan diminta menyeimbangkan kalori mencapai 480 kalori dengan tidak memakan makanan lain yang mengandung nutiren atau kalori yang sama. Separuh pasien menggunakan white chocolate, dan separuhnya lagi mengkonsumsi dark chocolate. Hasilnya mereka yang mengkonsumsi dark chocolate mengalami penurunan tekanan darah sampai 5mmHg sistolik dan 2 mmHg diastolik. Sedangkan mereka yang makan white chocolate tidak mengalami penurunan tekanan darah. . Dark chocolate yang dimakan bersama susu  merupakan antioksidan yang potensial. Demikian dilaporkan oleh Mauro Serafini di Jurnal Nature 424, 1013 (28 August 2003).
                     Antioksidan adalah senyawa yang akan menangkap radikal bebas, suatu molekul perusak yang banyak terlibat dalam berbagai gangguan tubuh. Di dalam dark chocolate terdapat beberapa flavonoids, terutama adalah epicathecin, yang memiliki efek antioksidan dan antitrombotik (anti penggumpalan darah). Dalam penelitiannya, Serafini dan timnya menggunakan subyek penelitian 7 wanita sehat dan 5 pria sehat dengan kisaran usia 25-35. Pada hari-hari yang berbeda yang sudah ditentukan, mereka diminta mengkonsumsi 100 gram dark chocolate, 100 gram dark chocolate dengan segelas susu, dan 200 gram milk chocolate. Satu jam kemudian dari masing-masing konsumsi cokelat, sampel darah mereka dan diukur kadar epicathecin di dalam darahnya.  Apa yang diperoleh ? Ternyata konsumsi dark chocolate menghasilkan kadar antioksidan tertinggi dalam darah, diikuti dengan dark chocolate + susu, dan yang terendah adalah milk chocolate. Yang menarik, ternyata nampaknya susu mengganggu penyerapan antioksidan dalam tubuh. Dan adanya susu juga akan mengurangi potensi manfaat cokelat bagi kesehatan, dalam hal ini khususnya untuk gangguan kardiovaskuler.
                      Namun, ternyata ada juga produk cokelat yang berbahaya dan buruk untuk kesehatan khususnya yang berupa fondant (biasanya digunakan untuk mendekorasi kue) dan praline. Fondant sebenarnya mengandung 100% pemanis dan praline juga sama buruknya. Kesalahan yang sering dilakukan pada saat memilih cokelat adalah memilih cokelat “bermerk” yang murah atau sangat murah. Cokelat demikian memiliki kandungan kakao (biji cokelat) sedikit yaitu rata-rata kurang dari 20%, bahkan ada yang kurang dari 7%. Cokelat jenis ini juga memiliki kandungan gula yang tinggi, kandungan lemak jenuh tinggi dan keburukan lainnya seperti minyak sayur terhidrogenasi (HVO) sehingga mengakibatkan kerusakan gigi dan gangguan kesehatan seperti penyakit diabetes.

