Translate

Sistematika Penyusunan Proposal PTK

1.      JUDUL

      2.  I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

B. Perumusan Masalah

C. Tujuan Penelitian

D. Manfaat Penelitian

3.    II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

B. Kerangka Berpikir

C. Hipotesis Tindakan

4.    III. METODE PENELITIAN

A. Setting Penelitian

B. Subjek Penelitian

C. Data dan Sumber Data

D. Teknik Pengumpulan Data

E. Validitas Data

F. Teknik Analisa Data

G. Indikator Kinerja/ Keberhasilan

H. Prosedur Penelitian

 

5.  DAFTAR PUSTAKA

 

Berdasarkan sistematika di atas, berikut ini anda dapat mengikuti uraiansingkat tiap-tiap komponen tersebut.

 

1. Judul Penelitian

Judul proposal memuat pernyataan yang jelas tentangpermasalahan yang diteliti (misal: peningkatan kemampuan menulissiswa) dan bentuk tindakan yang akan dilakukan untuk mengatasipermasalahan tersebut (misal: penerapan strategi komposisi terkendali danterarah). Meminjam istilah dalam penelitian kuantitatif, permasalahanyang diteliti (Y) dan bentuk tindakan untuk mengatasi permasalahan (X).Judul hendaknya dikemukakan secara singkat, spesifik, jelas, danmenyugesti ketertarikan pembaca (mengorak pesona). Penjudulan yangbaik akan menarik pembaca untuk membaca lebih jauh isi proposalpenelitian tersebut.

Contoh judul PTK:

Penggunaan Media Pembelajaran CD Interaktif, untuk Meningkatkan Kompetensi Apresiasi Seni Rupa Siswa Kelas 7 SMP Dharma Wanita Surabaya.

 

Meningkatkan Pemahaman Siswa Kelas 7 SMP Dharma Wanita Surabaya dalam Pembelajaran Seni Musik pokok Bahasan Seni Musik Daerah Setempat Melalui Metode Pemberian Contoh dan Mengaktifkan Siswa.

Dengan memperhatikancontohjuduldiatas,Anda. DapatmembuatjudulsendirisesuaidenganbidangstudidanmasalahPembelajaranyang menjadifokuspenelitianAnda. CobalahAndasusunjudulpenelitianuntuksetiapalternatiftindakan.

 

2. Pendahuluan

a. Latar Belakang Masalah

Penelitian dilakukan untuk memecahkan permasalahanpembelajarn di kelas. Kemukakan hal-hal yang mendorong atauargumentasi pentingnya dilakuka penelitian. Mengapa sesuatu itudipermasalahkan dan akan diteliti. Uraikan proses yang terjadi-yangdilakuakan guru atau antara guru dan guru atau anatara guru dandosen-dalam mengidentifikasi permasalahan penelitian. Dalam bagianini perlu dikemukakan kondisi nyata (baik siswa maupun guru),masalah nyata (adanya kesenjangan antara kenyataan yang ada dengankondisi yang seharusnya atau diharapkan).

Kemukakan data-data ataufakta-fakta yang ditemukan di lapangan (di kelas atau sekolah), baikdari refleksi guru itu sendiri, pengamatan terhadap kegiatan KBM,wawancara dengan siswa atau guru, analisis berbagai dokumen yangrelevan, dan sebagainya. Sejalan dengan masalah yang telah andakemukakan, pilihlah tindakan untuk mengatasi masalah tersebut.Untuk lebih meyakinkan bahwa pilihan tindakan yang anda ajukanmemiliki pijakan ilmiah sedapat mungkin cerahi dengan kerangkateoritik dari studi pustaka.

b. Perumusan Masalah

Permaslahan merupakan bagian terpenting dalamm sebuahproposal penelitian. Permasalahan adalah pertanyaan-pertanyaan yangjawabannya ingin dikaji melalui penelitian. Permasalahn hendaknyadirumuskan secara jelas dan rinci dan sebaiknya dalam bentukpertanyaan. Hendaknya diingat bahwa permasalahan yang akan dikajimerupakan permasalahan nyata yang terdapat di kelas atau di sekolah.Oleh karena itu, variabel yang akan dikaji harus diungkapkan secarajelas dan demikian pula hubungan antar variabel yang dikaji. Denganperkataan lain, dalam perumusan masalah, hendaknya tergambarpermasalahan dan tindakan yang bakal dilakukan.

