Translate

Acuan Umur Anak Mulai Berolahraga



Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujutkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

PENDIDIKAN KESEHATAN Pendidikan dengan menggunakan media kegiatan kesehatan
contoh: UKS (Usaha Kesehatan Sekolah).

Sehat  menurut WHO adalah  sejahtera  jasmani, rohani dan sosial : bukan hanya bebas dari penyakit, cacat maupun kelemahan. Secara seksama hal tersebut dapat ditulis sebagai berikut:

SEHAT  =   SEJAHTERA   +     BEBAS
                     - jasmani                  - penyakit
                     - rokhani                  - cacat
                     - sosial                      - kelemahan

Kesejahteraan sebagai pendekatan secara sadar dan bebas terhadap kondisi kesehatan fisik dan mental atau spiritual. (brian J Sharkey, 2003: 59)
Jadi kesejahteraan mendefinisikan gerakan kearah kemajuan kesehatan yang juga disebut kesehatan optimal, atau tingkat tinggi.
KEBUGARAN: Kebugaraan fisik (physical fitness) yakni kemampuan seseorang untuk dapat melakukan kerja sehari-hari secara efisien tanpa timbul kelelahan yang berlebih sehingga masih dapat menikmati waktu luangnya (Djoko Pekik, 2000: 2)
OLAHRAGA KESEHATAN: Olahraga untuk memelihara dan atau untuk meningkatkan derajat kesehatan dinamis, sehingga orang bukan saja sehat dikala diam (sehat statis) tetapi juga sehat serta mempunyai kemampuan gerak yang dapat mendukung setiap aktivitas dalam peri kehidupanya sehari hari (sehat dinamis) yang bersifat rutin, maupun untuk keperluan rekreasi dan atau mengatasi keadaan gawat darurat.
 

Anak - Anak
Anak - anak bukanlah miniature dari orang dewasa; tulang mereka masih dibentuk, dan kemampuan mereka untuk berolahraga berbeda dengan orang dewasa. Terlebih lagi nilai dari latihan penguatan atau daya tahan pra-pubertas masih belum berarti. Oleh sebab itu, sebaiknya anda mendorong bukan memaksa anak - anak  untuk berpartisipasi. Hindari latihan yang berat, dalam cuaca panas, dan kompetisi yang berlebihan. Berikan anak – anak kebebasan untuk mengembangkan permainan mereka sendiri, untuk bermain, untuk menjelajah dan untuk menjadi anak – anak. Jangan terapkan model atau sasaran orang dewasa pada anak – anak.
ACUAN UMUR ANAK MULAI BEROLAHRAGA, UMUR SPESIALISASI DAN KELOMPOK PRESTASI PUNCAK, URUTAN BERDASAR UMUR PERMULAAN OLAHRAGA
No
Cabang Olahraga
Permulaan Olahraga
Spesialisasi
Prestasi Puncak
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
Renang
Loncat Indah
Senam (Pa)
Senam (Pi)
Tenis Meja
Anggar
Bola Basket
Bulutangkis
Tennis
Pencak Silat
Atletik
Sepak Bola
Bola Voli
Kano
Panahan
Ski air
Softball
Bola Tangan
Judo
Karate
Layar
Polo Air
Dayung
Hoki
Gulat
Tinju
Berkuda
Angkat Besi
Balap Sepeda
3-7
6-7
6-7
6-7
7-8
8-9
8-9
8-9
8-10
10-11
10-12
10-12
11-12
11-12
11-12
11-12
11-12
12-13
12-13
12-13
12-13
12-13
12-14
12-14
13-14
13-14
13-15
14-15
14-15
10-12
8-10
12-14
10-11
10-12
10-12
10-12
14-15
12-14
15-16
13-14
14-15
14-15
16-18
16-18
15-16
16-18
15-16
15-16
15-16
15-16
15-16
16-18
16-18
15-16
15-16
15-18
16-18
16-17
16-18
18-22
22-24
14-18
18-24
20-25
20-25
18-24
16-18
18-23
18-23
18-24
20-25
23-24
18-22
18-24
18-22
18-24
18-25
18-25
18-24
18-24
22-24
22-25
24-28
20-25
20-25
21-28
21-24