2.8  Fakta Seputar Cokelat
       Fakta 1    :   Baik bagi otak
       Alasan     :   Berbagi kandungan di dalam cokelat memiliki efek positif pada otak. Penelitian ilmiah mengatakan bahwa dengan mengkonsumsi cokelat akan memicu pelepasan endorfin, opiat alami di otak yang dikenal untuk mengurangi rasa sakit dan meningkatkan suasana hati seseorang dan rasa senang. Makan cokelat dikatakan sebagai salah satu kenikmatan hidup, tidak heran jika lebih banyak perempuan lebih memilih cokelat dibandingkan sex.
Fakta 2    :   Mengandung nutrisi penting untuk kesehatan
Alasan     :   Cokelat memiliki nilai gizi yang mengandung berbagai nutrisi penting untuk kesehatan. Sekotak cokelat dengan berat 50 mg mengandung: 0,65 mg seng (5% dianjurkan asupan makanan), 0,75 mg besi (10% RDI untuk laki-laki, 5% untuk perempuan), 125 mg kalsium (15% RDI), 0,3 mg riboflavin (17% RDI), 28 mg magnesium (8% RDI), 1,2 mg niacin (6% RDI). Cocoa, komponen dasar cokelat, mengandung sejumlah besar antioksidan yang sama dengan yang ditemukan dalam anggur merah. Antioksidan dikenal untuk mengurangi resiko penyakit jantung dengan mencegah membangun deposito lemak di arteri koroner. Kita juga tahu bahwa antioksidan dapat membantu tubuh melawan penyakit biasa penuaan degeneratif seperti kanker.
Fakta 3    :   Sakit Jantung, makan cokelat
Alasan     :   Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa tidak ada hubungannya antara mengkonsumsi cokelat dengan serangan jantung koroner bahkan, beberapa ahli mengatakan dalam beberapa kasus kemungkinan cokelat membantu mencegah penyakit jantung. Kita sudah tahu bahwa cokelat tidak berpengaruh pada kadar kolesterol darah. Dengan demikian telah ditemukan bukti ilmiah yang membuktikan bahwa pasti ada tempat untuk cokelat dalam makanan diet kita sehari-hari.
Fakta 4    :   Cokelat tidak akan membuat gemuk
Alasan      :    Salah satu mitos yang beredar di masyarakat mengatakan bahwa makan cokelat membuat gemuk. Mitos tersebut salah karena kenyataanya tidak ada makanan yang mengakibatkan “penggemukan” apabila dikonsumsi dengan wajar dan tidak berlebihan. Sebuah panduan dari Departemen Kesehatan Persemakmuran Negara Australia (1998) tentang pola makan sehat menyatakan bahwa kebanyakan orang bisa makan sejumlah kecil makanan tambahan sebagai bagian dari diet yang sehat, menunjukkan bahwa cokelat adalah salah satu makanan sehat. Ingat bahwa makanan hanya setengah proses; latihan dan aktivitas juga penting untuk mengendalikan lemak di dalam tubuh.
       Fakta 5    :   Cokelat cocok untuk mereka yang beraktivitas
Alasan      :    Cokelat mengandung karbohidrat dan sangat tepat sebagai makanan ringan berenergi tinggi, terutama bagi mereka yang aktif dalam kegiatan alam bebas seperti hiking, bersepeda dan panjat tebing. Hal ini sering direkomendasikan sebagai makanan kecil berperforma tinggi untuk orang-orang yanng aktif. Cokelat diyakini dapat merangsang pelepasan endorfin dalam tubuh, bahan kimia alami yang membantu menahan rasa sakit dan membangkitkan perasaan euforia atau perasaan senang.
Fakta 6    :   Cokelat, tidak ada kaitannya dengan jerawat
Alasan      :    Jerawat biasanya dikaitkan dengan pola makan yang buruk, cokelat juga disebut-sebut sebagai makanan yang dapat menimbulkan jerawat. Tubuh biasanya memiliki Kelenjar sebaceous “sebum”, sebuah substansi berminyak yang mengalir secara alami ke permukaan kulit. Jika aliran ini akan diblokir, sebum yang menumpuk untuk membentuk jerawat. Perlu diketahui bahwa penyebab jerawat adalah hormon bukan karena makanan. Penelitian sekitar 30 tahun yang lalu mengungkapkan bahwa makan cokelat tidak ada hubungannya dengan munculnya jerawat.
       Fakta 7    :   Cokelat baik untuk diet
Alasan      : Pada dasarnya cokelat murni tidak mengandung lemak jahat (LDL). Kandungan lemak pada cokelat murni sangat rendah sekali, sehingga tidak menggemukkan badan. Pada umumnya kita menggunakan khasiat teh atau buah apel saat diet. Ternyata cokelat juga setara dengan khasiat teh atau buah apel. Kandungan flavonoidcokelat hitam (dark chocolate) lebih tinggi dari pada cokelat putih (white chocolate) yang setara dengan minum 4 cangkir teh atau makan 6 buah apel.
Fakta 8    :   Makan cokelat menambah umur
Alasan      :    Antioksidan yang terkandung dalam cokelat membantu memperpanjang umur. Antioksidan juga baik untuk kulit karena antioksidan menunda penuaan pada kulit.
Fakta 9     :   Cokelat dapat menurunkan tekanan darah dan menurunkan resistensi
                      insulin
Alasan       :    Menurut penelitian yang dilakukan di Italia dengan membandingkan 15 orang sehat yang diberikan cokelat yang mengandung flavanols dan cokelat yang tidak mengandung flavanols untuk kemudian diamati selama 15 hari, ditemukan bahwa resistensi insulin (faktor resiko kencing manis) pada kelompok yang mengkonsumsi cokelat yang ber-flavanols, sangat jauh menurun. Tekanan darah sistolik juga menurun pada kelompok ini.
Fakta 10   :   Cokelat dapat memperbaiki sirkulasi darah arteri.
Alasan       :    Orang sehat yang mengkonsumsi cokelat tinggi flavanols menurut para ahli mempunyai sirkulasi darah arteri yang bagus. Diungkapkan pula pada orang yang rajin mengkonsumsi cokelat tinggi flavanols, kemampuan pembuluh darahnya untuk berelaksasi sangat tinggi. Tentu saja semua ini sangat berguna untuk kesehatan jantung.


Berdasarkan uraian diatas maka kita dapat mengetahui bahwa cokelat memiliki sejarah yang panjang yang tidak kita ketahui sebelumnya, selain itu cokelat juga memiliki jenis yang bermacam-macam, dan yang paling penting, cokelat memiliki berbagai kandungan didalamnya yang sangat bermanfaat bagi tubuh. Namun begitu, cokelat tidak boleh dikonsumsi secara berlebihan, karena pengkonsumsian cokelat yang berlebihan dapat mendatangkan masalah bagi tubuh kita. Sebisa mungkin kita harus dapat mengatur pola makan agar tubuh kita senantiasa sehat dan terbebas dari gangguan penyakit.
 

 
1 Komentar untuk "Ketahui Lebih Banyak Tentang Cokelat (Know More About Chocolate)"

Berkomentarlah dengan baik dan sopan, saya akan berusaha untuk menjawab setiap pertanyaan dan menanggapi setiap komentar yang anda berikan, :)

Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya :)

Back To Top