Contoh:

1)    Bagaimanakah penerapan strategi komposisi terkendali dan terarahuntuk meningkatkan kemampuan menulis?

2)    Apakah penerapan strategi komposisi terkendali dan terarah dapatmeningkatkan kualitas proses pembelajaran menulis?

3)    Apakah penerapanstrategi komposisi terkendali dan terarah dapatmeningkatkan kemampuan menulis siswa?

Penentuan permasalahan penelitian memerlukan kehati-hatian dankecermatan. Harus disadari oleh peneliti bahwa tidak semua masalahkeilmuan yang dihadapi dan telah diidentifikasi akan dijamin sebagaimasalah yang layak dan sesuai untuk diteliti. Peneliti perlumemperhatikan hal-hal berikut ini.

a)                 kemanfaatan hasil penelitian, yaitu seberapa jauh penelitianterhadap suatu masalah tersebut akan memberikan sumbanganteori ilmu pengetahuan atau pada pemecahan masalah-masalahpraktis

b)    kriteria pengetahuan yang dipermasalahkan, yaitu

(1)   Mempunyai khasanah keilmuan yang dapat dipakai untukpengajuan hipotesis dan

(2)   Memiliki kemungkinanmendapatkan sejumlah fakta empirik yang diperlukan gunapengujian hipotesis.

c)    Persyaratan dari segi peneliti, yaitu seberapa jauh kemampuansi peneliti untuk melakukan penelitian. Hal ini setidak-tidaknyamenyangkut 5 faktor: biaya, waktu, alat adan bahan, bekalkemampuan teoritis peneliti, dan penguasaan peneliti terhadapmetode penelitian yang akan digunakannya.

c. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian menyatakan target tertentu yang akan diperolehdari kegiatan penelitian yang direncanakan. Tujuan penelitian harusdinyatakan secara spesifik dalam pernyataan yang jelas. Kemukakansecara singkat tujuan penelitian sesuai dengan permsalaham penelitianyang telah diidentifikasi dan dirumuskan. Tujuan umum dan khususdikemukaka secara jelas sehingga dapat diukur tingkat pencapaiankeberhasilannya.

Contoh:Penelitian ini bertujuan untuk:

1)    Mendiskripsikan dan menjelaskan penerapan strategi komposisiterkendali dan terarah untuk meningkatkan kemampuan menulissiswa

2)    meningkatkan kualitas proses pembelajaran menulis melaluipenerapan strategi komposisi terkendali dan terarah

3)    meningkatkan kemapuan menulis siswa melalui penerapan strategikomposisi terkendali dan terarah.

 

 

d. Kontribusi Penelitian

Kontribusi atau kegunaan penelitian menyatakan manfaat yangdapat dipetik dari permasalahn yang didapat dari hasil penelitian.Utarakan kontribusi atau kegunaan penelitian pada proses belajarmengajar dan inovasi yang akan dihasilkan dalam penelitian ini dalammemecahkan masalah. Kemukakan manfaat teoritis (kepentinganilmiah) dan manfaat praktis (kepentingan terapan). Berkenaan denganmanfaat praktis, kemukakan misalnya untuk siswa, guru dan sekolah.

3. Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka menguraikan teori, temuan dan bahan penelitianlain yang diperoleh dari acuan (buku atau jurnal-jurnal ilmiah), yangdijadikan landasan untuk melakukan penelitian yang diusulkan.Kemukakan kajian teori yang relevan dengan variabel masalah maupunvariabel tindakan. Berdasarkan urutan, kemukakan terlebih dahulu kajianteori yang sesuai dengan variabel masalah dan baru kemudian kajian teoriyang sesuai dengan variabel tindakan.