 (Diadopsi dari Bompa: 1994: Yessus & Trubo: 1988: Harsono: 1998: Mancak: 1978).
Umur-umur tersebut harus dianggap sebagai pedoman dan bukan sebagai sesuatu yang absolut.
Deviasi kecil antara 1-2 tahun dapat saja terjadi.






Pengertian Latihan Beban
Menurut Sadoso Sumosarjuno (1996: 84), latihan beban atau weight training adalah salah satu cara dari pemantapan kondisi yang melibatkan geraka -gerakan yang berulang-ulang dengan beban yang submaksimal.
Menurut Djoko Pekik (2000: 59) latihan beban merupakan suatu bentuk latihan yang menggunakan media alat beban untuk menunjang proses latihan dengan latihan untuk meningkatkan kebugaran, kekuatan otot, kecepatan, pengencangan otot, hipertropi otot, rehabilitasi pasca cidera, penurunan berat badan, dan lain-lain
Menurut Sukadiyanto (2009: 3) latihan merupakan proses pengakumulasian dari berbagai komponen kegiatan yang antara lain seperti durasi, jarak, frekuensi, jumlah ulangan, pembebanan, irama melakukan, intensitas, volume, pemberian waktu istirahat dan densitas.

Pengertian Latihan
Pengertian latihan menurut Bompa (1993:2) bahwa: Trainig is usually defined as a systematic process of repetitive, progressive exercaises, having the ultimate goal of improving athletic performance. Bahawa latihan bisa didefinisikan sebagai proses sistematis yang berubah, latihan yang berkelanjutan, serta memiliki tujuan maksimal dalam memperbaiki performa atlet.


KOMPONEN KOMPONEN LATIHAN
Menurut Sukadiyanto (2005: 24-28) setiap aktivitas fisik dalam olahraga selalu mengakibatkan terjadinya perubahan, diantaranya keadaan anatomi, fisiologi, biokimia,dan psikologi. Untuk mencapai tujuan latihan secara optimal, maka perlu meengetahui komponen-komponen latihan yang nantinya akan menentukan dosis dan beban latihan serta memiliki peranan penting terhadap keberhasilan suatu program latihan. Prinsip-prinsip tersabut adalah:

1.      Intensitas
Intensitas adalah ukuran yang menunjukkan kualitas (mutu) suatu rangsang atau pembebanan, atau suatu dosis (jatah) latihan yang harus dilakukan seseorang menurut progam yang ditentukan.

2.      Volume
Volume adalah jumlah kerja yang dilakukan selama satu kali latihan atau fase latihan. Volume adalah ukuran yang menunjukkan kuantitas (jumlah) suatu rangsang atau pembebanan.

3.      Frekuensi
Frekuensi adalah jumlah latihan yang dilakukan dalam periode waktu tertentu. Pada umumnya periode waktu yang digunakan adalah dalam satu minggu.

4.      Recovery dan Interval
Recovery adalah waktu istirahat yang diberikan pada saat antar set, sedangkan  Interval adalah waktu yang istirahat diberikan antar pos atau jenis latihan.

5.      Repetisi (ulangan)
Repetisi (ulangan) adalah jumlah ulangan yang dilakukan setiap item atau pos latihan.

6.      Set
Set adalah jumlah ulangan untuk satu jenis latihan, jumlah set yang baik untuk latihan kebugaran adalah 3-5 set.