Sejalan dengan contoh judul yangtelah dikemukakan, penelitian menguraikan kajian teori tentangkemampuan menulis terkendali dan terarah. Uraian dalam tinjauan pustakadibawa untuk menyusun kerangka atau konsep yang akan digunakandalam penelitian. Dalam hubungan ini hendaknya diusahan pustaka yangrelevan terbaru. Dengan demikian, dalam kegiatan ini hendaknyadikemukakan hipotesis tindakan.Dalam landasan teori perlu dikemukakan deskripsi teori dankerangka berpikir sehingga selanjutnya dapat dirumuskan hipotesis.

a. Deskripsi Teori

Deskripsi teori dalam suatu penelitian merupakan uraian sistematistentang teori (dan bukan sekedar pendapat pakar atau penulis buku)dan hasil-hasil penelitian yang relevan dengan variabel yang diteliti.Berapa jumlah kelompok teori yang perlu dikemukakan ataudideskripsikan akan bergantung pada luasnya permasalahan dan secarateknis bergantung pada jumlah variabel yang diteliti. Oleh karena itu,makin banyak variabel yang diteliti, maka akan makin banyak yangperlu dikemukakan.

Deskripsi teori paling tidak berisi tentang penjelasan terhadapvariabel-variabel yang diteliti melalui pendefinisian, dan uraian yanglengkap dan mendalam dari berbagai refernsi sehingga ruang lingkup,kedudukan dan prediksi terhadap hubungan antarvariabel yang akanditeliti menjadi lebih baik jelas dan terarah.

Teori-teori yang dideskripsikan dalam proposal maupun laporanpenelitian dapat digunakan sebagai indikator apakah penelitimenguasai teori dan konteks yang diteliti atai tidak. Varaibel-variabelpenelitian yang tidak dapat dijelaskan dengan baik, baik dari segipengertian maupun kedudukan dan hubungan antarvariabel yangditeliti, menunjukkan bahwa peneliti tidak menguasai teori dankonteks penelitian.Untuk menguasai teori maupun generalisasi-generalisai dari hasilpenelitian, peneliti harus rajin membaca. Orang harus rajin membacadan menelaah yang dibaca itu setuntas-tuntasnya agar ia dapatmenegakkan landasan yang kokoh bagi langkah-langkah berikutnya.

Untuk dapat membaca dengan baik, peneliti harus mengetahui sumbersumberbacaan. Sumber-sumber bacaan dapat berupa bukubuku teks,kamus (khususnya kamus ilmiah), ensiklopedia, jurnal ilmiah, internet,dan hasil-hasil penelitian.Sumber acuan yang baik harus memenuhi tiga kriteria, yaitu:relevansi, kelengkapan, dan kemutakhiran (kecuali penelitian sejarah,penelitian ini justru menggunakan sumber lama. Relevansi berkenaandengan kecocokan antara variabel yang diteliti dengan teori yangdikemukakan, kelengkapan berkenaan dengan banyaknya sumber yangdibaca, kemutakhiran berkenaan dengan dimensi waktu. Makin barusumber yang digunakan, makin mutakhir teori tersebut.Terdapat sejumlah prinsip dalam memilih sumber pustaka. Prinsip-prinsipitu dikemukakan berikut ini:

1)    Relevansi

Telaah pustaka sering disebut landasan teoritis. Oleh karena itu,sumber pustaka yang digunakan harus benar-benar relevan, berisipernyataan-pernyataan yang dapat digunakan sebagai acuan dankerangka pemikiran dalam memecahkan masalah penelitian.Relevansi tersebut juga dapat ditinjau dari kesesuaian antarasumber pustaka itu dengan disiplin ilmu yang dibahas.

2)    Kemutakhiran

Prinsip ini sangat penting dengan pertimbangan bahwa ilmu danteknologi telah makin berkembang dengan pesat dan kemajuanzaman menghendaki peneliti memilih teori mutakhir.

3)    Akurasi dan kualitas

Jika sejumlah data dikemukakan oleh seorang penulis dan datatersebut akan kita gunakan untuk menyususn sebuah rancanganpenelitian, maka kita perlu mempertanyakan apakah data tersebutakurat dan dapat dipertanggungjawabkan validitasnya. Sementaraitu, sumber data yang berkualitas adalah sumber data yang memuaturaian tentang suatu teori atau konsep yang diteliti berdasarkanpemikiran yang akurat, luas, mendala, dan disajikan secarasistematis. Di samping itu, perlu juga dipertimbangkankewenangan atau otoritas penulisnya.

b. Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir atau kerangka pemikiran yang baik, akanmenjelaskan secara teoritis pertautan antar variabel yang akan diteliti.Pertautan antar variabel tersebut selanjutnya dirumuskan ke dalambentuk paradigma penelitian. Oleh karena itu, pada setiap penyusunanparadigma penelitian harus didasarkan pada kerangka berpikir.Seorang peneliti harus menguasai teori-teori ilmiah sebagai dasarbagi argumentasi dalam menyusun kerangka pemikiran yangmembuahkan hipotesis. Kerangka pemikiran ini merupakan penjelasansementara terhadap gejala-gejala yang menjadi objek permasalahan(Suriasumantri, 1986).

Kriteria pertama agar suatu kerangka pemikiranbisa meyakinkan sesama ilmuwan adalah alur-alur pikiran yang logisdalam membangun suatu kerangka berpikir yang membuahkankesimpulan yang berupa hipotesis.Kerangka berpikir merupakan sintesis tentang hubunganantarvariabel yang disusun dari berbagai teori yang telahdideskripsikan. Berdasarkan teori-teori yang telah dideskripsikan ituselanjutnya dianalisis secara kritis dan sistematis sehinggamenghasilkan sintesis tentang hubungan antar variabel tersebutselanjutnya digunakan untuk merumuskan hipotesis.Kerangka berpikir yang baik antara lain memuat

1)    Variabel-variabelyang akan diteliti harus dijelaskan dan

2) Diskusi dalamkerangka berpikir harus dapat menunjukkan dan menjelaskanhubungan yang diteliti dan ada teori yang mendasari. Dalamptk, berdasarkan kajian teori yang telah dilakukan, penyusunproposal harus mampu menjelaskna bahwa bentuk tindakan yang akandilakukan dapat mengatasi permasalahan.

c. Perumusan Hipotesis

Perumusan hipotesis penelitian merupakan langkah ketiga dalampenelitian, setelah peneliti mengemukakan landasan teori dan kerangkaberpikir. Tetapi perlu diketahui bahwa tidak semua penilitian harusmerumuskan hipotesis. Penelitian yang bersifat eksploratif dan seringjuga dalan penelitian deskriptif tidak perlu merumuskan hipotesis.Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusanmasalah penelitian. Oleh karena itu, rumusan masalah penelitianbiasanya disusun dalam bentuk kalimat pertanyaan,. Dikatakansementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teoriyang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yangdiperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapatdinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalahpenelitian, belum jawaban yang empirik.

Hipotesis merupakan kesimpulan kerangka berpikir. Dalampenelitian kuantitatif, hipotesis inilah yang akan diuji melaluipenelitian kuantitatif, dalam penelitian kualitatif, hipotesis tidak harusada. Hipotesis pengarah dapat dirumuskan sebagai arahan yang bersifattentatif. Sementara itu, dalam penelitian tindakan kelas hipotesis yangdirumuskan atau diajukan oleh peneliti adalah hipotesis tindakan.Berdasarkan uraian di atas jelaslah bahwa tinjauan pustakamenguraikan teori, temuan, dan bahan peneletian lain yang diperolehdari acuan (buku atau jurnal-jurnal ilmiah), yang dijadikan landasanuntuk melakukan penelitian yang diusulkan. Uraian dalam tinjauanpustaka dibawa untuk menyusun kerangka atau konsep yang akandigunakan dalam penelitian. Berdasarkan teori dan kerangka berpikiritulah selanjutnya dikemukakan hipotesis tindakan atau hipotesis kerja.

Contoh:

Penerapan strategi komposisi terkendali dan terarah dapatmeningkatkan kemampuan menulis siswa”.