7.      Durasi
Durasi adalah ukuran yang menunjukkan lamanya waktu perangsangan dalam satu kali latihan.



SISTEM KLASIFIKASI UMUR FISIOLOGI
MENURUT TANNER (1962)

Laki-laki
Perempuan
Masa
Umur Fisiologi
Tanda/Karakteristik
Masa
Umur Fisiologi
Tanda/Karakteristik
Pra Puber
<12
1)      Tidak ada bulu dada, bulu ketiak, jenggot dan kumis.
2)      Tidak ada jerawat
3)      Ukuran genitalia eksternal kecil
4)      Bulu pubis belum tubuh
Pra Puber
<12
1)   Belum tampak perkembangan buah dada
2)   Bulu pubis belum tumbuh
3)   Belum haid
Puber Awal
12-14
1)     Bulu ketiak sedikit
2)     Ukuran testis dan penis jelas
3)     Rambut pubis halus
Puber Awal
12-13
1)  Terdapat Nipel dengan areola mamae kecil
2)  Terdapat rambut pubis halus
3)  Haid yang tidak teratur waktu dan jumlahnya
Puber Akhir
15-16
1)     Terdapat rambut didada, kumis dan jenggot
2)     Ada jerawat
3)     Ukuran genitalia dewasa (besar)
4)     Rambut pubis banyak
Puber Akhir
14-15
1)  Ukuran buah dada dewasa/besar dengan aerola mamae normal
2)  Jumlah bulu pubis banyak/normal dengan batas tumbuh jelas
3)  Haid yang teratur

Secara rata-rata Atlet top Dunia telah memulai berlatih sejak usia dini, 8-10 tahun (bangku sekolah dasar) dan mencapai prestasi puncak pada umur 18-20 tahun (bangku perguruan tinggi). Berlatih selama 10 tahun secara berjenjang dan berkelanjutan dalam program latihan yang konseptual ilmiah, yang ditunjang penuh oleh IPTEK keolahragaan, melalui pelatih yang handal, dengan menggunakan sarana yang memadai.
Pada umumnya murid-murid sekolah menengah mengalami empat fase dalam pertumbuhan yaitu: praremaja (preadolescence), awal remaja (early edolescence), madya remaja (middle adolescence0, dan purna remaja (late adolescence). Tapi perlu diingat masing-masing anak mempunyai kecepatan pertumbuhanyang berlainan. Dalam batasan batasan umur, pembagian empat fase pertumbuhan remaja tersebut dapat dilihat pada table.


Perempuan
Laki-laki
Praremaja
Awal remaja
Madya remaja
Purna remaja
11 – 13 tahun
13 - 15 tahun
15 - 18 tahun
18 – 21 tahun
13 – 15 tahun
15 – 17 tahun
17 – 19 tahum
19 – 21 tahun

Tinggi dan Berat Badan
Perubahan yang paling mencolok pada masa remaja adalah perubahan tinggi dan berat badan. Perubahan ini disebabkan kenaikan produksi hormon, sehingga menyebabkan pertumbuhan yang cepat.
Anak-anak perempuan pada usia 11-13 tahun umumnya menjadi lebih tinggi dari pada anak laki-laki pada usia yang sama, tetapi pada tahun-tahun berikutnya pertumbuhan tinggi badanya lebih lambat sampai paripurna remaja. Pada usia 12-14 tahun, biasanya anak perempuan mempunyai berat badan yang lebih berat dari pada anak laki-laki. Pada anak laki-laki, periode pertumbuhan yang cepat ini terjadi terjadi dua tahun lebih lambat dari pada anak perempuan sampai sekitar usia dua puluh tahun, dan masanya lebih lambat dari pada anak perempuan.
Murid-murid yang gemuk sekali (over weight) atau yang kurus sekali (under weight) biasanya mencari alasan untuk tidak mengikuti pelajaran olahraga karena merasa kurang enak, lelah dan lain-lain. Dalam hal ini para guru olahraga harus dapat memberikan petunjuk dan bimbingan mengenai latihan-laihan olahraga maupun makanannya.