 

4. Metode Penelitian

Untuk mencapai tujuan penelitian dan memperoleh manfaatpenelitian sebagimana yang telah dirumuskan perlu dipilih metodepenelitian yang tepat. Sebagaimana telah dikemukakan bahwa komponenkomponenyang tercakup dalam metode penelitian meliputi settingpenelitian, subjek penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulandata, teknik pemeriksaan validitas data, teknik analisis data, indikatorkinerja, dan prosedur penelitian. Uraian berikut ini akan menjelaskankomponen-komponen tersebut secara singkat.

a   Setting Penelitian

Setting penelitian mengacu pada waktu dan tempat penelitiandilakukan.

Contoh:

Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 10Surabaya. Pemilihan tempat ini didasarkan pada pertimbangan

1) lokasi

2) jumlah siswa

3) Sarana Penunjang

Penelitian berlangsung selama tiga bula, yaitu September sampaidengan November 2003. rincian kegiatan penelitian tersebut adalahsebagai berikut: persiapan penelitian, koordinasi persiapan tindakan,pelaksanaan (oerencanaan tindakan, monitoring dan evaluasi, danrefleksi), penyusunan laporan penelitian, seminar hasil penelitian,penyempurnaan laporan berdasarkan masukan seminar, sertapenggandaan dan pengiriman laporan penelitian.

b   Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah siswa dan guru yang terlibat dalampelaksanaan pembelajaran. Hal ini sangat bergantung pada settingpenelitian dan peneliti. Jika peneliti melakukan penelitian PTK di kelasyang diampunya, maka subjek penelitian adalah siswa di kelas itu tetapi jika seorang peneliti melakukan PTK di kelasnya sendiri dan peneliti tersebut melibatkan guru kelas sebagai kolaborator, makasubjek penelitiannya meliputi siswa dan guru (guru kelas atau gurumata pelajaran).

Contoh:

Subjek penelitian tindakan ini adalah siswa kelas VI SDN Inkusi Gedangan Sidoarjoyang berjumlah 35 orang, terdiri dari 20 siswaperempuan dan 15 siswa laki-laki.

Contoh lain:

Subjek penelitian tindakan ini adalah siswa dan guru Bahasa IdonesiaSMP N 10 Surabaya. Siswa yang dijadikan subjek penelitian adalahsiswa kelas II A. Dengan perkataan lain, kelas III A ditetapkan sebagaisetting kelas. Sementara itu, guru Bahasa Indonesia yang dijadikansubjek penelitian ini adalah Bpk. X.

c   Data dan Sumber Data

Pada bagian ini hendaknya dikemukakan jenis data apa yangdibutuhkan serta sumber data tersebut. Jenis data yang dijelaskandisesuaikan dengan fokus penelitian.

Contoh:

Data penelitian yang dikumpulkan berupa informasi tentang prosespembelajaran menulis, kemampuan siswa dalam menulis, motivasisiswa dalam menulis, serta kamampuan guru dalam menyusun rencanapembelajaran dan melaksanakan pembelajaran(termasuk penggunaanstrategi pembelajaran) di kelas. Data penelitian itu dikumpulkan dariberbagai sumber yang meliputi:

1)    informan atau nara sumber, yaitu siswa dan guru

2)      tempat dan peristiwa berlangsungnya aktivitas pembelajaranmengarang dan aktivitas lain yang bertalian

3)      dokumen atau arsip, yang antara lain berupa kurikulum, rencanapelaksanaan pembelajaran, hasil karangan siswa, dan bukupenilaian.

d   Teknik Pengumpulan Data

Sejalan dengan data yang akan dikumpulkan serta nara sumber datayang ada selanjutnya dikemukakan teknik pengumpulan data.Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data di atas meliputipengamatan, wawancara atau diskusi, kajian dokumen, angket, dan tesyang masing-masing secara singkat diuraikas sebagai berikut:

1)    Pengamatan

Pengamatan yang peneliti lakukan adalah pengamatan berperanserta secara pasif. Pengamatan itu dilakukan terhadap guru ketikamelaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas maupun kinerjasiswa selama proses belajar mengajar berlangsung. Pengamatandilakukan oleh peneliti dengan mengambil tempat duduk palingbelakang. Dalam posisi itu, peneliti dapat secara lebih leluasamelakukan pengamatan terhadap aktivitas belajar-mengajar siswadan guru di kelas.

Pengamatan terhadap guru difokuskan pada kegiatan guru dalammelaksanakan pembelajaran menulis dengan menggunakan strategikomposisi terkendali dan terarah. Pengamatan terhadap kinerjaguru juga diarahkna pada kegiatan guru dalam menjelaskanpelajaran, memotivasi siswa, mengajukan pertanyaan danmenanggapi jawaban siswa, mengelola kelas, memberikan latihandan umpan balik, dan melakukan penilaian terhadap hasil belajarsiswa. Sementara itu, pengamatan terhadap siswa dalam mengikutipelajaran, seperti terlihat pada keaktifan bertanya dan menanggapistimuli baik yang datang dari guru atau teman lainnya. Keaktifansiswa dalam mengerjakan tugas, dan sebagainya.

2)    Wawancara atau diskusi

Wawancara atau diskusi dilakukan setelah dan atas dasar hasilpengamatan di kelas maupun kajian dokumen. Wawancara ataudiskusi dilakukan antara peneliti dan guru. Wawancara atau diskusidengan guru dilaksanakan setelah melakukan pengamatan pertamaterhadap kegiayan belajar mengajar (KBM) dimaksudkan untukmemperoleh informasi tentang berbagai hal yang berkaitan denganpelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia, khususnyapembelajaran menulis.

Wawancara dengan guru dilakukan padatanggal 4 Agustus 2013. dari wawancara itu kegiatan pengamatandan kajian dokumen yang telah dilakukan identifikasipermasalahan-permasalahan yang ada berkenaan denganpembelajaran menulis serta faktor-faktor penyebabnya.Selain untuk mengidentifikasi permasalahan, wawancara/diskusidilakukan setelah dan atas dasar hasil pengamatan di kelas maupunkajian dokumen dalam setiap siklus yang ada. Diskusi antaranggota tim peneliti dapat dilakukan di sekolah. Kegiatan diskusiitu dipimpin oleh peneliti. Dalam kegiatan diskusi itu, pemimpindiskusi melakukan hal-hal berikut: (a) meminta pendapat gurutentang penampilannya dalam melaksanakan pembelajaran dikelas, yang antara lain adalah mengungkapkan kelebihan dankekurangan serta perasaan-perasaan yang bersangkut-paut dengankegiatan itu, (b) mengemukakan catatan tentang hasilpengamatannya terhadap KBM yang dilakukan guru sesuai fokuspenelitian, mengemukakan segi-segi kelebihan dan kekurangan, (c)mendiskusikan hal-hal yang telah dikemukakan baik oleh gurumaupun peneliti untuk menyamakan persepsi tentang hal-hal yangperlu dilakukan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran menulis.Dengan perkataan lain, pada akhir setiap kegiatan diskusidisepakati hal-hal yang perlu dilakukan pada siklus berikutnyauntuk meningkatkan keefektifan penerapan strategi komposisiterkendali dan terarah untuk meningkatkan kemahiran menulissiswa.

3)    Dokumentasi

Data didapat dari berbagai dokumen atau arsip yangada, seperti kurikulum, rencana pelaksanaan pembelajaran yangdibuat guru, buku atau materi pelajaran, hasil tulisan atau karangansiswa, dan nilai yang diberikan guru.

4)    Angket

Angket diberikan kepada siswa untuk mengetahui berbagai halyang berkaitan dengan aktivitas menulis atau mengarang danaktivitas membaca. Angket ini diberikan dua kali, yaitu sebelumkegiatan penelitian tindakan dan pada akhir penelitian tindakan.Dengan menganalisis informasi yang diperoleh melalui angkettersebut dapat diketahui peningkatan kualitas proses atas kegiatanmenulis siswa serta dapat diketahui ada tidaknya peningkatanmotivasi siswa dalam menulis.

5)    Tes

Pemberian tes dimaksudkan mengukur seberapa jauh hasil yangdiperoleh siswa setelah kegiatan pemberian tindakan. Tesmengarang diberikan pada awal kegiatan penelitian untukmengidentifikasi kekurangan atau kelemahan siswa dalammengarang dan setiap akhir siklus untuk mengetahui peningkatanmutu hasil karangan siswa. Dengan perkataan lain, tes disusun dandilakukan untuk mengetahui tingkat perkembangan menulis iswasesuai dengan siklus yang ada.