PREDIKSI TINGGI BADAN DEFINITIF SESEORANG ANAK
(RUMUS HAVLICEK 1977)

Dalam pendidikan kesehatan anak SD sangat diperlukan untuk mengetahui kondisi si anak. Merupakan hal yang menarik untuk dapat memprediksi tinggi badan definitive seseorang anak, sebagai alah satu dasar untuk menyarankan cabang olahraga yang sebaiknya ditekuni. Menuut Sramkova dan kawan-kawan (1978), tinggi badan devinitif seorang anak dapat diperkirakan, dengan mengukur tinggi badan anak tersebut, yaitu pada saat umur “anak” (5-17 Tahun) dan umur kronlogisnya.


 


Laki-laki =   (Tinggi Badan Ayah + Tingi Badan Ibu) x 1,08
2

Perempuan =  (Tinggi Badan Ayah x 0,923) + Tinggi Badan Ibu
2


 MENCARI BERAT BADAN IDEAL
Indek masa Tubuh (IMT) atau Body Mass Index (BMI) merupakan alat atau cara yang sederhana untuk memantau status gizi orang dewasa, khususnya yang berkaitan dengan kekurangan dan kelebihan berat badan. Penggunaan IMT hanya untuk orang dewasa yang berumur >18 tahun dan tidak diterapkan pada bayi, anak, remaja, ibu hamil dan olahragawan.
Untuk mengetahui IMT dapat diketahui dengan menghitung memakai rumus sebagai berikut:
Berat Badan (KG)
                                IMT =
Tinggi Badan (m) x Tinggi Badan (m)


     Keterangan:
Status Gizi
Kategori
IMT
Kurus
Kekurangan berat badan tingkat berat
<17,0
Kekurangn berat badan tingkat ringan
17,0-18,4
Normal

18,5-25,0
Gemuk
Kelebihan berat badan tingkat ringan
25,1-27,0
Kelebihan berat badan tingkat berat
>27,0

Cont: eko memiliki berat 60 kg tinggi 172 cm maka IMT nya=
                60                 
         1,72 x 1,72    
         Hasilnya =  20,33 maka kategorinya normal.

Cara lain menghitung Berat Badan Ideal =


 
BBI = (Tinggi Badan – 100) – 10 % hasil penguranganya.


 
Cont: eko memiliki berat 60 kg tinggi 172 cm
          *  (172 – 100)    10% 72
          *  72                -   7,2
          *  64,8
          Berarti eko kekurangan berat badan 4,8 kg

KETERAMPILAN MOTORIK
Keterampilan dasar motorik dan perkembangannya selama waktu remaja perlu dipahami oleh para guru olahraga.
1.      Keseimbangan (balance) anak laki-laki memiliki keseimbangan dan keterampilan yang lebih baik dibandingkan anak perempuan.
2.      Ketepatan (accurasi) anak perempuan biasanya mempunyai ketepatan yang lebih baik dari pada anak laki-laki, sampai setelah remaja.
3.      Ketangkasan (agility). Biasanya anak-anak perempuan mempunyai keangkasan lebih baik sampai dengan umur tiga belas tahun. Untuk selanjutnya anak laki-laki menu jukkan ketangkasan yang lebih baik.
4.      Penguasaan Batas (control).  Nak-anak perempuan mempunyai kemampuan control lebih baik dari pada anak laki-laki pada umur 1mulai menampakkan kemajuan dan akhirnya kemampuanya lebih baik dari pada anak perempuan1 3 – 15 tahun, tetapi setelah umur empat belas tahun, anak laki-laki.
5.      Kekuatan (strength), anak laki-laki memang mempunyai kekuatan yang lebih besar dari pada anak perempuan.
0 Komentar untuk "Acuan Umur Anak Mulai Berolahraga"

Berkomentarlah dengan baik dan sopan, saya akan berusaha untuk menjawab setiap pertanyaan dan menanggapi setiap komentar yang anda berikan, :)

Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya :)

Back To Top