 

e   Teknik Pemeriksaan Validitas Data

Suatu informasi yang akan dijadikan data penelitian perlu diperiksavaliditasnya sehingga data tersebut dapat dipertanggungjawabkan dandapat dijadikan sebagai dasar yang kuat dalam menarik kesimpulan.Teknik yang digunakan untuk memeriksa validitas data antara lainadalah trianggulasi data review informan kunci.

Trianggulasi adalah teknik pemeriksaan validitas data denganmemanfaatkan sarana di luar data itu untuk keperluan pengecekan atauperbandingan alat itu (Lexy J. Moleong, 1995: 178). Tekniktrianggulasi yang digunakan antara lain berupa trianggulasi sumberdata dan trianggulasi metode pengumpulan data. Misalnya untukmengetahui kesulitan-kesulitan yang dihadap siswa dalam kegiatanmengarang dan faktor-faktor penyebabnya, peneliti melakukan hal-halberikut:

1)Memberikan tes mengarang dan selanjutnya menganalisishasil karangan itu untuk mengidentifikasi kesalahan yang masihmereka buat, dan

2)Melakukan wawancara dengan guru untukmengetahui pandangan guru tentang hambatan-hambatan yang dialamisiswa dalam mengarang, fasilitas pembelajaran yang dimiliki atautidak dimiliki sekolah, kegiatan pembelajaran mengarang di kelas,penilaian yang dilakukan guru, dan sebagainya.

Review informan kunci adalah mengkonfirmasikan data atauinterpretasi temuan kepada informan kunci sehingga diperolehkesepakatan antara peneliti dengan dan informan tentang data atauinterpretasi temuan tersebut. Hal ini dilakukan melalui kegiatan diskusiantar tim peneliti setelah kegiatan pengamatan maupun kajiandokumen.

f.  Teknik Analisa Data

Teknik analisis data yang digunakan untuk menganalisis data-datayang telah berhasil dikumpulkan antara lain dengan teknik deskriptifkomparatif (statistik deskripstif komparartif) dan teknik analisis kritis.Teknik statistik deskriptif komparatif digunakan untuk data kuantitatif,yakni dengan membandingkan antarsiklus. Peneliti membandingkanhasil sebelum penelitian dengan hasil pada akhir setiap siklus.

Membandingkan rerata nilai kemampuan menulis siswa pada kondisisebelum tindakan, setelah siklus I, setelah siklus II, dan seterusnya.Teknik analisis kritis berkaitan dengan data kualitatif. Teknik analisiskritis mencakup kegiatan untuk mengungkap kelemahan dan kelebihankinerja siswa dan guru dalam proses belajar mengajar bedasarkankriteria normatif yang diturunkan dari kajian teoritis maupun dariketentuan yang ada. Hasil analisis tersebut dijadikan dasar dalammenyusun perencanaan tindakan untuk tahap berikutnya sesuai dengansiklus yang ada. Analisis data dilakukan bersamaan atau setelahpengumpulan data.

g.  Indikator Kerja

Pada bagian ini perlu dikemukakan atau dirumuskan indikatorsebagai tolok ukur keberhasilan penelitian yang dilakukan.Indikator kinerja merupakan rumusan kinerja yang akan dijadikanacuan dalam menetukan keberhasilan atau keefektifan penelitian.

Contoh:

Peningkatan kemampuan menulis siswa.memeperoleh nilah 7,5 lebih dari 80%atau

Nilai rata-rata menulis siswa meningkat (dari 65 menjadi 70)

h   Prosedur Penelitian

Penelitian tindakan kelas pada umumnya dilakukan dalambeberapa siklus, misalnya 3 siklus. Oleh karena itu, perlu digambarkanrancangan tindakan pada masing-masing siklus.

0 Komentar untuk "Sistematika Penyusunan Proposal PTK"

Berkomentarlah dengan baik dan sopan, saya akan berusaha untuk menjawab setiap pertanyaan dan menanggapi setiap komentar yang anda berikan, :)

Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya :)

Back To Top